Anda di halaman 1dari 37

MODUL MATEMATIKA

LINGKARAN
(Sudut pusat, Sudut keliling, Panjang busur dan Luas
juring lingkaran dan hubungannya)

PENULIS

KARNAIN MAMONTO, S.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS MUSAMUS
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami sampaikan kehadirat Allah SWT, karena


atas Rahmatnya, bimbingan nikmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Modul ini Lingkaran. Modul ini membahas tentang mengenal lingkaran, sudut
pusat, sudut keliling, panjang busur, luas juring dan hubungannya. Modul ini terdiri dari
tiga kegiatan belajar sub pokok bahasa sebagai berikut.
• Kegiatan belajar 1: Mengenal lingkaran dan unsur-unsurnya
• Kegiatan belajar 2: Sudut pusat, sudut keliling dan Hubungannya
• Kegiatan belajar 3: Panjang busur, luas juring dan Hubungannya
Modul ini diperuntukkan untuk peserta didik SMP yang mengikuti pembelajaran
dalam jaringan (Daring), maupun Guru mata pelajaran Matematika SMP yang mengelolah
pembelajaran matematika di sekolahnya. Adapun tujuan penyusunan Modul ini adalah
agar peserta didik mampu memahami, mengidentifikasi, menganalisis, dan menerapkan
secara bermakna dalam penyelesaian permasalahan dari suatu sistem (pemodelan
matematika) dan penyelesaian masalah praktis kehidupan sehari-hari melalui kerja
problem solving, koneksi dan komunikasi matematika, critical thinking, kreatifitas
berpikir matematis yang selaras dengan tuntutan masa depan khususnya yang terkait
dengan lingkaran, dan mampu menyongsong masa depannya sesuai tuntutan ketrampilan
Abad 21.
Terima kasih kami sampaikan kepada Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak/ibu Dosen Universitas
Musamus Merauke selaku Pembimbing PPG Dalam Jabatan angkatan pertama tahun 2021,
Teristimewa bapak Markus Palabo, S.Pd., M.Pd, Ibu Etriana Meirista, S.Pd., M.Si, Ibu
Maria F.V. Ruslau, S.Si., M.Si, dan rekan-rekan sejawat Mahasiwa PPG dalam jabatan
tahun 2021, serta pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan Modul, hingga
modul ini bisa rampung. Akhir kata, dengan segala kerendahan hati, kami sekali lagi
mengharapkan saran dari para pembaca demi penyempurnaan Modul ini.
Demikian untaian pengantar ini kami sampaikan. Selanjutnya kami ucapkan
selamat belajar kepada peserta didik atau siapapun yang memanfaatkan Modul ini, semoga
segenap pengetahuan yang diberikan dalam Modul ini dapat diimplementasikan dan

ii
dimanfaatkan dengan baik semoga cita-cita mulia kita untuk mengantarkan generasi
bangsa siap berkiprah menghadapi tantangan abad 21 benar-benar senantiasa diberi jalan.

Buol, 21 April 2021

Penulis,

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... iv
A. PENDAHULUAN ..........................................................................................................................1
B. TUJUAN PEMBELAJARAN ............................................................................................................3
C. POKOK-POKOK MATERI ..............................................................................................................3
D. URAIAN MATERI .........................................................................................................................3
1. Mengenal Lingkaran ...............................................................................................................3
2. Sudut Pusat, sudut keliling dan hubungannya ........................................................................9
3. Panjang busur, luas juring lingkaran serta hubungannya .....................................................18
E. FORUM DISKUSI .......................................................................................................................22
F. RANGKUMAN ...........................................................................................................................23
G. TES FORMATIF ..........................................................................................................................25
H. DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................32
I. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ..............................................................................................33
J. KRITERIA PENILAIAN TES FORMATIF.........................................................................................33

iv
A. PENDAHULUAN
Selamat berjumpa putra-putri hebat, senang sekali mengetahui kalian tetap
bersemangat melakukan pembelajaran. Pada kesempatan ini kalian akan mempelajari
materi lingkaran ini. Semoga kalian senantiasa selalu berupaya untuk meningkatkan
kemampuan diri menjadi lebih baik. Modul ini merupakan salah satu sumber belajar
untuk memperdalam pengetahuan Anda terkait dengan Lingkaran.

Sebelum kalian mendalami Modul ini, alangkah baikya kalian cermati


terlebih dahulu Gambar 1.1 berikut ini!

sumber gambar: https://mobilkamu.com/artikel/cara-kerja-mesin-mobil/

Gambar 1: Anatomi mesin mobil (Gambar objek lingkaran)

Gambar 1.1 merupkan gambar anatomi mesin mobil. Berdasarkan gambar 1.1
di atas, dapatkah kalian mengidentifikasi bangun-bangun yang merupakan representasi
dari objek lingkaran? Tandailah semua yang termasuk representasi dari objek-objek
lingkaran.

