ISOMETRI
Fungsi
A B
f
Suatu fungsi f dari himpunan A kedalam (into) himpunan B, adalah suatu pengawanan yang
memasangkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B, dengan notasi matematika:
Notasi: f : V V
Contoh:
Jawab:
a. Misalkan T x, y x' , y' , maka x' , y ' = x 2, 3 y . Bentuk ini dapat dinyatakan
x' x 2
dalam bentuk . Sehingga diperoleh
y ' 3 y
x ' 2 2 0
T A T 2,3 0,9 dan
y ' 3 3 9
x' 2 p 2 2 p 2
T B T 2 p, q 2 p 2,3q
y ' 3 q 3q
b. Untuk menunjukkan T suatu transformasi, maka cukup ditunjukkan bahwa T suatu
fungsi satu-satu dan pada. (sebaiknya didahului pemerisakaan T sebagai fungsi)
i. Akan ditunjukkan bahwa T merupakan fungsi.
Ambil sebarang Ax1 , y1 dan Bx 2 , y 2 pada bidang, dengan A B . Akan ditunjukkan
T A T B . Karena A B , maka x1 , y1 = x2 , y2 x1 x2 dan y1 y 2 .
Sehingga diperoleh T A T x1 , y1 x1 2,3 y1 x2 2,3 y 2 T x2 , y 2 T B
Jadi T adalah suatu fungsi.
ii. Akan ditunjukkan bahwa T merupakan fungsi satu-satu
Misalkan Ax1 , y1 dan Bx 2 , y 2 sebarang titik pada bidang, dengan T A T B . Akan
ditunjukkan bahwa A B .
T A T x1 , y1 x1 2,3 y1 dan T B T x2 , y 2 x2 2,3 y 2
Karena T A T B , maka x1 2,3 y1 x2 2,3 y 2 . Sehingga diperoleh
x1 2 x2 2 x1 x 2 dan
3 y1 3 y 2 y1 y 2
Dengan demikian diperoleh A B
Jadi T adalah suatu fungsi satu-satu.
iii. Akan ditunjukkan bahwa T merupakan fungsi pada
Ambil sebarang Dx, y pada bidang ( R 2 ). Akan ditunjukkan terdapat C u, v pada
bidang sehingga memenuhi T C D .
Andaikan titik itu ada, yaitu C u, v . Selanjutnya dari definisi transformasi
diperoleh T u, v u 2,3v = x, y , sehingga diperoleh x u 2 dan y 3v
1
u x 2 dan v y .
3
Dengan demikian maka untuk setiap Dx, y pada bidang, pilih
1 1
C u, v = x 2, y sehingga memenuhi T u, v T x 2, y =
3 3
x 2 2, 3 y = x, y
1
3
Jadi T adalah suatu fungsi pada.
Dari penunjukan i, ii dan iii diatas maka terbukti bahwa T x, y x 2,3 y suatu
transformasi.
Sifat-sifat Transformasi:
a. Unsur tetap
Apabila suatu transformasi T dikenakan pada bidang (V), maka kadang-kadang ada unsur-
unsur yang tidak berpindah tempatnya. Mungkin itu berupa titik adau juga garis. Unsur-unsur
tidak berpindah tempatnya itu disebut invarian.
Suatu titik A di V disebut titik tetap dari transformasi T jika T A A . Suatu garis l disebut
garis tetap dari transformasi T jika T l = l
Apakah semua transformasi memiliki titik tetap?
Contoh:
1. Transformasi T(x,y) = (x+2,y-2) tidak memiliki titik tetap tetapi memiliki garis tetap.
Misalkan P(x,y) adalah titik tetapnya, maka T P P
Sehingga T P T x, y x 2, y 2 P x, y , diperoleh
x 2, y 2 x, y
x 2 x dan y 2 y . Dari persamaan ini diperoleh 2 = 0 dan
-2 = 0, suatu hal yang tidak mungkin.
Jadi T(x,y) = (x+2,y-2) tidak punya titik tetap.
Misalkan g : ax by c 0 adalah garis tetap dari T(x,y) = (x+2,y-2), maka T g g
Misalkan pula T x, y x' , y ' , maka x' , y ' x 2, y 2 . Dari persamaan ini diperoleh
x' x 2 x x'2 dan
y ' y 2 y y '2 .
