OLEH
NAMA NIM
2018
BAB I
PEMBAHASAN
1
1.1 Isometri
Contoh Soal
T adalah sebuah transformasi yang ditentukan oleh T ( P )=(x−4, y +2) untuk semua titik
P ( x , y ) ∈ u . Selidiki apakah suatu isometri?
Pembahasan :
Benda Bayangan
D(2,1) D' (−2, 3)
'
E(1,2) E (−3, 4)
Syarat isometri .
√ 2=√ 2
2
1. N adalah suatu transformasi yang didefinisikan untuk semua titik P( x , y ) sebagai
N (P)=(−y , x) . Selidiki apakah N suatu isometri ?
Pembahasan :
N transformasi
∀ P ( x , y ) , N (P)=(−y , x)
Ambil P1 (x , y ), P2 (d , e)
N (P1 )=(− y , x)=P ' 1
N (P2 )=(−e , d)=P ' 2
Akan ditunjukkan P1 P2=P ' 1 P ' 2
¿ √ x 2−2dx +d 2 + y 2−2 ey + e2
P 1 P 2=√ (−y + e ) + ( x−d )
' ' 2 2
√ 2=√ 5
Karena │ DE │≠ │ D ' E ' │ , maka T bukan isometri.
3
x, y
3. Periksalah apakah T suatu isometri yang didefinisikan untuk ) oleh
M¿
T ( A ) =( x−5, y−2) !
Pembahasan :
Benda Bayangan
D(1,3) D' (−4,1)
'
E(3,1) E (−2,−1)
Syarat isometri .
√ 8= √ 8
¿ √13
Diperoleh P1 P2 ≠ P ' 1 P' 2
Karena P1 P2 ≠ P ' 1 P' 2 , maka J bukan suatu isometri.
4
5. Diketahui titik-titik A= (1,−1 ) , B= ( 4, 0 ) ,C (−4,1 ) dan D=(−2,k ) . Apabila T suatu
isometri sehingga T ( A ) =C dan T ( B )=D . Tentukanlah nilai k ?
Pembahasan :
│ AB│=│CD │
√ 10=√ 4 + ( k −1 )
2
10=4+(k −1)2
2
6=(k −1)
± √6=k −1
k 1=1+ √ 6
k 2=1−√ 6
√ 2=√ 1+ ( k−2 )
2
2=1+(k −2)2
2
1=(k−2)
1=k −2
k =3
1.2 Sifat – sifat Penjumlahan Isometri
5
Refleksi garis mempunyai sifat-sifat dasar, yaitu:
Sifat-sifat di atas telah kita ketahui gembarannya tentang bayangan (peta) titik satu persatu
melalui suatu transformasi. Bagaimana halnya dengan transformasi sekelompok titik? Misalnya,
apa yang terjadi dengan transformasi suatu segitiga oleh refleksi sumbu y? seperti yang sudah
dibicarakn sebelumnya tentang notasi transformasi suatu titik, maka notasi itu dapat kita perluas
pula untuk menyatakan transformasi dan fungsi sekelompok titik. Misalnya, T (Δ ABC )
menyatakn transformasi suatu Δ ABC , atau Ms (t) yang menyatakanfungsi atau pemetaan
M yang berupa refleksikan titik-titik pada garis t oleh suatu garis s.
Untuk menyatakan bahwa himpunan y adalah bayangan (peta) dari Δ ABC oleh suatu
ΔABC
pemetaan T di tulis : ) artinya, bayangan (peta) dari setiap titik Δ ABC adalah
S=T ¿
anggota S dan setiap anggota ( Δ ABC ¿ adalah bayangan (peta) dari beberapa titik pada
Δ ABC . karena berlaku : P∈ s '=T (s) . Jika dan hanya jika ada sebuah titik R pada s
sedemikian hingga T (R)=P.
