Oleh Kelompok 6
Niki Sasi Kirani 2113053027
Ida Wahyuni 2113053193
Ella Septiani 2113053054
Puji syukur kehadirat Allah Swt. karena berkat limpahan rahmat, taufik
sertahidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Karakter tepat
waktu. Tak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah berjasa membantu dari segi tenaga, pemikiran serta materinya sehingga
makalah ini dapat tersusun dengan baik.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
pada umumnya dan khususnya bagi kami sendiri sebagai penyusun, serta dapat
dijadikan sumber referensi dan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................
C. Tujuan..........................................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA.........................................................................
BAB III PENUTUP........................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian, macam-macam, dan contoh titik dan garis?
2. Bagaimana pengertian, jenis-jenis, dan contoh ruas garis dan sudut?
3. Bagaimana pengertian, jenis dan contoh segitiga, segibanyak dan
segiempat?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian, jenis-jenis, dan contoh titik dan garis
1
2. Untuk mengetahui pengertian, jenis-jenis, dan contoh ruas garis dan
sudut?
3. Untuk mengetahui pengertian, jenis dan contoh segitiga, segibanyak
dan segiempat?
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Gambar atau model sebuah titik biasanya diberi nama. Nama untuk sebuah
titik umumnya menggunakan huruf kapital yang diletakan dekat titik
tersebut, misalnya seperti contoh di bawah ini adalah titik A, titik B, dan
titik C.
3
anda menekankan ujung pinsil pada permukaan kertas maka noktah hitam
yang membekas pada permukaan kertas tersebut adalah titik.
Gambar atau model titik dapat pula diperoleh dengan cara
menggambar bagianbagian benda. Misalnya menggambar bagian dari
penggaris dengan cara meletakan sebuah penggaris pada papan tulis
kemudian gambar sebuah titik pada sisi penggaris dengan cara
menekankan kapur ke papan tulis dan kemudian angkat penggaris tersebut.
Kita dapat melihat bahwa pada papan tulis terdapat noktah hasil goresan
ujung kapur terhadap papan tulis, dan goresan itu adalah titik.
2. Jenis-Jenis Titik
a. Titik Balik
Titik balik memiliki dua kemungkinan yaitu yaitu titik paling bawah
(titik balik minimum) atau paling atas (titik balik maksimum) dari
suatu parabola. Ketika grafik telah melampaui titik balik, maka arah.
grafik akan berubah menjadi berlawanan terhadap arah semula.
b. Titik Bagi Suatu Garis
Titik bagi suatu garis adalah titik yang membagi sebuah garis menjadi
dua bagian yang sama besar. Titik C adalah titik bagi karena membagi
garis AB menjadi dua segmen garis yang sama besar yaitu segmen AC
dan CB.
c. Titik Belok
Titik belok banyak dijumpai pada kurva terbuka maupun tertutup
sederhana. Titik belok adalah titik yang menyebabkan arah suatu
kurva/garis berbelok terhadap arah semula.
d. Titik Berat
Titik berat adalah perpotongan dari garis-garis berat dari sebuah
bidang. Di bawah ini adalah salah satu titik berat pada bidang segitiga
sembarang. Titik D adalah titik berat dari bidang tersebut.
e. Titik Invarian
4
Titik invarian atau biasa juga disebut titik simetri adalah titik yang
menjadi pangkal garis simetri yang membagi sebuah bangun menjadi
dua bagian sama besar.
f. Titik Pangkal
Titik pangkal biasa disebut dengan titik asal atau titik pusat koordinat
Cartesius. Titik pangkal pada sistem koordinat Cartesius adalah titik
(0,0).
g. Titik Potong
Titik potong terbentuk jika dua buah ruas garis atau lebih berpotongan
di satu titik, titik yang terbentuk disebut titik potong. Titik potong
terbentuk jika dua buah ruas garis atau lebih berpotongan di satu titik,
titik yang terbentuk disebut titik potong.
h. Titik Sudut
Sudut terbentuk jika dua ruas garis yang salah satu ujungnya bertemu
disatu titik, titik temu kedua ruas garis itu disebut sebagai titik sudut.