Dengan demikian maka T g g ': ax'2 b y '2 c 0
g ': ax'by'2a 2b c 0 . Karena g adalag garis tetap dari T maka T g g , sehingga
g g'
ax by c 0 ax'by' 2a 2b c
a b 2a 2b c
dengan asumsi a, b, c 0
a b c
2a 2b c
Dari persamaan ini diperoleh 1 sehingga
c
2a 2b c c a b
Jadi garis tetapnya berbentuk g : ax ay c 0
2. Apakah Transformasi T(x,y) = (x+y,2x-y) memiliki titik tetap
Misalkan titik tetapnya P(x,y) maka T(P) = P
T P T x, y x y,2 x y P x, y , diperoleh
x y,2 x y x, y
x y x dan 2 x y y
x 0 dan y 0 . Jadi satu-satunya titik tetap T(x,y) = (x+y,2x-y) adalah P(0,0)
3. T x, y y,4 x apakah memiliki titik tetap dan garis tetap?
Misalkan g : ax by c 0 adalah garis tetap maka
Contoh:
Jawab
Akan ditunjukkan bahwa T fungsi pada. Misalkan u, v adalah sebarang titik di bidang
R 2 . Akan ditunjukkan terdapat titik x, y sehingga memenuhi T ( x, y) u, v . Misalkan
u 1
2 x 1 u dan v y 3 , sehingga diperoleh nilai x dan y v 3 . Dengan
2
u 1 u 1
demikian ini maka u, v R 2 x, y , v 3 T x, y T , v 3
2 2
u 1
2 1, v 3 3 u, v .
2
Jadi T adalah suatu fungsi pada (Penunjukkan 2).
Dengan demikian maka dari penunjukkan 1 dan 2 tersebut telah terbukti bahwa T adalah
transformasi.
b. Akan ditunjukkan T merupakan kolineasi.
T x, y 2 x 1, y 3 . Misalkan T x, y x' , y' maka x' 2 x 1 dan y ' y 3 , sehingga
x'1
diperoleh x dan y y '3 . Ambil sembarang garis g : ax by c 0 . Jika
2
AB = x2 x1 2 y 2 y1 2
Dengan mencari bayangan A x1 , y1 dan B x 2 , y 2 oleh T x, y 2 x 1, y 3 diperoleh:
T A T ( x1 , y1 ) 2( x1 ) 1, y1 3 2 x1 1, y1 3 A' 2 x1 1, y1 3
4x2 x1 y2 y1
2 2
Latihan
1
1. Misalkan T : V V dengan x, y x 2,3 y 2 .
3
Bukti:
Ambil sebarang titik berbeda A dan B di bidang. Misalkan A' U A dan B' U B . Melalui
A' dan B ' dapat dibentuk garis g ' = A' B' dan melalui A dan B dapat dibentuk garis g = AB .
Jika t = U g , akan ditunjukkan bahwa g ' = t g
B
A
g'
A'
B'
Karena A' B' C ' maka A' B' B' C ' A' C ' . Karena U adalah isometri maka A' B ' AB .
Disisi lain U adalah transformasi. Hal ini berarti ada C pada bidang sehingga U C C ' . Jadi
BC B'C ' dan AC A'C ' . Karena A' B' B' C ' A' C ' maka AB BC AC . Dengan
demikian maka ABC .
Karena ABC maka C g . Tetapi U g t . Hal ini menunjukkan bahwa C ' t .
Jadi g ' t
Untuk A' C ' B' dan C ' A' B' Coba sendiri sebagai tugas
Akan ditunjukkan bahwa t g '
Ambil D ' t . Karena t = U g dan U adalah transformasi maka berarti ada D pada bidang
sehingga U D D' . Karena A dan B pada garis g , maka U A A' dan U B B' . Ini
berarti A' dan B' t .
Jika ABD maka AB BD AD . Karena U isometri maka AD A' D ' , BD B ' D ' dan
AD A' D ' . Jadi A' B' B' D' A' D' . Ini berarti A' B' D' , sehingga A' , B ' dan D ' segaris.
Karena A' , B' g ' maka D ' g ' . Jadi t g '
Jika ADB dan DAB dapat diperoleh dengan cara yang sama. (Tunjukkan sendiri sebagai
latihan)
Teorema: Isometri mempertahankan besaran sudut
A'
C α
A α B' C'
Diberikan suatu Isometri U . Misalkan A,B dan C pada bidang yang tidak segaris. Karena U
isometric maka U A A' , U B B' dan U C C ' memenuhi AB A' B ' , BC B'C ' ,
dan AC A'C ' . Karena A,B dan C tidak segaris, maka dapat dibentuk segitiga, yaitu
suatu ABC . Misalkan mABC . Akan ditunjukkan bahwa mA' B' C ' .
Misalkan garis yang melalui A dan B adalah g, garis yang melalui B dan C adalah h, dan garis
yang melalui A dan C adalah i. Karena U isometric dan isometric adalah kolineasi, maka
- U g g ' dengan A' dan B' g ' , tetapi C ' g ' karena ABC tidak segaris.