Selain mengawetkan jarak antara dua titik, suatu isometri memiliki sifat-sifat berikut :
6
E E’
D D’
j k
Teorema b
Bayangan (peta) suatu sudut oleh suatu isometri mempunyai ukuran sudut yang sama
dengan sudut semula.
Pembuktian
Ambil sebuah ∠≝¿
¿
Akan ditunjukkan m¿ ∠≝¿ m(D ' E' F ' )
D D’
7
E F E’ F’
(a) (b)
d e
P’
e’
Pembuktian
Kita harus memperlihatkan d ' // e ' .
Andaikan d' memotong e' di sebuah titik P' , jadi ' '
P ∈ d dan P' ∈ e ' . Ini
berarti bahwa d memotong e di P , jadi bertentangan dengan yang diketahui bahwa
d // e .
Maka pengandaian d ' memotong e ' salah.
Jadi haruslah d ' // e ' .
Soal dan Pembahasan
8
a) Jika A (1,2) dan B (2,−1) tentukan A ’=T ( A) dan B ’=T ( B) . Tentukan
pula persamaan ⃗
AB dan ⃗
A 'B' .
b) Apabila D(d , e) ∈ ⃗
AB selidiki apakah D ' =T (D) ∈⃗
A' B'
c) Menurut teorema, disebutkan bahwa jika transformasi T suatu isometric maka peta
sebuah garis adalah suatu garis. Apakah kebalikannya benar?
Pembahasan :
T ( P)=( x +2, y) ∀ P( x , y ) .
a) A (1,2) , B (2,−1)
A ’=T ( A ) =( 1+ 2,2 ) =( 3,2 )
B ’=T ( B )=( 2+2,−1 ) =(4,−1)
y − y 1 x−x 1
⃗
AB ⇨ =
y 2− y 1 x 2−x 1
y −2 x−1
⇨ =
−1−2 2−1
y −2 x −1
⇨ =
−3 1
⇨ y−2=−3 x +3
⇨ y +3 x−5=0
y− y 1 x−x 1
⃗
A 'B'⇨ =
y 2− y 1 x2 −x1
y −2 x−3
⇨ =
−1−2 4−3
y −2 x −3
⇨ =
−3 1
⇨ y−2=−3 x +9
⇨ y +3 x−11=0
b) D (d , e )∈⃗
AB
Akan diselidiki D ' =T ( D ) ∈⃗
A' B'
B
Karena ), maka ⃗
A ' B ' merupakan peta dari ⃗
AB .
A ’=T ( A) , B ’=T ¿
Sehingga jika D∈ ⃗ AB maka D ' =T ( D ) ∈⃗ AB
' '
Pembahasan :
Pertama carilah bayangan dua titik pada t oleh suatu refleksi Md, kemudian menurut teorema
adanya garis yang melalui kedua bayangan titik tadi. Titik A (0,−3) dan B (3/2,0)
adalah tepat dua titik pada e. Untuk menunjukkan bahwa jika P(x,y) adalah suatu titik,
maka :
Md ( P)={− y ,−x }
B ( 2,03 ) → Md ( B )=( 0, 32 )
3
−0
Karena kemiringan (gradien) 2 1 , maka kita dapatkan suatu persamaan e’,
AB= =
3−0 2
x 3
yaitu y= −
2 2
10
DAFTAR PUSTAKA
M. Eccels, Frank. 2003. Pengantar Geometri Transformasi. Penerj. Sudrajat. Bandung : Pustaka
Setia
Dwi Kurniasih, Meyta & Handayani, Isnaini. 2017. Tangkas Geometri Transformasi. Bahan
Ajar. Jakarta : Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA.
https://s3.amazonaws.com/ppt-download/rangkumanmateri-150615042822-lva1-app6892.pdf?
response-content-disposition=attachment&Signature=u7YJAQpv5p9wh8dpGohJ4fT4jlA
%3D&Expires=1537927589&AWSAccessKeyId=AKIAIA5TS2BVP74IAVEQ diakses pada
tanggal ( 26 September 2018 )
11