n
LINIER DARI R KE R m
m
1. Fungsi-fungsi dari R ke R
Fungsi adalah suatu aturan f yang menghubungkan setiap unsur dalam
himpunan A ke satu dan hanya satu unsur dalam himpunan B.
Jika f menghubungkan unsur b dengan unsur a, maka disimbolkan
b = f(a).
b : bayangan dari a atau f(a) nilai f di a.
Himpunan A : daerah asal dari f.
Himpunan B : daerah kawan dari f.
Himpunan bagian B yang terdiri dari semua nilai yang mungkin untuk f
ketika a berubah-ubah dalam A : daerah hasil
Ketika A dan B adalah himpunan bilangan real, maka f disebut fungsi
bernilai real dari suatu variabel real.
2
Perhatikan contoh berikut:
• f ( x) x 2 Fungsi dari R ke R
• f ( x, y ) x 2 y 2 Fungsi dari R 2 ke R
3
• f ( x, y , z ) x y z
2 2 2
Fungsi dari R ke R
2 2 2
• f ( x1 , x2 ,..., xn ) x x2 ... xn
1 Fungsi dari R
n
ke R
3
n m
2. Fungsi-fungsi dari R ke R
Jika daerah asal suatu f adalah R ndan daerah kawannya R m(m dan n
mungkin saja nilainya sama), maka f disebut suatu peta atau
transformasi dari R n ke R m, dan dikatakan bahwa f memetakan
Rn Rm f : Rn Rm
ke (
f : R n). R n Rn
Untuk kasus n = m ( ) disebut operator pada .
Contoh:
w xpersamaan-persamaan
Perhatikan
1 x1 2
berikut:
w2 3 x1 x2
w3 x12 x22
Mendefinisikan suatu transformasi T : R 2 . Dari
R 3 transformasi ini
bayangan dari titik
( x1 , x2 )adalah
T ( x1 , x2 ) ( x1 x2 ,3 x1 x2 , x12 x22 )
4
n m
3. Transformasi Linier dari R ke R
Jika persamaan-persamaan pada R n linier, maka transformasi T : R n Rm
disebut transformasi linier dan operator linier jika m = n.
Suatu transformasi linier T : R n R m didefinisikan oleh persamaan
berbentuk:w a x a x ... a x
1 11 1 12 2 1n n
Contoh:
Transformasi linierT : R 4 R 3 yang didefinisikan oleh persamaan-
persamaan:
w1 2 x1 3 x2 x3 5 x4
w2 4 x1 x2 2 x3 x4
w3 5 x1 x2 4 x3
Atau dalam notasi matriks
x1
w1 2 3 1 5 maka matriks standar untuk T adalah
w 4 1 2 1 x2 2 3 1 5
2 x
w3 5 1 4 0 3 A 4 1 2 1
x4 5 1 4 0
6
4. Operator-operator Pencerminan
T : R2 R2
y
(-x, y) (x, y)
w =T(x) x
x
w1 x 1x 0 y w1 1 0 x 1 0
w2 y 0 x 1 y w 0 1 y T
2 0 1
7
b. Pencerminan terhadap Sumbu - x
Tinjau operator T : R Ryang memetakan setiap vektor ke bayangan
2 2
(x, y)
x
x
w =T(x)
(x, -y)
w1 x 1x 0 y w1 1 0 x 1 0
w2 y 0 x (1) y w 0 1 y T
2 0 1
8
T : R2 R2
y
(y, x) y=x
w =T(x)
(x, y)
x x
w1 y 0 x 1 y w1 0 1 x 0 1
w2 x 1x 0 y w 1 0 y T
2 1 0
c. Pencerminan terhadap garis y = x
Tinjau operator yang memetakan setiap vektor ke bayan
simetrisnya terhadap garis y = x. 9
d. Pencerminan terhadap bidang – xy
(x, y, z)
x
y
w =T(x)
(x, y, -z) 1 0 0
T 0 1 0
x 0 0 1
w1 x 1x 0 y 0 z w1 1 0 0 x
w 0 1 0 y
w2 y 0 x 1 y 0 z 2
w3 z 0 x 0 y (1) z w3 0 0 1 z
10
e. Pencerminan terhadap bidang – xz
1 0 0
T 0 1 0
x 0 0 1
w1 x 1x 0 y 0 z w1 1 0 0 x
w 0 1 0 y
w2 y 0 x (1) y 0 z 2
w3 z 0 x 0 y 1z w3 0 0 1 z
11
f. Pencerminan terhadap bidang – yz
z
(-x, y, z)
w =T(x)
(x, y, z)
x y
1 0 0
T 0 1 0
x 0 0 1
w1 x 1x 0 y 0 z w1 1 0 0 x
w 0 1 0 y
w2 y 0 x 1 y 0 z 2
w3 z 0 x 0 y z w3 0 0 1 z
12
5. Operator-operator Proyeksi
T : R2 R2
y
(x, y)
w x
(x, 0)
w1 x 1x 0 y w1 1 0 x 1 0
w2 0 0 x 0 y w 0 0 y T
2 0 0
Sumbu - x
13
yang memetakan setiap vektor ke proyeksi
T : R2 R2
y
(0, y) (x, y)
w x
x
w1 0 0 x 0 y w1 0 0 x 0 0
w2 y 0 x 1 y w 0 1 y T
2 0 1
(x, y, z)
x
y
w
(x, y, 0) 1 0 0
T 0 1 0
x 0 0 0
w1 x 1x 0 y 0 z w1 1 0 0 x
w 0 1 0 y
w2 y 0 x 1 y 0 z 2
w3 z 0 x 0 y 0 z w3 0 0 0 z
15
d. Proyeksi ortogonal pada bidang – xz
(x, 0, z) (x, y, z)
w x
y
1 0 0
T 0 0 0
x 0 0 1
w1 x 1x 0 y 0 z w1 1 0 0 x
w 0 0 0 y
w2 y 0 x 0 y 0 z 2
w3 z 0 x 0 y 1z w3 0 0 1 z
16
e. Proyeksi ortogonal pada bidang – yz
z
(0, y, z)
w
(x, y, z)
x y
0 0 0
T 0 1 0
x 0 0 1
w1 x 0 x 0 y 0 z w1 0 0 0 x
w 0 1 0 y
w2 y 0 x 1 y 0 z 2
w3 z 0 x 0 y 1z w3 0 0 1 z
17
6. Operator-operator Rotasi
y
w = (w1, w2)
r x=(x, y)
r
x
x r cos , x y sin
Dan
w1 r cos( ) , w2 r sin( )
18
w1 r cos( )
r (cos cos sin sin )
r cos cos r sin sin
x cos y sin
w2 r sin( )
r (sin cos cos sin )
r sin cos r cos sin
y cos x sin
x sin y cos
w1 cos sin x
w sin cos y
2
cos sin
T
sin cos
19
Untuk dimensi 3
• Rotasi berlawanan arah dengan jarum jam terhadap sumbu x positif
dengan sudut .