- U h h' dengan B' dan C ' h ' , tetapi A' h ' karena ABC tidak segaris.
- U i i' dengan A' dan C ' i ' , tetapi B' i ' karena ABC tidak segaris.
Karena itu A' dan B' dan C ' tidak segaris, sehingga dapat membentuk segitga A' B' C '
Karena AB A' B ' , BC B'C ' , dan AC A'C ' dan A,B dan C membentuk ABC , maka
menurut SSS, ABC A' B' C ' . Dengan demikian maka mABC mA' B' C ' , demikian
juga mBCA mB' C ' A' dan mBAC mB' A' C '
Bukti:
Misalkan g dan h adalah dua garis yang sejajar. Dalam hal ini berarti g h . Misalkan
U g g ' dan U h h' . Akan dibuktikan bahwa g ' // h' .
Andaikan g ' dan h ' tidak sejajar. Ini berarti g 'h' . Misalkan g 'h' P' . Dengan demikian
maka P' g ' dan P' h' . Karena U adalah transformasi maka ada P pada bidang sehingga
U P P' . Karena P' g ' U g maka harusnya P g . Disi lain P' h' U h yang
menyebabkan P h. Dengan demikian berarti g h P yang kontradiksi dengan yang
diketahui bahwa g h . Ini berarti pengandaian salah, harusnya g ' dan h ' sejajar.
Akibat: Isometri adalah suatu kolineasi yang mempertahankan keantaraan, ruas garis,
sinar garis, sudut, besar sudut, ketegaklurusan dan kesejajaran.
Apabila T1 dan T2 adalah dua transformasi sebarang, maka dapat dibentuk komposisi dari T1 dan
T2 . Komposisi dari T1 dan T2 ditulis T1 T2 . Untuk penyingkat, sering kali ditulis T1T2 .
Penyelesaian komposisi dua transformasi T1 T2 dimulai dari T2 kemudian dilanjutkan dengan T1
misalnya T1 T2 A = T1 T A T1 A' dengan A' T2 A .
Apabila T1 T2 maka T1 T2 = T2
2
Teorema:
Bukti:
I P P P V
T T T T T T
1 1 1
1 1 2 1 2 1
I T T T T
1 1
2 1 2 1
T T T T
1 1
2 1 2 1
T T T T T T
1 1 1 1
2 2 1 2 2 1
T T T T T T
1 1 1 1
2 2 1 2 2 1
I T T T T
1 1 1
1 2 2 1
T1 T2 T2 T1
1 1 1
Teorema:
Hasil kali dua isometri adalah isometri dan hasil kali dua kolineasi adalah kilineasi
(Buktikan sendiri)
Contoh:
1
x x' '2 dan y y ' ' . Jika x dan y disubtitusikan pada x 2 y 2 1 , maka
2
2
2
1 2
x' '2 4 x' '4 y' ' 1
4
1 2
x ' '2 y ' ' 4 x' '4 1
4
y ' ' 4 x' '3 0 dengan menjalankan titik x' ' , y ' ' diperoleh x 2 y 2 4 x 3 0
1 2 1
x ' '2
4 4
(suatu elips)
Apakah T1 T2 isometric?
Grup Transformasi
Definisi:
Suatu grup adalah adalah suatu himpunan G yang tidak kosong dengan operasi "" memenuhi:
Teorema:
Bukti:
Teorema:
Bukti:
Untuk membuktikan Himpunan kolineasi membentuk grup, cukup ditunjukkan memenuhi sifat 1
dan 4
Geseran (Translasi)
Definisi:
Suatu pemetaan S merupakan geseran apabila terdapat ruas garis berarah (vektor) ( AB )
sehingga untuk setiap C V memenuhi AB = CC ' dengan S C C ' . Selanjutnya geseran ini
dinotasikan dengan S AB
Teorema:
Bukti
Teorema:
Jika A,B dan C tiga titik tidak segaris, maka S AB = SCD jika dan hanya jika ACDB adalah suatu
jajar genjang.
Bukti:
Akan dibuktikan bahwa jika S AB = SCD maka ACDB adalah suatu jajar genjang.
Akan dibuktikan bahwa jika ACDB suatu jajar genjang maka S AB = SCD . Karena ACDB
suatu jajar genjang, maka menurut sifat jajar genjang, terdapat dua pasang sisi sejajar dan sama
panjang, yaitu AB dan CD dan AC dan BD . Oleh karena itu AB = CD . Menurut teorema
sebelumnya, jika AB = CD maka S AB = SCD .