5
Dalam pembentukannya, setiap garis memiliki hubungan antara
garis yang satu dengan yang lainnya. Hubungan antar garis tersebut
akan membentuk jenis garis baru yang merupakan dasar penamaan
suatu garis. Dan berikut merupakan macam-macam hubungan antar
garis beserta gambar penjelasannya.
a. Garis sejajar
Adalah dua garis atau lebih yang terletak pada bidang yang
sama dan tidak berpotongan satu sama lain meskipun
diperpanjang secara terus-menerus. Garis yang sejajar
dinotasikan dengan simbol //. Pada gambar di atas, garis A
sejajar dengan garis B, maka dapat dituliskan A // B. Suatu
garis dikatakan sejajar apabila memiliki sifat-sifat sebagai
berikut: Jika terdapat suatu garis yang memotong salah satu
dari dua garis sejajar, maka garis tersebut juga akan memotong
garis lainnya. Jika terdapat sebuah garis yang berkedudukan
sejajar dengan dua buah garis, maka ketiga garis tersebut akan
saling sejajar antara yang satu dengan yang lainnya. Jika
6
dikatakan berpotongan tegak lurus dengan garis N dan dapat
dituliskan ditulis M 丄 N.
c. Garis Berimpit
Dua buah garis dikatakan berimpit apabila kedua garis
tersebut saling menempel dan searah. Sehingga dapat dikatakan
memiliki titik persekutuan yang tak terhingga. Garis yang
berimpitan akan saling menutupi satu sama lain dan akan
terlihat seperti satu garis lurus. Sebagai contoh dari dua garis
yang berimpit dapat dilihat pada jarum jam yang menunjukan
pukul 12.00, dimana jarum panjang dan jarum pendek saling
berimpit dan yang terlihat hanya jarum panjangnya saja.
d. Garis Bersilangan
Dua buah garis dikatakan bersilangan apabila garis-garis
tersebut tidak terletak pada satu bidang datar dan tidak akan
berpotongan apabila diperpanjang. Perhatikan garis AC dan
garis HF pada gamabr balok ABCD.EFGH. Terlihat bahwa
kedua garis tersebut tidak terletak pada satu bidang datar. Garis
AC terletak pada bidang ABCD, sedangkan garis HF terletak
pada bidang EFGH. Apabila kedua garis tersebut diperpanjang,
maka kedua garis tidak akan pernah bertemu dan tidak akan
pernah berpotongan.
e. Garis Vertikal Dan Horizontal
Dua buah garis dikatakan vertikal horizontal apabila
memiliki kedudukan secara vertikal (tegak) dan horizontal
(lurus mendatar) serta bertemu pada salah satu titik kedua garis
tersebut. Jika suatu garis yang berkedudukan secara vertikal
7
dan horizontal berpotongan, akan membentuk garis tegak lurus
dengan sudut 90⁰. Garis vertikal horizontal ini sering
digunakan sebagai pertemuan untuk menggambarkan titik
koordinat dalam matematika.
8
sifatnya lurus, karena memang ada bentuk garis lainnya seperti patah-
patah dan lengkung.
Ruas garis hanyalah merupakan bagian dari garis dan memiliki dua
titik akhir, seperti ini:
Pembahasan:
PR : RQ = -3 : 1
PR : RQ = 3 : 1
RP = 3 RQ
p - r = 3 (1 - r)
p - r = 3q - 3r
3r - r = 3q - p
2r = 3q - p
r = ½ (3q - p)
Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban dari soal tersebut adalah E.
9
bersekutu pada salah satu ujungnya. Sisi-sisi sudut terbentuk dari ruas-
ruas garis. Titik persekutuannya disebut titik sudut. Sisi sudut juga
disebut kaki sudut. Jika memberi nama sudut, huruf pada titik sudut
terdapat ditengah.
Contoh
Sudut ABC ditulis ∠ABC atau ∠B
Besar suatu sudut adalah ukuran daerah sudut itu. Untuk mengukur
daerah sudut dipergunakan satuan sudut. Dalam matematika dikenal
tiga macam satuan, namun yang sering dipakai adalah satuan sudut
yang disebut derajat.
2. Jenis-jenis Sudut
a. Sudut lancip
Sudut ABC disebut sudut lancip. Besarnya sudut lancip antara
0° - 90° atau 0° ∠ α ∠ 90°.
b. Sudut siku – siku
Sudut siku – siku besarnya 90°.
