Anda di halaman 1dari 30

SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG DAN JARING-JARING BANGUN RUANG

DALAM KURIKULUM MATEMATIKA SD/MI

Disusun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah: Pembelajaran Matematika II (Geometri dan Pengukuran)

Dosen Pengampu: Mikke Novia Indriani, M.Pd

Disusun Oleh:

1. Sinta Lestari (2321005)


2. Siti Nur Haliza (2321070)
3. Anindia Ayu Rahma Dani (2321124)

KELAS C

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI K.H. ABDURRAHMAN WAHID

PEKALONGAN

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan,
sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sifat-Sifat Bangun Ruang dan Jaring-
Jaring Bangun Ruang Dalam Kurikulum SD/MI” sesuai rencana. Sholawat serta salam semoga
tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, para sahabat, serta orang-
orang yang mau mengikuti sunnah-sunnahnya, amiin. Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu
Mikke Novia Indriani, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pembelajaran Matematika II (Geometri
dan Pengukuran) atas tugas yang diberikan sehingga menambah wawasan tentang materi Sifat-
Sifat Bangun Ruang dan Jaring-Jaring Bangun Ruang Dalam Kurikulum SD/MI.

Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, dengan
senang hati kami menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan
penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalahini dapat menambah wawasan keilmuan dan
bermanfaat bagi mahasiswa. Aamiin yaa robbal alaamin.

Pekalongan, 15 Maret 2024

Penulis

I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

A. Sifat-Sifat Bangun Datar Bersisi Lengkung ................................................................ 3


B. Jenis-Jenis Bangun Ruang Bersisi Lengkung .............................................................. 3
C. Sifat-Sifat Bangun Ruang? .......................................................................................... 6
D. Jenis Bangun Datar Bersisi Lengkung Pada Kurikulum Matematika SD/MI ............. 10
E. Jaring Bangun Ruang Bersisi Tegak ............................................................................ 12
F. Jaring Ruang Bersisi Lengkung ................................................................................... 17
G. Materi Jaring-Jaring Bangun Ruang Pada Kurikulum Matematika SD/MI ................ 22

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 25

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 25
B. Saran ............................................................................................................................ 26

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 27

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Geometri merupakan cabang matematika yang mempelajari pola-pola visual,
menghubungkan matematika dengan dunia nyata, menempati posisi khusus dalam
kurikulum matematika, karena banyaknya konsep-konsep yang termuat di dalamnya.
Pelajaran geometri bertujuan untuk membantu peserta didik memperoleh
kepercayaan diri terhadap kemampuan matematisnya, menjadi pemecah masalah yang
baik, mampu berkomunikasi dan bernalar secara matematis, mengembangkan intuisi
spasial, dan menanamkan pengetahuan untuk mendukung materi lain serta mampu
membaca dan menginterpretasikan argumentasi matematis. Pada dasarnya geometri
mempunyai peluang yang lebih besar untuk dipahami peserta didik dibandingkan
dengan cabang matematika yang lain.
Hal ini karena ide-ide geometri sudah dikenal oleh peserta didik sejak sebelum
mereka masuk sekolah, misalnya garis, bidang, dan ruang. Bangun ruang merupakan
salah satu komponen matematika dalam geometri. Bangun ruang merupakan komponen
matematika yang perlu dipelajari untuk menetapkan konsep keruangan. Maka dalam
pelajaran Matematika perlu diberikan topik pembelajaran ini untuk membekali peserta
didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis,kritis, dan kreatif, serta
kemampuan bekerjasama.
Jenis bangun ruang terbagi menjadi dua yaitu bangun ruang bersisi datar dan
bangun ruang bersisi lengkung. Bangun ruang sisi lengkung merupakan salah satu
bagian dari cabang matematika, yaitu geometri, terdiri dari tabung, kerucut dan bola.
Bangun-bangun ini menjadi bagian yang sangat akrab bagi siswa dalam kehidupan
sehari – hari, seperti bola untuk permainan, kaleng susu, corong untuk menuang minyak
dan sebagainya.
Geometri dalam matematika menjadi tidak mudah bagi siswa, karena
banyaknya konsep–konsep yang abstrak, sehingga perlu bagi guru untuk
mengkonkretkannya agar mudah dipahami oleh siswa khususnya siswa sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Para siswa harus mampu memahami sifat-sifat dari
masing-masing bangun ruang sehingga tidak terjadi miskonsepsi. Hal itulah yang
melatatbelakangi penulis untuk membuat makalah yang berjudul "Sifat-Sifat Bangun
Ruang dan Jaring-Jaring dalam Kurikulum SD/MI"

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja sifat-sifat bangun datar bersisi lengkung?
2. Apa jenis-jenis bangun ruang bersisi lengkung?
3. Bagaimana sifat-sifat bangun ruang?
4. Apa saja jenis bangun datar bersisi lengkung pada kurikulum matematika SD/MI?
5. Apa saja macam-macam jaring bangun ruang bersisi tegak?
6. Apa saja jaring ruang bersisi lengkung?
7. Bagaimana materi jaring-jaring bangun ruang pada kurikulum matematika SD/MI?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sifat-sifat bangun datar bersisi lengkung.
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis bangun ruang bersisi lengkung.
3. Untuk mengetahui apa saja sifat-sifat bangun ruang.
4. Untuk mengetahui jenis bangun datar bersisi lengkung pada kurikulum matematika
SD/MI.
5. Untuk mengetahui macam -macam jaring bangun ruang bersisi tegak.
6. Untuk mengetahui apa saja jaring ruang yang bersisi lengkung.
7. Untuk mengetahui materi jaring bangun ruang pada kurikulum matematika SD/MI