1
Invers dari suatu geseran S AB adalah geseran lagi, yaitu S AB S BA .
Bukti:
Misalkan diberikan suatu geseran S AB dan suatu titik P sebarang pada bidang, maka S AB P P' .
Kebalikan atau invers dari S AB P dinyatakan sebagai S AB P' P . Menurut definisi geseran,
1
P ' P
1 1
S AB berarti AB P' P .
1
Dengan demikian maka AB P' P PP' AB BA
1
Jadi S AB S BA .
Kasus 1 Kasus 2
Misalkan P dan Q adalah sebarang titik pada bidang V dan S AB dalah sebarang geseran.
Misalkan pula S AB memetakan P ke P' dan Q ke Q' . Menurut definisi geseran, PP' AB dan
QQ' AB . Ini berarti PP' QQ' AB .
Kasus 1:
Apabila P, P' dan Q tidak segaris, maka menurut teorema sebelumnya, PP' Q'Q merupakan suatu
jajar genjang. Oleh karena itu PQ // P' Q' dan PQ P' Q' . Jadi PQ P' Q' .
Kasus 2:
Apabila P, P' dan Q segaris, maka Q' akan terletak pada garis yang memuat ketiga garis
tersebut. Dengan demikian maka diperoleh:
= PQ PP' - PP'
= PQ
Karena setiap isometri adalah kolineasi, maka dengan bukti diatas mengakibatkan geseran juga
merupakan kolineasi.
Dari kasus pertama juga terbukti bahwa PQ // P' Q' , sehingga PQ // P' Q' , sehingga dapat
disimpulkan pada teorema berikut:
Jika Px, y adalah sebarang titik pada bidang R2 dan OA a, b , maka menurut definisi
geseran, SOA P P' dengan OA PP' .
x ' , y ' = x a, y b
Jadi x' x a dan
y' y b
x' x a
atau
y' y b
x' x a a
, dengan vektor disebut vektor geser.
y' y b b
Rumus geseran tersebut jika dinyatakan dalam bentuk matriks koefisien, diperoleh:
x' 1 0 x a
y ' 0 1 y b
Contoh: Tentukan bayangan g : px qy r 0 oleh geseran S AB dengan vektor geser (a,b)!
x' x a
Berdasarkan rumus geseran maka berarti
y' y b
x x'a
y y 'b
Teorema: Hasil kali dua geseran S AB dan SCD adalah suatu geseran lagi, yaitu S PQ , dengan
PQ AB CD
Bukti:
Ambil sebarang titik X dalam bidang V. Akan dibuktikan bahwa SCD S AB X S PQ X , dengan
PQ AB CD
Oleh karena itu SCD S AB X SCD S AB X = SCD X '
Menurut definisi
= SCD X '
= SCD S AB X
= SCD S AB X
Jadi S PQ SCD S AB , dengan PQ XX ' '
= AB CD
Dari hasil komposisi dua geseran diatas menunjukkan bahwa hasil komposisi dua geseran
merupakan geseran dengan vektor geser sebagai hasil penjumlahan dua vektor geser yang
dikomposisikan. Karena penjumlahan dua vektor bersifat komutatif maka AB CD = CD AB .
Dengan demikian maka SCD S AB = S AB SCD .
Teorema:
Himpunan geseran menyusun suatu grup abelian terhadap operasi komposisi fungsi.
Buktikan sendiri!
Suatu geseran S AB akan menjadi identitas yaitu S AB I jika untuk setiap titik P V memenuhi
Suatu geseran S AB I , maka setiap titik pada bidang akan dipindahkan, sehingga S AB I tidak
mempunyai titik tetap.
S AB I mempunyai garis tetap. Garis tetap S AB I adalah semua garis yang sejajar AB .
Teorema:
Terhadap S AB I tidak memiliki titik tetap. Semua garis yang sejajar AB akan menjadi
garis tetap.
Bukti analitis.
x p x
S AB x, y
y q y
x p x dan y q y
Diperoleh p = 0 dan q = 0. Hal ini bertentangan dengan yang diketahui bahwa p ≠ 0 dan q ≠ 0.
Jadi S AB tidak memeiliki titik tetap.
g ': ax'by'(ap bq c) 0 .
Karena g adalah garis tetap maka S AB g g ' dan g g ' . Ini berarti g dan g ' identik, yaitu
a b ap bq c
a b c
ap bq c c
ap bq 0
ap bq
q a
.
p b
q a q
Dari hasil tersebut diperoleh arah vektor geser , dimana adalah kemiringan vektor
p b p
a
AB dan adalah gradien garis g dan g ' . Jadi semua garis yang sejajar AB adalah garis
b
tetap.