1
Telah kalian ketahui bahwa lingkaran merupakan salah satu objek geometri
bangun datar. Unsur-unsur lingkaran paling banyak ditemui dalam bentuk representasi
benda-benda yang ada disekitar kita.
Lingkup materi lingkaran ini meliputi konsep-konsep dan teorema esensial
dalam lingkaran, yang berupa pemahaman tentang bangun datar lingkaran. Materi
yang relevan dengan Modul ini adalah garis dan sudut, aplikasi dalam kehidupan
sehari-hari seperti mengukur jarak dan luas daerah.
Proses pembelajaran untuk materi yang sedang kaliam baca sekarang ini, dapat
berjalan dengan lebih lancar bila kalian mengikuti langkah-langkah belajar sebagai
berikut.
1) Ingat kembali materi prasyarat dalam mempelajari materi pada kegiatan belajar ini,
diantanranya adalah garis dan sudut, mengukur jarak dan luas daerah suatu bangun
datar.
2) Pelajari secara mendalam materi pada kegiatan belajar, cermati contoh dan non
contoh, dan ilustrasi (video/video grafis/animasi).
3) Forum diskusi digunakan untuk memperdalam materi melalui tugas-tugas latihan,
kalian diharapkan menyelesaikan latihan dengan benar.
4) Pada akhir materi, kalian diharapkan menyelesaikan tes formatifnya secara
mandiri.
5) Cocokkan jawaban tes formatif kalian dengan kunci jawaban yang diberikan di
halaman akhir modul ini. Apabila tingkat penguasaan kalian 80% atau lebih, kalian
dapat melanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya. Apabila tingkat penguasaan
kalian kurang dari 80%, kalian harus mempelajari kembali materi pada kegiatan
belajar ini.
6) Keberhasilan pembelajaran kalian dalam mempelajari materi pada kegiatan belajar
ini, sangat tergantung kepada kesungguhan kaliam dalam belajar dan mengerjakan
tugas dan latihan. Untuk itu, berlatihlah secara mandiri atau berkelompok dengan
teman sebaya.

2
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan sudut pusat dan sudut keliling,
panjang busur dan luas juring lingkaran, hubungan sudut pusat dan sudut keliling,
hubungan sudut pusat dengan panjang busur dan luas juring lingkaran, secara bermakna
yang selanjutnya dapat menyelesaikan masalah praktis kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan sudut pusat, sudut keliling, panjang busur, luas juring lingkaran, dan
hubungannya, melalui kerja problem solving, koneksi dan komunikasi matematika,
critical thingking, kreatifitas berpikir matematis yang selaras dengan tuntutan masa
depan. Secara khusus peserta didik diharapkan Anda dapat:
1. Mengenal lingkaran serta unsur-unsurnya.
2. Menjelaskan sudut pusat, sudut keliling, panjang busur, dan luas juring lingkaran
serta hubungannya
3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sudut pusat, sudut keliling, panjang
busur dan luas juring lingkaran serta hubungannya.

C. POKOK-POKOK MATERI
a. Lingkaran serta unsur-unsurnya.
b. Sudut pusat, sudut keliling dan hubungannya
c. Panjang busur, luas juring lingkaran serta hubungannya

D. URAIAN MATERI

1. Mengenal Lingkaran
a. Pengertian Lingkaran
Pernahkah kalian melihat atau menggunakan benda-benda seperti tampak
pada Gambar 1.2 di bawah ini. Tentu saja kalian sudah sering melihatnya
bukan?. Bahkan mungkin ada di dalam rumah kalian. Gambar tersebut
merupakan benda-benda yang permukaannya berbentuk lingkaran.

3
Sumber: https://nurfasta.com/benda-berbentuk-lingkaran

Gambar 2: Bentuk lingkaran

Piring, permukaan meja, lakban, dan jam dinding pada Gambar 1.2 merupakan
contoh benda-benda yang permukaannya memiliki bentuk dasar lingkaran.
Secara geometris, benda-benda tersebut dapat digambarkan seperti pada
Gambar 3(a)

B
A

(a) (b)

Gambar 3: (a) bentuk geometri benda-benda gambar 2,


(b) lingkaran dengan titik pusat O

Perhatikan dengan saksama Gambar 3 (b). Misalkan A, B, C merupakan


tiga titik sebarang pada lingkaran yang berpusat di O. Dapat dilihat bahwa
ketiga titik tersebut memiliki jarak yang sama terhadap titik O. Dengan
demikian, lingkaran adalah garis lengkung (kurva) yang bertemu pada kedua
ujungnya, dan merupakan himpunan titik-titik yang jaraknya sama terhadap titik
tertentu.
Titik tertentu tersebut disebut sebagai pusat lingkaran. Jarak titik O ke
titik A, sama dengan jarak titik O ke titik B, sama dengan jarak titik O ke titik
C. Ataudapat dituliskan |𝑂𝐴| = |𝑂𝐵| = |𝑂𝐶|.

4
b. Unsur-unsur lingkaran
 Jari-jari lingkaran (r)
Sedikit mengulang, pada definisi lingkaran yang telah diberikan di atas
kalian mendapati Pernyataan himpunan titik-titik yang berjarak sama
dimaksudkan adalah jarak titik O ke titik A, sama dengan jarak titik O ke
titik B, sama dengan jarak titik O ke titik C. Atau dapat dituliskan |𝑂𝐴| =
|𝑂𝐵| = |𝑂𝐶|.
Ruas garis |𝑂𝐴| = |𝑂𝐵| = |𝑂𝐶| disebut sebagai jari-jari lingkaran.
Dengan demikian, dapat didefinisikan bahwa Jari-jari lingkaran adalah ruas
garis yang menghubungkan sebuah titik pada lingkaran dengan titik pusat
lingkaran.
Jari-jari lingkaran biasa disimbolkan dengan r (radius). Maka, dapat
ditulis bahwa |𝑂𝐴| = |𝑂𝐵| = |𝑂𝐶| = r.

 Diameter (d)
Perhatikan Gambar 4 berikut!
B
A

O
C

Gambar 4: Lingkaran yang berpusat di titik O

Gambar 4 menunjukkan suatu lingkaran di mana terdapat titik A titik


B dan titik C. Ketika ditarik ruas garis yang menghubungkan titik A dan
titik C diperoleh ruas garis AC, garis tersebut tepat melalui titik pusat O.
Ruas garis yang menghubungkan titik A dan titik C dengan melalui titik
pusat O pada lingkaran tersebut disebut Diameter (d).

