Anda di halaman 1dari 17

SUDUT MATEMATIKA

MAKALAH

disusun untuk memenuhi salah satu tugas


mata kuliah Matematika
Dosen: Tubagus Riko Rivanthio,S.KOM.M.KOM.

Oleh :
Riska Wanda Lesta ( 2211E2081 )

Kelas : C - Non Reguler

SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG


PRODI D3 - ANALIS KESEHATAN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan
menyelesaikan Karya Ilmiah yang berjudul ” SUDUT” tepat pada waktunya.
Disadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan Karya Ilmiah ini tidak terlepas
dari berbagai kekurangan dari segi isi maupun bahasa, oleh karena itu kritik dan
saran penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis berupa moril maupun materil. Dengan hati tulus penulis
mengucapkan terima kasih banyak kepada :
1. Allah SWT, dengan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
Karya Ilmiah ini.
2. Orang tua penulis tercinta, yang telah tulus dan ikhlas membantu penulis baik
berupa moril maupun materil.
3. Tubagus Riko Rivanthio,S.KOM.M.KOM.selaku dosen pengajar mata kuliah
Matematika
4. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis menyusun
Karya Ilmiah ini yang tidak bisa penulis ucapkan secara satu – persatu.

Jakarta, 6 Maret 2023


Penulis

I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………….. i


Daftar Isi …………………………………………………………………… ii
BAB I Pendahuluan ………………………………………………………... I-3
1.1 Latar Belakang ………………………………………………..... I-3
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………… I-3
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………. I-4
BAB II Pembahasan ……………………………………………………….. II-5
2.1 Pengertian Sudut ………………………………………………. II-5
2.2 Contoh Soal dan Pembahasan …………………………………. II-11
BAB III Kesimpulan ……………………………………………. III-12
3.1 Kesimpulan …………………………………………………….. III-12
Daftar Pustaka ……………………………………………………………… iii

II
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kegiatan yang berkaitan erat dengan matematika.
Misalnya mendirikan rumah, menghitung luas tanah, transaksi jual beli dan lain sebagainya.
Tanpa disadari merupakan contoh kegiatan matematika. Banyak hal lain yang mengunakan
prinsip (cara) matematika. Tak diragukan lagi, matematika memiliki peranan penting dalam
kehidupan manusia. Oleh karena itu, mempelajari matematika juga sangat penting, apalagi
dalam kehidupan modern yang terus berkembang seperti sekarang ini. Mempelajari
matematika dapat melatih otak untuk berpikir sistematis, logis, krisis, kreatif dan konsisten.
Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan penambahan, pengurangan, pembagian, dan
perkalian bilangan.
Untuk itu makalah ini disusun sebagai bahan uraian dari salah satu materi matematika,
yaitu tentang sudut yang tentunya juga sangat erat dengan kehidupan sehari-hari.
Dikehidupan kita banyak contoh benda yang memiliki sudut diantaranya, meja, pintu, kursi,
penggaris, papan tulis dan lain-lain. Contoh benda tersebut adalah benda sangat erat di
kehidupan sehari-hari kita.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian sudut. Pokok bahasan ini diambil dari
garis-garis besar program pengajaran kurikulum yang berlaku. Setelah mempelajari
makalah ini diharapkan dapat memahami pengertian sudut dan kegunaanya dalam
kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan sudut?
2. Bagaiman cara memberi nama pada sudut?
3. Apa saja satuan sudut?
4. Bagaimana penggunaan sudut sebagai sebagai jarak putar?
5. Bagaimana cara melukis dan mengukur sudut dengan busur derajat?
6. Ada berapa macam jenis-jenis sudut?

3
7. Bagaimana cara melukis sudut-sudut tertentu dengan menggunakan penggaris
dan jangka?
8. Bagaimana hubungan antarsudut?

Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan sudut.
2. Mengetahui cara memberi nama pada sudut.
3. Mengetahui satuan sudut.
4. Mengetahui penggunaan sudut sebagai sebagai jarak putar.
5. Mengetahui cara melukis dan mengukur sudut dengan busur derajat.
6. Mengetahui macam jenis-jenis sudut.
7. Mengetahui cara melukis sudut-sudut tertentu dengan menggunakan penggaris dan
jangka.
8. Mengetahui hubungan antarsudut.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.2 Pengertian Sudut


Sudut adalah suatu daerah yang terbentuk dari dua sinar (ruas garis) yang titik pangkalnya
berimpit.
Bagian-bagian sudut yaitu :
· Kaki sudut adalah garis-garis pembentuk sudut.
· Titik sudut adalah titik perpotongan atau pertemuan kedua kaki sudut.
· Daerah sudut adalah daerah yang di batasi oleh kedua kaki sudut. Daerah sudut biasa
disebut besar sudut.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut!

