Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Komposisi Transformasi
1. Pengertian Komposisi Transformasi
Komposisi Transformasi Geometri merupakan transformasi yang dilakukan
lebih dari satu kali atau bisa kita sebut sebagai gabungan transformasi. Misalkan
suatu titik A dilakukan transformasi pertama yaitu dilatasi menghasilkan
bayangan A′, setelah itu dilanjutkan lagi hasilnya dengan transformasi kedua yaitu
pencerminan menghasilkan bayangan A′′, dan dilanjutkan lagi dengan dilatasi
menghasilkan bayangan A′′′ , begitu seterusnya.

Definisi : 1.4
Andaikan F dan G adalah dua Transformasi dengan; F :  dan
G :  maka produk atau komposisidariF dan G ditulis sebagai FoG:
 didefinisikan sebagai berikut; P  berlaku FoG = F(G(P))
Dalam Geometri, untuk menyingkat cara tulis sering dilakukan ; FoG(P) =
FG(P) (bentuk ini juga dibaca hasilkali transformasi), Selanjutnya ditulis juga:
GoG= GG = G2
GoGoG = GGG = G3dan seterusnya.
Andaikan T ,T ,T
1 2 3
masing-masing suatu transformasi dan P’= T 1 ( P) , P”
1

= T 2
( P' )
dan P”’ = T 3
( P" )
maka TTT
3 2 1
( P)
=T 3T 2
( P' )
= T 3 ( P" ) = P”’

Misalkan adalah suatu transformasi yang mematakan titik A ( x, y ) ke titik A’( x’


, y’) kemudian dilanjutkan transformasi yang mematakan A’ (x’ ,y’) ke titik
A”(x” , y”). Dapat dikatakan bahwa transformasi yang terjadi adalah dilanjutkan
dan ditulis 𝑇2 °𝑇1 dimana A(x,y) 𝑇2 °𝑇1 A” (x” ,y”)

Teorema : 1.2.
Jika F : dan G : masing-
masingsuatutransformasimakakomposisi H = FG:
adalahjugasuatutransformasi.
Bukti :
Untukiniharusdibuktikanduahalyaitu 1) H surjektif , 2) H injektif
1. Oleh karena F transformasi maka daerah nilai F adalah seluruh bidang V, dan
daerah asal G juga seluruh V sebab G transformasi juga.
Ambil y ∈ V ; apakah ada x sehingga H(x) = y ?
Karena G transformasi maka untuk setiap y ∈ V ada z ∈ V sehingga y = G(z).
karena F suatu transformasi pada z ini ada x∈ V sehingga z = F(x). maka y = G
{𝐹(𝑥)} atau y = G {𝐺 𝑜 𝐹(𝑥)}. Jadi y = H (x).
2. Untuk membuktikan bahwa H injektif, kita harus perlihatkan bahwa, jika P ≠Q
maka H (P) ≠H(Q).
Andaikan H(P) = H(Q), maka G [𝐹(𝑃)] = G [𝐹(𝑄)]. Oleh karena G injektif maka
F(P) = F(Q). karena F injektif maka P = Q. ini bertentangan dengan pengandaian
bahwa P ≠Q. Jadi pemisalan bahwa H(P) = H(Q) tidak benar. Sehingga haruslah
H(P) ≠ H(Q)

Teoremaakibat : 1.2.
i.T suatuTransformasidan I TransformasiIdentitas, maka TT-1 = T-1T = I
ii. SehubunganTransformasijugaadalahfungsi,
makakomposisiduatransformasijugaTransformasi. Untuk G dan F
suatuTransformasimakaberlaku ( GF)-1 = F-1G-1
Teorema : 1.3.
Diberikan T suatuTransformasidan I transformasiIdentitasmakaberlaku TI = IT =
T

Bukti:
T suatuTransformasiberartiP  , T(P) adalahpetanyadan I(P) = P,P
TI(P)= T (P), P atau TI = T dan IT(P) = T(P), P atau IT =T
jadidisimpulkan TI = T = IT , P  .
Teorema : 1.4.
SetiapTransformasi Tmempunyaibalikandanhanyasatubalikan ,
disebutjugatransformasi invers.

Teorema : 1.5.
1. Komposisiduaisometriadalahisometrilagi.
2. Komposisiduakolineasiadalahkolineasilagi.

Definisi : 1.5.

Suatu Transformasi V :  disebut involusi , untuk V  I dan berlaku


V = V-1 dengan V V-1 = I , P  .Definisi ini juga berarti untuk V  I
berlaku V2 = I.