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR BERSISI LENGKUNG


1. Lingkaran

Lingkaran adalah himpunan titik-titik yang berjarak sama terhadap suatu titik
tertentu. Titik tersebut dinamakan titik pusat lingkaran. Perhatikan gambar dibawah
ini : Titik O adalah titik pusat lingkaran, BC = diameter/garis tengah lingkaran ( d
), AO = OB = OC = jari-jari ( r ). Luas ( L ) = 𝜋 × 𝑟 × 𝑟 = 𝜋 × 𝑟 2 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝜋 =
22
atau 3,14. Dalam lingkaran terdapat beberapa unsur diantaranya yaitu jari-jari (r),
7

tali busur, juring, busur, titik pusat, apotema, dan tembereng.


Sifat-sifat lingkaran :
1. Mempunyai satu sisi
2. Memiliki simetri putar dan simetri lipat tak berhingga
3. Lingkaran memiliki diameter yang panjangnya adalah 2x jari jari.
4. Lingkaran tidak memiliki sudut, dan besar sudutnya 360°.
5. Jari-jari lingkaran adalah dari titik pusat ke samping tepi.
B. JENIS-JENIS BANGUN RUANG BERSISI LENGKUNG
Bangun ruang merupakan bagian dari geometri.1 Jika ditinjau dari sisinya, bangun
ruang terbagi menjadi 2 yaitu bangun ruang bersisi datar dan bangun ruang bersisi
lengkung. Bangun ruang bersisi datar contohnya kubus, balok, prisma, dll. Sedangkan
bangun ruang bersisi lengkung adalah bangun ruang yang memiliki minimal satu sisi
lengkung. Tong sampah, cone eskrim, topi ulang tahun dan bola basket merupakan

1
Ayu, siti, dkk., “Peningkatan Pemahaman Konsep Sifat-Sifat Bangun Ruang Melalui Model Learning
Cycle (Pembelajaran bersiklus) pada siswa sekolah Dasar”, (Surakarta, Universitas Sebelas Maret : Jurnal
Didaktika Dwija Indira), hlm 2

3
model bangun ruang sisi lengkung dalam kehidupan sehari-hari. Mempelajari bangun
ruang sisi lengkung merupakan komponen penting matematika karena dapat membantu
siswa menganalisis berbagai hal yang terjadi dan dapat diimplikasikan dalam
mengoperasikan materi tersebut.2 Berikut ini adalah macam-macam bangun ruang sisi
lengkung :
1. Tabung
Tabung (silinder) merupakan bangun ruang sisi lengkung yang memiliki bidang
alas dan bidang atas berbentuk lingkaran yang sejajar dan kongruen. Bangun yang
mengelilingi tabung berbentuk persegi panjang. Berikut ini adalah gambar bangun
ruang tabung. Adapun unsur-unsur tabung, antara lain :
a. Daerah lingkaran P1 merupakan alas tabung dengan jari-jari 𝑟1.
b. Daerah lingkaran P2 merupakan alas tabung dengan jari-jari 𝑟2.
c. Daerah persegi panjang ABCD merupakan selimut tabung.
d. 𝑟1 dan 𝑟2 merupakan jari-jari tabung (𝑟1 = 𝑟2 = 𝑟).
e. Jarak titik pusat lingkaran P1 dengan titik pusat lingkaran P2 merupakan tinggi
tabung (disimbolkan dengan 𝑡). Untuk menghitung Luas permukaan tabung
(Lp) yaitu dengan cara menjumlahkan dari dua luas alas tabung berbentuk
lingkaran ditambah luas selimut tabung berbentuk persegi panjang. Perhatikan
gambar tabung di atas, rumus luas permukaan tabung yaitu :

𝐿𝑝 = 2 × Luas Lingkaran + Luas 𝐴B.CD

Lp = 2 x 𝜋𝑟 2 + 𝐴𝐵 × 𝐵𝐶

Lp = 2 x 𝜋𝑟 2 + 2𝜋𝑟 × 𝑡

22
Lp = 2𝜋𝑟(𝑟 + 𝑡),3 dengan 𝜋 = 7 /3,14 dan 𝑟 adalah jari-jari lingkaran alas tabung

serta 𝑡 adalah tinggi tabung. Perlu diingat bahwa 𝐴𝐵 adalah keliling lingkaran dan
𝐵𝐶 adalah tinggi tabung. Adapun volume tabung adalah hasil perkalian dari luas
alas tabung dengan tinggi tabung atau dapat dirumuskan dengan :

2
Rosida,Aan, dkk., Bangun Ruang Sisi Lengkung dan Permasalahannya dalam Pembelajaran
Matematika : Suatu Kajian Pustaka, (UPI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 4 (1), 2021), hlm 3
3
Nunik Afianti, Mudah Belajar Matematika 3 untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama, (Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hlm 19

4
𝑉 = 𝐿𝑎 × 𝑡

V = 𝜋𝑟 2 × 𝑡.