Contoh:
1. Diketahui segitiga ABC dan titik P,Q. Lukis S PQ ABC A' B ' C ' .
Jawab:
Lukis PQ . Melalui A, B dan C lukis garis sejajar PQ . Tentukan titik C’ pada garis melalui
C sehingga CPQC’ membentuk jajar genjang. Selanjutnya titik A’ dan B’ dapat dilakukan
dengan cara yang sama. Setelah ketiga titik A’, B’ dan C’ diperoleh maka dengan
menghubungkan ketiga titk tersebut diperoleh A' B' C ' .
2. Jika A2,2 dan B3,4 adalah dua titik pada R2 dan g : 2 x y 4 0 adalah garis,
tentukan
Jawab:
S AB P S AB x, y x 1, y 6
b. Misalkan Dx, y .
x 1 1 dan y 6 3
x 0 dan y 3
Jadi D0,3
x' , y' x 1, y 6
x' x 1 dan y ' y 6
Misalkan pula S AB g g ' , maka g ' diperoleh dengan melakukan subtitusi x dan
y pada
Jawab:
g : 3x y 4 0 h : 2x 3 y 1 0
g ': 3 x y 7 0 h': 2 x 3 y 3 0
Jawab:
SETENGAH PUTARAN
Setengah putaran (half turns) merupakan kejadian khusus dari putaran (rotasi) dengan sudut
putar 180o. Namun karena ada beberapa keistimewaan dari setengah putaran, sehingga perlu
pembahasan tersendiri.
Definisi:
Setengah putaran dengan pusat P dinotasikan dengan HP adalah pemetaan yang memenuhi:
1. HP(P) = P
Dari definisi terlihat bahwa pemetaan H ini dapat dilepaskan dari pengertian putaran. Dari
definis tersebut, pusat P merupakan titik tengah atau titik simetri dari AA ' . Oleh karena itu HP
sering kali disebut simetri titik dengan pusat P.
Teorema:
Setengah putaran merupakan suatu involusi. Ini berarti HP2 = I, menyebabkan HP-1 = HP.
Bukti:
HP2(A) = HP(HP(A))
= HP(HP(P))
= HP(P)
=P
=A
Kasus II, jika A ≠ P, maka
HP2(A) = HP(HP(A))
= HP(A’)
Dari kedua kasus tersebut terbukti bahwa untuk sebarang titik A pada bidang, HP2(A) = A.
Dalam hal ini berarti HP2 = I.
HPHP = I
HP-1(HPHP) = Hp-1 I
I HP = Hp-1
HP = Hp-1
Jadi HP = Hp-1.
Misalkan P(a,b) adalah pusat setengah putaran HP. Misalkan pula HP memetakan Ax, y ke
A' x' , y ' . Berdasarkan definisi setengah putaran, maka P adalah titik tengah AA ' . Oleh karena
itu maka :
x x' y y'
a dan b .
2 2
x ' 2a x
atau
y ' 2b y
x' a x
2
y' b y
Rumus setengah putaran tersebut jika dinyatakan dalam matriks koefisien,
diperoleh:
x' 1 0 x 2a
y ' 0 1 y 2b
Bukti:
Misalkan pusat setengah putaran adalah P. Ambil sebarang titik A dan B pada bidang.
Karena AP A' P dan BP B' P dan mAPB mA' PB ' maka menurut sifat sudut-
sisi-sudut, APC A' PB ' . Akibatnya A' B' AB .
BP B ' P PB '
BA AP AP A' B '
BA A' B'
AB A' B '
Dari kedua kasus tersebut, terbukti bahwa setengah putaran adalah isometri.
Bukti Analitik:
Misalkan Pa, b adalah pusat setengah putaran H P . Misalkan pula Ax1 , y1 dan Bx2 , y2
adalah dua titik sebarang pada bidang, maka:
A' H P A
H P x1 , y1
2a x1 ,2b y1
B ' H P B
H P x2 , y2
2a x2 ,2b y2
AB x2 x1 2 y2 y1 2 dan
x2 x1 2 y2 y1 2
x1 x2 2 y1 y2 2
x2 x1 2 y2 y1 2
AB
Jadi A' B' AB . Dengan demikian terbukti bahwa setengah putaran adalah isometri.
Karena isometri adalah kolineasi, maka setengah putaran adalah kolineasi. (buktikan!)
Bukti:
Dari teorema sebelumnya telah dibuktikan bahwa setengah putaran adalah isometri. Dari
pembuktian tersebut menunjukkan bahwa APB A' PB ' . Akibatnya mBAP mB' A' P .