Dengan demikian, dapat didefinisikan bahwa Diameter adalah garis


lurus yang menghubungkan dua titik pada lengkungan lingkaran dan
melalui titik pusat. Ruas garis AC pada lingkaran O merupakan diameter

5
lingkaran tersebut. Perhatikan bahwa AC = AO + OC. Dengan kata lain,
nilai diameter merupakan dua kali nilai jari-jarinya, ditulis bahwa d = 2r.
 Tali busur
Jika pada lingkaran kita ambil dua titik sebarang yaitu titik A dan titik
B kemudian kedua titik tersebut dihubungkan, maka didapatkan ruas garis
AB.
A
B
O

Gambar 4: Tali busur AB


Ruas garis AB tersebut disebut tali busur lingkaran. Dengan demikian,
dapat didefinisikan bahwa tali busur adalah garis lurus dalam lingkaran
yang menghubungkan dua titik pada lengkungan lingkaran.
Berbeda dengan diameter, tali busur tidak melalui titik pusat lingkaran
O. Tali busur lingkaran tersebut ditunjukkan oleh garis lurus AB yang tidak
melalui titik pusat O pada Gambar 4.
Pertanyaan tantangan: Apakah terdapat tali busur lingkaran yang lebih
panjang dari diameter? Berikan argumen Anda

Silakan kalian buat beberapa tali busur yang sejajar dengan talibusur
AB pada Gambar 4 yang salah satu talibusur melalui pusat lingkaran. Maka
kalian akan dapatkan bahwa tali busur terpanjang adalah yang melalui titik
pusat atau dikenal dengan diameter.
 Busur lingkaran.
Perhatikan Gambar 5. Sebagian dari lingkaran yang terletak di antara
kedua ujung tali busur AC atau BC disebut busur.
B

A
D
O
C

Gambar 5: Lingkaran dengan busur AB, BC dan AC

6
Busur lingkaran merupakan garis lengkung yang terletak pada
lengkungan lingkaran dan menghubungkan dua titik sebarang di
̂ ),
lengkungan tersebut. Pada Gambar 5, garis lengkung AB (ditulis 𝐴𝐵
̂ ), dan garis lengkung AC (ditulis 𝐴𝐶
garis lengkung BC (ditulis 𝐶𝐵 ̂)
merupakan busur lingkaran O.
 Apotema
Perhatikan kembali Gambar 5. Ruas garis yang ditarik dari pusat O
dan tegak lurus tali busur AC, disebut apotema.
Jadi, Apotema pada sebuah lingkaran merupakan ruas garis yang
menghubungkan titik pusat suatu lingkaran dengan tali busur lingkaran
tersebut. Garis yang dibentuk tersebut bersifat tegak lurus dengan tali
busur.
 Juring
Selain unsur-unsur lingkaran berupa garis sebagaimana diuraikan
sebelumnya, terdapat juga unsur-unsur berupa luasan (area), salah satunya
adalah juring.
Perhatikan gambar 6 berikut. Daerah berwarna yang dibatasi oleh
dua jari-jari yaitu jari-jari yang ditunjukkan oleh ruas garis OA dan OB
pada lingkaran dengan titik pusat O, jari-jari yang ditunjukkan oleh ruas
garis PK dan PL pada lingkaran dengan titik pusat P dan jari-jari yang
ditunjukkan oleh rua garis QM dan QN pada lingkaran dengan titik pusat Q
disebut juring.
B L

A K
M

O P Q
N

Gambar 6: Juring lingkaran.


Dengan demikian, juring adalah luas daerah dalam lingkaran yang
dibatasi oleh dua buah jari-jari lingkaran dan sebuah busur yang diapit
oleh kedua jari-jari lingkaran tersebut.

7
 Tembereng
Unsur lingkaran lain yang berbentuk luasan (area) adalah tembereng.
Untuk mengenal tembereng lingkaran, silakan kalian perhatikan gambar 7
berikut.

A
M
K
P
Q
O B
L N

Gambar 7: Tembereng lingkaran.


Gambar 7 menunjukkan bahwa daerah yang dibatasi oleh busur dan
tali busur AB pada lingkaran dengan titik pusat O, busur dan tali busur KL
pada lingkaran dengan titik pusat P, busur dan tali busur MN pada lingkaran
dengan titik pusat Q disebut tembereng.
Jadi, Tembereng adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi
oleh busur dan tali busur.
Selain beberapa istilah yang disebut unsur-unsur lingkaran, ada satu
istilah yang erat kaitannya dengan lingkaran yaitu sudut pusat. Sudut pusat
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Terbentuk dari dua buah sinar garis (kaki sudut)
- Kaki sudut berhimpit dengan jari-jari lingkaran
- Titik sudut berimpit dengan titik pusat lingkaran
Perhatikan Gambar 8 berikut!

A
K P M  N
 O
 Q
L

B
Gambar 8: Sudut pusat lingkaran

8
Gambar di atas menunjukkan sudut pusat AOB ditulis “AOB” atau “”
pada lingkaran dengan titik pusat O, sudut pusat KPL ditulis “KPL” atau “”
pada lingkaran dengan titik pusat P dan sudut pusa MQN ditulis “MQN” atau
“” pada lingkaran dengan titik pusat Q.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sudut pusat merupakan sudut
yang dibentuk oleh dua buah sinar garis (sebagai kaki sudut) di mana kaki sudut
tersebut berimpit dengan jari-jari lingkaran dan titik sudut berimpit dengan titik
pusat lingkaran dengan sudut menghadap suatu busur lingkaran. Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh
dua buah jari-jari dan menghadap suatu busur lingkaran

Demikianlah uraian tentang pengertian dan unsur-unsur lingkaran, istilah-istilah


dalam materi ini akan banyak kita jumpai dan manfaatkan pada materi-materi
selanjutnya.

