MATERI :
5.1 Transformasi Linear
Definisi 5.1
Suatu fungsi yang memetakan suatu vektor di ruang vektor V ke ruang vektor W (dituliskan
1. T (u v) T (u ) T (v)
2. T ( u ) T (u )
Transformasi
TA : V W dengan T (u ) Au disebut transformasi matriks, sedangkan A
Contoh 5.1
x y
x
T x
y
Diketahui T : R R dengan
2 3
y . Periksalah apakah T adalah transformasi
linear?
Penyelesaian:
x x
u 1 , v 2 R2
Ambil y1 y2 sembarang
x x x x
uv 1 2 1 2
a. y1 y2 y1 y2 maka
( x1 x2 ) ( y1 y2 ) x1 y1 x2 y2
x1 x2
T uv T
y1 y2
x1 x2 x x T (u ) T (v )
1 2
y y y y
1 2 1 2
x
u 1 R2 ,
b. Ambil y1 suatu skalar sembarang sehingga
x1 y1 ( x1 y1 ) ( x1 y1 )
x1
T ( u ) T x1 x1 x1 T (u )
y1 y y y
1 1 1
x y
x
T x
y
y
Jadi dari a) dan b) terbukti bahwa adalah transformasi linear.
Contoh 5.2
2x
x 2
T x
y 2
Diketahui T : R 2
R 3
dengan y . Periksalah apakah T adalah transformasi
linear?
Penyelesaian:
x
u 1 R2
Untuk sebarang y1 dan sebarang diperoleh
2 x1 2 x1
2
T ( u ) x1 .T (u ) . x12
2
y2
y1 1
2x
x 2
T x
y y2
Sehingga bukan merupakan transformasi linear.
Latihan 5.1
a
T b ( abc) (a b) x (a c) x 2
c
Periksa apakah T : R P2 dengan
3
merupakan suatu
transformasi linear
sering disebut ruang nol dari T. Himpunan semua b sedemikian sehingga T (u ) b disebut
range dari T atau disingkat R(T ) . R(T ) disebut juga dengan bayangan u oleh T (u ) .
Definisi 5.3
Jika T :V →W adalah suatu transformasi linear, maka dimensi daerah hasil dari T
dinyatakan sebagai rank dari T (notasi : rank(T)) dan dimensi dari T dinyatakan nullitas dari
T (notasi:nullitas(T)).
Teorema 5.2
Jika A adalah suatu matriks mxn dan T A :R n → Rm adalah perkalian dengan A, maka :
a. Nullitas(T A ¿ = Nullitas(A)
b. Rank((T A ¿ = Rank (A)
c. Rank((T A ¿+ Nullitas(T A ¿=n
Contoh 5.3
T : R3 R2
Tentukan basis dan dimensi dari Ker (TA ) dan R (TA ) dari transformasi linear A
1 1 2
A
T (u ) Au , dengan u R3 dan
dengan A 2 2 4
Penyelesaian :
a. Kernel
Ker (TA )
adalah ruang nol dari
TA (u ) Au 0 maka
t 2s 1 2
1 1 2 1 1 2 u t 1t 0 s
s 0 1
2 2 4 0 0 0 sehingga
1 2
Ker (TA ) 1 , 0 T A¿ Ker ( T A )=Null ( T A )=2
0 1
Jadi basis dan Rank(( = dim
b. Range
R (TA ) merupakan himpunan dari b́ dengan A ú=b maka R(T A ) adalah ruang kolom
1
A R(T A ) R ( T A )=Rank ( T A ) =1
dari . Sehingga basis dari adalah 2 dan dim .
Latihan 5.2
1. Tentukan Nullitas (T) berdasarkan informasi berikut ini
a. T : R5 → R 7 punya rank (T) =3
b. T : P 4 → P3 punya rank(T) =1
c. Daerah hasil dari T : R6 → R 3 adalah R2
2. Diketahui transformasi matriks T A :R 4 → R3 memiliki matriks transformasi
1 0 1 2
A 2 2 1 1 Ker (T A ) R(T A )
0 2 3 3
. Tentukan basis dan dimensi dari dan .
3. Anggap T : R2 → R 2 adalah operator linear yang ditentukan dari
T ( x , y )=(2 x− y ,−8 x + 4 y)
a. Tentukan basis dari ruang Kernel dan ruang Rangenya
b. Periksa apakah vektor (5,0) dan vektor (-3,12) berada pada R(T)
c. Periksa apakah vektor (3,2) dan vektor (5,10) berada pada Ker(T)
5.3 Matriks Transformasi
Definisi 5.4
Diketahui ruang V,W dengan dimensi ruang vektor berturut-turut n dan m dan transformasi
linear T :V →W dengan fungsi T ( x́ ), x́ ∈ V . Jika B merupakan basis V, dan B’adalah basis
dari W . Jika A adalah matriks standar maka ∀ x́ ∈V dapat ditentukan dengan
A[ x́ ]B =[ T ( x́ )] B '
T= transformasi V ke W
A T (u1 ) ' T (u2 ) ' ... T (un ) '
B B B
atau
Notasi [ T ] B , B subscript kanan adalah suatu basis untuk daerah asal T, sedangkan subscript
'
kiri adalah suatu basis untuk ruang bayangan dari T. Jadi untuk notasi [ T ] B , B basis dari '
daerah asal adalah B dan basis untuk ruang bayangan adalah B’.
[ T ] B [ x́ ]B=[ T ( x́) ]B .
Contoh 5.4
x2
Diketahui transformasi linear T : R → R dengan T 2 3
(( )) (
x1
x2
= −5 x 1 +13 x2 .
