Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH GEOMETRI

SEGI BANYAK DAN BANGUN BANYAK

DOSEN PENGAMPU
WELLY YANTI M.Pd

DISUSUN OLEH
AGUS SETIAWAN
FEBRI

KELOMPOK

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


STKIP MUHAMMADIYAH OKUT
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Geometri Yang Berjudul “Segi Banyak
Dan Bangun Banyak” yang telah disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah di
Kampus Stkip Muhammadiyah.
Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah membantu
terselesainnya makalah ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuan
yang telah diberikan dalam penyusunan makalah ini.
Pada makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, segala
kritik dan saran yang bersifat konstruktif penulis terima dengan senang hati demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa saja, khususnya para mahasiswa/i serta
seluruh pembaca.

Okutimur, April 2021

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................................................I
Daftar Isi ..............................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................1
B. Rumusan masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Segi banyak............................................................................................................3
B. Keliling segibanyak..................................................................................................4
C. Luas daerah...............................................................................................................6
D. Bidang banyak..........................................................................................................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...............................................................................................................22
B. Saran..........................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika adalah salah satu mata pelajaran umum pada jenjang pendidikan, baik
pedidikan dasar, menengah, lanjut dan bahkan perguruan tinggi pasti terdapat mata pelajaran
matematika. karena pelajaran matematika sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari,
dengan matematika setiap orang dapat menghitung berat, tinggi, panjang, luas, dan lain
sebagainya.
Pada makalah ini akan dibahas tiga aspek yang menyangkut mata pelajaran
matematika diantaranya, Bangun Datar. Dalam bangun datar terdapat beberapa kriteria
seperti garis, sudut, kurva dan segibanyak.
Bangun datar merupakan salah satu pokok bahasan yang sangat penting dalam mempelajari
geometri, maupun penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. bangun datar adalah bahan
prasyarat untuk mempelajari bangun ruang. Karena saat mempelajari balok atau kubus, maka
akan berkaitan dengan penggunaan titik, garis, ruas garis, sudut, persegi panjang, dan
persegi. Dalam kehidupan sehari-hari, bangun datar sangat banyak ditemukan, misalnya
kusen, pintu, ruang kelas, sisi atau tepi papan tulis, dan lain-lain.
Keliling dan luas berkaitan dengan keliling bangun datar. Dalam hal ini akan dibahas
tentang keliling segibanyak berupa persegi panjang, persegi, segitiga, jajar genjang, belah
ketupat, trapesium, layang-layang, segibanyak beraturan, lingkaran dan tangram. Pada luas
akan dibahas tentang luas daerah segibanyak berupa persegi panjang, persegi, segitiga, jajar
genjang, belah ketupat, trapesium, layang-layang, luas daerah lingkaran dan luas daerah
tangram.

2. Rumusan Masalah
Apakah yang diamksud dengan bangun datar?
Apakah yang dimaksud dengan garis, sudut dan kurva?
Apakah yang dimaksud dengan segi banyak ?
Apakah sifat-sifat dari segi banyak ?

3. Manfaat
Dalam pembuatan makalah ini terdapat beberapa manfaat yang ditemukan sehingga dapat
diuraikan sesuai dengan susunan pembahasan yang terdapat pada daftar isi, yang terletak
pada awal makalah ini. adapun manfaat yang di temukan antara lain :
 Dapat memahami serta dapat menjelaskan segibanyak dengan sifat-sifatnya
 Dapat melakukan pembelajaran mengenai garis, sudut dan kurva menggunakan media
dan pendekatan.
 Dapat melakukan pembelajaran mengenai segibanyakdengan sifat-sifatnya dan
dengan menggunakan media dan pendekatan yang tepat.
 Dapat mengevaluasi hasil belajar siswa tentang segibanyak.
 Dapat menjelaskan cara penyelesaian soal-soal mengenai segibanyak.
BAB II
SEGI BANYAK DAN BANGUN BANYAK

A. Segibanyak
1. Segitiga
Segitiga merupakan segibanyak yang paling dasar. Segitiga sama kaki adalah segitiga
dengan dua atau tiga sisinya sama panjang. Segitiga sama sisi adalah segitiga dengan tiga
sisinya sama panjang. Apabila ketiga sisi segitiga tersebut panjangnya berbeda, segitiga ini
dinamakan segitiga tidak sama kaki dan tidak sama sisi. Segitiga siku-siku adalah segitiga
yang mempunyai sudut siku-siku.