2. Sudut Pusat, sudut keliling dan hubungannya


Lihatlah di sekeliling kita, adakah benda berbentuk lingkaran? Salah satu dari
kita mungkin menemukan jam dinding dengan jarum panjang dan jarum pendek.
Apakah Kalian memperhatikan bahwa kedua jarum tersebut membentuk sudut dengan
titik sudut di titik tengah jam? Pada pukul 03:00, berapakah sudut yang terbentuk?
Bagaimana jika jam menunjukkan pukul 04:00?

Sumber: https://www.osnipa.com/ & https://encrypted-tbn0.gstatic.com

Gambar 9: Contoh aplikasi sudut pusat

9
Kita beralih ke kasus yang lain. Pernakah kalian mengamati terali roda sepeda
atau mewarnai papan panahan? Apa yang meyakinkan Kalian bahwa jarak terali atau
pembagian area untuk diwarnai pada papan panahan telah dibagi dengan adil? Apa
tandanya?

Kedua contoh di atas merupakan contoh penerapan sudut pusat dalam kehidupan
sehari-hari. Besar sudut 900 yang dibentuk oleh jarum panjang dan jarum pendek pada
pukul 03:00 serta 1200 pada pukul 04:00 adalah besar sudut pusat pada jam dinding.
Sedangkan untuk pemotongan telur dadar atau pizza, besar sudut yang dibentuk adalah
sudut pusat di mana supaya dapat membagi adil maka sudut pusatnya haruslah
mendekati sama.

Bagaimana dengan contoh penerapan sudut keliling dalam kehidupan sehari-


hari? Cara kerja mesin mobil sebagaimana pada gambar 1 di pendahuluan modul ini
dapat menjadi contoh sudut keliling dalam kehidupan sehari-hari. Apakah Saudara
pernah mempelajari atau melihat cara kerja mesin mobil? Kerja mesin menggunakan
gerak naik turun piston yang mengubah gerakan poros engkol (crankshaft) menjadi
gerakan berputar hingga mampu menggerakkan mobil. Sudut yang dibentuk antara
batang piston dengan poros engkol adalah sudut keliling.
B

g A

O
D r
Animasi Engine 4 stroke

i ii

Gambar 10: Ilustrasi kerja mesin mobil.

10
Sudut yang dibentuk batang piston dan crankshaft adalah sudut keliling. Pada
gambar 10 (ii), 𝐸𝐷 adalah batang piston dan 𝐷𝑂 merupakan crankshaft. Sudut ∠𝐸𝐷𝑂
merupakan sudut keliling.

Animasi dari kerja mesin dapat kalian simak di http://gg.gg/kerjamesin.


Perhatikanlah pergerakan berputar crankshaft membentuk sudut keliling dengan batang
piston. Kapankah batang piston dan crackdhaft membentuk sudut keliling? Mengapa
demikian?

a. Sudut pusat dan sudut keliling

Peserta didik yang luar biasa. Masih ingatkah kalian apa yang dimaksud dengan
sudut pusat? Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sudut pusat adalah sudut yang
dibentuk oleh dua buah jari-jari dan menghadap suatu busur lingkaran.

Untuk lebih memahami, cobalah lakukan kegiatan berikut. Dengan menggunakan


jangka, gambarlah lingkaran dengan titik pusat O. Selanjutnya, buatlah dua buah jari-
jari pada lingkaran tersebut. Misalkan jari-jari yang kalian buat adalah OA dan OB.
Sebarang dua jari-jari yang dibuat, pastilah berpotongan di titik O. maka kalian akan
melihat ada sudut AOB selanjutnya ditulis “AOB” atau “ ”. Sudut AOB (AOB)
itulah yang disebut sebagai sudut pusat.
B

O 

Gambar 11: Sudut pusat AOB (AOB)

Kalian telah membuat sudut pusat. Selanjutnya, Cobalah Kalian buat dua buah tali
busur, dimana kedua tali busur tersebut berpotongan pada lingkaran. Misalkan talli busur
yang Kalian buat adalah tali busur AC dan BC, dimana kedua tali busur tersebut
berpotongan di C. Maka Kalian dapat melihat terbentuk sudut ACB selanjutnya ditulis
“ACB” atau “ ”. Sudut ACB (ACB ) tersebut dinamakan sudut keliling.

11
B

C  O

Gambar 12: Sudut keliling ACB (ACB)

Dengan demikian, secara sederhana dapat kita katakana bahwa Sudut keliling
adalah sudut pada lingkaran yang dibentuk oleh dua buah tali busur yang berpotongan
pada lingkaran.

b. Hubungan Sudut pusat dan Sudut keliling


Amati dengan saksama Gambar 13 berikut.
B

C O D

Gambar 13: Sudut pusat dan sudut keliling

Titik O adalah titik pusat lingkaran, AOB adalah sudut pusat lingkaran dan
ACB adalah sudut keliling lingkaran. Perhatikan bahwa AOB dan ACB
menghadap busur yang sama, yaitu busur AB.

 Perhatikan segitiga AOC.


Oleh karena segitiga AOC merupakan segitiga samakaki, maka OAC = OCA.
Jadi, AOC = 180˚ – 2 × OCA
 Perhatikan segitiga BCO.
Oleh karena segitiga BCO merupakan segitiga samakaki, maka OCB = OBC
Jadi, dapat ditentukan bahwa BOC = 180˚ – 2 × OCB

12
 Perhatikan sudut pusat AOB.
∠AOB = 360˚ – (AOC + BOC)
= 360˚ – (180˚ – 2 × OCA + 180˚ – 2 OCB)
= 360˚ – (360˚ – 2 × OCA – 2 OCB)
= 360˚ – 360˚ + 2 × OCA + 2 OCB
= 2 × OCA + 2 × OCB
= 2 × (OCA + OCB)
= 2 × ACB
Uraian tersebut menunjukkan bahwa, jika sudut pusat lingkaran dan sudut
keliling lingkaran menghadap busur yang sama maka besar sudut pusat
adalah dua kali dari besar sudut keliling.