−7 x 1 +16 x 2 )
Jika A ={ ú1 , ú2 }=¿ {(3,1)T,(5,2)T} adalah basis dari R2dan
B={ v́ 1 , v́ 2 , v́ 3 }={(1,0,-1)T,(-1,2,2)T,(0,1,2)T}adalah dari R3 .
a. Tentukan matriks T terhadap basis A dan B.
b. Dengan cara tak langsung untuk x́=( 2,1 ) Tentukan T ( x́ )
c. Dengan cara langsung untuk x́=( 2,1 ) Tentukan T ( x́ )
Penyelesaian:
a. Pertama dihitung nilai T ( ú 1) dan T ( ú 2 ) (dengan kata lain bayangan dari ú1 dan ú2 ) yaitu
1 2
1
−5 ( )
T ( ú 1) =T 3 = −2 dan T ( ú 1) =T 5 = 1
(( )) 2
−3
(( )) ( )
Karena T ( ú 1) dan T ( ú 2 ) berada di R3 dan B={ v́ 1 , v́ 2 , v́ 3 } adalah basis dari R3 maka masing
Maka dengan OBE diperoleh vektor koordinat ú1 dan ú2 terhadap basis B yaitu
¿ ¿ dan ¿ ¿.
1 3
Jadi matriks transformasi [ T ] B , A = 0 1 .
−2 −1 ( )
b. Cara tak langsung adalah dengan mencari [ x́ ] A terlebih dahulu, karena x́ dapat dituliskan
sebagai kombinasi linear dari ú1 dan ú2 maka x́ dapat dituliskan dengan:
x́=α 1 u´1+ α 2 u´2
Sehingga diperoleh [ x́ ] A = (−11) lalu diketahui bahwa [ T ( x)] =[T ] B B, A . [ x ] A masi [ T ] B , A sehingga
13 2 2
(
[ T ( x)]B = 0 1
−2 −1
−1 =
1 )( ) ( ) ()
1 . Vektor [ T ( x) ] B = 1 adalah vektor koordinat dari daerah hasil
1 1
−1 ( ) ( ) () ()
Vektor T ( x́ )=2. 0 +1. 2 +1. 1 = 3
2 2 2
c. Dengan cara langsung maka
1
(( )) ( )
T 2 =3
1
2
Hasil b. sama dengan hasil c.
Latihan 5.3
Misal { v́ 1 , v́ 2 , v´3 } merupakan basis R3. Transformasi linear T : R3 → P 2 memiliki fungsi
T ( v́ i )=widengan v́1 =( 1,1,−1 ) , v´2=( 0,1 ,−1 ) , v´3=( 0,0 ,−1 ) , p ( x ) =1−x + x 2 , q ( x )=1+2 x 2,
r ( x )=2 x−x2 .
a. Tentukan matriks transformasi A sedemikian sehingga A v́ i =wi
b. Tentukan bayangan (1,2,1) dari transformasi tersebut
5.4 Matriks baku/standar
Jika T adalah suatu transformasi linear, maka matriks standar untuk T bisa didapatkan dari
bayangan vektor-vektor basis standar. Suatu transformasi linear secara lengkap ditentukan
oleh bayangan sebarang vektor-vektor basis.
Definisi 5.5
5.5 Keserupaan/Similaritas
Matriks operator linear T :V →V tergantung pada basis yang dipilih untuk V . Salah satu
masalah dasar dari aljabar linear adalah memilih suatu basis untuk V yang membuat matriks
T sesederhana mungkin, misalnya matriks diagonal atau matriks segitiga.
Masalah
Jika B dan B’ adalah dua basis untuk suatu ruang vektor berdimensi terhingga V, dan jika
T :V →V adalah suatu operator linear apa kaitan antara [T ] B dengan [T ] B . '
Teorema 5.3
Anggap T :V →V adalah suatu linear pada suatu ruang vektor berdimensi terhinggaV , dan
anggap B dan B’ adalah basis-basis untuk V. Maka
T B ' P 1 T B P
Dimana P adalah matriks transisi dari B’ ke B.
Contoh 5.6
Misalkan T : R2 → R 2 didefinisikan oleh
x1 + x2
T x1 =
(( )) (
x2 −2 x 1+ 4 x 2 )
a. Tentukan matriks T berkenaan dengan basis standar B¿ { é 1 , e´2 }
1 , 1
' '
b. Jika B’¿ { ú1 , ú2 }=
1 2 {( ) ( )} , tentukan matriks T berkenaan dengan basis standar B’
¿ { ú'1 , ú'2 }.
Penyelesaian:
a.
T B T T (e1 ) T (e2 ) maka
1 1 0 1 0 0 1 1
T (e1 ) T T (e1 ) T
0 2.1 4.0 2 dan 1 2.0 4.1 4
1 1
TB T
Sehingga 2 4
p p12
P u1 u 2 11
' '
B B p21 p22
' '
u1 p11 e1 p21 e2 dan u 2 p12 e1 p22 e2 sehingga diperoleh matriks
Secara umum T B ' P 1 T B P dan T B disebut matriks yang serupa, berikut ini diberikan
Definisi 5.6
Jika A dan B adalah matriks-matriks bujur sangkar, B dikatakan serupa dengan A jika ada
suatu matriks P yang dapat dibalik sedemikian sehingga B=P−1 AP.
Perhatikan bahwa A juga dapat dituliskan menjadi A=PB P−1 sehingga A dan B disebut
serupa.
Dapat dibalik atau tidak A dapat dibalik jika dan hanya jika P-1AP
dapat dibalik.
Latihan 5.5
T : R2 → R 2didefinisikan oleh
x x 2 x2 1 0 2 3
T 1 1
x2 x2 dengan
B u1 , u2 ,
B v1 , v2 ,
0 1 dan 1 4