Anda di halaman 1dari 22

BAB III

INTEGRAL dalam RUANG BERDIMENSI n

A. Integral Lipat Dua


1. Integral Lipat dua atas persegi Panjang
Misalkan R adalah sebuah persegi Panjang dengan sisi-sisi sejajar dengan sumbu-
sumbu koordinat, yaitu , Misalkan

R={ ( x , y ) :a ≤ x ≤ b , c ≤ y ≤ d }
Bentuklah sebuah partisi P dari R dalam pengertian membentuk garis-garis yang
sejajar dengan sumbu x dan sumbu y . seperti gambar 1 dibawah ini :

Gambar 1.

Pembuatan partisi ini membagi R menjadi persegipanjang-persegipanjang yang


lebih kecil sebanyak n , dapat dinotasikan dengan Rk , k =1, 2 , … , n. Misalkan ∆ x k
dan ∆ y k adalah Panjang sisi-sisi Rk , dan misalkan ∆ A k =∆ x k ∆ y k adalah luas
nya. Pada Rk , ambil setiap titik contoh ( x k , y k ) dan bentuk jumlah Riemann

∑ f ¿¿
k =1
Yang berhubungan (jika f ( x , y ) ≥ 0 ¿ dengan jumlah volume dari n kotak .
perhatikan gambar 2 dan gambar 3

Dengan membuat partisi tersebut semakin mengecil sedemikian rupa sehingga


seluruh Rk , juga mengecil. Menuntun ke konsep yang diinginkan. Notasi yang
digunakan aturan partisi P dilambangkan |P| adalah Panjang diagonal terpanjang
dari sebarang subpersegi Panjang di dalam partisi tersebut.
Gambar 2

Gambar 3

Defenisi 1 Integral Lipat Dua


Misalkan f adalah fungsi dengan dua peubah yang didefensikan pada sebuah persegi
Panjang tertutup R , jika
n
lim ∑ f ( xk , yk ) ∆ A k
|P|→0 k =1
Ada, bahwa f dapat diintegralkan di R .

∬ f ( x , y ) dA disebut Integral lipat −dua ( doubleintegral ) dari f atas R


R
Dapat dinyatakan dengan

❑ n

∬ f ( x , y ) dA=¿ |Plim
|→ 0
∑ f ( xk , yk ) ∆ A k ¿
R k=1
Teorema 1 Teorema Keintegralan
Jika f terbatas pada suatu persegi Panjang tertutup R dan jika fungsi ini kontinu disitu,
kecualipada sejumlah hingga kurva mulus, maka f dapat diintegralkan pada R . Secara
khusus , jika f kontinu di seluruh R , maka f dapat diintegralkan disana

2. Sifat-sifat Integral lipat dua


2. 1 Integral lipat dua bersifat linear
❑ ❑
a . ∬ kf ( x , y ) dA=¿ k ∬ f ( x , y ) dA ¿
R R
❑ ❑ ❑
b .∬ [f ( x , y ) + g ( x , y ) ]dA=¿∬ f ( x , y ) dA+∬ g ( x , y ) dA ¿
R R R

2. 2 Integral lipat dua bersifat aditif (penjumlahan) pada pesegi Panjang yang
saling tumpang tindih hanya pada sebuah ruas garis
❑ ❑ ❑

∬ f ( x , y ) dA=∬ f ( x , y ) dA+∬ f ( x , y ) dA
R R1 R2

2. 3 Sifat perbandingan berlaku. Jika f ( x , y ) ≤ g(x , y ) untuk seluruh ( x , y ) di R


maka
❑ ❑

∬ f ( x , y ) dA ≤ ∬ g ( x , y ) dA
R R

Contoh 1. Jika f ( x , y )=1 di R maka integral lipat dua merupakan luas dari R , diperoleh:
Penyelesaian 1.
❑ ❑

∬ f ( x , y ) dA=k ∬ ( 1 ) dA=k A ( R)
R R
Contoh 2. Misalkan f adalah fungsi tangga pada gambar 5, yaitu misalkan :