2. Segi Empat
Segi empat merupakan bentuk segibanyak yang paling banyak macamnya. Beberapa
bentuk segi empat itu adalah persegi, persegi panjang, jajar genjang, layang-layang, belah
ketupat, dan trapesium.
Sifat-sifat yang mungkin terdapat pada segi empat, yaitu
a) Sisi-sisi yang berhadapan sejajar atau tidak.
b) Sudut-sudutnya merupakan sudut siku-siku atau tidak.
c) Sisi-sisinya mempunyai panjang sama atau tidak.
Persegi adalah segi empat yang mempunyai sifat sebagai berikut; (a) sisi-sisi yang
berhadapan sejajar, (b) keempat sudutnya siku-siku, (c) keempat sisinya sama panjang.
Jajar genjang adalah segi empat yang mempunyai sifat sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan
sama panjang.

3. layang-layang
Layang-layang adalah segi empat dengan sifat kedua sisi yang berdekatan sama
panjang.
Trapesium adalah segi empat yang satu pasang sisinya sejajar.
Ada beberapa contoh bangun geometri datar yang bukan segibanyak. Disebut bukan
segibanyak karena yang membentuk tidak semata-mata terdiri atas segmen garis saja,
melainkan juga dibentuk oleh kurva.

B. Keliling Segibanyak
Pengukuran adalah suatu proses membandingkan suatu objek yang akan diukur
dengan suatu objek yang telah diketahui ukurannya. Objek yang telah diketahui ukurannya
itu biasanya disebut satuan. Satuan terbagi menjadi dua yaitu, satuan standar dan satuan tidak
standar. Satuan standar adalah satuan yang telah ditentukan oleh suatu definisi matematik.
Sedangkan satuan tidak standar adalah satuan yang tidak ditentukan dan tidak ditetapkan
secara formal. Keliling dari suatu segibanyak merupakan jumlah panjang dari sisi-sisinya,
yaitu jarak mengitari segi banyak tersebut. Jika bangun datarnya berupa lingkaran, maka
keliling lingkaran adalah jarak mengitari lingkarang tersebut. Untuk mencari keliling
lingkaran diperlukan bilangan khusus yang diberi nama “π” dibaca (“pi”). Bilangan “π”
merupakan perbandingan dari keliling lingkaran dengan diameter lingkaran. Maka keliling
lingkaran hubungan diperoleh adalah d = 2 r, dan K = π d atau K = 2 πr. Untuk mencari
keliling tangram, kita hitung jumlah panjang sisi-sisi tepi dari tangram tersebut.

C. Luas Daerah
Pengukuran luas suatu daerah hampir sama dengan pengukuran panjang suatu ruas
garis. Pengukuran suatu ruas garis adalah suatu proses membandingkan suatu ruas garis yang
ingin diketahui ukurannya dengan suatu satuan standar yang biasanya dapat berupa m, dm,
cm, inci, kaki, yard atau yang lainnya. Ukuran suatu ruas garis AB adalah suatu bilangan
yang menunjukkan banyaknya satuan standar yang tercakup pada suatu ruas garis AB
tersebut. Pengukuran luas daerah merupakan suatu proses membandingkan suatu daerah
tertentu yang ingin diketahui ukurannya dengan suatu satuan standar yang ditetapkan. Satuan
standar untuk luas suatu daerah umumnya adalah satuan persegi atau square unit.
Daerah segitiga adalah gabungan antara himpunan titik-titik pada segitiga dan
himpunan titik-titik interior segitiga tersebut. Luas daerah tertutup oleh suatu kurva tertutup
atau segibanyak adalah bilangan yang menyatakan banyaknya satuan persegi yang termuat
dalam daerah tersebut. Jika irisan dua segibanyak adalah suatuj garis maka luas daerah yang
dibatasi oleh kedua segibanyak itu sama dengan jumlah luas kedua segibanyak tersebut. Luas
persegi panjang sama dengan hasil kali ukuran panjang dan lebarnya. Jika dua segitiga adalah
kongruen (sama dan sebangun), maka luas kedua segitiga tersebut adalah sama.
Luas jajargenjang sama dengan hasil kali ukuran alas dan tingginya. Luas segitiga
sama dengan setengah kali hasil kali ukuran alas dan tingginya. Luas trapesium sama dengan
setengah kali hasil kali ukuran tinggi dan jumlah ukuran-ukuran alas dan atasnya (sisi-sisi
sejajarnya). Jika dua segitiga sisi alasnya kongruen dan garis tingginya kongruen maka luas
kedua segitiga tersebut adalah sama. Luas belah ketupat sama dengan setengah kali hasil kali
ukuran-ukuran diagonalnya.
Segibanyak beraturan adalah suatu segibanyak yang mempunyai sisi kongruen dan
sudut kongruen. Ruas garis yang titik ujungnya adalah titik pusat segibanyak beraturan dan
titik tengah sebarang sisi suatu segibanyak beraturan disebut apotema segibanyak tersebut.
Luas segibanyak beraturan sama dengan setengah kali hasil kali ukuran apotema dan keliling
segibanyak tersebut.