2. Bola

Bola merupakan bangun ruang sisi lengkung yang dibatasi oleh satu bidang
lengkung yaitu berupa lingkaran dengan diameter sama dan berpusat pada titik yang
sama. Bola dapat dibentuk dari bangun setengah lingkaran yang diputar sejauh 360°
pada garis tengahnya. Luas permukaan bola sama dengan 4x luas lingkaran yang
memiliki jari-jari yang sama yaitu dapat dirumuskan dengan Lp = 4𝜋𝑟 2 . Dengan r
22
adalah jari-jari bola dan 𝜋 adalah atau 3,14.
7

3. Kerucut

Kerucut merupakan bangun yang dibatasi oleh kurva lengkung tertutup


sederhana sebagai alas, bagian kurva lengkung yang terletak diantara T dan alas,
beserta seluruh daerah yang dibatasinya.4 Luas permukaan kerucut merupakan
jumlah semua luas bangun penyusun dari jaring-jaring kerucut. Jaring-jaring
kerucut terdiri atas satu lingkaran dan satu selimut yang berbentuk juring Kerucut
juga merupakan bangun ruang sisi lengkung yang dapat dibentuk dari tabung
dengan mengubah tutup tabung menjadi titik. Titik tersebut biasanya disebut

4
Untung Trisna, Sapon, Kapita Selekta Pembelajaran Geometri Ruang di SMP, (Sleman : PPPPTK,
2009), Hlm 36

5
dengan titik puncak. Berikut ini merupakan gambar bangun ruang kerucut. Kerucut
memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
a. Titik puncak, merupakan titik tertinggi dari kerucut, dimana semua rusuk
bertemu.
b. Selimut kerucut, merupakan permukaan lengkung yang menghubungkan
setiap titik pada lingkaran alas dengan puncak kerucut.
c. Tinggi kerucut (t), adalah garis lurus yang menghubungkan puncak kerucut
dengan titik pusat lingkaran bidang alas kerucut. Tinggi kerucut selalu tegak
lurus dengan bidang alas, sehingga membentuk sudut siku-siku 90°.
d. Alas kerucut, adalah bangun ruang lingkaran yang menjadi dasar atau
bagian bawah dari kerucut.
e. Garis Pelukis (Apotema), adalah garis yang menghubungkan puncak
kerucut dengan titik sembarang pada rusuk bidang alasnya. Garis pelukis
kerucut dirumuskan dengan, 𝑠 = √𝜋𝑟 2 +𝑡 2 , dengan 𝑠 adalah garis pelukis,
𝑟 adalah jari-jari alas kerucut, dan 𝑡 adalah tinggi kerucut.
f. Sudut pelurus, merupakan sudut di antara garis pelukis dan bidang alas. 5
C. MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG
1. Kubus

Kubus adalah bangun ruang sisi datar yang semua sisinya berbentuk persegi dan
semua rusuknya sama panjang.
Sifat-sifat kubus :
a. Memiliki 6 sisi berbentuk persegi yang sama besar
b. Memiliki 12 rusuk yang panjangnya sama
c. Memiliki 8 titik sudut

5
Husna Amaliah, “Pengembangan Bahan Ajar Menggunakan Pembelajaran Inquiry Training Model
(ITM) Berbantuan Aplikasi Geoogebra pada materi bangun ruang Sisi lengkung”, (Jakarta, UIN Syarif
Hidayatullah : Skripsi, 2023), hlm 25-27

6
2. Balok

Balok adalah merupakan bangun ruang sisi datar yang memiliki 3 pasang persegi
panjang yang memiliki panjang yang berbeda.
Sifat-sifat balok :
a. Memiliki 6 sisi berbentuk persegi panjang
b. Sisi yang sejajar memiliki ukuran panjang yang sama
c. Memiliki 8 titik sudut

7
3. Prisma tegak segitiga

Prisma tegak segitiga merupakan bangun ruang yang dibatasi oleh 2 segitiga yang
sejajar dengan 3 daerah persegi panjang yang saling berpotongan menurut garus-
garis yang sejajar. Sifat-sifat prisma tegak segitiga :
a. Memiliki 2 sisi berbentuk segitiga dan 3 sisi berbentuk persegi Panjang.
b. Memiliki 9 rusuk.
c. Memiliki 6 titik sudut
4. Limas

Limas merupakan sebuah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah daerah
segibanyak (segi-n) dan beberapa daerah (n) yang memiliki 1 titik persekutuan.
Daerah segibanyak (segi-n) dijadikan alas, kemudian daerah lainnya menjadi sisi
tegaknya membentuk rusuk kemudian bertemu di satu titik (titik puncak). Contoh
limas yaitu limas segitiga dan limas segiempat. Sifat-sifat limas segiempat
a. Memiliki 1 sisi berbentuk segiempat dan 4 sisi berbentuk segitiga.
b. Memiliki 8 rusuk.
c. Memiliki 5 titik sudut dan salah satu titik sudutnya disebut pula titik puncak.
d. Sisi alasnya berbentuk segiempat dan sisi lainnya berbentuk segitiga.
5. Tabung

