Anda di halaman 1dari 12

TRANSFORMASI LINEAR UMUM

DEFINISI TRANSFORMASI LINIER UMUM


Transformasi linier umum adalah sebuah fungsi yang memetakan suatu ruang
vector B ke suatu ruang vector C, sehingga variable A dinyatakan sebagai transformasi
linier dari B ke C. Pernyataan tersebut ditunjukkan pada skema dibawah ini :
Jika A : B C

Variabel akan disebut sebagai transformasi linier jika semua vector u dan v yang ada pada B
dan semua scalar c, seperti :
 T(u + v) = T(u) + T(v)

 T(cu) = cT(u)

Transformasi linier akan tampak terlihat jelas jika B = C dan akan dinyatakan dalam bentuk
A: B B yang disebut dengan operator linier pada B.

Transformasi linier memiliki beberapa fungsi yang perlu dipelajari. Fungsi-fungsi


tersebut antara lain :

Fungsi diatas bernilai real. Contoh : f(x) = 2x + sin x

Fungsi diatas merupakan fungsi 2 variabel. Contoh: f(x,y) = 2(x+y)


Fungsi diatas merupakan fungsi n variable. Contoh:
f(x1, x2,….,xn) = a1x1 + a2x2 + … + anxn


Fungsi diatas bernilai vektor. Contoh: f(t) = (2t + 1,t)


Fungsi diatas merupakan fungsi 2 variabel bernilai vektor.
Contoh: F(x,y) = (cos x, sin y)
1.
2.
3.
4.
5.
5.1 Transformasi Linear
Definisi 5.1
Suatu fungsi yang memetakan suatu vektor di ruang vektor V ke ruang vektor W (dituliskan

) disebut sebagai transformasi linear bila berlaku :

1.

2.

Jika V=W maka transformasi disebut suatu operator linear pada V.

Transformasi dengan disebut transformasi nol.

Transformasi dengan disebut transformasi matriks, sedangkan A


disebut matriks transformasi.

Transformasi I : V →V dengan , I disebut operator identitas pada V.

Contoh 5.1

Diketahui dengan . Periksalah apakah T adalah transformasi


linear?
Penyelesaian:

Ambil sembarang
a. maka

b. Ambil suatu skalar sembarang sehingga

Jadi dari a) dan b) terbukti bahwa adalah transformasi linear.


Contoh 5.2

Diketahui dengan . Periksalah apakah T adalah transformasi


linear?
Penyelesaian:

Untuk sebarang dan sebarang diperoleh

Sehingga bukan merupakan transformasi linear.


 Latihan 5.1

Periksa apakah dengan merupakan suatu


transformasi linear

Berikut ini adalah sifat-sifat transformasi linear


Teorema 5.1
Jika T :V → W adalah suatu transformasi linear, maka:
a. T (0)=0
b. T ( − v )=− T ( v )
c. T ( v − w )=T ( v ) −T ( w )

5.2 Kernel dan Range


Definisi 5.2

Diketahui transformasi linear dengan . Kernel dari T (dinotasikan

Ker(T)) adalah himpunan sedemikian sehingga atau Ker(T)= . Ker(T)

sering disebut ruang nol dari T. Himpunan semua sedemikian sehingga disebut

range dari T atau disingkat . disebut juga dengan bayangan oleh .

Definisi 5.3
Jika T :V → W adalah suatu transformasi linear, maka dimensi daerah hasil dari T
dinyatakan sebagai rank dari T (notasi : rank(T)) dan dimensi dari T dinyatakan nullitas dari
T (notasi:nullitas(T)).

Teorema 5.2
n m
Jika A adalah suatu matriks mxn dan T A : R → R adalah perkalian dengan A, maka :
a. Nullitas(T A ¿ = Nullitas(A)
b. Rank((T A ¿ = Rank (A)
c. Rank((T A ¿+ Nullitas(T A ¿=n

Contoh 5.3

Tentukan basis dan dimensi dari dan dari transformasi linear

dengan , dengan dan


Penyelesaian :
a. Kernel

adalah ruang nol dari maka

sehingga

T A¿ Ker ( T A )=Null ( T A )=2

Jadi basis dan Rank(( = dim


b. Range

merupakan himpunan dari b dengan A u=b maka R(T A ) adalah ruang kolom

A R(T A ) R ( T A )=Rank ( T A ) =1
dari . Sehingga basis dari adalah dan dim .
 Latihan 5.2
1. Tentukan Nullitas (T) berdasarkan informasi berikut ini
a. T : R5 → R 7 punya rank (T) =3
b. T : P 4 → P3 punya rank(T) =1
c. Daerah hasil dari T : R6 → R 3 adalah R2
4 3
2. Diketahui transformasi matriks T A :R → R memiliki matriks transformasi