Ciri –ciri polygon beraturan dan tidak beraturan adalah :


Poligon beraturan mempunyai seluruh sisi dan sudut yang sama besar .
poligon tidak beraturan mempunyai panjang sisi dan besar sudut yg tidak sama

Poligon (Segi Banyak)

Bentuk geometri terdiri atas banyak garis lurus yang ada di dunia. Seperti bentuk yang
disebut poligon.
Poligon ini mempunyai 8 titik sudut A, B, C, D, E, F, G, dan H yang merupakan puncaknya.
Setiap ruas garis dari poligon disebut sisi.
Kita tulis : polygon ABCDEFGH.
Beberapa definisi ini memberikan informasi lebih dalam tentang poligon.

Definisi 1-26 : Poligon adalah gabungan ruas garis dari bagian yang
bertemu hanya di titik akhir sehingga (1) sebesar dua ruas garis bertemu di satu titik, dan (2)
Tiap ruas garis bertemu tepat dua ruas garis lainnya.

Poligon dinamai dengan memakai jumlah dari sisinya. Contoh segitiga-3 sisi,
segiempat-4 sisi, segilima-5 sisi, segienam-6 sisi, segitujuh-7 sisi, segidelapan-8 sisi,. Sebuah
polygon dengan sisi n dapat disebut segi-n.

Definisi 1-27 : Diagonal dari poligon adalah ruas garis yang menghubungkan antara dua titik
puncak dari segi banyak tersebut.

Titik akhir dari ruas garis AC adalh titik puncak dari polygon ABCD. Ruas garis AC adalah
satu diagonal dari polygon.
Definisi 1-28 : Sebuah poligon adalah cembung jika semua diagonal dari poligon terletak di
dalam poligon itu sendiri.

Setiap diagonal dari polygon ini seperti ruas garis PR, adalah terletak di dalam
polygon. PQRST adalah polygon cembung.

Paling tidak terdapat satu diagonal dari poligon ini yang tidak terdapat dalam
polygon. GHIJK bukan merupakan poligon cembung.

Segitiga dengan sisi yang kongruen memiliki nama khusus.

Definisi 1-29 : Segitiga sama sisi adalah segitiga dengan semua sisi yang kongruen satu sama
lain.

Ruas garis AB ≅ Ruas garis BC ≅ Ruas garis AC

Definisi 1-30 : Segitiga sama kaki adalah segita dengan dua sisi yang kongruen satu sama
lain.
∠A disebut sudut puncak.
∠ B dan ∠C disebut sudut dasar.

Definisi 1-31 : Segi banyak beraturan adalah segi banyak (poligon) dengan semua sisi yang
kongruen satu sama lain dan semua sudut yang kongruen satu sama lain.

ABCDEFGH adalah poligon beraturan. Beberapa poligon mempunyai beberapa jenis yang


membuat semuanya polygon beraturan.Semua sisi mempunyai panjang yang sama. Semua
sudut mempunyai besar yang sama.