8
Tabung adalah sebuah prisma tegak yang memiliki alas lingkaran dan sisi tegaknya
yang berbentuk bidang lengkung. Sifat-sifat tabung :
a. Memiliki 2 sisi berbentuk lingkaran dan 1 sisi berbentuk bidang lengkung
(selimut tabung)
b. Memiliki 2 rusuk lengkung
c. Tidak memiliki titik sudut
6. Kerucut

Kerucut adalah suatu bangun yang dibatasi oleh sebuah daerah lingkaran dan
sebuah bidang lengkung simetris terhadap porosnya yang melalui titik pusat
lingkaran. Sifat-sifat kerucut :
a. Memiliki 1 sisi alas berbentuk lingkaran dan 1 sisi berbentuk bidang
lengkung (selimut kerucut).
b. Memiliki 1 rusuk lengkung.
c. Tidak memiliki titik sudut.
d. Memiliki 1 titik puncak.
7. Bola

9
Bola merupakan bangun ruang yang permukaannya rapat dan bagian dalamnya
kosong. Semua titik pada sisinya (permukaan bangun ruang itu) berjarak sama ke
titik pusat. Sifat-sifat bola :
a. Memiliki 1 sisi berbentuk bidang lengkung (selimut Bola)
b. Tidak memiliki rusuk.
c. Tidak memiliki titik sudut6
D. Jenis – Jenis Bangun Datar Bersisi Lengkung Pada Kurikulum Sd
Pada pembelajaran matematika materi bangun datar bersisi lengkung dijenjang Sekolah
Dasar terdapat disetiap fasenya, tetapi memiliki tingkatan pengetahuan yang berbeda seperti
difase A baru mulai mengenali dan menyusun bangun datar, pada fase B mempelajari sifat-
sifat bangun datar dan fase C menentukan keliling dan luas pada bangun datar bersisi
lengkung. Jenis bangun datar bersisi lengkung adalah lingkaran.
Lingkaran merupakan kumpulan dari titik-titik yang berjarak sama terhadap titik
tertentu yang disebut pusat lingkaran. Lingkaran memiliki sifat-sifat yaitu;
1. Jumlah derajat pada lingkaran yaitu 3600.
2. Lingkaran memiliki 1 titik pusat.
Diameter (d)
3. Lingkaran memiliki jari – jari dan diameter yang melalui pusat
Jari”(r)
lingkaran. Jari – jari yaitu jarak antara pusat lingkaran dengan tepi
lingkaran, sedangkan diameter yaitu garis yang melintasi lingkaran
Titik Pusat
dari satu titik ke titik yang belawanan dengan melewati titik pusat.
4. Mempunyai simetri lipat dan simetri putar yang jumlahnya tidak terhingga.7

6
Drs. Agus Suharjana, Mengenal Bangun Ruang dan Sifat-sifatnya di Sekolah Dasar, {Yogyakarta :
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 2008), hlm 32-48
7
Christine Wulandari, “Menanamkan Konsep Bentuk Geometri,” Jurnal Pengabdian Masyarakat
Ipteks 3, no. 1 (2017): 1–8.

10
Dalam pembelajaran matematika materi bangun datar bersisi lengkung difase C
mempelajari keliling dan luas bangun datar lingkaran.

Rumus dari keliling lingkaran yaitu;

𝐾 = 2× 𝜋 × r

𝐾 =𝑛×𝑑 (jika sudah di ketahui diameter lingkaran)

𝐾
𝑟 = 2𝜋 (jika yang di cari jari -jari dan di ketahui kelilingnya)

Rumus dari luas Lingkaran yaitu;

𝐿 = 𝜋 × 𝑟2

𝐿
𝑟 = √𝜋 (jika di cari jari-jari dan ketahui luas lingkaran)

Keterangan:

K = Keliling lingkaran

22
π = pi (bernilai atau 3,14)
7

r = Jari-jari lingkaran

d = Diameter lingkaran

Contoh soal

1. Sebuah jam dinding berbentuk lingkaran dengan jari-jari 8 cm. Berapa luas dan keliling
jam dinding tersebut?
jawaban;
di ketahui: r = 8 cm
di tanya: luas lingkaran (L) dan keliling lingkaran (K)?
𝐿 = 𝜋 × 𝑟2
L = 3,14 × 82
L = 3,14 × 64
L = 200,96

11
𝐾 =2×𝜋×𝑟
K = 2 × 3,14 × 8
K = 2 × 25,12
K = 50,24
2. Sebuah tali dililitkan membentuk sebuah lingkaran seperti ditunjukkan pada gambar di
bawah ini. Jari -jari bangun tersebut adalah 21 cm. tentukan luas dan keliling sebuah
lingkaran dari tali tersebut?
Diketahui: jari-jari (r) adalah 5 cm
Ditanya: luas lingkaran dari tali tersebut?
Jawab:
𝐿 = 𝜋 × 𝑟2
22
L= × 212
7
22
L= × 441
7

