Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

ALJABAR LINEAR & MATRIKS 1


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Aljabar Linear & Matriks 1
Dosen Pengumpu : Etriana Meirista S.Pd;M.Si
Kelas : B

Disusun Oleh :

Kelompok 5
RATI TASIK MA’DIKA (202255201017)
YUNITA SRI RAHMAN (202255201030)
LISDAYANTI (202255201075)
SITI NURHAYATI BATMANLUSY (202255201115)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUSAMUS
2022

1
OPERATOR DILASI DAN KONTRAKSI

1. Operator Dilasi/Dilatasi dan Kontraksi di R2 dan R3.


Diberikan ruang vektor 2 dan 3 dan sebuah bilangan real positif k.
Transformasi linier :
T ( v )=k v
Dikatakan sebagai
 Konstraksi (contraction) dengan factor k, apabila 0< k ≤1 .
 Dilasi (dilation) dengan factor k apabila ¿ 1 .
 Kontraksi memperkecil R2 atau R3 dari segala arah menuju titik asal
secara merata.
 Dilasi memperbesar R2 atau R3 dari titik asal ke segala arah secara merata.

Jika k = 1, maka T(X) =kx tereduksi menjadi operator identitas T(x) = x


sehingga setiap vektor tidak berubah
D

2
Pada operator dilasi maupun konstraksi, kita memiliki
2
T ( x , y )=( kx , ky ) untuk setiap ( x , y ) ∈ R
3
T ( x , y , z )=( kx , ky , kz ) untuk setiap ( x , y , z ) ∈ R
Akibatnya matriks standar dari T adalah,

[ ]
k 0 0
[ T ]=[ ]
k 0
0 k
di R ; [ T ] = 0 k 0 di R .
2

0 0 k
3

Mengingat ≠ 0 , maka ker ( T )= { ⃗0 } , ℑ ( T )=R2 , jika T merupakan operator pada R2


dan ℑ ( T )=R 3 jika T merupakan operator R3 . Oleh karenanya Nulitas ( T )=0 serta
( T )=2 , jika T adalah merupakan operator pada R2 dan Rank (T )=3 , jika T
merupakan operator pada R3. Nilai Eigen dari T adalah k, dengan ma (k)=2, jika T
adalah merupakan operator pada R2 dan ma (k)=3 , jika T merupakan operator
pada R3 .

KOMPOSISI TRANSFORMASI LINEAR

Jika TA: Rn- Rk dan TB:Rk-Rm adalah transformasi-transformasi linear, maka untuk
setiap x pada Rn pertama kita dapat menghitung TA(x) yang merupakan vertor
pada Rk dan kemudian dapat menghitung TB(TA(X)), yaitu suatu vektor pada Rm.
Jadi, aplikasi dari TA diikuti oleh TB menghasilkan suatu transformasi dari Rn ke
Rm. Transformasi ini disebut KOMPOSISI TB DENGAN TA ( composition of TB with
TA) dan dinotasikan dengan TB o TA (baca ‘’TB lingkaran TA’’), Jadi
(TB o TA)(x)=TB(TA(x)) (18)

Komposisi TB o TA adalah nilear karena


(TB o TA)(x) = TB(TA(x))= B(Ax ) = (BA)x (19)
Sehingga TB o TA adalah perkalian dengan BA yang merupakan suatu transformasi
linear. Rumus ini dinyatakan dengan TB o TA = TBA (20)
Terdapat bentuk alternatif hasil dari matriks-matriks standar T2 dan T1 kita memiliki

[T2 o T1]=[T2][T1]

3
CONTOH 6 : Komposisi Dari dua Rotasi

Misalkan T1:R2 →R2 dan T2 : R2 →R2 adalah operator-operator linear yang merotasi
vektor-vektor berturut-turut sebesar sudutθ 1 da n θ 2, operasi
(T2 o T1)(x) = T2 ( T1(x) )
Pertama-tama ,merotasi x sebesar sudut θ 1, kemudian merotasi T1(x) sebesar sudut θ2
Maka dampak akhir dari T2 o T1 adalah merotasi setiap vektor pada R2 sebesar sudut
θ1 +θ2.
(Gambar 4.2.7)

Gambar 4.2.7
Jadi, matriks-matriks standar untuk operator-operator linear ini adalah