D. Bidang-banyak (polyhedron)

(Bidang-banyak)
Suatu bidang-banyak (polyhedron) adalah gabungan dari sejumlah terhingga (finite)
daerah-daerah segibanyak, sedemikian, sehingga: setiap sisi dari suatu daerah
segibanyak merupakan sebuah sisi dari tepat sebuah segibanyak yang lain, dan jika sisi-
sisi dari daerah-daerah segibanyak tersebut berpotongan, maka sisi-sisi tersebut
berpotongan pada satu titik atau pada sebuah sisi.

Suatu bidang-banyak mempunyai bagian-bagian serupa dengan sebuah


segibanyak. Bidang-banyak yang sering Anda jumpai, misalnya balok; seperti
Gambar R-24

Pada sebuah balok, setiap daerah persegipanjang


dinamakan permukaan (bidang-sisi). Setiap sisi daerah
persegipanjang dinamakan rusuk-balok. Titik sudut-
titik sudut daerah persegipanjang yang setitik
dinamakan titik-sudut balok.
Gambar R-24
Daerah persegipanjang ABEF, misalnya, merupakan sebuah permukaan (bidang-
sisi). Setiap titik A, B, C, D, E, F, G, H merupakan titik sudut-titik sudut balok. Di
titik A terdapat BAF, HAF, dan BAH. Permukaan-permukaan balok
menentukan

beberapa sudut-sudut-dihedral, misalnya F AB H . Ruasgaris seperti AD


dinamakan diagonal-balok.
Seperti dalam bahasan segibanyak, klasifikasi bidang-banyak didasarkan pada banyak
permukaan (bidang-sisi)-nya, yaitu:

Jenis bidang-banyak (polyhedron) banyak permukaan (face)


bidang-empat (tetrahedron) 4 buah
bidang-lima (pentahedron) 5 buah
bidang-enam (hexahedron) 6 buah
bidang-tujuh (heptahedron) 7 buah
bidang-delapan (octahedron) 8 buah
bidang-sembilan (nanohedron) 9 buah
bidang-sepuluh (decahedron) 10 buah
bidang-sebelas (undecahedron) 11 buah
bidang-duabelas (dodecahedron) 12 buah
bidang-duapuluh (icosahedron) 20 buah
Sebuah bidang-banyak dapat divariasi seperti memvariasi segibanyak. Dua buah
gambar berikut masing-masing merupakan bidang-banyak. Mengapa ?

1. Berapakah banyak
permukaan pada gambar
sebelah kanan ?
2. Berapakah banyak
permukaan pada gambar
Gambar R-25 sebelah kiri ?
Kedua gambar bidang banyak tersebut merupakan bidang-banyak tak-konveks. Dalam
bahasan ini akan dipelajari bidang-banyak konveks.

Definisi 18
Suatu bidang-banyak dikatakan konveks, jika dan hanya jika, setiap bidang
yang memuat sebuah permukaan dari bidang-banyak tersebut membagi
ruang sedemikian, sehingga bidang-banyak yang tersisa berada dalam
sebuah setengah-ruang.

Gambar R-26

Pada Gambar R-26:

Bidang memuat permukaan-ABCD. Bidang membagi ruang ke dalam dua buah


setengah-ruang sedemikian, sehingga semua bidang-banyak tersebut, kecuali untuk
permukaan ABCD, berada dalam sebuah setengah-ruang. Setengah-ruang yang lain
tidak memuat bagian dari bidang-banyak tersebut.
Dengan cara yang sama, untuk setiap bidang yang lain yang memuat sebuah
permukaan bidang-banyak tersebut, merengkuh bagian yang lain dari bidang-banyak
tersebut ke dalam sebuah setengah-ruang.
Karena itulah bidang-banyak tersebut konveks.

Alat peraga yang berupa model balok, kubus, misalnya, yang terbuat dari lembaran
kertas atau sejenisnya, merupakan model bidang-enam.