Bagian-Bagian Sudut

Pada gambar diatas, ruas garis AB dan BC disebut kaki sudut, titik B disebut titik sudut.
Adapun daerah sudutnya, yaitu daerah yang diarsir.

Notasi Dan Nama Sudut


Sudut dinotasikan dengan lambang “ “ . Nama sudut ditulis dengan huruf kapital dan nama
titik sudut selalu diletakkan di tengah. Pemberian nama sudut dapat dilakukan dalam tiga
cara, yaitu:

Memberi nama sudut dengan huruf Yunani

5
Nama sudut dapat dinyatakan secara langsung dengan huruf yunani. Huruf yunani yang
biasa digunakan adalah a (alfa), β (beta), g (gamma), dan q (teta). Jika titik sudut dinamai a ,
maka sudutnya ditulis a ( dibaca “sudut a”).

Memberi nama sudut dengan tiga huruf


Cara memberi nama suatu sudut dengan tiga huruf, yaitu sebagai berikut.
a. Menggunakan simbol disertai dengan tiga huruf. Huruf pertama dan huruf ketiga
menunjukkan titik pada dua garis, sedangkan huruf yang di tengah merupakan nama titik
sudutnya.
b. Menggunakan simbol disertai dengan nama titik sudutnya saja.
Perhatikan kembali gambar 1.1a diatas! sudut pada gambar tersebut dapat diberi nama
sebagai berikut.
a. Sudut ABC atau ABC.
b. Sudut CBA atau ABC.
c. Sudut B atau B.

Memberi nama sudut dengan satu huruf


Penanaman sudut dengan satu huruf sesuai dengan nama titik pangkalnya. Misalnya titik
pangkalnya adalah A, maka sudut itu diberi nama A atau sudut A.

Satuan Sudut
Satuan sudut yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu derajat (°).
Satuan sudut yang lain, yaitu menit (¢) dan detik (²). Hubungan antara derajat (°), menit (¢),
dan detik (²), yaitu sebagai berikut.

Satuan sudut yang biasa digunakan untuk mengukur besar sudut ada tiga, yaitu :
Sistem Sexagesimal
Dalam sistem ini, besar sudut diukur dalam derajat.
1 sudut siku = 90°, 1° = 60¢ dan 1¢ = 60²
1° dibaca satu derajat
60¢ dibaca enam puluh menit
60² dibaca enam puluh detik.

6
Sistem Centesimal
Dalam sistem ini besar sudut diukur dalam satuan grad.
1 sudut siku = 100g , 1g = 100¢, dan 1¢ = 100²

Ukuran lingkaran (circular measure)


Dalam sistem ini besar sudut diukur dalam radian. 1 radian di tulis sebagai 1c.
pc = 180° = 200g = 2 x sudut siku
Sudut sebagai jarak putar
Sudut sebagai jarak putar dapat dipandang sebagai ukuran dari rotasi sebuah garis pada
satu titik contohnya adalah pada perputaran jarum jam.
Bila jarum panjang pada jam diarahkan ke angka 12 dan diputar hingga kembali ke angka
12, maka jarum jam tersebut berputar satu putaran penuh. Dalam matematika, bidang atau
jarak putar satu putaran penuh tersebut membentuk sudut sebesar 360°.
Bila jarum panjang berputar putaran, yaitu dari angka 12 dan berakhir pada angka 6, maka
dikatakan jarum jam membentuk sudut lurus sebesar 180°.
Bila jarum panjang berputar dari angka 12 dan berakhir pada angka 3, maka jarum panjang
tersebut berputar putaran, dan membentuk sudut siku-siku sebesar 90°. Pada putaran
jarum jam, semakin jauh jarak putar ujung jarum maka sudut yang diperoleh semakin besar.

Menulis Dan Mengukur Sudut Dengan Busur Derajat


Kita dapat menggunakan busur derajat untuk mengukur dan melukis sebuah sudut. Pada
busur derajat, dapat kita lihat bahwa pada satu sisinya terdapat skala bagian luar dan skala
bagian dalam yang urutannya saling berlawanan arah. Tujuannya adalah untuk kemudahan
dalam melukis dan mengukur sudut.