Ini berarti BAP dan B ' A' P serta ABP dan A' B ' P berseberangan dalam. Hal ini
terjadi apabila AB // A' B' . Misalkan AB g dan A' B ' g ' H P ( g ) maka berarti
H P ( g ) // g .
Bukti Analitik
Misalkan Pa, b adalah pusat dari setengah putaran H P . Misalkan pula g adalah sebarang
garis pada bidang, dengan g : px qy r 0 . Misalkan A x, y adalah sebarang titik pada
bidang maka bayangan A x, y oleh H P dinyatakan dengan A' x' , y ' , dimana
x' , y' 2a x,2 y b . Dengan demikian diperoleh x 2a x' dan y 2b y ' . Oleh
karena itu bayangan g oleh H P dapat diperoleh dengan mengganti nilai x dan y pada g
diperoleh:
p q r
maka dapat disimpulkan bahwa g dan g ' sejajar.
p q 2 p 2q r
Teorema: Satu-satunya titik tetap dalam HP adalah titik P sendiri, sedangkan garis-garis
tetapnya adalah semua garis yang melalui P.
Bukti:
Misalkan Pa, b adalah titik pusat setengah putaran H P . Dari definisi setengah putaran jelas
bahwa H P P P . ini berarti P sebagai titik pusat setengah putaran merupakan titik tetap dari
HP .
Misalkan g adalah garis melalui P dan A x, y adalah sebarang titik pada g dengan
Ax, y Pa, b . Dengan demikian maka H P A A' akan segaris dengan A dan P karena P
titik tengah AA ' . ini berlaku untuk setiap titik pada g . Dengan demikian maka H P g g .
Jadi garis tetap pada setengah putaran H P adalah adalah semua garis yang memalui titik pusat
setengah putaran.
Teorema: Hasil kali dua buah setengah putaran adalah suatu geseran. Jika B adalah titik
tengah AC maka H B H A S AC H C H B .
Bukti:
H B H A Q H B H A Q H B Q' Q"
QA AQ 'Q' B BQ"
2 AQ '2Q' B
2 AQ 'Q' B
2 AB
Dengan penjabaran diatas, jelas bahwa suatu geseran selalu dapat dianggap sebagai hasil kali
dua setengah putaran, yaitu
Bukti:
Ambil sebarang titik A, B dan C pada bidang dengan A, B, C tidak segaris. Tentu terdapat titik D
pada bidang sehingga AD BC . Untuk sebarang P pada bidang dengan setengah putaran H,
maka H B ( P) P' dan H c ( P' ) P" . ini berarti H c H B ( P) P" .
H D H A P S AF P P"" , dengan AF 2 AD .
H C H B P H D H A P .
H C H B H A H D H A H A
H C H B H A H D H A H A
H C H B H A H D I
H C H B H A H D , dengan AD BC
Akibatnya:
S BE H A H D , dengan BE 2 AD dan
H D HC H B H D H D H A
H D HC H B H A
H D S BE H A , BE 2 AD .
Jadi Hasil kali geseran dan setengah putaran adalah setengah putaran.
Bukti:
H C H B H A H C H B H A
1
1 1 1
HC H B H A H A H B HC
HC H B H A H AH B HC
Contoh:
1. Buktikan bahwa satu-satunya titik tetap dalam H P adalah titik P sendiri dan garis tetap pada
H P adalah semua garis yang melalui P dengan cara analitik.
3. Diketahui koordinat titik P3,5 dan koordinat titik A1,6 . Tentukan koordinat titik
A' H P A dan g ' H P g , dengan g : 2 x y 0
Definisi:
Penerminan terhadap garis s dinotasikan dengan M s adalah suatu pemetaan yang memenuhi:
1. M s A A , jika A s
2. M s B B' , jika B s sedemikian sehingga s adalah sumbu BB ' . Sumbu BB ' adalah
garis yang melalui titik tengah BB ' dan tegak lurus pada BB ' .
Berdasarkan definisi tersebut, s disebut sebagai sumbu pencerminan. Dari definisi tersebut pula
dapat dibuktikan bahwa setiap titik Q pada bidang V akan terdapat titik P yang tunggal
sedemikian sehingga M s P Q . dengan demikian dapat dengan mudah dibuktikan bahwa
M s adalah suatu transformasi.
Bukti:
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
Gambar 5 Gambar 6
1. Jika A dan B pada s maka menurut definisi, A' M s A A dan B' M s B B , sehingga
A' B ' AB
2. Jika A dan B s dan AB // s maka A B B' A' adalah suatu persegi panjang, sehingga
A' B ' AB .
