Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SEGITIGA DAN KESEBANGUNAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Geometri Euclid

Dosen Pengampu:

Hafni Hasanah, S.Pd.I, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 7

Natri Pramudita (0305193121)

Nurisnanita (0305193143)

Siti Kumala Dewi (0305192072)

PMM-4/ Semester III

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberi kekuatan dan kesempatan, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang diharapkan walaupun dalam bentuk yang
sangat sederhana, dimana makalah ini membahas tentang ”Segitiga dan Kesebangunan” dapat
meningkatkan pengetahuan kita khususnya tentang Segitiga dan Kesebangunan.

Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat minim,
sehingga saran dari dosen pengajar serta kritikan dari semua pihak masih kami harapkan demi
perbaikan makalah ini.

Medan, 12 Desember 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang..............................................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
1.3. Tujuan...........................................................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Segitiga.......................................................................................................2

2.2. Garis Istimewa Segitiga dan Jenis-Jenis Segitiga.........................................................3

2.3. Ketaksamaan Dalam Segitiga.......................................................................................7

2.4. Bentuk-Bentuk Segitiga................................................................................................9

BAB III : PENUTUP

3.1.Kesimpulan....................................................................................................................11

3.2. Saran.............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Geometri (dari bahasa Yunani γεωμετρία; geo = bumi, metria = pengukuran)
secara harafiah berarti pengukuran tentang bumi, adalah cabang dari matematika yang
mempelajari hubungan di dalam ruang. Dari pengalaman, atau mungkin secara intuitif,
orang dapat mengetahui ruang dari ciri dasarnya, yang diistilahkan sebagai aksioma
dalam geometri.
Hampir setiap konstruksi bangunan yang dibuat manusia memuat bentuk bangun
geometri segitiga dan segi empat.Segitiga adalah bangun datar tiga dimensi yang dibuat
dari tiga buah sisi yang berupa garis lurus dan tiga sudut. Matematikawan Euclid yang
hidup sekitar tahun 300 SM menemukan bahwa jumlah ketiga sudut di suatu segi tiga
adalah 180 derajat. Hal ini memungkinkan kita menghitung besarnya salah satu sudut bila
dua sudut lainnya sudah diketahui.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan segitiga?
2. Tuliskan dan jelaskan garis-garis istimewa dan jenis-jenis segitiga ?
3. Apa saja ketaksamaan dalam segitiga?
4. Bagaimana bentuk-bentuk segitiga?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti tentang segitiga
2. Untuk mengetahui garis-garis istimewa dan jenis-jenis segitiga.
3. Untuk mengetahui ketaksamaan dalam segitiga.
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk segitiga.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Segitiga
Diberikan tiga buah titik A, B dan C yang tidak segaris. Titik A dihubungkan dengan B,
titik B dihubungkan dengan titik C, dan titik C dihubungkan dengan titik A. Bangun yang
terbentuk disebut segitiga.
                              

                    
gambar : segitiga tersebut merupakan segitiga ABC.
Perhatikan sisi-sisi segitiga diatas. Sisi-sisi yang membentuk segitiga ABC berturut-turut
adalah AB, BC, dan AC.
Sudut-sudut yang terdapat pada segitiga ABC sebagai berikut.
Sudut A atau sudut BAC atau sudut CAB.
Sudut B atau Sudut ABC atau Sudut CBA.
Sudut C atau Sudut ACB atau Sudut BCA.

Segitiga merupakan bangun datar yang mempunyai tiga sisi.  Pada ∆ ABC di atas AB, BC
dab AC disebut sisi segitiga ABC. Ketiga sisi segitiga saling berpotongan dan
membentuk sudut. Titik A, B, C disebut titik sudut.
sudut A atau sudut  ABC, sudut  B atau sudut  ABC dan sudut C atau sudut ABC
Segitiga merupakan bangun geometri yang dibentuk oleh 3 buah garis saling bertemu dan
membentuk 3 buah titik sudut. Segitiga adalah suatu bangun datar yang jumlah sudutnya 1800
dan dibentuk dengan cara menghubungkan tiga buah titik yang tidak segaris dalam satu
bidang. Bangun segitiga dilambangkan dengan ∆. Jumlah sudut pada segitiga besarnya
180⁰. Sebuah segitiga memiliki tiga titik sudut, tiga sisi dan tiga sudut.