Melukis Sudut
Untuk menggambar sebuah sudut, misalnya KLM dengan ukuran 60°, langkah-langkah
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Gambarlah salah satu kaki KLM, misalnya KL dengan L sebagai titik sudutnya.
2) Letakkan busur derajat pada garis KL sedemikian sehingga garis nol pada busur
berimpit dengan garis KL dan titik L berimpit dengan pusat busur.
3) Perhatiakan angka nol pada busur yang berimpit dengan garis KL, ada yang terletak di
dalam dan di luar. Bila letak angka nol ada pada skala bagian luar, maka angka 60 yang

7
digunakan pada skala bagian luar. Bila angka nol ada pada skala bagian dalam maka angka
60 yang digunakan pada skala bagian dalam. Beri tanda titik M pada posisi 60°.
4) Lepas busur, kemudian tarik garis dari titik sudut L ke titik M yang sudah ditandai tadi.
Buat keterangan sudut 60° dengan garis lengkung dan arsiran.
Mengukur Sudut
Langkah-langkah dalam mengukur suatu sudut dengan busur derajat.
1) Himpitkan titik tengah busur dengan titik sudut yang akan diukur sehingga salah satu
kakinya berimpit dengan garis nol.
2) Perhatikan titik nol pada busur, agar dapat memakai skala derajat tersebut. Bacalah
besar sudut yang tertera pada kaki sudut lainnya.

Jenis-Jenis Sudut
Berikut ini diberikan beberapa jenis sudut bermuatan mulai dari sudut yang kecil hingga
sudut yang besar yang sering digunakan dalam geometri.
1. Sudut lancip, yaitu sudut yang besarnya antara 0° dan 90°.
2. Sudut siku-siku, yaitu sudut yang besarnya 90°.
3. Sudut tumpul, yaitu sudut yang besarnya antara 90° dan 180°.
4. Sudut lurus, yaitu sudut yang besarnya 180°.
5. Sudut refleks, yaitu sudut yang besarnya lebih dari 180° dan kurang dari 360°.
6. Sudut satu putaran penuh, yaitu sudut yang besarnya 360°.

Melukis Sudut-Sudut Tertentu dengan Menggunakan Penggaris dan Jangka


Untuk melukis sudut yang besarnya telah ditentukan, digunakan penggaris, jangka dan
busur derajat. Berikut ini langkah-langkah melukis sudut dengan penggaris dan jangka.
Membagi sudut menjadi dua bagian sama besar

8
Misalkan kita ingin membagi BAC menjadi dua bagian yang sama besar. Caranya adalah:
Lukiskan busur dengan menggunakan jangka yang berpusat di A sehingga memotong AB
dan AC. Titik-titik potongnya kita namakan Q dan R.
Dengan pusat masing-masinf di Q dan R, lukiskan busur lingkaran dengan lebar jangka yang
sama. Titik potongnya kita namakan P.
Hubungkan A dan P maka akan diperoleh bangun AQPR, AP adalah garis bagi
BAC.
BAC = 2 PAC = 2 BAP
PAC = BAP

Melukis sudut 90°


Cara melukis:
Lukis sebuah garis lurus l dan tetapkan sebuah titik pada garis tersebut yaitu titik P.
Dengan pusat P buat busur lingkaran yang memotong garis l di Q dan S dengan posisi jangka
tertentu.
Dengan pusat Q dan S buat busur lingkaran yang memotong busur lingkaran awal di R dan
T.
Dengan pusat di R dan T lukis busur lingkaran yang saling memotong di U dan P maka akan
diperoleh QPU = 90°.
Melukis sudut 60°
Cara melukis:
Melukis sebuah garis l dan titik P pada garis tersebut.
Dengan pusat P lukiskan busur lingkaran yang memotong garis l di titik Q.
Dengan pusat Q dan lebar jangka yang sama, lukiskan busur lingkaran yang memotong
busur lingkaran awal dan tandai dengan R.
Hubungan titik P dan R maka diperoleh QPR = 60°.

Melukis sudut 45°


Cara melukis:
Lukis sudut 90° seperti pada bagian b.
Dengan pusat B dan T buat busur lingkaran yang saling berpotongan di R.
Hubungan titik M dan R maka diperoleh BMR = 45°.

9
Melukis sudut 30°
Cara melukis:
Lukis sudut 60° seperti bagian c.
Dengan pusat R dan Q serta lebar jangka yang serupa, lukiskan busur lingkaran yang saling
berpotongan di S.
Hubungkan titik S dan P maka diperoleh QPS = 30°.
Hubungan Antarsudut
Pasangan Sudut Yang Saling Berpelurus (Bersuplemen)
-Dua sudut a dan b yang saling berpelurus jumlahnya 180° dan ditulis a + b = 180°
-Dua sudut a dan b yang saling berpenyiku jumlahnya 90° dan ditulis a + b = 90°Pasangan
Sudut Yang Saling Berpenyiku (Berkomplemen)
-Pasangan Sudut Yang Saling Bertolak Belakang
-Dua sudut a dan b yang saling bertolak belakang besarnya sama dan ditulis a = b.