Sudut pusat = 2 x Sudut Keliling

Inilah dasar dari teorema yang menyatakan bahwa,

Sudut keliling = Sudut pusat

Contoh 1:
1. Perhatikan gambar lingkaran dengan N
 M
titik pusat P di samping. Dari gambar
tersebut, tentukan: 80
0
P

a. nilai , J


b. nilai , L
K
c. nilai 

Alternatif penyelesaian:
Diketahui bahwa sudut pusat LPM yang menghadap busur LM adalah
LPM = 800

13
a.  merupakan sudut keliling yang menghadap busur LM sehingga:

 = ×  LPM = × 800 = 400

Jadi, nilai  = 400.

b.  merupakan sudut keliling yang menghadap busur LM sehingga:


 = ×  LPM = × 800 = 400

Jadi, nilai  = 400.


c.  merupakan sudut keliling yang menghadap busur LM sehingga:

 = ×  LPM = × 800 = 400

Jadi, nilai  = 400


C
2. Perhatikan Gambar lingkaran dengan titik pusat
O di samping. Jika segitiga AOB merupakan
O
segitiga samasisi, tentukan:
a. OAB,
A B
b. ABO,
c. AOB,
d. ACB
Alternatif penyelesaian:
Diketahui segitiga AOB merupakan segitiga sama sisi. Dengan demikian setiap
sudutnya berukuran 600. Jadi,
a. OAB = 600
b. ABO = 600
c. AOB = 600
d. ACB merupakan sudut keliling yang menghadap busur yang sama
dengan sudut pusat AOB. Sehingga, besar ACB dapat ditentukan dengan

ACB = × AOB = × 600 = 300

14
c. Sifat Sudut Pusat dan Sudut Keliling
Dari teorema di atas, dapat diturunkan beberapa sifat yang dimiliki oleh sudut pusat
dan sudut keliling diantaranya:
1) Sudut keliling yang menghadap diameter lingkaran.
Amati Gambar 14 berikut.

A O B
1800

Gambar 14: Lingkaran dan sudut siku-siku


Pada gambar tersebut, lingkaran O memiliki diameter AB. Terlihat bahwa
AOB merupakan sudut pusat, adapun ACB merupakan sudut keliling yang
menghadap busur AB. Ingat bahwa, jika sudut pusat dan sudut keliling
menghadap busur yang sama, maka berdasarkan teorema bahwa,
Sudut keliling = Sudut pusat

= 1800

= = 900

Hal ini menunjukkan bahwa, sudut keliling yang menghadap diameter


lingkaran, selalu membentuk sudut 900 atau sudut siku-siku.

2) Sudut keliling yang menghadap busur yang sama


Amati Gambar 15. E
A

O
D

B C

Gambar 15: Sudut keliling yang sama besar

15
Berdasarkan Gambar 15 tersebut, diperoleh:
 BOC merupakan sudut pusat lingkaran yang menghadap busur BC.
 BEC merupakan sudut keliling lingkaran yang menghadap ke busur BC.

Jadi, BEC = BOC

 BAC merupakan sudut keliling lingkaran yang menghadap ke busur BC.

Jadi, BAC = BOC

 BDC merupakan sudut keliling lingkaran yang menghadap ke busur BC.

Jadi, BDC = BOC

 Diperoleh bahwa: BEC = BAC = BDC = BOC

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa, semua sudut keliling yang


menghadap busur yang sama memiliki ukuran/besar sudut sudut yang
sama.
3) Sudut-sudut keliling yang saling berhadapan
Amati Gambar 16 .
D
A C

x
y O

Gambar 16: sudut keliling yang berhadapan


Perhatikan bahwa AOC merupakan sudut pusat lingkaran, sedangkan
ADC dan ABC adalah sudut-sudut keliling yang sama besar. Oleh karena
ADC dan ABC merupakan sudut-sudut keliling yang menghadap busur yang
sama dengan sudut pusat AOC, maka berlaku:

 ADC = × AOC = ×y

 ABC = × AOC = ×x

Jika sudut keliling tersebut dijumlahkan, diperoleh

16
ADC + ABC = ( × )+( × )

= ( × )+ ( × (360 – )

= ( × )+( × 360 ) – ( × )

= ( × )–( × ) + (180

= 1800

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jumlah sudut keliling yang saling
berhadapan sama dengan 1800

Contoh 2
C
Perhatikan gambar lingkaran di samping.
x
Lingkaran tersebut memiliki diameter AB dan
O
sudut keliling ACB. Tentukan:
2x
a. besar ABC, A B

b. nilai x,
c. besar CAB,
d. besar ACB
Alternatif penyelesaian:
a. Karena ABC merupakan sudut keliling yang menghadap diameter, sehingga
ABC = 900
b. Perhatikan segitiga ABC. Perlu diingat bahwa jumlah sudut segitiga adalah 1800.
ABC + BCA + CAB =1800
90˚ + x + 2x =1800
3x = 1800 – 900
3 x = 900
x = 300
Jadi, nilai x =300.

17
c. besar CAB = 2x
= 2. 300
= 600
d. besar ACB = x = 300

3. Panjang busur, luas juring lingkaran serta hubungannya


Peserta didik yang luar biasa, semoga tetap bersemangat dalam melanjutkan
pembelajaran. Pada materi ini kita akan mengulas tentang hubungan sudut pusat,
panjang busur, serta sudut pusat dan luas juring.

Namun sebelum itu, tentu saja kalian masih ingat dengan rumus keliling dan luas
lingkaran yang sudah kalian peroleh di SD. Kita tahu bahwa, untuk menentukan
Keliling lingkaran dapat menggunakan rumus K=d atau K = 2r di mana d
merupakan diameter lingkaran dan r sebagai jari-jari lingkaran. Pi () sendiri
merupakan simbol dalama bahasa Yunani yang menunjukkan nilai dari Rasio

, di mana untuk setiap lingkaran sama, dengan nilai  dapat didekati

sebagai 3,14 atau .