3. Jika AB tegak lurus s . untuk A s dan B s maka dari definisi pencerminan, s sumbu
BB ' dan A A' adalah titik tengah dari BB ' , sehingga A' B ' AB
Untuk A, B s maka menurut definisi, s sumbu AA ' dan s juga merupakan sumbu BB ' .
Misalkan AB s C maka BAC . ini berarti BA AC BC . Disisi lain, B' A' C ,
yang berarti B ' A' A' C B' C . Karena C s dan s sumbu BB ' maka berarti
BC B ' C
BA B' A'
A' B ' AB
5. Pada gambar 5, misalkan AA' s C dan BB' s D maka menurut ketentuan pada 4 di
atas, AD A' D , akibatnya mADC mA' DC . Oleh kerena itu
mADB 90 mADC 90 mA' DC mA' DB ' . Dengan demikian, menurut
ketentuan sisi-sudut-sisi, ADB A' DB ' . Akibatnya A' B ' AB .
AC A' C
BC B' C
AC BC A' C B' C
AC CB A' C CB '
A' B ' AB
Karena pencerminan adalah isometri dan isometri adalah kolineasi maka secara transitif,
pencerminan adalah kolineasi.
Teorema:
Jadi jika M s adalah pencerminan dengan sumbu garis s, maka berlaku M s M s M s I atau
2
1
Ms Ms .
Teorema:
Titik tetap dari pencerminan M s adalah semua titik pada s sedangkan garis tetap dari
pencerminan M s adalah garis s dan semua garis yang tegak lurus s.
Bukti:
Untuk bukti titik tetap dapat diturunkan dari definisi yaitu M s A A untuk semua titik A pada
s. Akibatnya garis s menjadi garis tetap.
2. Misalkan g sebarang garis dengan g tidak sama dengan s dan g merupakan garis tetap. Ambil
sebarang titik P pada g diluar s, maka P' M s P pada g karena g garis tetap. Ini berarti
PP ' g . Karena s merupakan sumbu PP ' maka PP ' g tegak lurus terhadap s. Jadi
terbukti bahwa titik tetap dari pencerminan M s adalah semua titik pada s, sedangkan garis
tetap dari M s adalah garis s dan semua garis yang tegak lurus s.
Terdapat hasil yang khusus jika dilakukan dua kali pencerminan terhadap dua garis s dan t dalam
kondisi s // t dan s t . Berikut akan dibahas beberapa teorema yang berkaitan dengan hal
tersebut.
Bukti:
Misalkan A adalah sebarang titik pada bidang. Misalkan pula M s A A' dan M t A' A" .
maka PA PA' PA" . Jadi PA PA" . Misalkan AA' s Q dan A' A" t R maka
APQ A' PQ dan A' RP A" RP (sifat sisi-sisi-sisi). Akibatnya mAPQ mA' PQ
dan mA' PR mA" PR . Tetapi karena mA' PQ mA' PR 90o maka
mAPQ mA' PQ mA' PR mA" PR 2mA' PQ 2mA' PR
mAPA" 290 o
mAPA" 180 o
Ini berarti APA" segaris. Karena PA PA" dan APA" segaris maka P adalah titik tengah AA" .
Menurut definisi setengah putaran, A" H P A .
Jadi terbukti bahwa M t M s H P dengan P s t dan s t .
Teorema: Jika s dan t saling sejajar maka M t M s S AB . dengan AB sama dengan dua kali
Bukti:
Misalkan s dan t adalah dua garis saling sejajar. Misalkan h adalah garis sebarang yang tegak
lurus terhadap s dan t. Misalkan pula s h C dan t h D . Dengan demikian maka untuk
sebarang titik P pada bidang diperoleh
M h M s P Po H C P dan
M t M h Po P" H D Po . dengan demikian maka
P" H D Po H D H C P H D H C P
H D M h M s P
M t M h M h M s P
M t M h M h M s P
M t IM s P
M t M s P
Teorema: Suatu geseran S AB selalu dapat dianggap sebagai hasil kali dua pencerminan
1
M s dan M t dengan s // t dan s AB , sedangkan jarak s dan t adalah AB
2
Bukti:
Misalkan A dan B adalah sebarang titik pada bidang. Dari titik A dan B diperoleh vektor AB
dan misalkan S AB adalah sebarang geseran dengan vektor AB . jika s adalah sebarang garis
1
sedemikian sehingga s AB dan t sebarang garis dengan t // s dan jarak s dan t adalah AB .
2
Dengan menggunakan teorema sebelumnya, dapat ditunjukkan bahwa M t M s S AB .