Hubungan Antarsudut Jika Dua Garis Sejajar Dipotong Oleh Sebuah Garis Lain.
Hubungan antar sudut jika dua garis sejajar memiliki hubungan sebagai berikut:
Sudut-sudut sehadap
Sudut-sudut dalam berseberangan
Sudut-sudut luar berseberangan
Sudut-sudut dalam sepihak
Sudut-sudut luar sepihak
Manfaat Sudut Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Berikut adalah contoh sudut dalam kehidupan sehari-hari:
Sudut untuk menghitung tinggi benda
Untuk menghitung sebuah tinggi benda terutama benda yang sangat tinggi, kita tidak perlu
susah-susah untuk mengukurnya secara langsung. Kita dapat menggunakan rumus
matematika/sudut.
Sudut digunakan sebagai bidang miring untuk memudahkan pekerjaan.
Bidang miring digunakan untuk memindahkan sebuah benda ke tempat tertentu dengan
lebih mudah.
Sudut digunakan dalam keindahan dan kekuatan pada bangunan.

10
Selain kekuatan kontruksi serta struktur, pembuatan bangunan skala besar juga perlu
membuat perhitungan yang lain yaitu sudut siku bangunan. Meski tampak tidak begitu
penting tapi sudut siku bangunan ini punya pengaruh yang sangat besar terhadap nilai
keindahan dan kekuatan bangunan.

2.2 Contoh Soal

Besar ∠ABD adalah ….


Penyelesaian:
Untuk menjawab soal ini hal pertama yang Anda cari adalah nilai x. Dalam hal ini ∠ABD dan
∠CBD merupakan sudut saling pelurus, maka:
∠ABD + ∠CBD = 180°
7x° + 5x° = 180°
12x° = 180°
x = 15°

∠ABD = 7x°
∠ABD = 7. 15°
∠ABD = 105°
Jadi, besar ∠ABD adalah 105°

11
BAB III

PENUTUP

1.3Kesimpulan
Dari uraian materi sudut diatas, dapat diambil kesimpulan antara lain:
Sudut merupakan suatu daerah yang terbentuk dari dua sinar (ruas garis) yang titik
pangkalnya berimpit.
Memberi nama sudut dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
· Memberi nama sudut dengan huruf yunani
· Memberi nama sudut dengan tiga huruf
· Memberi nama sudut dengan satu huruf
Satuan dalam sudut dibagi menjadi 3, yaitu:
· Sistem Sexagesimal (derajat)
· Sistem Centesimal (sentisimal)
· Ukuran Lingkaran (radian)
Sudut sebagai jarak putar terbagi menjadi 3, yaitu:
· Satu putaran = 360°
· Setengah putaran = 180°
· Seperempat putaran = 90°
Untuk melukis sudut dapat menggunakan penggaris dan jangka. Sedangkan untuk
mengukur sudut dapat menggunakan busur derajat.
Jenis-jenis sudut adalah:
· Sudut lancip
· Sudut siku-siku
· Sudut tumpul
· Sudut lurus
· Sudut reflex
· Sudut satu putaran penuh
Hubungan antarsudut dibedakan menjadi:
· Sepasang sudut yang saling berpelurus (Bersuplemen)

12
· Sepasang sudut yang saling berpenyiku (Berkomplemen)
· Sepasang sudut yang saling bertolak belakang.
· Hubungan Antarsudut Jika Dua Garis Sejajar Dipotong Oleh Sebuah Garis Lain

13
14
DAFTAR PUSTAKA

Hambali, Julius dan siskandar. 1990. Pengantar Dasar Matematika. Pondok Cabe:
UNIVERSITAS TERBUKA.
Simangunsong, Wilson, dan Sukino. 2004. Matematika Untuk SMP kelas VII. Jakarta:
Erlangga.
Soewito, dkk. 1991. Pendidikan Matematika 1. Jakarta: Depdikbud
Tim Dosen Matematika PGSD. 2016. Pendidikan Matematika SD Kelas Tinggi. Medan:
UNIMED.
Widyaningrum, P.Esti. 2013. Mempelajari Bangun Datar Segi Empat. Yogyakarta: PT Citra Aji
Parana.
Wulandari, Ika. 2013. Memahami kesebangunan bangun datar. Yogyakarta: PT Citra Aji
Parana.

15

Anda mungkin juga menyukai