∠ A = sudut siku –siku yang dinyatakan
c. Sudut tumpul
Sudut besarnya lebih dari 90° tetapi kurang dari 180°. Sudut A
adalah sudut tumpul (90° ∠ A ∠ 180°)
d. Sudut azimuth
Sudut azimuth adalah sudut pada suatu titik yang menyatakan
suatu arah terhadap arah utara yang diukur menurut arah
putaran jarum jam. Sudut azimuth biasa digunakan dalam
menentukan arah. Besar sudut biasa dinyatakan dengan tiga
angka yang dimulai dari 000 – 360. Contoh
- A terletak pada jurusan 065° dari B
- B terletak pada jurusan 135° dari A
e. Sudut dalam berseberangan
10
Garis m sejajar garis p, ∠α dan ∠β adalah sudut- sudut dalam
berseberangan (sudut – sudut dalam berseberangan sama besar)
f. Sudut luar berseberangan
Garis m sejajar garis p. sudut – sudut berseberangan adalah :
∠1 dan ∠3 (besar sudut sama besar). ∠2 dan ∠4 (besar sudut
sama besar).
g. Sudut bertolak belakang
Dua garis yang berpotongan terbentuk sudut – sudut yang
bertolak belakang
∠1 bertolak belakang dengan ∠3, ∠2 bertolak belakang dengan
∠4. Sudut – sudut yang bertolak belakang sama besar.
h. Sudut depresi
Sudut pada suatu titik yang diukur terhadap garis horizontal
kesuatu arah dan berada dibawah garis horizontal.
∠α adalah sudut depresi dari A ke B.
i. Sudut elevasi (sudut ketinggian)
Sudut pada suatu titik yang diukur terhadap garis horizontal
kesuatu arah dan berada diatas garis horizontal
∠α adalah sudut elevasi dari A ke B.
j. Sudut lurus (sudut yang besarnya 180°)
k. Sudut reflek (sudut yang besarnya 180°∠α∠360°)
11
dikatakan sebagai saling suplemen, apabila jumlah ukuran kedua
sudut itu 1800 . Sedangkan dua sudut dikatakan sebagai saling
komplemen, apabila jumlah kedua ukuran sudut tersebut 900 .
Pada Gambar 2.6, QOR dan QOS adalah saling suplemen,
sebab jika kedua ukuran sudut itu dijumlahkan adalah 1800 , yaitu
sebagai ukuran ROS yang merupakan sudut lurus. QOR dan
QOT saling komplemen, sebab jumlah ukuran sudut keduanya
900 , yaitu ukuran ROT.
Jika ada dua garis saling berpotongan, akan membentuk dua
pasang sudut yang saling bertolak belakang. Pada Gambar 2.6,
pasangan sudut yang saling bertolak belakang adalah BAE dan
CAD, demikian juga BAC dan DAE.
12
E. Pengertian, dan Jenis-Jenis Segi Banyak
Pada pembelajaran matematika segi banyak merupakan istilah bangun
datar. Dikatakan bangun datar karena segi banyak merupakan bangun
berupa bidang datar yang dibatasi oleh beberapa ruang garis, segi
banyak adalah bidang datar tertutup yang dibatasi oleh garis lurus
sebagai sisinya. Segi banyak adalah suatu kurva atau bangun datar
tertutup yang dibentuk oleh garis-garis yang berhubungan. Garis-garis
yang berhubungan pada segi banyak itu membentuk sisi. Segi banyak
yang paling sedikit sisinya adalah bangun segitiga. Contoh segi banyak
antara lain bangun datar persegi panjang persegi belah ketupat
jajargenjang segitiga sama kaki segitiga siku-siku trapesium segi lima
(Pentagon) dan segi enam (heksagon).
Segi banyak dibagi menjadi dua jenis, yaitu segi banyak beraturan dan
tidak beraturan.
13
sudut dengan ciri panjang sisi bangun tidak sama dan besar sudut
tidak sama.
Beberapa ciri-ciri segi banyak tidak beraturan yaitu:
1. Sisi-sisinya tidak sama panjang
2. Sudutnya tidak sama besar
3. Bentuknya bisa cembung bisa cekung
Contoh segi banyak tidak beraturan yaitu: persegi panjang, jajar
genjang, segitiga siku-siku, segitiga sama kaki, dan trapesium.