2
Segitiga ialah sebuah bangun terjadi jika tiga buah titik yang tidak terletak pada sebuah
garis lurus dihubungkan-hubungkan. Segitiga adalah bangun datar tiga dimensi yang dibuat dari
tiga buah sisi yang berupa garis lurus dan tiga sudut. Matematikawan Euclid yang hidup sekitar
tahun 300 SM menemukan bahwa jumlah ketiga sudut di suatu segi tiga adalah 180 derajat. Hal
ini memungkinkan kita menghitung besarnya salah satu sudut bila dua sudut lainnya sudah
diketahui.

2.2   Garis-garis Istimewa dan Jenis-jenis Segitiga

a)      Garis-garis Istimewa dalam Segitiga

1.      Garis tinggi = garis tegak lurus yang ditarik dari sebuah titik sudut kesisi depannya.
Ta ialah garis tinggi dari titik sudut A kesisi a.
2.      Garis bagi (bisektris) = garis yang membagi dua sama besar sebuah sudut segitiga d a ialah garis
bagi   sudut   A. Garis  sudut luar sebuah segitiga dinamakan  garis bagi luar. Sebagai lawan dari
garis bagi luar ini, garis bagi sudut dalam dinamakan juga garis bagi dalam.
3.      Garis berat (median) = garis dari sebuah titik sudut ketitik tengah sisi depannya. ma ialah garis
berat dari titik sudut A ke sisi a.
Huruf huruf kecil a,b,dan c letaknya tidak setinggi huruf huruf  t , d ,dan m
Huruf huruf itu letaknya lebih rendah
Huruf huruf itu dinamakan orang penunjuk umpama ta , da, mc.
4.      Garis sumbu = Garis tegak lurus ditengah , ialah suatub garis yang membagi dua sama panjang
sebuah sisi dan tegak lurus kepada sisi itu.
Garis yang kedua dan yang terakhir dapat juga dibentuk, meskipun segitiganya tidak ada.
.
b)     Jenis-jenis Segitiga

Segitiga dibedakan atas 2 bagian, yaitu:

3
1.      Menurut panjang sisinya:

a.     Segitiga sama sisi

Mempunyai 3 sisi sama panjang. Mempunyai 3 sudut sama besar yaitu 60⁰. Mempunyai 3
simetri lipat. Mempunyai 3 simetri putar.

b.    Segitiga Samakaki

      Mempunyai 2 sisi yang berhadapan sama panjang. Mempunyai 1 simetri lipat. Mempunyai 1
simetri putar. Dalam segitiga samakaki sama besar. Kalau 2 buah sudut sebuah segitiga sama,
maka segitiga itu samakaki. Dalam segitiga samakaki garis tinggi, garis berat dan garis bagi dari
puncak berimpitan. Garis penghubung puncak dua buah segitiga samakaki, yang garis dasarnya
berimpit sluruhnya, berdiri tegak lurus kepada garis dasar, membagi dua sama panjang garis
dasar itu dan membagi dua sama besar pula kedua sudut puncak kedua segitiga.

c.      Segitiga sembarang

4
Mempunyai 3 sisi yang tidak sama panjang. Tidak memiliki simetri lipat. Tidak memiliki
simetri putar.
2.      Menurut besar sudutnya:
      
a.      Segitiga lancip
                                             

Segitiga yang besar semua sudut < 90o.


                                     
b.      Segitiga tumpul

Salah satu sudutnya adalah sudut siku-siku yaitu > 90⁰.

c.       Segitiga Siku-Siku
Segitiga Siku-Siku Adalah segitiga yang besar salah satu sudutnya sama dengan 90o. Sisi
di depan sudut 90o disebut hipotenusa atau sisi miring.

Mempunyai 2 sisi yang saling tegak lurus. Mempunyai 1 sisi miring. Salah satu sudutnya
adalah sudut siku-siku yaitu 90⁰. Tidak mempunyai simetri lipat dan putar. Dalam segitiga siku-
siku yang sebuah sudutnya 30o,  panjang sisi siku-siku dihadapan sudut itu sama dengan setengah
sisi miring. Kalau dalam sebuah segitiga siku-siku sebuah dari pada sisi siku-sikunya sama
panjangnya dengan setengah sisi miring, maka sudut yang dihadapan sisi siku-siku itu 30o.
Jika dalam sebuah segitiga yang salah satu daripada sudutnya 30o, sebuah sisinya setengah
daripada sisi yang lain, maka sudut dihadapan sisi yang akhir sudut suku-siku. Dalam segitiga
siku-siku panjang sisi berat dari sudut siku-siku setengah daripada sisi miring. Kalau panjang

5
sebuah garis berat ke sebuah sisi, setngah daripada sisi itu, maka sisi itu ialah sisi miring sebuah
segitiga siku-siku.

