Anda di halaman 1dari 12

TRANSFORMASI

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah


“Geometri Transformasi”

Dosen Pengampu:
Reflina, M.Pd

Disusun Oleh :
Dwita Azra Rahayu (0305192068)
Mhd Yusril Mahendra (0305192032)
Natri Pramudita (0305193121)
Salsabila Rona Amin (0305182126)
Zayla Agatri Andini (0305193192)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Serta sholawat dan
salam kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan syafaat beliau di
yaumul mahsyar kelak nanti, Aamiin.

Pada makalah ini, kami kelompok 1 telah menyusun sedemikian rupa materi
Geometri Transformasi tentang Transformasi, mencakup bahasan definisi, komposisi,
dan contoh transformasi. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Geometri Transformasi yang diampu oleh ibu Reflina, M.Pd.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan sebagai kata pengantar, semoga


makalah ini bermanfaat bagi teman-teman sekalian. Khususnya bagi mahasiswa/i jurusan
Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara agar dapat membantu dalam proses pembelajaran.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Medan, September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I: PENDAHULUAN...................................................................................1

1.1. Latar Belakang Masalah.............................................................................1

1.2. Rumusan Masalah......................................................................................1

1.3. Tujuan Penulisan........................................................................................1

BAB II: PEMBAHASAN....................................................................................2

2.1. Definisi Transformasi ................................................................................2

2.2. Komposisi Transformasi............................................................................2

2.3. Contoh Transformasi..................................................................................4

BAB III: PENUTUP............................................................................................7

3.1. Kesimpulan................................................................................................7
3.2. Saran...........................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran dasar pada setiap
jenjang pendidikan formal yang memegang peran penting. Matematika merupakan alat
yang dapat memperjelas dan menyederhanakan suatu keadaan atau situasi melalui
abstrak, idealisasi, atau generalisasi untuk menjadi suatu studi ataupun pemecahan
masalah.
Didalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita menjumpai peristiwa atau kegiatan
yang berhubungan dengan Ilmu Matematika. Salah satunya “Transformasi Geometri”.
Transformasi Geometri telah dikenal sejak lama, dari zaman babilonia, yunani, para ahli
aljabar muslim abad ke-9 sampai ke-15 dan dilanjutkan matematikawan eropa abad ke-18
dua dekade pertama abadke-19. Transformasi Geometri digunakan sebagai contoh
seseorang yang berada di escalator. Ketika seseorang berada di escalator, yang berubah
adalah tempat atau posisi orang tersebut tidak berputar, tidak bertambah tinggi, tidak
memendek atau tidak berubah bentuk, namun escalator yang membawa orang tersebut
berpindah dari atas kebawah atau dari bawah ke atas. Aplikasi yang lainnya bisa kita
lihat, seperti ukir-ukiran bali, gapura dan arsitektur pura diBali.

1.2. Rumusan Masalah


Dari Latar Belakang diatas maka terdapat beberapa permasalahan yang timbul
yaitu sebagai berikut :
1. Apa pengertian transformasi ?
2. Bagaimana komposisi transformasi ?
3. Bagaimana contoh-contoh transformasi ?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui definisi transformasi.
2. Mengetahui komposisi transformasi.
3. Mengetahui contoh-contoh transformasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Transfotmasi
Definisi
Misalkan V bidang Euclides. Fungsi T dari V ke V disebut suatu transformasi jika
dan hanya jika T sebuah fungsi bijektif.
Transformasi merupakan bagian dari fungsi, oleh sebab itu pemahaman mengenai
fungsi menjadi hal yang penting. Pemetaan pada bangun geometri disebut sebagai
transformasi geometri. Jadi, transformasi adalah suatu fungsi pada bidang V adalah suatu
padanan yang mengaitkan setiap anggota V dengan satu anggota V.
Jika f adalah fungsi dari V ke V yang mengaitkan setiap x ϵ V dengan y ϵ V maka
ditulis:
y=f ( x )
Dimana:
x : prapeta dari y oleh f  
y : peta dari x oleh f  
Daerah asal (domain) fungsi tersebut adalah V dan daerah nilainya (range) juga V.
Fungsi yang demikian dinamakan fungsi pada f.
Suatu transformasi bidang V (bidang Euclid) adalah fungsi bijektif dengan daerah
asal (domain) di V dan daerah hasil (kodomain) di V juga. Suatu fungsi yang bijektif
adalah sebuah fungsi yang bersifat:
1. Surjektif (onto)
2. Injektif (satu-satu)
Surjektif artinya bahwa pada tiap titik B∈ V ada praperta. Jadi kalau T suatu
transformasi maka ada A ∈V sehingga B=T ( A). B dinamakan peta dari A oleh T, dan A
dinamakan prapeta dari B.
Injektif artinya jika A1 ≠ A 2 dan ( A¿¿ 1)=B1 ¿, T ( A ¿¿ 2)=B2 ¿ . Maka B1 ≠ B2.