Definisi 19
Jika n buah sinargaris non-koplanar (n > 2) mempunyai pangkal sama,
yaitu V, dan P1, P2, ..., Pn adalah titik-titik pada ke-n buah sinargaris yang
berbeda dengan V, maka gabungan sudut-sudut P1VP2, P2VP3, ...,
PnVP1, dan daerah-dalam (interior)-nya dinamakan suatu sudut-
polihedral. Sudut-bidang dalam gabungan tersebut dinamakan sudut-
permukaan dari sudut-polihedral tersebut. Setiap sudut-permukaan dan
interiornya dinamakan suatu permukaan dari sudut-polihedral tersebut.
GEOMETRI RUANG 15
==Murdanu==
Gambar R-27

Suatu sudut-polihedral sekurang-kurangnya mempunyai tiga buah sudut-permukaan.


Mengapa ?

Jika suatu sudut-polihedral hanya mempunyai tiga buah sudut-permukaan dinamakan

suatu sudut-trihedral.
Gambar R-28

Pada Gambar R-28, bidang memotong setiap permukaan dari suatu sudut-polihedral,
dan tidak memuat titik V. Perpotongan suatu bidang dengan suatu sudut-polihedral
dapat berupa suatu segibanyak. Jika suatu segi-banyak tesebut konveks, maka sudut-
polihedral tersebut dinamakan sudut-polihedral-konveks.

Setiap sudut-polihedral pada bidang-banyak-konveks merupakan sudut-polihedral-


konveks. Buktikan !

Teorema 141
Jumlah ukuran-ukuran dari sebarang dua sudut-permukaan dari suatu
sudut-trihedral lebih besar dari ukuran sudut-permukaan ketiga.

Teorema 142
Jumlah ukuran-ukuran dari sudut-sudut-permukaan dari suatu sudut-
polihedral kurang dari 360.
Formula Euler
Jika V : banyak titik-sudut, F: banyak permukaan, dan E : banyak rusuk,
pada suatu bidang-banyak, maka untuk setiap bidang-banyak berlaku:
V + F - E = 2.
Definisi 20 (Bidang-banyak-beraturan)
Suatu bidang-banyak-konveks dikatakan beraturan, jika dan hanya jika,
bidang-banyak tersebut permukaan-permukaan berupa daerah-daerah
segibanyak beraturan dan setiap sudut-polihedralnya mempunyai sudut-
permukaan sama banyak.

Hanya ada 5 kemungkinan sudut-sudut-polihedral-konveks untuk polihedron-


polihedron beraturan, yaitu terbentuk dari: (1) 3 buah segitiga samasisi; (2) 4 buah
segitiga samasisi; (3) 5 buah segitiga samasisi; (4) 3 buah persegi; (5) 3 buah segilima
beraturan. Kelima kemungkinan memberikan petunjuk, bahwa hanya ada 5 jenis
polihedron (bidang-banyak) beraturan. Nama Latin polihedron beraturan: polihedrä.

Contoh bidang-banyak-bidang-banyak beraturan:

Gambar R-29
GEOMETRI RUANG 17
==Murdanu==

Jenis bidang-banyak beraturan (polyhedrä) banyak permukaan (face)


bidang-empat beraturan (tetrahedrä) 4 buah
bidang-enam beraturan (hexahedrä) 6 buah
bidang-delapan beraturan (octahedrä) 8 buah
bidang-duabelas beraturan (dodecahedrä) 12 buah
bidang-duapuluh beraturan (icosahedrä) 20 buah

Adakah bidang-banyak-beraturan yang lain ?

Apakah untuk setiap jenis bidang-banyak-beraturan berlaku formula Euler?

Eksplorasi
Untuk suatu polihedra:
Jika n adalah banyak sisi pada satu permukaan dan F adalah banyak permukaan, maka
banyak sisi dari semua segibanyak sebelum terbentuk suatu polihedra haruslah n×F.
Jika E adalah banyak rusuk dan karena setiap rusuk merupakan suatu sisi dari dua buah

permukaan, maka 2×E = n×F, atau F 2E .


n
Jika m adalah banyak titik sudut dari suatu permukaan dan F adalah banyak permukaan
suatu polihedra, maka banyak titik sudut segibanyak beraturan seluruhnya sebelum
terbentuk suatu polihedra adalah m×F, atau 2×E.
1. Apakah m = n ?
Jika segibanyak-segibanyak beraturan disusun untuk membentuk suatu polihedra
sedemikian, sehingga setiap titik-sudut-polihedra merupakan persekutuan dari k buah

titik sudut segibanyak beraturan, maka polihedra tersebut harus mempunyai 2 E


buah titik sudut. k
2. Substitusikan perolehan tersebut ke formula Euler!