Rumus Keliling Segitiga:


Keliling = panjang sisi 1 + panjang sisi 2 + panjang sisi 3

Rumus Luas Segitiga:

Luas =

Teorema Heron

Teorema Heron biasanya digunakan untuk mencari luas dari suatu segitiga sembarang. a, b
dan c adalah ketiga sisi segitiga.

1.  Panjang sisi a, terletak diseberang sudut A.


 2. Panjang sisi b, terletak diseberang sudut B.
3. Panjang sisi c, terletak diseberang sudut C.

Dalil Pythagoras

6
 Segitiga siku-siku
Dalil Pythagoras hanya berlaku pada segitiga siku-siku. Pythagoras menyatakan bahwa:

atau

atau

Keterangan:
a : sisi datar (Panjang dari sisi terpanjang/hipotenusa, selalu terletak diseberang sudut siku-
sikunya.)
b : sisi tegak
c : sisi miring
Jika ada tiga buah bilangan a, b dan c yang memenuhi persamaan di atas, maka ketiga
bilangan tersebut disebut sebagai Triple Pythagoras. Triple Pythagoras tersebut dapat dibangun
menggunakan rumus berikut dengan memasukkan sebuah nilai n dengan n adalah bilangan bulat
positif.

2.3. Ketaksamaan dalam Segitiga

1.      Di dalam sebuah segitiga dihadapan sisi yang lebih panjang sudut yang lebih besar.

7
Diketahui ∆ ABC :
Bila a > b, maka   A dan B
Karena  a > b , b dapat diukurkan pada a (dari C)
 ∆ADC samakaki, jadi 

jadi  

Persamaan I dan II:

D terletak pada CB, jadi

    

                                                                                                                 
2.      Di dalam sebuah segitiga dihadapan sudut yang lebih besar terletak sisi yang lebih panjang.
Diketahui sebuah ∆ ABC :
Jika, maka sudut  A  > sudut   B
Buktikan : a >   b
Bukti ada 3 kemungkinan:
1.      a  = b
2.      a <  b
3.      a >  b
Misalkan a  = b, maka sudut A  = sudut B dan hal ini bertentangan dengan yang diketahui
yaitu sudut   A  > sudut   B. Misalkan a <  b, maka sudut A  < sudut  B. Hal ini bertentangan juga
dengan yang diketahui maka yang sesuai adalah a b.

3.      Dalam sebuah segitiga tiap-tiap sisinya Lebih kecil daripada jumlah dan Lebih besar daripada
selisih kedua sisinya yang lain.

8
4.      Kalau titik di dalam sebuah segitiga dihubungkan dengan titik sudut sebuah sisi, maka jumlah
garis hubung ini lebih pendek daripada jumlah kedua sisi yang lain pada segitiga itu.

Diketahui sebuah ∆ ABC :


P terletak dalam ∆ ABC.
Buktikan            :  p + q <   a + b
Bukti                  : p + q > b + a

              

2.4. Bentuk-bentuk Segitiga

a.      Enam bentuk dasar segitiga


Beberapa pernyataan tentang segitiga, yang merupakan bentuk segitiga. Enam bentuk dasar
yang digunakan untuk membuat segala gambar bentuk. Bentuk dasar yang enam itu ialah:
1.      Membuat garis tegak lurus pada sebuah tittik suatu garis yang diketahui.
2.      Membuat garis tegak lurus dari sebuah titik diluar sebuah garis yang diketahu ke garis itu.
3.      Membagi dua sama panjang sepotong garis yang diketahui dengan sebuah garis tegak lurus
(garis ini disebut garis tegak lurus ditengah atau sumbu potong garis itu).
4.      Membuat sebuah sudut yang sama dengan sebuah sudut yang diketahui.
5.      Menarik sebuah garis melalui sebuah titik yang diketahui, sejajar dengan sebuah garis yang
duketahui.
6.      Membagi dua sama besar sebuah sudut.

b.      Lima bentuk Pokok pada Segitiga


Dengan enam bentuk dasar kita dapat membuat segitiga. Kita ketahui segitiga terdiri dari 3
unsur ( sisi dan sudut) yang berdiri sendiri ( yang satu tidak bergantung pada yang lain). Liima