Ker (T A ) R(T A )
. Tentukan basis dan dimensi dari dan .
3. Anggap T : R2 → R 2 adalah operator linear yang ditentukan dari
T ( x , y )=(2 x − y ,− 8 x+ 4 y )
a. Tentukan basis dari ruang Kernel dan ruang Rangenya
b. Periksa apakah vektor (5,0) dan vektor (-3,12) berada pada R(T)
c. Periksa apakah vektor (3,2) dan vektor (5,10) berada pada Ker(T)
5.3 Matriks Transformasi
Definisi 5.4
Diketahui ruang V,W dengan dimensi ruang vektor berturut-turut n dan m dan transformasi
linear T :V → W dengan fungsi T ( x ), x ∈ V . Jika B merupakan basis V, dan B’adalah basis
dari W . Jika A adalah matriks standar maka ∀ x ∈V dapat ditentukan dengan
A[ x ]B =[ T ( x) ] B '

A disebut matriks untuk T berkenaan dengan basis B dan B’

T= transformasi V ke W

A matriks transformasi yang


memetakan ke

Diasumsikan B= {u 1 , u2 , … ,u n } adalah basis pada ruang V dan B ={ v 1 , v 2 , … , v m } adalah basis


'

pada ruang W, maka untuk mengkonstruksi matriks A dapat diperoleh dengan cara
mentransformasi basis-basis di B lalu menentukan koordinat vektor dari setiap hasil
transformasi matriks terhadap basis-basis B’ . Dapat dituliskan

atau
Sehingga A[ x ]B =[ T ( x) ] B dapat dituliskan menjadi [ T ] B , B [ x ]B =[ T ( x) ] B .
' ' '

Notasi [ T ] B , B subscript kanan adalah suatu basis untuk daerah asal T, sedangkan subscript
'

kiri adalah suatu basis untuk ruang bayangan dari T. Jadi untuk notasi [ T ] B , B basis dari '

daerah asal adalah B dan basis untuk ruang bayangan adalah B’.

Jika V=W maka B=B' persamaan [ T ] B , B [ x ]B =[ T ( x) ] B ' ' dapat dituliskan menjadi
[ T ] B [ x]B=[ T ( x) ] B.

Contoh 5.4

(( )) ( )
x2
x1
Diketahui transformasi linear T : R → R dengan T 2 3 = −5 x1 +13 x 2 .
x2
− 7 x1 +16 x 2

Jika A ={ u1 , u2 }=¿ {(3,1)T,(5,2)T} adalah basis dari R2dan


B={ v 1 , v2 , v 3 }={(1,0,-1)T,(-1,2,2)T,(0,1,2)T}adalah dari R3 .
a. Tentukan matriks T terhadap basis A dan B.
b. Dengan cara tak langsung untuk x=( 2,1 ) Tentukan T ( x )
c. Dengan cara langsung untuk x=( 2,1 ) Tentukan T ( x )
Penyelesaian:
a. Pertama dihitung nilai T ( u 1 ) dan T ( u 2 ) (dengan kata lain bayangan dari u1 dan u2 ) yaitu

( ) ( )
1 2
1(( ))
T ( u 1 )=T 3 = −2 dan T ( u 1 )=T 5 = 1
−5
2
−3
(( ))
Karena T ( u 1 ) dan T ( u 2 ) berada di R3 dan B={ v 1 , v2 , v 3 } adalah basis dari R3 maka masing
T ( u 1 ) dan T ( u 2 ) dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari v 1 , v 2 , v 3, sehingga

T ( u 1 )=α 1 v 1+ α 2 v 2 +α 3 v 3 dan T ( u 2 )=β 1 v 1+ β2 v 2 + β 3 v 3

Maka dengan OBE diperoleh vektor koordinat u1 dan u2 terhadap basis B yaitu
¿ ¿ dan ¿ ¿.
( )
1 3
Jadi matriks transformasi [ T ] B , A = 0 1 .
−2 − 1

b. Cara tak langsung adalah dengan mencari [ x ] A terlebih dahulu, karena x dapat dituliskan
sebagai kombinasi linear dari u1 dan u2 maka x dapat dituliskan dengan:
x=α 1 u 1+ α 2 u2

Sehingga diperoleh [ x ] A = (−11) lalu diketahui bahwa [ T (x)] =[ T ] B B ,A . [ x ] A masi [ T ] B , A sehingga

( )( ) ( ) ()
1 3 2 2
−1 =
[ T ( x)]B = 0 1 1 . Vektor [ T ( x) ] B = 1 adalah vektor koordinat dari daerah hasil
1
−2 −1 1 1

R3 terhadap basis B maka

( ) ( ) () ()
1 −1 0 1
Vektor T ( x )=2. 0 + 1. 2 + 1. 1 = 3
−1 2 2 2
c. Dengan cara langsung maka

()
1
1(( ))
T 2 =3
2
Hasil b. sama dengan hasil c.

