BAB 2
GRUP PERMUTASI
Definisi 1.
Permutasi pada himpunan A adalah fungsi bijekti dari A ke A (bersifat surjektif dan injektif).
Contoh 1.
Kita daftarkan sebuah permutasi α dari himpunan { 1,2,3,4 } dengan menetapkan α ( 1 ) =2,
α ( 2 ) =3, α ( 3 )=1 dan α ( 4 ) =4
Permutasi α dapat ditulis dalam bentuk matriks, dengan baris pertama adalah domain dan
baris kedua adalah range, seperti berikut:
α= (α 1(1) α (2)
2 3 4
α (3) α ( 4) )
α =( 1 2 3 4 )
2 3 14
Contoh 2.
1 2 34 5 1 2 34 5
Diberikan σ = (
2 4 35 1
dan γ = )
5 4 12 3 ( )
maka permutasi komposisi dari γσ adalah
γ ∘σ = (51 2 3 4 5 1 2 34 5
)(
4 12 3 2 4 35 1 )
γ ∘σ = ( 14 2 34 5
2 13 5 )
atau dapat dijelaskan dengan ( γσ ) (1 )=γ ( σ ( 1 ) )=γ ( 2 )=4
jadi γσ memetakan 1 ke 4
Aktivitas 1:
Jika A adalah himpunan dengan 3 anggota, maka banyaknya permutasi yang dari A adalah
3 !=6
Christina M. Laamena
2
Buktikan bahwa S3 dengan operasi komposisi adalah grup (Buat dalam tabel Cayley)
Teorema 1.
Jika A adalah himpunan tidak kosong dan S A adalah himpunan semua permutasi dari A maka
S A adalah grup terhadap operasi komposisi.
Sikel (cycle)
Misalkan A={ 1,2,3 , … ,n } maka banyaknya permutasi yang dapat terbentuk adalah S A =n !.
Jika σ adalah permutasi dengan derajat n yang didefinisikan pada himpunan S A yaitu
σ =a1 , a2 , a3 , … ,a n
( aa aa aa …… aa )
1
2
2
3
3
4
n
maka ini berarti, setiap elemen pada permutasi di atas dipetakan ke elemen berikutnya kecuali
elemen terakhir yang dipetakan ke elemen pertama.
Permutasi ini dapat ditulis dalam sebuah notasi baru, yang disebut sikel yaitu ‘
( a 1 , a2 , a3 , … , an )’. Sikel ini memiliki panjang n
Teorema 2.
Jika P adalah permutasi pada himpunan S maka σ disebut sikel jika:
σ ={ xϵS|P ( x) ≠ x }
Christina M. Laamena
3
Jadi kita bisa katakan bahwa, suatu permutasi dapat ditulis dalam bentuk sikel, jika xϵσ tidak
dipetakan ke dirinya sendiri
Jika elemen pada S dipetakan ke dirinya sendiri, maka elemen tersebut disebut ‘invarian’
Contoh 3.
Jika A={ 1,2,3,4,5 } maka banyaknya permutasi yang mungkin dari S adalah 5 !=120. Jika
1 2 34 5
σ ∈ S dan σ = (
3 2 51 4 )
maka σ dapat ditulis dalam notasi sikel yaitu σ =(1,3,5,4). 2
tidak ditulis karena 2 dipetakan ke 2 atau σ ( 2 )=2
Aktivitas 2
Tunjukkan bahwa ( 1 ,3 , 5 , 4 )=( 3 , 5 , 4 , 1 )=( 5 , 4 ,1 , 3 )= ( 4 , 1 ,3 , 5 )
Namun, tidak selamanya sebuah permutasi dinyatakan dalam 1 sikel. Perhatikan contoh
berikut:
Contoh 4.
Permutasi α pada A={ 1,2,3,4,5,6 } dinyatakan sebagai
α= 1 2 3 4 5 6
( )
2 1 46 5 3
maka:
(12 2 34 5 6 1 2 3 4 5 6 = 1 2 34 5 6
)(
1 34 5 6 1 2 4 6 5 3 2 1 46 5 3 )( )
Christina M. Laamena
4
Jelas bahwa sikel adalah bentuk khusus dari permutasi sehingga dua sikel dapat dioperasikan
dengan operasi komposisi. Hasil operasi dua sikel belum tentu merupakan satu sikel juga
Contoh 5.
Diberikan dua sikel dalam S6:( 1 , 4 , 5 , 6 ) dan ( 2 ,1 , 5 ), maka
( 2 ,1 , 5 ) ( 1, 4 , 5 ,6 )= 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 = 1 2 3 4 5 6
( )( )( )
5 1 34 2 6 4 2 3 5 6 1 4 1 32 6 5
¿(1,4,2)(5,6)
( 1 , 4 , 5 , 6 ) ( 2, 1 ,5 )= 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 = 1 2 3 4 5 6
( )( )( )
4 2 3 5 6 1 5 1 34 2 6 6 4 35 2 1
¿ ( 1 ,6 )( 2 , 4 ,5 )
Terlihat bahwa komposisi kedua sikel tidak menghasilkan satu sikel
Definisi 3.
Beberapa cycle dikatakan disjoint jika elemen dari A muncul tidak lebih dari satu kali pada
dua sikel yang berbeda
Sikel-sikel pada Contoh 5 merupakan disjoint sikel.