Rumus Pencerminan
Pencerminan adalah suatu transformasi yang berkaitan dengan simetri terhadap garis. karena
persamaan garis dapat dinyatakan dalam beberapa bentuk, maka rumus pencerminan dapat
ditemukan berdasarkan persamaan garis yang menjadi cerminnya.
y ' y b
ay 'ay bx 'bx
x' x a
Karena s sumbu PP ' maka berarti bahwa titik tengah PP ' terletak pada s. Karena titik
x' x y ' y x' x y ' y
tengah PP ' adalah , , maka , s . sehingga dengan
2 2 2 2
mensubtitusi titik ini pada s diperoleh
x' x y ' y
s : a b c 0
2 2
s : ax' ax by 'by 2c 0
dari eliminasi pada persamaan (1) dan (2), dan dengan mengeliminasi y ' diperoleh
bx ' ay ' bx ay b
ax 'by ' ax by 2c a
b 2 x' aby ' b 2 x aby
a 2 x' aby ' a 2 x aby 2ac
a 2 b 2 x' b 2 a 2 x 2aby 2ac
x'
b 2
a 2 x 2aby 2ac
a2 b2
x'
b 2
a 2 x 2aby 2ac a 2 x a 2 x
a2 b2
x'
b 2
a 2 x 2aby 2ac 2a 2 x
a2 b2
x'
a 2
b 2 x 2aax by c
a2 b2
2aax by c
x' x
a2 b2
2bax by c
y' y
a2 b2
2aax by c 2bax by c
x' x dan y ' y
a b
2 2
a2 b2
2. Rumus pencerminan
terhadap garis dengan persamaan normal hesse
s : x cos y sin p dengan p adalah jarak s dari pusat (0,0) dan adalah besar sudut
yang dibentuk oleh garis yang melalui (0,0) dan tegak lurus s dengan sumbu x.
s : x cos y sin p
Dengan melihat kesesuaian persamaan garis normal hesse s : x cos y sin p dengan
persamaan umum garis s : ax by c 0 , dengan a 2 b 2 1 diperoleh hubungan
2aax by c
x' x
a2 b2
dan
2bax by c
y' y
a2 b2
2 sin x cos y sin p
y' y
cos 2 sin 2
Jadi rumus pencerminan terhadap garis normal hesse s : x cos y sin p adalah
Dimana adalah sudut yang dibentuk oleh garis yang tegak lurus garis s dan sumbu x,
sementara p adalah jarak titik (0,0) dan garis s.
Beberapa kejadian khusus dari garis s dari garis s yang merupakan sumbu pencerminan, akan
didapatkan rumus yang sederhana.
2aax by c 200 x y o
x' x x x
a b
2 2
0 2 12
2bax by c 210 x y 0
y' y y y
a b
2 2
0 2 12
Jadi hasil pencerminan sebarang titik P x, y terhadap sumbu x atau garis y = 0 adalah
P' x' , y ' , dengan x' , y' x, y .
cos 2 sin 2 cos
x' 2 2 x
20
2
y ' sin 2 cos 2 y
sin 2
2 2
x ' 1 0 x
y ' 0 1 y
Jadi hasil pencerminan sebarang titik P x, y terhadap sumbu x atau garis y = 0 adalah
x ' 1 0 x
P' x' , y ' , dengan
y ' 0 1 y
b. untuk s adalah sumbu y, yaitu garis s: x = 0, yang berarti a = 1, b = 0, c = 0, dengan cara yang
sama pada point a, diperoleh hasil pencerminan sebarang titik P x, y terhadap sumbu y atau
x = 0 adalah P' x' , y ' , dengan
x' , y' x, y
dan jika menggunakan matriks, diperoleh
x ' 1 0 x
y ' 0 1 y
x ' , y ' y , x
dan jika menggunakan matriks, diperoleh
x ' 0 1 x
y ' 1 0 y
d. untuk s : y x , diperoleh hasil pencerminan sebarang titik P x, y oleh pencerminan
terhadap garis s : y x adalah P' x' , y ' , dengan
x' 0 1 x
y ' 1 0 y
Contoh:
1. Diketahui titik A, B dan D dan garis t, dengan t AB seperti pada gambar berikut.
Jawab
1
a. Misalkan s suatu garis, sedemikian sehingga s // t dan jarak t dan s = AB . Kemudian
2
misalkan D' S AB D . Selanjutnya misalkan D" M t D . Dengan menggunakan
lukisan dapat diperoleh M s D" berimpit dengan D
AB . Untuk menguji, lukis M s D D' ' ' .
1
b. Lukis p, p // t dengan jarak p dan t =
2
kemudian lukis M t D' ' ' akan berimpit dengan D '