2. Komposisi-Komposisi Transformasi

a. komposisi dua translasi berurutan


a c
Diketahui dua translasi T1    dan T2    . Jika translasi T1 dilanjutkan
b d 
translasi T2 maka dinotasikan ” T1  T2 ” dan translasi tunggalnya adalah
T=T1+T2=T2+T1(sifat komutatif).
𝑎 𝑝 𝑞
Bila titik P(x,y) ditranslasikan T =( )lalu dirotasikan R =( ) maka
𝑏 𝑟 𝑠
𝑥′ 𝑝 𝑞 𝑎 𝑥
bayangannya ditentukan ( )=( ) [( ) + (𝑦)]
𝑦′ 𝑟 𝑠 𝑏

Bila titik P(x,y) dirotasikan R kemudian ditanslasikan T maka bayangannya:


𝑥′ 𝑎 𝑝 𝑞 𝑥
( ) =( ) + ( )( )
𝑦′ 𝑏 𝑟 𝑠 𝑦

b. komposisi dua refleksi berurutan


 refleksi berurutan terhadap dua sumbu sejajarJika titik A(x,y)
direfleksikan terhadap garis x=a dilanjutkan terhadap garis x=b. Maka
bayangan akhir A adalah A' x' , y' yaitu:
x'=2(b-a)+x
y'=y
Jika titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis y=a dilanjutkan terhadap
garis y=b. Maka bayangan akhir A adalah A' x' , y' yaitu:
x'=x
y'=2(b-a)+y
 refleksi terhadap dua sumbu saling tegak lurus
Jika titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis x=a dilanjutkan terhadap
garis y=b (dua sumbu yang saling tegak lurus) maka bayangan akhir A
adalah A' x' , y' sama dengan rotasi titik A(x,y) dengan pusat titik
potong dua sumbu (garis) dan sudut putar 180˚
 refleksi terhadap dua sumbu yang saling berpotongan
Jika titik A(x,y) direleksikan terhadap garis g dilanjutkan terhadap garis
h, maka bayangan akhirnya adalah A' x' , y' dengan pusat perpotongan
garis g dan h dan sudut putar 2α(α sudut antara garis g dan h) serta arah
putaran dari garis g ke h.
mk  ml
tan  
1  mk  ml
Catatan ml  gradien garis l
mk  gradien garis k

 sifat komposisi refleksi


Komposisi refleksi (refleksi berurutan) pada umumnya tidak komutatif
kecuali komposisi refleksi terhadap sumbu x dilanjutkan terhadap sumbu
y (dua sumbu yang saling tegak lurus).

c. rotasi berurutan yang sepusat


1) Diketahui rotasi R1(P(a,b),α) dan R2(P(a,b),β), maka transformasi tunggal
dari komposisi transformasi rotasi R1 dilanjutkan R2 adalah rotasi
R(P(a,b),α+β)
2) Rotasi R1 dilanjutkan R2 sama dengan rotasi R2 dilanjutkan R1
d. komposisi transformasi
a b   p q
Diketahui transformasi T1    dan T2    maka transformasi
c d   r s
tunggal dari transformasi:

1) T1 dilanjutkan T2 (T2 ◦T1) adalah T=T2 . T1


2) T2 dilanjutkan T1 (T1 ◦T2) adalah T=T1 . T2
Catatan T1 . T2 = T2 . T1

e. bayangan suatu kurva/bangun oleh dua transformasi atau lebih


Contoh: Tentukan bayangan garis -4x+y=5 oleh pencerminan terhadap garis
 3
y=x dilanjutkan translasi   !
 2

Jawab: misal titik P(x,y) pada garis -4x+y=5

P(x,y) dicerminkan terhadap garis y=x, bayangannya P'(y,x)

 3
P'(y,x) ditranslasi   . Bayangannya P''(y+3, x+2)=P''(x'',y'')
 2

Jadi x'' = y +3 → y = x''-3

y'' = x +2 → x = y'' -2

persamaan -4x+y=5 → -4(y'' -2) + (x'' - 3) = 5

-4y'' + 8 + x'' – 3 = 5

x'' - 4y''= 0

jadi bayangan akhirnya adalah x - 4y= 0

f. luas bangun hasiltranformasi


Jika suatu bangun (segitiga, lingkaran, dan lain-lain) ditransformasikan maka:
a. Luas bangun bayangan tetap untuk transformasi : translasi, refleksi, dan rotasi.
b. Luas bangun bayangan berubah untuk transformasi dilatasi, yaitu jika luas
bangun mula-mula L setelah didilatasi oleh [P(a,b),k], maka luas bangun
bayangannya adalah L'=k2 +L
B. Involusi
Teorema :
Invers dari setiap refleksi garis adalah refleksi garis itu sendiri.Suatu transformasi
yang inversnya adalah transformasi itu sendiri dinamakan involusi. Berdasarkan
penjelasan di atas, jelas bahwa refleksi garis adalah suatu involusi.
Bukti :
Terdapat dua transformasi T dan I serta komposisi TL. Maka dapat dinyatakan
(TL)-1 = L-1 T-1
Maka (TL) = (L-1 T-1) = [(TL)L-1] T-1
= [T(LI-1)] T-1
= [TI] T-1
= TT-1
=I
Dengan cara yang sama diperoleh
(L-1T-1) (TL) = I

Catatan : suatu transformasi T disebut transformasi indentitas jika T(A) = A, A di V.


Selanjutnya Transformasi Identitas dinyatakan sebagai I.

Anda mungkin juga menyukai