3. Selidikilah bahwa formula Euler yang telah Anda kenal identik dengan formula:
1111 .
kn2E
B. Tabung (Cylinder) dan Prisma (Prism)

Bahasan bagian ini kita awali dengan memikirkan suatu himpunan titik yang tidak
dapat kita definisikan, yaitu kurva (curve). Sebuah kurva dapat kita pikirkan sebagai
suatu himpunan titik-titik; kalau kita gambarkan: dengan goresan ujung pensil di atas
kertas tanpa mengangkatnya.

Kurva tertutup sederhana

Kurva terbuka sederhana

Kurva terbuka tak-


sederhana Kurva tertutup tak-
sederhana

Gambar R-30

Pada Gambar R-31 :


suatu kurva pada bidang .
Garis l tidak pada bidang ,
memotong kurva C tersebut
di titik A. Ada suatu garis
yang sejajar terhadap l yang Gambar R-31
memuat titik B, titik C, titik
D, titik E, atau titik F.
GEOMETRI RUANG 19
==Murdanu==

Kita pikirkan garis-garis yang sejajar terhadap garis l sedemikian, sehingga setiap titik
pada kurva tersebut dimuat oleh garis-garis tersebut. Gabungan semua garis yang
demikian dinamakan suatu permukaan-silindris (cylindrical surface).

Permukaan silindris dapat bermacam-macam, sepertihalnya kurva. Misalnya seperti


Gambar R-32.
Gambar R-32

Kita pikirkan suatu permukaan silindris


yang ditentukan oleh suatu kurva-tertutup-
sederhana. Kita pikirkan juga ada dua
bidang dan yang saling sejajar. Kedua
bidang tersebut memotong setiap garis
Gambar R-33
yang membentuk permukaan-silindris.

Untuk membahas silinder dan prisma, kita pikirkan:


1. bagian dari permukaan silindris antar bidang-bidang yangmemotongnya;
2. kurva tertutup sederhana pada setiap bidang;
3. interior-interior dari kurva-kurva tertutup tersebut.

Gambar R-34

Figur-figur pada Gambar R-34 dinamakan silinder-silinder. Setiap kurva tertutup dan
interiornya dinamakan bidang-alas-silinder (base of cylinder). Setiap silinder
mempunyai dua buah bidang-alas. Daerah yang lain (selain bidang-alas-bidang-alas)
dinamakan selimut (lateral surface) silinder.

Dalam pembelajaran geometri di sekolah-sekolah, silinder yang diajarkan


diberinama tabung; yang sesungguhnya merupakan silinder-sirkulair (salah satu
GEOMETRI RUANG 21
==Murdanu==
Definisi 21 Silinder
Misalkan dan adalah dua buah bidang yang saling sejajar, sebuah
kurva C pada bidang , dan sebuah garis l yang tidak sejajar terhadap kedua
bidang tersebut dan tidak memotong kurva C.
Setiap titik dari C merupakan ujung dari salah satu ruasgaris yang sejajar
terhadap l dan ujung lain dari ruasgaris tersebut pada .
Ujung-ujung ruasgaris-ruasgaris di membentuk suatu kurva tertutup C'.
Gabungan semua ruasgaris tersebut dan interior-interior kurva C dan C’
dinamakan suatu silinder.

Setiap ruasgaris tersebut dinamakan unsur


(element) dari silinder tersebut. Gabungan semua
ruasgaris tersebut dinamakan selimut silinder.

Ingat! Ada selimut silinder, dan permukaan-


silindris.

Kurva-kurva-tertutup-sederhana dan interiornya Gambar R-35


dinamakan bidang-alas-bidang-alas silinder.
Kedua kurva-tertutup-sederhana tersebut
dinamakan batas-batas (boundaries) dari bidang-
alas-bidang-alas. Jarak antara kedua bidang-alas
dinamakan tinggi-silinder (altitude).

Silinder-silinder diklasifikasi menurut bidang-alasnya. Jika bidang-alas suatu silinder


berupa suatu daerah segibanyak, silinder tersebut dinamakan prisma; jika bidang-
alasnya berupa suatu daerah lingkaran, silinder tersebut dinamakan silinder-lingkaran
(circular cylinder). Prisma-prisma dapat berupa trianguler, rectanguler, pentagonal,
dan sebagainya, mengikuti alas-alasnya.