14
1. Pengertian Segitiga
Segitiga merupakan jenis poligon dengan tiga sisi. Segitiga
memiliki titik sudut yang diambil dari dua sisi. Kedua sisi ini
dihubungkan dari ujung ke ujung sehingga sudut terbentuk di
antara dua sisi. Dalam suatu geometri, sudut segitiga merupakan
salah satu bagian terpenting.
2. Macam-Macam segitiga, Ciri, dan Gambarnya
Konsep pythagoras dan trigonometri yang membentuk suatu
segitiga bergantungan erat dengan sifat segitiganya. Perbedaan
sifat ini menimbulkan berbagai macam segitiga. Berikut adalah
macam-macam segitiga, ciri, dan gambarnya:
3) Segitiga Siku-Siku
Pada jenis segitiga ini, salah satu sudutnya berada di 90 derajat
15
siku-siku dan dua sudut lain yang sama besar.
5. Segitiga Lancip
Segitiga ini memiliki tiga sudut yang ukurannya kurang dari 90
derajat.
6. Segitiga Tumpul
Berbeda dengan segitiga lancip, segitiga tumpul memiliki salah satu
sudut yang ukurannya lebih besar dari 90 derajat.
7. Segitiga Sembarang
Segitiga sembarang adalah jenis segitiga dengan tiga sisi yang
panjangnya saling berbeda antara satu sama lain.
16
Dalam kalimat, jumlah semua sudut pada segitiga = 180 derajat.
Garis berat, yaitu garis yang ditarik dari titik sudut suatu segitiga dan
membagi sisi di hadapannya menjadi dua bagian yang sama panjang.
Rumus mencari garis berat:
Garis bagi, yaitu suatu garis yang ditarik dari sudut segitiga dan
membagi sudut tersebut menjadi dua bagian yang sama besar
17
Garis sumbu, yaitu garis yang ditarik dari pertengahan sisi segitiga
dan tegak lurus dengan sisi tersebut.
18
Jadi, kesimpulan dari pengertian segi empat adalah bangun datar
dua dimensi yang memiliki 4 sisi dan 4 sudut, dimana panjang sisi
dan besaran sudutnya ada yang beraturan dan ada yang tidak
beraturan.
Pemberian nama segi empat pada matematika biasanya
berdasarkan nama titik sudutnya dengan satu huruf. Sebagai
contoh sebuah bangun segi empat yang memiliki sudut A, B, C,
dan D, maka bangun tersebut dinamakan segi empat ABCD.
2. Jenis-Jenis Segiempat
Seperti pada penjelasan sebelumnya bahwa segiempat sendiri
terdiri dari beberapa jenis diantaranya adalah persegi, persegi
panjang, jajar genjang, trapesium, belah ketupat dan juga layang-
layang. Di bawah ini merupakan penjelasan yang disertai dengan
sifat-sifat serta karakteristik yang dimiliki oleh setiap jenis bangun
datar segi empat.
1) Persegi
19
Bangun datar persegi memiliki 4 buah sumbu simetri karena
bangun datar persegi memiliki 4 sisi yang sama besar dan juga
memiliki 4 buah simetri putar.
Masing-masing sudut membentuk sudut siku-siku dan setiap
sudut bangun datar persegi memiliki ukuran yang sama besar
yaitu 90°.
Kedua diagonal dari bangun datar persegi tersebut saling
berpotongan tegak lurus dan membagi dua sama panjang.
Memiliki 2 buah diagonal yang panjang diagonal tersebut
yang sama besar.
Memiliki sisi yang berhadapan sejajar.
Rumus untuk menentukan keliling persegi adalah:
s = Sisi persegi
Keliling = s + s + s + s
Atau
Keliling = 4 x s
2) Persegi Panjang
20
yang menjadi pembeda persegi panjang dengan jenis bangun datar
segi empat yang lainnya.
3) Jajar Genjang
Jajar genjang adalah jenis bangun datar segi empat yang memiliki
4 buah sisi dan dua pasang sisi jajar genjang tersebut masing-
masing sisinya berhadapan sama panjang dan sejajar. Bangun
21
datar jajar genjang memiliki sifat atau karakteristik yang dapat
membedakan jajar genjang dengan jenis bangun datar segiempat
yang lainnya.