{
1 0 ≤ x ≤ 3 0 ≤ y ≤1
f ( x , y )= 2 0 ≤ x ≤ 3 1 ≤ y ≤ 2
3 0≤ x≤3 2≤ y≤3

Hitunglah ∬ f ( x , y ) dA , dimana R={ ( x , y ) :0 ≤ x ≤3 , 2 ≤ y ≤3 }


R

Penyelesaian 2. Dari fungsi tersebut pada contoh 2 dapat dibuat persegi panjang ,
R1 , R 2 , dan R3 sebagai berikut :
R1=¿{0 ≤ x ≤3 0 ≤ y ≤ 1 }
R2=¿{0 ≤ x ≤3 1 ≤ y ≤ 2 }
R3=¿ {0 ≤ x ≤3 2 ≤ y ≤ 3}

Dengan mengunakan sifat integral , diperoleh :


❑ ❑ ❑ ❑

∬ f ( x , y ) dA=∬ f ( x , y ) dA+∬ f ( x , y ) dA +∬ f ( x , y ) dA
R R1 R2 R3

| |
3 1 3 1 3 3
1 3
R1=∫ ∫ f ( x , y ) d y 1 d x 1=¿ ∫ ∫ (1)d x 1 d y 1=∫ y 1 d x 1=∫ d x 1=x 1 =3 ¿
0 0 0 0 0 0 0 0

| |
3 2 3 2 3 3
2 3
R2=∫ ∫ f ( x , y ) d y 2 d x 2=¿ ∫ ∫ (2)d y 2 d x 2=2∫ y 2 d x 1=2 ∫ d x2 =2 x 2 =6 ¿
0 1 0 1 0 1 0 0

|
3 3 3 3 3 3
3
R3=∫ ∫ f ( x , y ) d y 3 d x 3 =¿∫ ∫ (3) d y 3 d x 3=3 ∫ y 3 d x 1=3 ∫ d x 3=3 x 3 =9 ¿
0 2 0 2 0 2 0

∬ f ( x , y ) dA=3+6 +9=18
R
Atau

Contoh 3. Hitunglah ∬ f ( x , y ) dA dimana


R

64−8 x + y 2
f ( x , y )=
16
Dimana ; R={ ( x , y ) ; 0 ≤ x ≤ 4 , 0 ≤ y ≤ 8 }

Penyelesaian 3 :

❑ x2 y= y 2

∬ f ( x , y ) dA= ∫ ∫ f ( x , y ) dx dy
R x=x 1 y= y 1
❑ 8 4 8 4
1
∬ f ( x , y ) dA=∫∫ f ( x , y ) dx dy= ∫∫ (64−8 x+ y 2) dx dy=¿ ¿
16 0 0
R 0 0
|
4

∫ ( 64−8 x + y 2 ) dx=( 64 x−4 x 2 + y 2 x ) 40 =64 ( 4 )−4 ( 42 ) + 4( y 2)


0

∫ ( 64−8 x + y 2 ) dx=256−64 +4 y 2 =192+ 4 y 2


0

[ ]|
8 4 8
1 1 ( 1 3 8
∫∫(64−8 x+ y 2 ) dx dy= 16
16 0 0
∫ 192+ 4 y 2 ) dy= 12 y + 12 y
0
0

[ 1 3
12
12 ( 8 )+
3 ]
( 8 ) = 96+ 128 =138 2 ∎
3
Melalui pendekatan (hampiran) perhatikan gambar berikut ini :

Gambar 7

Berdasarkan gambar 7. Partisi dan berkaitan dengan nilai-nilai pada fungsi sebagai
2
64−8 x + y
berikut : f ( x , y )=
16
Bujur sangkar 1 : Hasilnya :
2
~ ~ 64−8(1)+(1) 57
( x 1 , y 1 ) =( 1,1 ) , f ( x 1 , y 1) = =
16 16
2
64−8(1)+(3) 65
( x 2 , ~y 2 ) =( 1,3 ) , f ( x 2 , ~y 2 )= =
16 16
2
64−8 (1)+(5) 81
( x 3 , ~y 3 ) =( 1,5 ) , f ( x 3 , ~y 3 ) = =
16 16
2
64−8(1)+( ) 105
( x 4 , ~y 4 ) =( 1,7 ) , f ( x 4 , ~y 1 )= =
16 16
2
64−8( 3)+(1) 41
( x 5 , ~y 5 ) =( 3,1 ) , f ( x 5 , ~y 5 )= =
16 16
2
64−8(3)+(3) 49
( x 6 , ~y 6 )=( 3,3 ) , f ( x 6 , ~y6 )= =
16 16
2
64−8(3)+(5) 65
( x 7 , ~y7 )=( 3,5 ) , f ( x 7 , ~y7 )= =
16 16
2
64−8(3)+(3) 89
( x 8 , ~y 8 )=( 3,7 ) , f ( x 6 , ~y 6 )= =
16 16
Jadi ∆ A k =4