9
buah hal yang terdapat yaitu lima buah bentuk pokok segitiga. Segitiga dapat dibuat, jika
dikatahui:
1.      Terdapat satu sisi dan dua sudut ( sd.s.sd. ).
2.      Terdapat satu sisi dan dua sudut, tapi salah satu sudut berhadapan dengan sisi ( s.sd.sd. ).
3.      Terdapat du sisi dan satudu sudut ( s.sd.s. ).
4.      Terdapat tiga sisi ( s.s.s. ).
5.     Terdapat dua sisi dan satu sudut, tapi salah satu sisi berhadapan dengan sudut ( s.s.sd. ).

Sebuah ∆ ABC diketahui sisi AC dan BC, B, maka kita dapat mengambar sudut dengan
BC dititi B. Maka untuk menentukan arah BA pada titik A, dan CA pada titik C. Terdapat tiga
kemungkina yang terjadi yaitu:
1)      CA mungkin terlalu pendek, berarti CA tidak memotong kaki dasar B. Jadi tidak terdapat
jawaban nilainya sama dengan nol.
2)      CA panjangnya munkin hanya cukup untuk menyinggung B. dengan demikian jawabannya
hanya satu  yaitu ∆ ABC siku-siku di A.
3)      CA panjangnya hanya cukup untuk memotong kaki dasar B. Karena CA memotong kaki dasar
dua kali, mak jawabannya ada dua buah.
Tetapi jawaban tidak bergantung kepada panjang CA saja, melainkan juga dari besar sudut B.

Dapat diperoleh:
Jika sudut yang diketahui lancip, maka ada 0,1 atau 2 jawaban.
Jika sudut yang diketahui siku-siku, maka ada 0 atau 1 jawaban.
Jika sudut yang diketahui tumpul, maka ada 0 atau 1 jawaban.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan dari penjelasan di bahas diatas maka kami menarik kesimpulan
sebagai berikut :

a. Geometri (dari bahasa Yunani γεωμετρία; geo = bumi, metria = pengukuran) secara
harafiah berarti pengukuran tentang bumi, adalah cabang dari matematika yang
mempelajari hubungan di dalam ruang. Dari pengalaman, atau mungkin secara
intuitif, orang dapat mengetahui ruang dari ciri dasarnya, yang diistilahkan sebagai
aksioma dalam geometri.

b. Segtiga ialah sebuah bangun terjadi kalau tiga buah titik yang tidak terletak pada
sebuah garis lurus dihubungkan-hubungkan. Segitiga adalah bangun datar tiga
dimensi yang dibuat dari tiga buah sisi yang berupa garis lurus dan tiga sudut.

c. Garis-garis Istimewa dalam Segitiga meliputi: garis tinggi, garis bagi (bisektri),
garis berat (mediaan), dan garis sumbu.

d. Jenis-jenis Segitiga dibedakan atas 2 bagian, yaitu:

Ø Menurut panjang sisinya: segitiga sama sisi, segitiga samakaki, dan segitiga
sembarang.

Ø Menurut besar sudutnya: Segitiga lancip, segitiga siku-siku, dan segitiga tumpul.

e. Hal-hal yang dapat kita terangkan berdasarkan lima hal sama dan sebangun : Dua
buah segitiga sama dan sebangun, Dua buah segitiga sama dan sebangun, Dua buah
segitiga sama dan sebangun, dan Dua buah segitiga sama dan sebangun.

f. Ketaksamaan dalam Segitiga, Di dalam sebuah segitiga dihadapan sisi yang lebih
panjang sudut yang lebih besar, Di dalam sebuah segitiga dihadapan sudut yang lebih
besar terletak sisi yang lebih panjang, Dalam sebuah segitiga tiap-tiap sisinya Lebih
kecil daripada jumlah dan Lebih besar daripada selisih kedua sisinya yang lain, dan
Kalau titik di dalam sebuah segitiga dihubungkan dengan titik sudut sebuah sisi,
maka jumlah garis hubung ini lebih pendek daripada jumlah kedua sisi yang lain pada
segitiga itu.

11
DAFTAR PUSTAKA
Mulyati, Sri. 2000. Geometri Euclid. Malang : Universitas Negeri Malang

Susanah, Hartono. 2004. Geometri. Surabaya : Unesa University Press

12

Anda mungkin juga menyukai