L = 1386
22
K=2× × 212
7
22
K=2× × 441
7

K = 2 × 1386
K = 2772

E. Jaring- Jaring Bangun Ruang bersisi Tegak


Jaring-jaring bangun ruang adalah pembelahan sebuah bangun yang berkaitan sehingga
jika digabungkan akan menjadi sebuah bangun ruang tertentu. Jadi Jaring-jaring bangun
ruang terbentuk dari sebuah bangun yang dipotong pada beberapa rusuknya.
Bangun ruang di bagi menjadi 2 jenis yaitu bangun ruang bersisi tegak dan bangun
ruang bersisi lengkung. Contoh bangun ruang bersisi tegak antara lain: kubus, balok, prisma,
dan limas. Sementara contoh bangun ruang bersisi lengkung yaitu kerucut dan bola.
Jaring-jaring bangun ruang bersisi lengkung yaitu antara lain
a. Jaring-jaring Kubus
Jaring-jaring kubus adalah pola atau gambaran yang terbentuk saat permukaan
kubus di buka dan di sebarkan. Bangun ruang kubus memiliki 6 permukaan yang setiap
permukaannya berbentuk persegi.

12
Jaring- jaring kubus ada 6 permukaan yaitu;
1) Sisi abcd adalah bagian bawah h g

2) Sisi efgh adalah bagian atas e f


3) Sisi abfe adalah bagian depan
4) Sisi dcgh adalah bagian belakang d c
5) Sisi adhe adalah bagian kanan b
a
6) Sisi bcgf adalah bagian kiri

Bentuk jaring-jaring kubus jika dilebarkan seperti sebagai berikut;

b. Jaring-jaring Balok
Jaring-jaring balok memiliki 2 permukaan yang berbeda yaitu antara permukaan
atas, bawah, depan, dan belakang dengan samping kanan dan samping kiri balok.
Jaring-jaring balok memiliki 6 sisi yaitu;
g
1) Sisi abcd adalah bagian bawah berbentuk persegi panjang h
e f
2) Sisi efgh adalah bagian atas berbentuk persegi panjang
3) Sisi abfe adalah bagian depan berbentuk persegi panjang d c
4) Sisi dcgh adalah bagian belakang berbentuk persegi panjang b
a
5) Sisi adhe adalah bagian kanan berbentuk persegi
6) Sisi bcgf adalah bagian kiri berbentuk persegi8

Bentuk jaring-jaring balok jika dilebarkan seperti sebagai berikut;

8
Satrianawati spd, Bangun Ruang Sisi Datar, UAD PRESS, (2022), hlm 8-10.

13
c. Jaring-jaring Prisma
Jaring-jaring prisma adakah gambar atau pola dua dimensi yang terbentuk saat
permukaan samping prisma dihamparkan di bidang datar. Bangun prisma memiliki
bidang atas dan alas yang sejajar dan memiliki berbagai bentuk yang berbeda seperti;
1) Prisma persegi
Prisma persegi memiliki sisi yang berbeda yaitu sisi atas dan bawah berbentuk
persegi sedangkan sisi depan, belakang, samping kanan dan samping kiri
berbentuk persegi panjang. Sisi-sisinya ada 6 yaitu;
a) Sisi abcd adalah bagian bawah h g
b) Sisi efgh adalah bagian atas e f
c) Sisi abfe adalah bagian depan
d) Sisi cdhg adalah bagian belakang d
c
e) Sisi adhe adalah bagian kiri
a b
f) Sisi bcgf adalah again kanan

Bentuk jaring-jaring prisma persegi jika dilebarkan seperti sebagai berikut;

2) Prisma segitiga
Prisma persegi memiliki sisi yang berbeda yaitu sisi atas dan bawah
berbentuk segitiga sedangkan sisi depan, belakang, samping kanan dan samping
kiri berbentuk persegi panjang. Sisi-sisinya 5 yaitu;
a) sisi abc adalah bagain bawah f
b) sisi def adalah bagian atas
d e
c) sisi abed adalah bagian depan
d) sisi acdf adalah bagian kiri c

14 a b
e) sisi bcfe adalah bagian kanan

Bentuk jaring-jaring prisma segitiga jika dilebarkan seperti sebagai berikut;

3) Prisma segilima
Prisma persegi memiliki sisi yang berbeda yaitu sisi atas dan bawah
berbentuk persegi sedangkan sisi depan, belakang, samping kanan i
dan samping kiri berbentuk persegi panjang. Sisi-sisinya 7 yaitu; j h

abcde, fghij, deji, cdih, aejf, bchg dan abgf. f g


d
Bentuk jaring-jaring prisma segilima jika dilebarkan seperti
e c
sebagai berikut;
a b