❑ n

∬ f ( x , y ) dA ≈ |lim
P|→0
∑ f ( xk , yk ) ∆ A k
R k=1
Jadi hampirannya sebagai berikut :

( )

∬ f ( x , y ) dA=¿ 4 57+65+ 81+ 105+


16
41+ 49+ 65+89
=138 ∎¿
R

Contoh 4. Misalkan R={ ( x , y ) : 1≤ x ≤ 4 ,0 ≤ y ≤2 } Hitunglah ∬ f ( x , y ) dA dimana f


R
adalah fungsi yang diberikan
f ( x , y )= {23 1≤ x ≤ 3 0 ≤ y ≤ 2
3≤ x≤4 1≤ y≤2
Penyelesaian 4 dari fungsi tersebut dibuat
❑ ❑ ❑

∬ f ( x , y ) dA=∬ f ( x , y ) dA+∬ f ( x , y ) dA
R R1 R2

❑ 2 3 2 4

∬ f ( x , y ) dA=∫∫ f ( x , y ) dx dy +∫∫ f ( x , y )dx dy=¿ ¿


R 0 1 1 3

| |
❑ 2 3 2 4 2 2

∬ f ( x , y ) dA=∫∫ 2 dx dy+∫∫ 3 dx dy=∫ 2 x 31 dy+∫ 3 x 43 dy


R 0 1 0 3 0 0

❑ 2 2 2 2

∬ f ( x , y ) dA=∫ [ ( 2 ) 3−2 ( 1 ) ] dy+∫ 3 ( 4 ) −3 (3 ) dy =∫ 4 dy+∫ (3 ) dy=¿ ¿


R 0 0 0 0

| |

∬ f ( x , y ) dA=4 y 20 +3 y 20=8+6=14
R
Dapat dibuat R❑ dan R2
R1={ ( x , y ) :1≤ x ≤ 3 :0 ≤ y ≤ 2}
R2={ ( x , y ) :3≤ x ≤ 4 :0 ≤ y ≤ 2}
Sifat penjumlahan pada integral lipat dua , diperoleh :
❑ ❑ ❑

∬ f ( x , y ) dA=∬ f 1 ( x , y ) dA+∬ f 2 ( x , y ) dA
R R1 R2
¿ 2 A (R¿¿ 1)+ 3 A ( R 2) =3 ( 2 ) +4 ( 2 ) =6+8=14 ∎ ¿

Contoh 5. Misalkan R={ ( x , y ) :1≤ x ≤ 4 ,0 ≤ y ≤2 } Hitunglah ∬ f ( x , y ) dA dimana f


R
adalah fungsi yang diberikan

{
2 1 ≤ x ≤ 3 1≤ y ≤1
f ( x , y )= 1 1 ≤ x ≤ 4 1≤ y ≤2
3 1 ≤ x ≤ 4 1≤ x ≤ 4

Contoh 6. Misalkan R={ ( x , y ) :1≤ x ≤ 4 ,0 ≤ y ≤2 } Hitunglah ∬ f ( x , y ) dA dimana f