4) Belah Ketupat
22
bangun datar yang memiliki 4 buah sisi dengan bentuk yang
hampir sama dengan persegi.
Belah ketupat memiliki 2 diagonal dengan ukuran yang sama
panjang. Terdapat sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh
bangun datar belah ketupat yang bisa membedakan dengan
jenis bangun datar yang termasuk ke dalam segiempat.
5) Layang-layang
23
Layang-layang memiliki 2 diagonal dengan ukuran yang sama besar.
Bangun datar layang-layang memiliki sifat atau kerakteristik yang
manjadi pembeda dengan jenis bangun datar segiempat yang lainnya.
Sifat-sifat Layang-layang
Memiliki 4 buah sisi dan juga 4 titik sudut yang terdiri dari
sepasang sudut siku-siku, sudut tumpul dan sudut lancip.
Memiliki 2 pasang sisi dengan ukuran yang sama panjang.
Memiliki 2 sudut dengan ukuran sama besar.
Memiliki 1 simetri lipat.
Memiliki 2 diagonal dan dari kedua diagonal tersebut saling
berpotongan dan saling tegak lurus.
Salah satu diagonal tersebut membagi diagonal yang lain dengan
ukuran yang sama panjang.
Rumus untuk menentukan keliling layang-layang adalah:
Keliling = jumlah dari semua sisi layang-layang.
6) Trapesium
24
Dari tiap-tiap jenis trapesium memiliki sifat atau karakteristik yang
berbeda satu sama lain.
Rumus untuk menentukan keliling trapesium adalah:
Keliling = jumlah panjang dari semua sisi
Rumus untuk menentukan luas trapesium adalah:
Luas = 1/2 x jumlah rusuk sejajar x tinggi
25
Memiliki 4 sisi dengan ukuran yang tidak sama panjang.
BAB III
26
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa titik merupakan konsep abstrak yang tidak
berwujud atau tidak berbentuk, tidak mempunyai ukuran dan berat. Titik
terbagi menjadi 8 yaitu titik balik, titik bagi suatu garis, titik belok, titik berat,
titik invarian, titik pangkal, titik potong, titik potong. Garis adalah deretan
titik-titik yang beraturan dengan jumlah yang tak terhingga. Melihat dari
bentuknya, terdapat beberapa macam istilah pada garis yaitu sinar, segmen
atau ruas garis, garis vertikal, dan garis horizontal. Kemudian, macam-macam
hubungan antar garis antara lain garis sejajar, garis berpotongan, garis
berimpit, garis bersilangan, garis vertikal dan horizontal.
Ruas garis adalah sebagian dari garis yang dibatasi oleh dua titik ujung yang
berbeda, dan memuat semua titik pada garis di antara ujung-ujungnya. Sudut
adalah pertemuan/ perpotongan dua garis yang dilambangkan (∠). Macam-
macam sudut antara lain sudut lancip, sudut tumpul, sudut azimuth, sudut
siku-siku, sudut dalam dan luar bersebrangan, sudut bertolak belakang, sudut
depresi, sudut evaluasi, sudut lurus, dan sudut reflek.
Segi banyak adalah suatu kurva atau bangun datar tertutup yang dibentuk oleh
garis-garis yang berhubungan. Contoh segi banyak antara lain bangun datar
persegi panjang persegi belah ketupat jajargenjang segitiga sama kaki segitiga
siku-siku trapesium segi lima (Pentagon) dan segi enam (heksagon).
Segitiga merupakan jenis poligon dengan tiga sisi. Segitiga memiliki titik
sudut yang diambil dari dua sisi. Segi empat adalah sebuah bangun datar yang
memiliki 4 sisi dan 4 sudut.
B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat menjadi inspirasi dalam penugasan di masa
yang akan datang dengan lebih mendalam. Namun, perlu adanya cara
pembelajaran baru yang kreatif dan inovatif agar dapat meningkatkan minat
peserta didik untuk belajar matematika. Mengingat kemampuan pemahaman
matematika sangat penting bagi siswa Sekolah Dasar.
27
28
DAFTAR PUSTAKA
29