4) Prisma segienam
Prisma segienam memiliki sisi yang berbeda yaitu sisi atas dan bawah
berbentuk segienam sedangkan sisi depan, belakang, samping
k j
kanan dan samping kiri berbentuk persegi panjang. Sisi-sisinya 8
l i
yaitu; abcdef, ghijkl, fdjk, cdji, bchi, abgh, aelg, dan efkl. g h
Bentuk jaring-jaring prisma segi enam jika dilebarkan seperti f d
sebagai berikut; e c
a b

d. Jaring-jaring Limas

15
Jaring-jaring limas memiliki alas yang bisa bermacam-macam bentuk seperti
persegi, segitiga, segilima dan segienam dan memiliki bidang sisi yang berbentuk
segitiha dengan titik puncak yang sempit. Jaring-jaring limas memiliki beberapa
bentuk yaitu sebagai berikut: t

d c

a b
1) Limas persegi
Limas persegi memiliki alas yang berbentuk persegi dan bidang sisi yang
berbentuk segitiga. Limas persegi mempunyai 5 sisi yaitu abcd, abt, bct,cdt, dan
adt.
Bentuk jaring-jaring limas persegi jika dilebarkan seperti sebagai berikut;

2) Limas segitiga
Limas segitiga memiliki alas yang berbentuk segitiga dan bidang sisi yang
berbentuk segitiga. Limas persegi mempunyai 4 sisi yaitu abc, abt, bct, dan act.
Bentuk jaring-jaring limas segitiga jika dilebarkan seperti sebagai berikut;
t

a b
3) Limas segilima
Limas segilima memiliki alas yang berbentuk segilima dan bidang sisi yang
berbentuk segitiga. Limas persegi mempunyai 6 sisi yaitu abcde, abt, bct, cdt, det,
dan aet.
Bentuk jaring-jaring limas segilima jika dilebarkan seperti sebagai berikut;

d
e c

16
a b
4) Limas segienam
Limas segienam memiliki alas yang berbentuk segienam dan bidang sisi yang
berbentuk segitiga. Limas segienam mempunyai memiliki 7 sisi yaitu abcdef, abt,
bct, cdt, det, eft, dan aft.
Bentuk jaring-jaring limas segienam jika dilebarkan seperti sebagai berikut;

e d

f c

a b
F. Jaring Bangun Ruang Bersisi Lengkung
1. Tabung
Tabung adalah sebuah bangun ruang tiga dimensi yang memiliki tutup dan alas
yang berbentuk sebuah lingkaran dengan ukuran yang sama dengan di selimuti oleh
persegi panjang. Tabung juga disebut dengan silinder.
a. Unsur-unsur Tabung
1) Tabung memiliki 3 bidang sisi, yaitu bidang sisi alas yang disebut alas,
bidang lengkung yang disebut dengan selimut tabung dan bidang atas yang
disebut tutup.
2) Sisi alas dan sisi atas tabung berbentuk lingkaran yang kongruen dan sejajar.
3) Sisi lengkung jika dibentangkan akan berbentuk persegipanjang dengan
ukuran:
panjang = keliling alas tabung
lebar = tinggi tabung
4) Tabung merupakan prisma yang alasnya berupa lingkaran.

17
Tabung lingkaran tegak, atau kita sebut tabung, permukaannya terdiri dari dua
buah lingkaran beserta bagian-bagian dalamnya (daerah lingkaran) dan sebuah sisi
lengkung. Kedua daerah lingkaran itu kongruen dan letaknya sejajar lingkaran-
lingkaran dan bagian-bagian dalamnya biasa disebut alas-alas tabung.
Benda-benda seperti kaleng susu, drum minyak tanah, kaleng kue dan
sejenisnya merupakan tabung lingkaran tegak, jika kita menyebut tabung, maka yang
dimaksud adalah tabung lingkaran tegak.

b. Jaring- jaring Tabung


1) Dua buah lingkaran (alas dan tabung) yang
kongruen, dengan jari-jari r.
2) Sebuah selimut yang berbentuk persegipanjang
dengan ukuran:
Panjang = keliling lingkaran alas = 2 r
Lebar = tinggi tabung = t
c. Luas dan Volume Tabung
1. Luas selimut tabung = Luas persegi Panjang
= Panjang ×Lebar
= Keliling alas × Tinggi tabung
= 2π r × t
Keterangan:
r = jari-jari
t = tinggi
22
π= / 3,14
7

2. Luas permukaan tabung = Luas selimut + Luas alas + Luas atas

= 2 π r t + π r2 + π r2

= 2 π r t + 2 π r2

18
= 2 (π r t + π r2)

Keterangan:
r = jari-jari
t = tinggi
22
π= / 3,14
7

3. Volume tabung = Luas alas × Tinggi tabung


= π r2 × t
Keterangan:
r = jari-jari
t = tinggi
22
π= / 3,14
7

2. Kerucut
Kerucut adalah salah satu bangun ruang yang mempunyai sebuah alas yang
berbentuk lingkaran dengan selimut yang memiliki irisan dari lingkaran. Sisi tegak
pada kerucut berupa bidang miring yang disebut selimut kerucut. Sisi lainnya
disebut alas kerucut. Maka dapat disimpulkan, bahwa kerucut hanya memiliki 2
sisi, dan satu rusuk. Berikut ini gambar kerucut:9

a. Unsur-unsur Kerucut
1) Bidang alas, yaitu sisi yang berbentuk lingkaran (daerah yang diarsir).
2) Diameter bidang alas (d), yaitu ruas garis AB.
3) Jari-jari bidang alas (r), yaitu garis OA dan ruas garis OB.