Adapun untuk Luas lingkaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus umum
luas lingkaran L= r2. Untuk menyegarkan kembali ingatan terkait dengan rumus
umum luas lingkaran, cermati uraian berikut. Misalkan, diketahui sebuah lingkaran
yang dibagi menjadi 16 buah juring yang sama bentuk dan ukurannya. Potongan-
potongan tersebut disusun sedemikian sehingga membentuk jajargenjang seperti pada
gambar di bawah ini. Perhatikan bahwa panjang sisi bagian bawah dan atas adalah
setengah dari keliling lingkaran. Sedangkan tinggi bentuk menyerupai jajargenjang
tersebut menyerupai jari-jari.

18
Setengah keliling lingkaran = r

Gambar 17: Pengembangan rumus luas lingkaran


Ingat bahwa luas jajar genjang adalah hasil kali dari alas dengan tingginya.
Sehingga, kita bisa dapatkan rumus luas lingkaran sebagai:
L = (r)(r)
= r2.
Kalian bisa juga juga membagi lagi bidang lingkaran menjadi semakin banyak.
Ketika dibagi lagi sehingga jumlah bidang semakin banyak misalnya 24 atau lebih,
maka gambar menjadi semakin mendekati persegi panjang (sebuah jajaran genjang
khusus). Dengan demikian rumus luas lingkaran bisa didapat dengan pendekatan
rumus luas persegi panjang (Silakan praktekkan sendiri).
Untuk lebih memahami cara menemukan luas lingkaran, silakan kalian cermati
video berikut ini!
(https://www.youtube.com/watch?v=YokKp3pwVFc)
Selanjutnya, kita akan membahas cara menentukan panjang busur dan luas juring
lingkaran. Pada materi mengenal lingkaran dan unssur-unsurnya, tentu saja kalian
sudah mengenal busur dan juring lingkaran. Namun demikian, amati kembali Gambar
18 berikut.
Gambar tersebut menunjukkan sebuah lingkaran
B dengan titik pusat O. Ruas garis OA dan OB disebut
sebagai jari-jari lingkaran O. Garis lengkung AB
O dinamakan busur AB dan daerah yang diarsir disebut

A sebagai juring AOB. Adapun sudut yang dibentuk oleh


jari-jari OA dan OB, serta menghadap ke busur AB
Gambar 18: Juring lingkaran dinamakan sudut pusat lingkaran. Apakah ada

19
hubungan antara busur AB, luas juring AOB, dan sudut
pusat? Untuk mengetahuinya, lakukan kegiatan berikut
ini

Kegiatan 1
1. Siapkan karton, jangka, dan spidol. H
2. Buatlah sebuah lingkaran dengan jari-jari sebarang dan G A
berpusat di titik O.
3. Potonglah lingkaran tersebut menjadi beberapa juring 450
F B
yang sama besar. Misalkan, dibagi menjadi 8 juring
O
yang sama besar seperti pada Gambar 18 .
4. Amati bagian-bagian dari potongan lingkaran tersebut, E C
mulai dari sudut pusat, luas juring, sampai dengan D
panjang busurnya. Gambar 19: Sudut
5. Kemudian, buatlah perbandingan sebagai berikut

= = ….

= ….

= ….
6. Buatlah lagi suatu lingkaran, kali ini dengan jari-jari sebarang. Bagilah lingkaran tersebut
menjadi 16 juring yang sama besar. Kemudian, ulangi langkah ke-4 dan ke-5.
Kesimpulan apa yang kalian dapatkan?
Jika kegiatan 1 ini kalian lakukan dengan benar, maka nilai terkait perbandingan
antara sudut pusat dengan sudut satu putaran, panjang busur dengan keliling lingkaran,
serta luas juring dengan luas lingkaran adalah sama. Dengan demikian, dapat
dituliskan:
𝐴𝐵 𝐴𝑂𝐵
= =

20
Agar kalian makin memahami dengan baik, silakan cermati contoh berikut.

Contoh 3

Perhatikan gambar lingkaran dengan titik pusat O di


samping. Jika jari-jari lingkaran tersebut adalah 7 cm,
A O
tentukan: 600
a. Panjang busur AB
b. Luas juring AOB
B

Alternatif penyelesaian:
a. Untuk menentukan panjang busur AB, dapat menggunakan persamaan
𝐴𝐵
=

Dengan demikian, perlu mencari keliling terlebih dahulu. Rumus yang digunakan untuk
menentukan keliling adalah K = 2r

Maka diperoleh K = 2 × ×7
= 44 cm
Selanjutnya, tentukan panjang busur AB
𝐴𝐵 60
=
44 360
60
𝐴𝐵 = × 44
360
1
= × 44
6
1
= 7
3

1
Jadi, panjang busur AB = 7 3 cm

b. Untuk menentukan luas juring AOB, dapat menggunakan persamaan


𝐴𝑂𝐵
=

Dengan demikian, terlebih dahulu menghitung luas lingkaran. Untuk menentukan


luas lingkaran, dapat menggunakan rumus =

21
Maka, =
22
= ×7
7

= 154
Jadi, diperoleh luas lingkaran tersebut adalah 154 cm2
Selanjutnya, tentukan luas juring AOB
𝐴𝑂𝐵
=