Persamaan:
w1 x
w2 y cos z sin
w3 y sin z cos
w1 1 0 0 x 1 0 0
w 0 cos sin y T 0 cos sin
2
w3 0 sin cos z 0 sin cos
20
• Rotasi berlawanan arah dengan jarum jam terhadap sumbu y positif
dengan sudut .
Persamaan:
w1 x cos z sin
w2 y
w3 x sin z cos
21
• Rotasi berlawanan arah dengan jarum jam terhadap sumbu z positif
dengan sudut .
Persamaan:
w1 x cos y sin
w2 x sin y cos
w3 z
22
7. Operator-operator Dilatasi
y y (kx, ky)
w
(x, y) (x, y)
x x
w (kx, ky)
x x
0 k 1 k 1
w1 kx w1 k 0 x k 0
w2 ky w 0 k y T
2 0 k
23
Untuk dimensi 3
Persamaan:
w1 kx
w2 ky
w3 kz
w1 k 0 0 x k 0 0
w 0 k 0 y T 0 k 0
2
w3 0 0 k z 0 0 k
24
8. Komposisi Transformasi Linier
Jika T1 : R n R k kemudian dilanjutkan T2 : R k R m dan
komposisi T3 T2 T1 adalah
CONTOH SOAL
LATIHAN SOAL
25
9. Transformasi Linier Satu-satu
Definisi:
Suatu transformasi linier T1 : V W di sebut satu-satu jika T
memetakan vektor-vektor (titik-titik) yang berbeda pada V ke vektor-
vektor (titik-titik) yang berbeda pada W .
Teorema:
Jika A adalah matriks n x n dan TA : V V adalah perkalian dengan
A, maka pernyataan-pernyataan ini ekuivalen.
(a) A dapat dibalik
(b) Daerah hasil TA adalah V
(c) TA Adalah satu-satu
26
10. Invers Operasi Linier Satu-satu
Definisi:
Jika T : V W adalah suatu operator linier satu-satu, maka matriks A
A
dapat dibalik. Jadi T 1 : V Wsendiri adalah sebuah operasi linier,
A
operasi ini disebut invers dari T. Notasi untuk invers dari T
adalah
A A
T T
1 1
Contoh:
Tunjukkan bahwa operator linier T : R2 R2 didefinisikan oleh
persamaan w 2x x
1 1 2
w2 3 x1 4 x2
27
11. Sifat-sifat Kelinearan (Definisi Transformasi Linier)
Teorema:
Suatu transformasi
T :V W
berikut ini untuk semua vektor
adalah transformasi linier jika dan hanya jika hubungan
A u dan v pada n
dan setiap skalar c R
(a) T (u + v) = T(u) + T(v)
(b) T(cu) = cT(u)
Contoh:
1. Tentukan apakah T : R 2 R 2 adalah suatu operator linier?
a )T ( x, y ) (2 x, y )
c)T ( x, y ) ( x 2 , y )
b)T ( x, y ) ( x, y )
2. Tentukan apakah T : R R adalah suatu transformasi linier?
3 2
a )T ( x, y, z ) ( x, x y z )
b)T ( x, y, z ) (3 x 4 y,2 x 5 z )
28
3.
4.
29
12. Istilah dalam Transformasi
Diketahui ruang vektor V dan W
a) Transformasi linier yang bekerja pada ruang yang sama T : V V
disebut operator linier.
b) Transformasi linier T : V W dengan T(u) = 0, disebut
transformasi nol.
c) Transformasi linier T : V W dengan T(u) = Au, disebut
transformasi matriks dengan A matriks transformasi atau matriks standar.
30
12. Kernel & Jangkauan
Contoh:
Apakah 1 x x 2 ker(T ) ?
Dimensi dari ker(T) disebut nullitas.
Dimensi dari R(T) disebut rank.
Nullitas (A) + rank (A) = n
Contoh:
33
34