9
Ratih Intan Sari, 2013, Buku Pembelajaran Bangun Ruamg Sisi Lengkung dengan Teknologi,
Augmented Reality, hlm. 1-8.

19
4) Tinggi kerucut (t), yaitu jarak dari titik puncak kerucut ke pusat bidang
alas (ruas garis CO).
5) Selimut kerucut, yaitu sisi kerucut yang tidak diarsir.
6) Garis pelukis (s), yaitu garis-garis pada selimut kerucut yang ditarik dari
titik puncak C ke titik pada lingkaran.
b. Jaring-jaring Kerucut
Jaring−jaring kerucut terdiri dari sebuah lingkaran yang merupakan
alas kerucut dan sebuah juring lingkaran yang merupakan selimut kerucut.

c. Luas dan Voluma Kerucut


1. Luas selimut kerucut = π r sπ
Keterangan:
r = jari-jari
s = garis pelukis
22
π= / 3,14
7

2. Luas permukaan kerucut = Luas alas + Luas selimut

= π r2 + π r s

= π r (r + s)

Keterangan:
r = jari-jari
s = garis pelukis
22
π= / 3,14
7
1
3. Volume kerucut = 3 × volume tabung
1
= 3 π r2 t

Keterangan:

20
r = jari-jari
t = tinggi
22
π= / 3,14
7

3. Bola
Bola adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh titik-titik yang
berjarak sama terhadap suatu titik yang disebut titik pusat bola dan bola hanya
memiliki 1 sisi.
Bola merupakan bangun ruang yang terbentuk dari hasil putaran satu putaran
penuh sebuah lingkaran dengan poros diameternya. Bola hanya memiliki sebuah
sisi lengkung dan tidak memiliki titik sudut. Perhatikan gambar berikut:

a. Unsur-unsur bola
Dimensi bola dinyatakan dalam besaran jari-jari (r) atau diameter (d).
Jari-jari atau radius bola adalah jarak antara permukaan bola dan titik pusat bola,
sedangkan diameter bola adalah jarak garis lurus antara permukaan bola dengan
permukaan sebrang titik pusat melalui titik pusat bola atau bisa dikatakan bahwa
diameter bola sama dengan dua kali jari-jari bola.10

b. Luas dan Volume Bola

10
Wardani, Naniek Sulistya, and Adi Winanto, 2012, “Asesmen Pembelajaran SD: Bahan Belajar
Mandiri”, hlm. 46-50.

21
1. Luas permukaan bola = 4 π r t
1
2. Volume 2 bola = 2 × volume kerucut
1
= 2 × 3 × π r2 t
2
= 3 × π r3
1
3. Volume bola = volume 2 bola
2
=2× × π r3
3
4
= 3 × π r3

Keterangan:

r = jari-jari

t = tinggi
22
π= / 3,14
7

G. Jaring-jaring Bangun Ruang pada Kurikulum Matematika SD


Pada buku kelas 5 atau fase C Kurikulum Merdeka, Dimensi bola dinyatakan dalam
besaran jari-jari (r) atau diameter (d). Jari-jari atau radius bola adalah jarak antara
permukaan bola dan titik pusat bola, sedangkan diameter bola adalah jarak garis lurus
antara permukaan bola dengan permukaan sebrang titik pusat melalui titik pusat bola atau
bisa dikatakan bahwa diameter bola sama dengan dua kali jari-jari bola.
1. Balok
Balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh tiga pasang persegi
atau persegi panjang, dengan paling tidak satu pasang diantaranya berukuran berbeda.
Balok memiliki 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik sudut. Balok yang dibentuk oleh enam
persegi sama dan sebangun disebut sebagai kubus.

22
Jaring-jaring balok memiliki 2 permukaan yang berbeda yaitu antara permukaan
atas, bawah, depan, dan belakang dengan samping kanan dan samping kiri balok.
Jaring-jaring balok memiliki 6 sisi.

2. Kubus
Kubus adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh enam bidang sisi
yang berbentuk bujur sangkar. Kubus memiliki 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik sudut. Kubus
juga disebut bidang enam beraturan, selain itu juga merupakan bentuk khusus dalam
prisma segiempat.11

Jaring-jaring kubus adalah pola atau gambaran yang terbentuk saat permukaan
kubus di buka dan di sebarkan. Bangun ruang kubus memiliki 6 permukaan yang setiap
permukaannya berbentuk persegi.

11
Hariandy Hasbi, dkk, 2022, Program Bimbingan Belajar Menggunakan Alat Peraga Kubus dan
Balok Untuk Memahami Volume Bangun Ruang Kubus dan Balok Pada Siswa Kelas VI SD, Jurnal: Indonesia
Berdaya, Vol. 3, No. 4, hlm. 733-734.

23
3. Prisma

Prisma adalah sebuah bangun ruang yang mempunyai


bidang alas dan bidang atas yang sejajar dan kongruen. Prisma
memiliki banyak macam, yaitu Prisma segitiga, prisma
segiempat, prisma segilima dan seterusnya. Penamaan dari
prisma diambil berdasarkan bentuk alas dan atapnya.
4. Limas
Limas merupakan bangun ruang yang alasnya berbentuk
segibanyak (segitiga, segiempat, segilima, dan lain-lain). Pada limas,
bidang sisi tegaknya berbentuk segitiga yang berpotongan pada satu
titik. 12

12
Agus Suharja, 2008, Mengenal Bangun Ruang dan Sifat-Sifatnya di Sekolah Dasar, Yogyakarta:
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika, hlm. 14-25.