[T1] = [ cosθ 1
sinθ 1
−sinθ 1
cosθ 1 ]
, [T2] = [
cosθ 2 −sinθ 2
sinθ 2 cosθ 2 ]
[T2 o T1] = [ cos ⁡(θ 1+ ¿ θ 2)−sin ⁡(θ 1+θ 2)
sin ⁡(θ 1+¿ θ 2)cos ⁡(θ 1+θ 2) ]
Matriks-matriks ini harus memenuhi (21). Dengan bantuan beberapa identitas
trigonometrik dasar, kita dapat menunjukan bahwa berikut ini juga berlaku :

[T2][T1] = [ ][
cos θ 2 −sinθ 2 cosθ 1 −sinθ 1
sinθ 2 cosθ 2 sinθ1 cosθ 1 ]
=[ ]
cosθ 2 cosθ 1−sinθ 2 sinθ 1 −(cosθ 2 sinθ1+ sinθ2 cosθ 1)
sinθ 2 cosθ 1+cosθ 2 sinθ 1 −sinθ2 sinθ 1+cosθ 2cos θ 1

= [ cos ⁡(θ 1+ θ 2) −sin ⁡(θ 1+θ 2)


sin ⁡(θ1+θ 2) cos ⁡( θ1+θ 2) ]
= [T2 o T1]

CATATAN : secara umum, urutan susunan transformasi linear merupakan hal


yang mennetukan. Ini telah diperkirakan sebelumnya, karena komposisi dari dua
transformasi linear adalah sesuai dengan oerkalian dari matriks-matriks

4
standarnya dan kita mengetahui bahwa urutan perkalian matriks akan
mempengaruhi hasil yang diperoleh.

CONTOH 7 : Komposisi Bersifat Tidak Komutatif

Misalkan T1: R2 →R2 adalah operator refleksi terhadap garis y = x, dan misalkan T 2:R2→
R2 adalah proyeksi ortogonal pada sumbu y. kesimpulan yang sama dapat diperoleh
dengan menunjukkan bahwa matriks-matriks standar untuk T1 dan T2 tidak komut :

[T1 o T2] = [T1][T2] = [ ][ ] [ ]


0 1 0 0
1 0 0 1
=
0 1
0 0

[T o T ] = [T ][T ] = [ ] [ ] =[
1 0]
0 0 0 1 0 0
1 2 2 1
0 1 1 0
Sehingga [T2 o T1] ≠ [T1 o T2].

CONTOH 8 : Komposisi dari dua refleksi

Misalkan T2: R2 →R2 adalah refleksi terhadap sumbu y, dan misalkan T2: R2→R2
adalah refleksi terhadap sumbu x. Pada kasus ini T1 o T2 dan T2 o T1 adalah sama
keduanya memetakan setiap vektor x =(x,y) ke negatifnya –x = ( -x, -y)
(T1 o T2)(x,y) = T1 ( x,-y) = (-x,-y)
(T2 o T1)(x,y) = T2 (-x,y) = (-x,-y)
Kesamaan dari T1 o T2 dan T2 o T1 juga dapat dideduksi dengan menunjukan bahwa
matriks- matriks standar untuk T1 dan T2 adalah komut :

[T1 o T2] = [T1][T2] = [ ][ ] [ ]


−1 0 1 0
0 1 0 −1
=
−1 0
0 −1

[T o T ] = [T ][T ] = [
0 −1 ][ 0 1 ] [ 0 −1 ]
1 0 −1 0 −1 0
2 1 2 1 =

Refleksi terhadap titik awal : T(x) = -x pada R2 atau R3

Komposisi dari tiga atau lebih transformasi linear


Komposisi dapat didefisikan untuk tiga orang atau kebih transformasi linear. Sebagai
contoh T1 : Rn →Rk T2: Rk →R1 T3:R1→Rm
Kita mendefinisikan komposisi
( T3 o T2 o): T1 Rn →Rm dengan (T3 o T2 o T1)(x) = T3(T2(T1(x)))
Komposisi ini adlh suatu transformasi linear dan bahwa matriks standar untuk T3 o T2 o T1
Berkaitan dengan matriks-matriks standar T1 T2 dan T3

Anda mungkin juga menyukai