Jika unsur-unsur dari suatu silinder tegaklurus terhadap bidang-alasnya, silinder


tersebut dinamakan silinder-tegak (right cylinder). Jika suatu silinder bukan silinder-
tegak, silinder tersebut dinamakan silinder-miring/silinder-condong (oblique cylinder).
SILINDER-TEGAK SILINDER-MIRING/CONDONG

Gambar R-36

Dalam suatu prisma, ruasgaris-ruasgaris yang menghubungkan titik-titik sudut


dinamakan rusuk (lateral edges), dan permukaan-permukaan yang bukan alas-alas
dinamakan bidang-sisi-prisma. Semua prisma merupakan polihedron-polihedron.
GEOMETRI RUANG 23
==Murdanu==
Definisi 22
Suatu silinder disebut prisma jika dan hanya jika bidang-alas silinder
tersebut berupa daerah segibanyak.
Suatu silinder disebut silinder-lingkaran (tabung-lingkaran) jika dan hanya
jika bidang-alas silinder tersebut berupa daerah lingkaran.

Silinder-lingkaran-tegak atau tabung-lingkaran-tegak itulah yang selalu disebut


tabung dalam pembelajaran matematika di sekolah dan juga perkuliahan, bahkan
dalam kehidupan. Untuk selanjutnya bila sebutan silinder tidak disebut khusus, maka
sebutan silinder dapat berupa silinder atau prisma.

Definisi 23 Rusuk-Tegak, Bidang-Sisi, Selimut, Permukaan Prisma


Rusuk-tegak suatu prisma adalah unsur (elemen) prisma yang ujung-
ujungnya merupakan titik-titik sudut bidang-alas-bidang-alas prisma yang
berkorespondensi. Bidang-sisi suatu prisma adalah gabungan unsur-unsur
prisma yang ujung-ujungnya merupakan titik-titik pada sisi-sisi alas-alas
prisma tersebut yang berkorespondensi. Selimut suatu prisma adalah
gabungan semua bidang-sisi prisma tersebut. Permukaan suatu prisma
adalah gabungan selimut dan kedua alas prisma tersebut.

Definisi 24 Kesebangunan Dua Figur Geometri


Sebarang dua figur geometri dikatakan sebangun (similar) jika dan hanya
jika ada suatu korespondensi satu-satu antara kedua titik pada kedua figur
tersebut sedemikian, sehingga jarak antara sebarang dua buah titik dari
figur yang satu dan jarak antara sebarang dua titik korespondensinya pada
figur yang lain mempunyai perbandingan yang konstan.

Definisi 25 Kekongruenan Dua Figur Geometri


Sebarang dua figur geometri dikatakan kongruen jika dan hanya jika
keduanya sebangun dan perbandingan jarak antara pasangan-pasangan titik
yang berkorespondensi pada setiap figur besarnya 1.

Teorema 143
Unsur-unsur (elemen-elemen) dari suatu silinder saling kongruen.
Teorema 144
Setiap titik pada permukaan suatu silinder dilalui oleh tepat satu buah unsur
(elemen).

Teorema 145
Bidangsisi-bidangsisi dari suatu prisma berupa daerah jajargenjang.

Teorema 146
Bidangsisi-bidangsisi dari suatu prisma-tegak berupa daerah
persegipanjang.
GEOMETRI RUANG 25
==Murdanu==
Definisi 26 Irisan (cross section) Silinder
Untuk sebarang silinder, jika suatu bidang memotong semua unsur-unsur
silinder tersebut, perpotongan bidang tersebut dengan unsur-unsur silinder
disebut suatu irisan silinder. Dua buah irisan silinder dikatakan sejajar,
apabila irisan-irisan silinder tersebut pada dua bidang yang saling sejajar.
Bidang tersebut dinamakan bidang-irisan.

Gambar R-37

Teorema 147
Untuk sebarang silinder,
sebarang dua irisan silinder
yang saling sejajar, maka
keduanya saling kongruen.
Gambar R-38

Corollary 147.1
Bidang-alas-bidang-alas suatu silinder saling kongruen.