𝐴𝑂𝐵 = ×

60
= × 154
360
1
= × 154
6
2
= 25
3
Jadi, luas juring AOB adalah 25 cm2

E. FORUM DISKUSI
Diskusikan dengan teman sekelasmu atau teman setingkat.

1. Suatu pintu putar termasuk tiga daun sayap/pintu yang berputar dalam ruang
berbentuk melingkar. Diameter dalam dari ruang pintu ini adalah 2 meter (200
centimeter). Tiga sayap pintu membagi ruang pintu menjadi tiga juring yang sama
besar. Denah berikut menunjukan sayap pintu putar dalam tiga posisi berbeda
dilihat dari atas. Masuk

Sayap Pintu

200 cm

Keluar

22
Diskusikan dengan temanmu

a. Berapakah ukuran (dalam derajat) sudut yang dibentuk oleh dua sayap pintu?
b. Buka-an dua pintu (busur putus-putus pada gambar)
Kemungkinan aliran
berukuran sama. Jika bukaan ini terlalu lebar, pintu udara pada posisi ini
putar tidak dapat memberikan ruang tertutup dan
udara dapat keluar masuk dengan bebas antara
pintu masuk dan pintu keluar, menyebabkan
kehilangan atau peroleh panas yang tidak
diinginkan.Hal ini ditunjukkan pada gambar di
samping. Berapakah panjang maksimum busur
(dalam centimeter)

F. RANGKUMAN
Selamat ya, Kalian telah berhasil menyelesaikan kegiatan belajar materi Lingkaran.
Hal-hal penting yang telah Kalian pelajari dalam kegiatan ini dapat dibaca pada
rangkuman berikut ini.

Lingkaran adalah garis lengkung (kurva) yang bertemu pada kedua ujungnya, dan
merupakan himpunan titik-titik yang jaraknya sama terhadap titik tertentu.

Jari-jari lingkaran adalah ruas garis yang menghubungkan sebuah titik pada
lingkaran dengan titik pusat lingkaran

Diameter adalah garis lurus yang menghubungkan dua titik pada lengkungan lingkaran
dan melalui titik pusat.

Tali busur adalah garis lurus dalam lingkaran yang menghubungkan dua titik pada
lengkungan lingkaran.

Busur lingkaran merupakan garis lengkung yang terletak pada lengkungan lingkaran
dan menghubungkan dua titik sebarang di lengkungan tersebut.

Apotema pada sebuah lingkaran merupakan ruas garis yang menghubungkan titik
pusat suatu lingkaran dengan tali busur lingkaran tersebut.

23
Juring adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh dua buah jari-jari
lingkaran dan sebuah busur yang diapit oleh kedua jari-jari lingkaran tersebut.

Tembereng adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh busur dan tali
busur.

Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh dua buah jari-jari dan menghadap suatu
busur lingkaran.

Jika sudut pusat lingkaran dan sudut keliling lingkaran menghadap busur yang sama
maka besar sudut pusat adalah dua kali dari besar sudut keliling.
Sudut pusat = 2 x Sudut Keliling
Inilah dasar dari teorema yang menyatakan bahwa,

Sudut keliling = Sudut pusat

Dari teorema Sudut keliling = Sudut pusat , dapat diturunkan beberapa sifat yang

dimiliki oleh sudut pusat dan sudut keliling diantaranya:


1. Sudut keliling yang menghadap diameter lingkaran, selalu membentuk sudut 90 0
atau sudut siku-siku.
2. Semua sudut keliling yang menghadap busur yang sama memiliki ukuran/besar
sudut sudut yang sama.
3. Jumlah sudut keliling yang saling berhadapan sama dengan 180 0
Hubungan sudut pusat, Panjang Busur dan Luas Juring

𝐴𝐵 𝐴𝑂𝐵
= =

24
G. TES FORMATIF
Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Perhatikan gambar!

Apotema ditunjukkan oleh garis ....


A. OA
B. AC
C. OE
D. BO
2. Perhatikan gambar berikut!

Dari gambar tersebut yang disebut tali busur adalah….


A. AC dan OD
B. OC dan OA
C. AB dan OD
D. AB dan AC
3. Jika jari-jari lingkaran pada gambar di samping 5 cm dan panjang tali busur AB = 6 cm
maka panjang apotema OC adalah ....
A. 4 cm
B. 3,5 cm
C. 3 cm
D. 4,5 cm

25
4. Sebuah roda berdiameter 63 cm berputar menempuh jarak 198 m. Roda tersebut
berputar sebanyak ....
A. 100 kali
B. 60 kali
C. 110 kali
D. 75 kali
5. Jika AB = 14 cm maka luas daerah arsiran pada
gambar di samping adalah ....
A. 56 cm2
B. 112 cm2
C. 88 cm2
D. 176 cm2
6. Suatu ban mobil berdiameter 60 cm (0,6 m). Ban tersebut bergaransi hingga
menempuh 10.000 km. Sampai dengan berapa putaran Ban tersebut hingga masa
garansinya habis?
A. Sekitar 2.000.000 putaran
B. Sekitar 3.000.000 putaran
C. Sekitar 4.000.000 putaran
D. Sekitar 5.000.000 putaran
7. Sebuah taman berbentuk setengah lingkaran dengan diameter 10 m. Keliling taman
tersebut adalah ….
A. 13,7 m
B. 14,7 m
C. 15,7 m
D. 16,7 m

26
8. Perhatikan gambar berikut

Titik 𝑂 adalah titik pusat lingkaran. Jika besar sudut 𝐵𝑂𝐶 = 40° , besar sudut 𝐴𝐷𝐵
adalah ….
A. 40°
B. 50°
C. 70°
D. 80°
9. Perhatikan gambar lingkaran berpusat O di samping!
Besar ∠ AOB = 110° , besar ∠ BDC = ….
A. 80°
B. 70°
C. 55°
D. 35°
10. Perhatikan gambar berikut!

Besar CBD pada gambar di atas adalah ....