2.2. Komposisi Transformasi


Definisi

2
Andaikan diberikan dua transformasi T1 dan T2 komposisi dari T1 dan T2 yang
ditulis dengan notasi T 1 O T 2 ditetapkan sebagai:
T 1 O T 2 P=T 1 [T 2 P ] ∀ P∈ V .

Berdasarkan definisi di atas, terlihat dari komposisi dari dua transformasi T 1 dan T2
yang ditulis dengan T 1 O T 2 mempunyai arti bahwa transformasi T2 dioperasikan terlebih
dahulu. Kemudian, diikuti oleh transformasi T1. Dengan demikian, jika menemukan
bentuk transformasi T 2 O T 1, berarti haus melakukan transformasi T 1 terlebih dahulu yang
diikuti oleh transformasi T 2.

Teorema
Apabila diberikan dua transformasi T 1 dan T 2, komposisi dari T 1 dan T 2 merupakan
suatu fungsi transformasi. (Teorema ini disebut pula teorema ketertutupan transformasi).
Bukti:
Komposisi dari T 1 dan T 2 ada dua macam, yaitu T 1 O T 2 dan T 2 O T 1. Namun, pada
prinsipnya, pembuktiannya sama saja. Dengan demikian, akan ditunjukkan satu saja,
yaitu T 1 O T 2.
Untuk membuktikan transformasi ini, yang harus ditunjukkan adalah
1. T 1 O T 2 fungsi dari V ke V
Karena T 2 suatu transformasi maka T 2 merupakan fungsi dari V ke V sehingga
daerah asal dari T 1 O T 2 sama dengan daerah asal T 2. Sekarang, ambil unsur X ∈V .
Karena T 2 transformasi, berarti ada Y ∈V sehingga T 2 ( X )=Y . Seperti diketahui bahwa
T 1 merupakan transformasi, berarti ada Z ∈V sehingga T 1 ( Y )=Z . Berdasarkan informasi

ini, diperoleh keadaan Z=T 1 ( Y ), Y =T 2 ( X ) ⟺ Z=T 1 [ T 2 ( X ) ]=( T 1 O T 2 ) ( X ) . Oleh karena


itu, ∀ X ∈V nilai dari ( T 1 O T 2 ) ( X ) adalah Z ∈V . Akibatnya, transformasi iini dikatakan
sebagai fungsi dari V ke V.

2. T 1 O T 2 fungsi bijektif yaitu:


 T 1 O T 2 fungsi kepada

3
Ambil Z ∈V . Karena T 1 transformasi maka T 1 fungsi kepada. Akibatnya, ada
Y ∈V sehingga T 1 ( Y )=Z . Kemudian karena T 2 juga transformasi maka T 2 juga
fungsi kepada. Akibatnya, untuk Y ∈V , ada X ∈V sehingga
Z=T 1 ( Y )=T 1 [ T 2 ( X ) ]=( T 1 O T 2 ) ( X ) . Maka dari itu, setiap unsur dari V mempunyai

prapeta oleh T 1 O T 2. Akibatnya, T 1 O T 2 suatu fungsi kepada.

 T 1 O T 2 fungsi satu-satu
Ambil X , Y sebarang unsur pada V sehingga ( T 1 O T 2 ) ( X )=( T 1 O T 2 ) ( Y ) maka
T 1 [ T 2 ( X ) ]=T 1 [ T 2 ( Y ) ] . Kita telah ketahui bahwa T 1 transformasi maka T 1 fungsi

satu-satu dan T 1 [ T 2 ( X ) ]=T 1 [ T 2 ( Y ) ] . Dari hubungan ini, didapat T 2 ( X )=T 2 ( Y ).


Karena T 2 transformasi maka T 2 fungsi satu-satu dan T 2 ( X )=T 2 ( Y ) berakibat
X =Y . Untuk sebarang X , Y ∈V , jika ( T 1 O T 2 ) ( X )=( T 1 O T 2 ) ( Y ) berakibat X =Y ,
T 1 O T 2 merupakan satu-satu.
Dari dua point diatas dapat disimpulkan T 1 O T 2suatu fungsi bijektif. Karena
T 1 O T 2 fungsi dari V ke V dan T 1 O T 2 suatu transformasi.