Corollary 147.2
Sebarang dua irisan silinder yang saling sejajar mempunyai kesamaan luas.

Dapat berupa apa sajakah irisan suatu silinder/prisma ?

Definisi 27 Paralelepipedum, Paralelepipedum Siku-siku


Suatu paralelepipedum adalah suatu prisma yang bidang-alasnya berupa
daerah jajargenjang.
Suatu paralelepipedum siku-siku adalah prisma persegipanjang (balok).
Suatu silinder terdiri dari tiga bagian: dua buah bidang-alas dan selimut. Karena itu
luas suatu silinder seharusnya dihitung sebagai jumlah luas-luas ketiga bagiannya.
1. Bagaimanakah perhitungan luas permukaan-sisi suatu silinder lingkaran-tegak ?
2. Bagaimanakah perhitungan luas permukaan-sisi suatu silinder lingkaran-
condong?
Luas selimut suatu silinder dilambangkan dengan "Al” atau “Ls".

Teorema 148
Luas selimut suatu prisma-tegak dirumuskan:
Al = K×t atau Ls = K×t
dengan K adalah keliling salah satu bidang-alasnya, dan t adalah tinggi
prisma tersebut.

Definisi 28
Suatu prisma-talibusur adalah prisma yang bidang-alas-bidang-alasnya
berupa daerah-segibanyak-talibusur pada bidang-alas-bidang-alas silinder-
lingkaran.

Gambar R-39

1. Apakah suatu prisma-talibusur dapat berupa prisma-talibusur-tegak atau


prisma-talibusur-condong ?
2. Apakah alas suatu prisma-talibusur dapat berupa suatu segi-n dengan n
takhingga?

Definisi 29
Luas selimut suatu silinder-lingkaran-tegak adalah limit dari luas selimut
dari suatu prisma-talibusur-tegak yang bidang-alas-bidang-alasnya berupa
.
daerah segi-n beraturan, dengan n

Teorema 149
GEOMETRI RUANG 27
==Murdanu==
Luas selimut suatu silinder-lingkaran-tegak dirumuskan:
Al = 2
r t
dengan r : jari-jari suatu bidang-alasnya, dan t : tinggi silinder tersebut.

Definisi 30 Silinder Terpancung


Suatu bidang-irisan suatu silinder membagi suatu silinder tersebut menjadi
dua buah potongan-silinder yang masing-masing terletak pada dua buah
setengah-ruang yang berbeda. Jika bidang-irisan tersebut tidak sejajar
dengan alas-alas silinder tersebut, maka gabungan irisan-silinder dengan
interiornya dan sebuah potongan silinder dinamakan silinder terpancung.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keliling dan luas serta bangun ruang kelanjutan dari bangun datar, karena pada bagian ini
diharapkan dapat menghitung keliling bangun datar, luas bangun datar, serta mencari luas
bangun ruang. Jadi, bangun datar adalah bagian dasar dari geometri yang saling berhubungan
antara keliling, luas bahkan bangun ruang.
Suatu bidang-banyak (polyhedron) adalah gabungan dari sejumlah terhingga (finite)
daerah-daerah segibanyak, sedemikian, sehingga: setiap sisi dari suatu daerah
segibanyak merupakan sebuah sisi dari tepat sebuah segibanyak yang lain, dan jika sisi-
sisi dari daerah-daerah segibanyak tersebut berpotongan, maka sisi-sisi tersebut
berpotongan pada satu titik atau pada sebuah sisi.

B. SARAN

Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui tentang bangun
banyak dan segi banyak Selain dari pada itu, penulis memohon maaf apabila terdapat
kesalahan karena kami masih dalam proses pembelajaran. Dan yang kami harapkan dengan
adanya makalah ini,dapat menjadi wacana yang membuka pola pikir pembaca dan memberi
saran yang sifatnya tersirat maupun tersurat.
GEOMETRI RUANG 29
==Murdanu==
DAFTAR PUSTAKA

Karim, Muchtar Abdul. (2014). Pendidikan Matematika II. Cet.13; Ed. 1. Tangerang Selatan.
Universitas Terbuka. 2014.

Anda mungkin juga menyukai