R
adalah fungsi yang diberikan

{
f ( x , y )= 2 1≤ x ≤ 3 0 ≤ y ≤ 2
3 3≤ x≤4 1≤ y≤2
Lanjutkan penyelesaiannya

Defenisi 2
3. Integral Lipat dua bukan persegi Panjang

B. Integral Berulang :
Perhatikan gambar 8 dibawah ini : Bila z=f ( x , y ) adalah nonnegative pada daerah
R .Integral lipat dua dpat di interpretasikan sebagai volume. Asumsikan bahwa batas
dari R adalah sedemikina rupa sehingga tidak gterdapat garis yang parallel dengan
sumbu x atau sumbu y yang memotongnya lebih dari dua titik. Gambar garis
singgung x=a dan x=b pada batas terseubt dengan titik -titik singgung K dan L. dan
garis singgung y=c dan y=d dengan titik singgung M dan N, lihat gambar. 9. Pada
gambar 9 . Misalkan persamaan busur bidang LMK adalah g1 ( x) dan busur bidang
LNK adalah y=g 2( x)
Bagilah interval a ≤ x ≤ b menjadi m subinterval h1 , h2 , … ,h m dengan Panjang masing-
masing ∆ 1 x , ∆2 x , … , ∆m x dengan meyisipkan titik ζ 1 , ζ 2 , … , ζ m−1. Dibaca ζ =zeta¿
sehingga a=ζ 0< ζ 1 <ζ 2 <…< ζ m−1 <ζ m =b, untuk interval c ≤ x ≤ c dapat dibagi menjadi
n subinterval k 1 , k 2 , … , k n dengan Panjang masing-masing ∆ 1 y , ∆2 y ,… , ∆n y dengan
menyisipkan titik-titik η1 , η2 ,… , ηn −1 sehingga c=η1< η2 <…<η n=d .(dibaca η=eta¿ .
Misalkan λ m adalah ∆ i x terbesar dan misalkan μn adalah ∆ j y terbesar. Gambarkan
garis parallel x=ζ 1
Gambar 8

Gambar 9

1. Luas suatu Daerah


Jika ¿

Maka

b h( x) d h1 (x)

A=∫ ∫ dy dx=¿ ∫ ∫ dx dy =¿ ¿ ¿
a g (x) c g 1(x)
Dimana : A = luas daerah
a dan b = batas searah sumbu x (¿/ sumbu y )
c dan d = batas searah sumbu y (¿ /sumbu x )
g( x )dan h ( x ) = kurva dari fungsi x
g1 (x) dan h1 ( x ) = kurva dari fungsi y
Contoh 1. Diketahui suatu daerah dibatasi y=x 2 dan garis y=2 x +3.hitung luas
daerah tersebut jika integral dilakukan ke x dulu kemudian ke y
Integral ke y dulu kemudian ke x.
Penyelesaian 1.

y=2 x−3 C (3,9)

A (-1,1) B
-1 0 3

2
y=x
y +3
Perhatikan luas ABCA dibatasi oleh : x=√ y dan x=
2
Perahatikan luas A0BA dibatasi : x=√ y dan x=− √ y
Batas luas : y=2 x +3
2 2
y=x =¿ x =2 x−3
2
x −2 x−3=0
( x−3 ) ( x+ 1 )=0
Maka x 1=3 dan x 2=−1, atau sebaliknya.
Untuk x 1=3 diperoleh y 1=9
Untuk x 2=−1diperoleh y 2=1
Region untuk
Luas seluruh daerah pada gambar A0CA = luas ABCA +A0BA

y=9 x1 = √ y y=1 x 1= √ y
L= ∫ ∫ dx dy + ∫ ∫ dx dy
y=1 1 y=0 x2=− √ y
x 2= ( y−3)
2

[| ] √y
[| ]
y=9 y=1

L= ∫ x 1 dy + ∫ x
√ y dy
y=1 ( y−3) y=0 −√ y
2
y=9 y=1
1
L= ∫ {√ y−(¿ ( y−3))}dy + ∫ ¿ ¿ ¿
y=1 2 y=0
y=9 y=1
1 3
L= ∫ {√ y− y + }dy+ ∫ [ √ y + √ y ] dy
y=1 2 2 y=0

| |
3 3
2 1 3 2
L= y 2 − y2 + y 9 + 2. y 2 1
3 4 2 1 3 0

[ ]
3
2 3/ 2 1 3 2 1 3 4 3 /2
L= ( 9 ) − ( 92 ) + ( 9 )− ( 1 ) 2 − ( 12 ) + ( 1 ) + ( 1 )
3 4 2 3 4 2 3
54 81 27 2 1 3 4 32
l= − + − + − + = ∎
3 4 2 3 4 2 3 3

Integral dilakukan terhadap y dahulu, kemudian integral ke x :