A. 350
B. 400
C. 450
D. 50

27
11. Perhatikan gambar di samping!
Jika ACD = 2p0, BDC = p0, dan BEC =
510, besar ABD = ....
A.170
B. 340
C. 510
D. 680
12. Jika panjang diameter sebuah lingkaran yang berpusat di O = 42 cm dan besar sudut
pusat POQ=2700, maka panjang busur PQ adalah ….
A. 99 cm
B. 176 cm
C. 198 cm
D. 396 cm
13. Diketahui suatu juring lingkaran dengan ukuran sudut pusat 900. Jika luas juring
tersebut adalah 78,5 cm2, maka jari-jari lingkaran tersebut adalah…. (=3,14)
A. 7
B. 10
C. 49
D. 100
14. Diketahui panjang busur suatu lingkaran adalah 22 cm. Jika sudut pusat yang
menghadap busur tersebut berukuran 1200 , maka panjang jari-jari juring lingkaran
tersebut adalah… cm. (= )

A. 7
B. 14
C. 21
D. 28

28
15. Diketahui panjang busur suatu lingkaran adalah 16,5 cm. Jika panjang diameter
lingkaran tersebut adalh 42 cm, maka ukuran sudut pusatnya adalah …. ( = )

A. 450
B. 900
C. 1350
D. 1800
16. Panjang busur lingkaran dengan jari-jari 21 cm dan sudut pusat 300 adalah …. ( = )

A. 11 cm
B. 12 cm
C. 110 cm
D. 120 cm
17. Perhatikan lingkaran O di samping, Diketahu
mBOD = 1100 , maka mBCD = ….
A. 550
B. 1250
C. 2200
D. 2500
18. Perhatikan gambar!

Jika besar BAD = 850 dan ABC = 700, maka besar BCD adalah ….
A. 110
B. 95
C. 90
D. 85

29
19. Diketahui suatu juring lingkaran memiliki luas 57,75 cm2. Jika besar sudut pusat yang
bersesuaian dengan juring tersebut adalah 60 0, maka panjang jari-jari lingkaran
adalah…( = )

A. 7 cm
B. 10,5 cm
C. 14 cm
D. 17,5 cm
20. Pada gambar di samping, luas juring OPQ = 19,25
cm2 dan luas juring ORS = 51,33 cm2. Jika besar ∠
POQ = 450 maka besar ∠ ROS adalah ....
A. 1200
B. 900
C. 1500
D. 1350
21. Perhatikan gambar lingkaran dengan titik pusat O di samping!
Jika luas juring OAB = 30 cm2, luas juring OBC adalah…
A. 36 cm2
B. 60 cm2
C. 72 cm2
D. 78 cm2

22. Sebuah taman berbentuk juring lingkaran dengan panjang jari-jari 21 m dan sudut pusat
1200. Pada sekeliling taman akan dipasang pagar kawat 2 kali putaran. Minimal panjang
kawat yang diperlukan adalah … (π = ).

A. 44 meter
B. 64 meter
C. 86 meter
D. 172 meter

30
23. Anton akan membuat100 buah teralis berbentuk juring lingkaran terbuat dari besi.
Panjang jari jari lingkaran 18 cm dan besar sudut pusat 60. Panjang besi minimal yang
digunakan untuk membuat teralis tersebut adalah …. ( π = 3,14 )
A. 54,84m
B. 36,00m
C. 18,84m
D. 169,56m
24. Perhatikan gambar!

Jika besar ∠AOB = 45o, panjang OB = 14 cm, dan OC = CB, luas daerah yang diarsir
adalah….
A. 57,75 cm2
B. 57,57 cm2
C. 55,77 cm2
D. 55,57 cm2

31
H. DAFTAR PUSTAKA

Agus, N. A. (2007). Mudah Belajar Matematika untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama/MTs.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

As'ari, A. R., Tohir, M., Valentino , E., Imron, Z., & Taufiq, I. (2017). Matematika SMP Kelas 8.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebusayaan.

Budhi, W. S., & Kartasasmita , B. G. (2015). Berpikir Matematis, Matematika Untuk Semua. Jakarta:
Erlangga.

I., J. (2019). Pendalaman Materi Matematika Modul 1 Geometri. Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan.

Juanaedi, I. (2019). Pendalaman Materi Matematika Modul 1 Geometri. Jakarta: Kementrian


Pendidikan dan Kebudayaan.

Nurharini, D., & Wahyuni , T. (2008). Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk SMP Kelas VIII.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rahayu, E. B., Eko, T. Y., & Budiarto, M. T. (2008). Contextual Teaching and Learning Matematika.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departeman Pendidikan Nasional.

Sutanti, T. (2019). Pembelajaran Geometri Datar . Jakarta: Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Van De Walle, J. (2006). Matematika Sekolah Dasar dan Menengah Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

32
I. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

No Kunci Jawaban NO Kunci Jawaban


1 C 13 B
2 D 14 C
3 A 15 B
4 A 16 A
5 B 17 B
6 D 18 B
7 C 19 B
8 C 20 A
9 D 21 C
10 B 22 C
11 B 23 D
12 A 24 A

J. KRITERIA PENILAIAN TES FORMATIF


Cocokkanlah jawaban saudara dengan kunci jawaban tes formatif yang
terdapat di bagian akhir kegiatan belajar ini. Hitunglah jawaban yang
benar. Gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
saudara terhadap materi pada kegiatan belajar ini.

Tingkat Penguasaan (TP) = banyaknya jawaban benar x 100% .


K. banyaknya soal
Arti tingkat penguasaan:
90% ≤ TP ≤ 100% : Sangat baik
80% ≤ TP < 90% : baik
70% ≤ TP < 80% : cukup
TP < 70% : kurang
Apabila tingkat penguasaan saudara 80% atau lebih, saudara dapat
melanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya. Bagus! saudara telah berhasil
mempelajari materi pada kegiatan belajar ini.

33

Anda mungkin juga menyukai