 Latihan 5.3
Misal { v 1 , v 2 , v 3 } merupakan basis R3. Transformasi linear T : R3 → P 2 memiliki fungsi
T ( v i )=wi dengan v1 =( 1,1, −1 ) , v 2= ( 0,1, −1 ) , v 3 =( 0,0 ,− 1 ) , 2 2
p ( x ) =1− x+ x , q ( x )=1+2 x ,
2
r ( x )=2 x − x .
a. Tentukan matriks transformasi A sedemikian sehingga A v i =wi
b. Tentukan bayangan (1,2,1) dari transformasi tersebut
5.4 Matriks baku/standar
Jika T adalah suatu transformasi linear, maka matriks standar untuk T bisa didapatkan dari
bayangan vektor-vektor basis standar. Suatu transformasi linear secara lengkap ditentukan
oleh bayangan sebarang vektor-vektor basis.
Definisi 5.5

Misalkan dengan memiliki basis standar S = . Maka

matriks standar untuk T adalah .


Contoh 5.5

()( )
2 x +2 y
x
x− y
Diketahui transformasi matriks T : R3 → R 4 dengan T y =
x+z
z
y+z

Tentukan matriks standar untuk T.


Penyelesaian:

()( ) () ()( )( )
1 2.1+ 2.0 2 0 2.0+2.1 2
T ( e1 ) =T 0 = 1 −0 1
= , T ( e2 ) =T 1 = 0 −1 = 1

1+ 0 1 0+0 0
0 0
0+0 0 1+ 0 1

) () ()(
2.0+2.0 0
0
T ( e3 ) =T 0 = 0−0 = 0
0+1 1
1
0+1 1

( ) ()( )
2 2 0 2 x+ 2 y
x
1 −1 0 x−y
Jadi matriks standar T = A= dengan A y = .
1 0 1 x+z
z
0 1 1 y+z

 Latihan 5.4
Misalkan T : P1 → P2 adalah transformasi linear yang didefinisikan oleh T ( p ( x ) )=xp (x).
a. Tentukan matriks untuk T berkenaan dengan basis-basis standar
B={u1 ,u2 } ={1 , x } dan B' ={v 1 , v 2 , v 3 }={ 1 , x , x 2 }
b. Jika p ( x ) =2− 3 x Tentukan T ( p ( x ) )
5.5 Keserupaan/Similaritas

Matriks operator linear T :V → V tergantung pada basis yang dipilih untuk . Salah satu
masalah dasar dari aljabar linear adalah memilih suatu basis untuk V yang membuat matriks
T sesederhana mungkin, misalnya matriks diagonal atau matriks segitiga.

Masalah
Jika B dan B’ adalah dua basis untuk suatu ruang vektor berdimensi terhingga V, dan jika
T :V → V adalah suatu operator linear apa kaitan antara [T ]B dengan [T ]B . '

Teorema 5.3
Anggap T :V → V adalah suatu linear pada suatu ruang vektor berdimensi terhinggaV , dan
anggap B dan B’ adalah basis-basis untuk V. Maka

Dimana P adalah matriks transisi dari B’ ke B.


Contoh 5.6
Misalkan T : R2 → R 2 didefinisikan oleh

(( )) ( )
x1 + x 2
T x1 =
x2 − 2 x 1 +4 x 2

a. Tentukan matriks T berkenaan dengan basis standar B¿ { e 1 , e2 }

b. Jika B’¿ {u 1 , u2 }=
' ' 1 , 1
1 2 {( ) ( )} , tentukan matriks T berkenaan dengan basis standar B’

¿ {u 1 , u2 }.
' '

c. Hitunglah det ( [ T ] B ) , det ( [ T ] B ),tr ( [ T ] B ) , tr ( [ T ] B )


' '

Penyelesaian:

a. maka

dan
Sehingga

b. Untuk mencari maka disusun matriks transisi dari B’ ke B sehingga

dan sehingga diperoleh matriks

P= (11 12 ) dan dihitung p =(−21 −11 )


−1

c. Dapat ditunjukkan bahwa det ( [ T ] B ) =det ( [ T ]B ) dan tr ( [ T ] B ) =tr ( [ T ] B )


' '

Secara umum dan disebut matriks yang serupa, berikut ini diberikan

definisi secara umum andaikan dan maka perhatikan


definisi berikut ini.

Definisi 5.6
Jika A dan B adalah matriks-matriks bujur sangkar, B dikatakan serupa dengan A jika ada
suatu matriks P yang dapat dibalik sedemikian sehingga B=P− 1 AP.
Perhatikan bahwa A juga dapat dituliskan menjadi A=PB P− 1 sehingga A dan B disebut
serupa.

Sifat-sifat matriks yang serupa


Sifat Uraian

Determinan A dan P−1 AP mempunyai determinan yang


sama

Dapat dibalik atau tidak A dapat dibalik jika dan hanya jika P-1AP
dapat dibalik.

Rank A dan P−1 AP mempunyai rank yang sama


Nullitas A dan P−1 AP mempunyai nullitas yang
sama

Trace A dan P−1 AP mempunyai trace yang sama

 Latihan 5.5
2 2
T : R → R didefinisikan oleh

dengan dan
a. Tentukan matriks dari T berkenaan dengan B
b. Tentukan matriks dari T berkenaan dengan B’

Anda mungkin juga menyukai