Region −1 ≤ x ≤3 ; x 2 ≤ f ( x ) ≤ 2 x+ 3

x=3 y=2 x+3

∫ ∫ dy dx
x=−1 y=x
2

|
x=3 3
2 x +3
∫ y dx = y
x
2 dx=∫ 2 x+ 3−x dx
2

x=−1 −1

2 1 3
x +3x− x ¿
3

Contoh 2. Diketahui suatu daerah dibatasi oleh y 2=4−x dan y 2=4−4 x hitung luas
daerah terhadap x dan terhadap y
Penyelesian 2.
2
4− y
Integral terhadap x dahulu, maka Batasan x 1= y 2−4 dan x 2= , pada titik
4
potong kedua kurva adalah ( 0,2 ) dan(0 ,−2). Perhatikan gambar dibawah ini :

(0,2)
y 2=4−x

02 1 4
y =4−4 x
(0,-2)

Batasan (daerah). Titik potong dua kurva : y 2=4−x dan y 2=4−4 x ; diperoleh titik
4−x =4−4 x=¿ x=0
Jika x=0 , maka titik y=± √ 4=± 2 . jadi titik potong kedua kurva adalah
A ( 0,2 ) dan B(0 ,−2).
Jika titik potong poda sumbu x , maka y=0,
y =4−x => x=4 c (4,0) dan y =4−4 x => x=1 titik D(1,0)
2 2

1
Daerah Batasan : −2 ≤ f ( x ) ≤ 2 dan ( 4− y ) ≤ x ≤ 4− y
2 2
4
2 2
y=2 x 1=4− y y=2 x 1=4 − y

L= ∫ ∫ dx dy=2 ∫ ∫ dx dy
y=−2 1 y=0 1
x 2=1− y 2 x2=1− y2
4 4

|
2
y=2 4− y y=2

L=2 ∫ x
y=0
1− y
4 y=0
2 1 2
1 2 dy=2 ∫ ( 4− y ) − 1− y dy
4 ( )
[ ] (()
y=2
L=2 ∫ 3− 34 y 2 dy =2 3 y− 14 y 3
y=0
2
0
1 3
=2 3 2 − ( 2 ) =8
4 )
Terhadap y dahulu, maka Batasan y= √ 4−x dan y=0 ; y= √ 4−4 x dan x=0
pada titik potong kedua kurva adalah ( 1,0 ) dan(4,0). Perhatikan gambar dibawah ini
:
x=4 y= √ 4− x x=1 y=√ 4 −4 x

L=2 ∫ ∫ dy dx−2 ∫ ∫ dy dx
x=0 y= √ 4−4 x x=0 y=0

L=2 ¿

Contoh 3. Diketahui suatu daerah dibatasi kurva y=6 x −x2 dan garis y=x
hitung luas daerah tersebut Integrla terhadap x dan integral terhadap y
5
jawaban (20 )
6

2. Volume dari suatu benda


Fungsi z=f ( x , y )

a. Rumus Volume dibawah luasan dengan region R berupa empat persegi


Panjang dengan sisi – sisinya sejajar usmbu x
a≤x ≤b
Region :
c ≤ y ≤d
b. Bila Region (daerah) R berupa (
a≤x ≤b
g( x )≤ y ≤ h( x)
atau
)
c≤ y≤d
g1 ( x )≤ y ≤ h1 ( x )
maka
b h(x ) d h1 (x)

V =∫ ∫ f ( x , y ) dy dx=¿ ∫ ∫ f ( x , y ) dx dy ¿
a g (x) c g1 (x)

Contoh 4. Tentukan volume suatu benda pada octan I yang dibatasi oleh z=x + y +2
dan didalam tabung x 2+ y 2=16 diatas bidang. Buktikan bahwa dengan integral
2
terhadap x dan terhadap y hasilnya adalah 42 + 8 π
3
Penyelesaian 4 .
Ditentukan batasnya dulu y= √ 16−x 2 dan y=0 dan f ( x , y )=x+ y+ 2

b h(x ) 4 √ 16−x 2
V =∫ ∫ f ( x , y ) dy dx=¿ ∫ ∫ ( x + y +2 ) dy dx ¿
a g (x) 0 0

|
4 4 4

∫ xy + 12 y 2 +2 y √16−x 1
2
dx=∫ ( x +2 ) √ 16−x 2 dx+ ∫ ( 16−x 2 ) dx
0 0 0 20
2
L=42 +8 π
3
Contoh 5. Tentukan volume yang dibatasi oleh paraboloid : x 2+ 4 y 2=z , bidang
z=0 dan di dalam silinder y 2=x dan x 2= y pada octan I