Teorema 2
Permutasi dari suatu himpunan finite merupakan hasil operasi komposisi dari sikel-sikel yang
saling disjoint
Contoh 6.
Perhatikan permutasi
(16 2 34 5 6
5 24 3 1 )
=( 1, 6 )( 2 , 5 ,3 )
Aktivitas 3
Tunjukkan bahwa ( 1 , 6 )( 2 , 5 , 3 )=( 2 , 5 ,3 )( 1 ,6 )
Perkalian sikel- sikel disjoint pasti komutatif sehingga urutan faktor ( 1 , 6 ) dan ( 2 ,5 ,3 ) tidak
penting
Aktivitas 4
Tentukan hasil sikel disjoint dari ( 1,2,3,5 ) ( 4,1,3 )
Christina M. Laamena
5
Orbit
Sebelum membahas tentang orbit, kita akan menyelidiki relasi ekuivalensi pada relasi yang
didefinisikan
Relasi pada A yang didefinisikan:
∀ a , b ∈ A , a b ⟺ σ n ( a ) =b , σ ∈ S A
Definisi 4.
Kelas ekuivalensi pada himpunan A yang ditentukan oleh relasi ekuivalensi
∀ a , b ∈ A , a b ⟺ σ n ( a ) =b , σ ∈ S A , n ∈ Z
Christina M. Laamena
6
σ= 12345678
(
3 8 6 7 4 15 2 )
Penyelesaian:
Pertama, kita pilih sebarang elemen dalam A, misalkan 1, maka
1 σ 3 σ 6 σ 1, jadi 1 3 6 maka orbitnya adalah { 1,3,6 }
→ → →
Semua elemen A telah termuat dalam orbit, sehingga proses penentuan orbit dihentikan.
Jadi terdapat 3 orbit pada σ yaitu : { 1,3,6 } , { 2,8 } dan { 4,7,5 }
Untuk elemen yang tidak berubah yaitu σ ( a )=a, orbitnya adalah { a }
Dalam kaitannya dengan sikel, suatu orbit yang dapat membentuk beberapa sikel, contoh orbit
{ 1,3,6 } dapat menghasilkan sikel ( 1 ,3 , 6 ) , ( 3 , 6 ,1 ) , ( 6,1,3 )
( a 1 , a2 , a3 , … , an )= ( a1 , a2 ) ( a1 , a3 ) … ( a1 , an )
Dengan demikian suatu sikel adalah hasil perkalian beberapa transposisi, sehingga diperoleh
akibat berikut
Corollary
Suatu permutasi pada himpunan finite dengan minimal 2 anggota adalah hasil kali dari
beberapa transposisi
Contoh 8.
Christina M. Laamena
7
( 2 53 )= 12 3 4 5
( )
15 2 4 3
¿ 12 3 4 5 1 23 4 5
( )(
13 2 4 5 1 5 3 4 2 )
¿ ( 2 ,3 )( 2 , 5 )
Permutasi pada himpunan finite adalah genap atau ganjil berdasarkan apakah permutasi dapat
dinyatakan dalam bentuk perkalian transposisi berjumlah genap atau ganjil.
Definisi 6
Sebuah permutasi yang merupakan hasil komposisi transposisi-transposisi yang berjumlah
genap disebut permutasi genap dan jika merupakan hasil komposisi transposisi-transposisi
yang berjumlah ganjil disebut permutasi ganjil.
Contoh 9
(1) ( 1 35 )=( 15 )( 1 3 ): Permutasi Genap
(2) ( 1 35 6 7 )=( 17 )( 1 6 ) ( 15 )( 1 3 ): Permutasi Genap
(3) ( 1 2 )( 1 3 4 )( 1 5 2 )=( 12 )( 1 4 )( 1 3 ) (1 2 ) ( 15 ) : Permutasi Ganjil
Teorema 3
Untuk sebarang σ dan θ anggota S A berlaku:
(1) Jika σ permutasi genap dan θ permutasi genap maka σ ∘θ adalah permutasi genap
(2) Jika σ permutasi genap dan θ permutasi ganjil maka σ ∘θ adalah permutasi ganjil
(3) Jika σ permutasi ganjil dan θ permutasi genap maka σ ∘θ adalah permutasi ganjil
(4) Jika σ permutasi ganjil dan θ permutasi ganjil maka σ ∘θ adalah permutasi genap
Teorema 4
Tidak ada permutasi yang dinyatakan sebagai ganjil sekaligus genap
Latihan Soal
Christina M. Laamena
8
δ= (13 2 34 5 6
1 45 6 2 )
, ε=
1 2 34 5 6
(
5 2 43 1 6
, ρ=
1 2 34 5 6
) (
2 4 13 6 5 )
Tentukan orbit dan sikel dari masing- masing δ , ε dan ρ
4. Dari soal no 3,
a. Apakah berlaku δε=εδ ?
b. tentukan orbit dan sikel dari δρ , δ 2 , ε 2 ρ 2 , ρ2 ε
5. Buktikan teorema 2
6. Buktikan teorema 3
7. Buktikan teorema 4
8. Periksalah apakah pernyataan berikut ini benar?
a. (1 2 3 4 5) = (2 1) (2 5) (2 4) (2 3)
b. (1 2 3 4 5) = (4 5) (5 3) (2 5) (1 5)
9. Tentukan permutasi-permutasi manakah dalam grup S3 yang merupakan permutasi ganjil dan
genap
Christina M. Laamena