2.3. Contoh Transformasi


1.Misalkan V bidang Euclid dan A sebuah titik tertentu pada V, ditetapkan relasi T
sebagai berikut :
i) T(A) = A, jika P = A
ii) JikaP∈V P ≠ A, T(P) = Q dengan Q merupakan titik tengah ruas garis AP.
Apakah relasi T merupakan suatu transformasi ?
Penyelesaian :
Yang harus diteliti relasi T sehubungan dengan suatu transformasi, maka diperoleh
persyaratan suatu transformasi yaitu :
1. T suatu fungsi dari V ke V
2. T suatu fungsi bijektif.
Sedangkan persyaratan bahwa suatu fungsi bijektif adalah :
a. Fungsi tersebut adalah fungsi kepada
b. Fungsi tersebut adalah fungsi satu –satu

4
Jadi, dari uraian tersebut dapat diambil ketentuan bahwa, yang harus dilakukan adalah
apakah relasi T yang memenuhi :
1. T fungsi dari V ke V
2. T fungsi bijektif, yakni
a. T fungsi kepada
b. T fungsi satu –satu
jawab :
1. T fungsi V ke V
Titik P ∈V, titik A ∈ V ada dua kemungkinan : 1. P = A 2. P ≠ A
Untuk P = A T(P) = A atau A = T(P)
Untuk P ≠ A 1. AP ∈ V
2. Q titik tengah AP atau AQ = PQ
3. Q ∈ AP dan AP ∈ Vmaka Q ∈ V

2. T fungsi Bijektif
a. T fungsi surjektif (kepada)
Misal R ∈ V dan A ∈ V ada dua kemungkinan, yaitu :
I.R = A
R = A T (R) = A atau T (A) = R

II. R ≠ A
R ≠ A ada M titik tengah AR , maka T(M) = RT(M) = A

b. Ambil dua titik sembarang misalnya P dan Q ≠V sehingga T (P) = T (Q).

Dari keadaan ini, maka terdapat kasus yaitu : P = A, Q = A, P ≠A dan Q≠A.


Untuk P = A, T(P) = P = A, sedangkan T (P) = T (Q) = A. Jadi Q = A danP=Q.

5
Untuk Q = A, T(Q) = Q = A telah diketahui bahwa T(P) = T(Q), makaT (P)= A. Jadi P =
A dan P = Q.

Untuk P ≠A, dan Q ≠A. misalkan T (P) = P’ dan T(Q) = Q’ maka P’ ∈ PAdan Q’ =
Q karena P’∈ PA maka PA = AP ’ dan karena Q’ ∈ Q maka Q= AQ’. Karena T (P) =
T(Q) berarti P’=Q’ dan AP’=AQ’ dengan demikian PA=QA jadi A,P dan Q kolinear.
Karena A, P dan Q kolinier dan P’ = Q’ dengan P’ titik tengah AP dan titik tengah
AQ maka P = Q

Jadi untuk setiap P,Q∈ V, T (P) = T (Q) mendapatkan P = Q maka T dikatakan sebagai
fungsi satu–satu, karena T fungsi kepada (surjektif) dan fungsi satu –satu (injektif), maka
T merupakan fungsi bijektif dengan demikian dapatlah kita katakanan bahwa T
merupakan suatu transformasi.

6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Suatu fungsi dikatakan transformasi apabila memenuhi syarat yaitu
harus bersifat bijektif yaitu surjektif dan injektif.
2. Untuk menyelesaikan soal sehingga kita bisa tahu bahwa soal tersebut
suatu transformasi maka kita harus membuktikan bahwasannya soal
tersebut sudah memnuhi syarat yaitu ia harus bijektif.
3. Axioma euclides yaitu: apabila ada dua garis a dan b dipotong garis ketiga c di
titik A∈ a dan titik B∈ b sehingga jumlah besarnya dua sudut dalam sepihak
di A dan di B kurang dari 180° maka a dan b akan berpotongan pada bidang
yang terbagi oleh garis c yang memuat kedua sudut dalam sepihak itu.
3.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan masih jauh
dari kata sempurna, kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam menjelaskan
tentang makalah dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat lebih
dipertanggungjawabkan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Pesta dan Cecep Anwar. 2008.Matematika Aplikasi Jilid. Jakarta: Pusat, pembukaan,


Pendidikan Nasional Kementrian Pendidikan
Zuliana, Eka. 2015.Mandiri Matematika. Jakarta: Erlangga
Kodir abdul M.,Drs,M.Sc.MATEMATIKA 9 UNTUK SMA. Jakarta : PT Intermasa

Anda mungkin juga menyukai