24
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan dari materi berjudul “Sifat-Sifat Bangun Ruang dan Jaring-Jaring
Bangun Ruang Dalam Kurikulum SD/MI” yaitu:
1. Balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh tiga pasang persegi
atau persegi panjang, dengan paling tidak satu pasang diantaranya berukuran
berbeda. Balok memiliki 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik sudut. Jaring-jaring balok
memiliki 2 permukaan yang berbeda yaitu antara permukaan atas, bawah, depan,
dan belakang dengan samping kanan dan samping kiri balok. Jaring-jaring balok
memiliki 6 sisi.
2. Kubus adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh enam bidang sisi yang
berbentuk bujur sangkar. Kubus memiliki 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik sudut. Kubus
juga disebut bidang enam beraturan, selain itu juga merupakan bentuk khusus dalam
prisma segiempat. Jaring-jaring kubus adalah pola atau gambaran yang terbentuk
saat permukaan kubus di buka dan di sebarkan. Bangun ruang kubus memiliki 6
permukaan yang setiap permukaannya berbentuk persegi.
3. Prisma adalah sebuah bangun ruang yang mempunyai bidang alas dan bidang atas
yang sejajar dan kongruen. Prisma memiliki banyak macam, yaitu Prisma segitiga,
prisma segiempat, prisma segilima dan seterusnya. Jaring-jaring prisma adakah
gambar atau pola dua dimensi yang terbentuk saat permukaan samping prisma
dihamparkan di bidang datar. Jaring-jaring prisma adakah gambar atau pola dua
dimensi yang terbentuk saat permukaan samping prisma dihamparkan di bidang
datar.
4. Limas merupakan bangun ruang yang alasnya berbentuk segibanyak (segitiga,
segiempat, segilima, dan lain-lain). Pada limas, bidang sisi tegaknya berbentuk
segitiga yang berpotongan pada satu titik. Jaring-jaring limas memiliki alas yang
bisa bermacam-macam bentuk seperti persegi, segitiga, segilima dan segienam dan
memiliki bidang sisi yang berbentuk segitiha dengan titik puncak yang sempit.
B. SARAN
Demikian makalah yang dapat kami buat, kami sebagai penyusun makalah
menyadari bahwa makalah ini sangatlah jauh dari kesempurnaan dan tentu banyak
kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan makalah. Maka dari itu kami sebagai

25
penyusun makalah memohon maaf jika terdapat banyak kesalahan baik dalam
penulisan, sikap maupun penyampaian materi, untuk itu kami mengharapkan kritik dan
saran demi menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan kitab
isa mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya. Aamiin.

26
DAFTAR PUSTAKA

Afianti, Nunik. 2008. Mudah Belajar Matematika 3 untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama. Jakarta
: Departemen Pendidikan Nasional.

Amaliah, Husna. 2023. “Pengembangan Bahan Ajar Menggunakan Pembelajaran Inquiry Training
Model (ITM) Berbantuan Aplikasi Geoogebra pada materi bangun ruang Sisi lengkung”.
Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah : Skripsi.

Ayu, Siti, dkk. “Peningkatan Pemahaman Konsep Sifat-Sifat Bangun Ruang Melalui Model Learning
Cycle (Pembelajaran bersiklus) pada siswa sekolah Dasar”. Surakarta, Universitas Sebelas
Maret : Jurnal Didaktika Dwija Indira.

Hasbi, Hariandy, dkk, 2022. Program Bimbingan Belajar Menggunakan Alat Peraga Kubus dan Balok
Untuk Memahami Volume Bangun Ruang Kubus dan Balok Pada Siswa Kelas VI SD. Jurnal:
Indonesia Berdaya. Vol. 3. No. 4.

Intan Sari, Intan. 2013. Buku Pembelajaran Bangun Ruamg Sisi Lengkung dengan Teknologi.
Augmented Reality.

Rosida, Aan, dkk. 2021. Bangun Ruang Sisi Lengkung dan Permasalahannya dalam Pembelajaran
Matematika : Suatu Kajian Pustaka. (UPI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 4 (1).

Satrianawati. 2022. Bangun Ruang Sisi Datar. UAD PRESS.

Suharjana, Agus.2008. Mengenal Bangun Ruang dan Sifat-sifatnya di Sekolah Dasar. Yogyakarta :
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Trisna, Untung, Sapon,. 2009. Kapita Selekta Pembelajaran Geometri Ruang di SMP. Sleman :
PPPPTK.

Wardani, Naniek Sulistya, and Adi Winanto. 2012. “Asesmen Pembelajaran SD: Bahan Belajar
Mandiri”.

Wulandari, Christine. 2017. “Menanamkan Konsep Bentuk Geometri”. Jurnal Pengabdian Masyarakat
Ipteks 3, no. 1.

27

Anda mungkin juga menyukai