Penyelesaian 5 : f ( x , y )=x 2+ 4 y 2
Daerah Batasan : x= y 2 dan x=√ y
x 2+ 4 x=0=¿ x ( x + 4 )=0
b h(x ) 1 √y
3
V =∫ ∫ f ( x , y ) dx dy=¿ ∫ ∫ ( x2 + y 2 )dx dy= ¿
a g (x) 0 y 2 7

Contoh 6. Tentukan volume yang dibatasi oleh parabolaid : x 2+ 4 y 2=z , bidang


z=0 dan didalam silindar y 2=x ,dan x 2= y pada oktan 1 (kuadran pertama)
(3/7)

3. Latihan
Hitung integral berulang :
2 3y

a. ∫∫ ( x + y ) dx dy=¿ ¿ 14
1 y
2
2 x +x

b. ∫ ∫ xdy dx=¿ 9/4


−1 2 x 2−2
1 2

c. ∫∫ dy dx=¿ ¿ 1
0 1
4 2

d. ∫∫ (x 2+ y 2 ) dy dx =¿ ¿ 70/3
2 1
1 x

e. ∫∫ x y 2 dy dx=¿ ¿ 1/40
0 x2
3 /2
2 y
f. ∫ ∫ x ¿ y 2 dx dy=¿ ¿ 3/4
1 0
4. Tentukan dengan integral berulang luas daerah yang dibatasi oleh kurva-kurva
dibawah ini :
a. y=2 x−x 2 dan y=3 x 2−6 x (16/3)
32
b. y 2=x 2 (2−x ) ( √2
15
c. 3 x+ 4 y =24 dan x=0 ; y =0 (24)
d. x + y=2 dan 2 y=x ; y=0 (6)
e. x 2=4 y dan 8 y=x 2 +16 (32/3)
5. Tentukan dengan integral berulang volume suatu benda yang dibatasi oleh
a. Tabung x 2+ y 2=4 : bidang x + z=4 dan z=0 16π
b. Luasan 9 y 2 +4 x2 +36 z dan bidang z=0 3π
2 2
c. Paraboloida 4 y + x =4 z z−x=2 9π
d. x + z =4 ; x + z + 2 y=16 dan di depan y=0
2 2 2 2
28π

6. Tentukan volume dalam oktan I yang dibatasi oleh luasan-luasan y 2=4−x ;


y=2 z ; x =0dan z=0 (2)
7. Tentukan volume dalam oktan I yang dibatasi oleh bidang-bidang x + y + z=9 ;
2 x+3 y =18; x=0dan x +3 y=9 81/2

8. Tentukan volume diatas bidang XOY dan dibatasi oleh tabung-tabung


15 3
x 2+ y 2=a2 ; x 2=4 a2−az πa
4

C. Integral Lipat dua dalam Koordinat Kutub

Hubungan koodinat cartesius dengan koordinat tabung dapat dinyatakan :


x=r cos θ
y=rsinθ
z=z

2 2 2
x + y =r =¿=.>tabungan lingkaran tegak
z=z=¿=¿=¿ kurva arah

Defenisi :
g ( θ ) ≤r ≤ h(θ)
α≤θ≤ β

β h(θ)

V =∫ ∫ F ( r , θ ) r dr dθ
α g ( θ)

Jika F( r , θ )=1

β h(θ)

V =∫ ∫ r dr dθ
α g (θ)

Contoh 7. Selesaikan Integral


π /2 4 cosθ

∫ ∫ 3
r dr dθ
0 2
Penyelesaian 7 .

|
π /2 4 cosθ π /2 π /2
1 4 4 cos θ 1
∫ ∫ r dr dθ= ∫
3

4
r
¿2
dθ=¿ ∫ [( 4 cos θ )¿ ¿ 4−2 ]dθ ¿ ¿
4

0 2 0 0 4

π /2

∫ [64 co s 4 θ−4 ]dθ=10 π


0
Contoh 8. Selesaikan Integral
π cos θ

∫ ∫ r sin θ dr dθ
0 0
Penyelesaian 7 .

|
π cos θ π
1 2 cosθ
∫∫ r sin θ dr dθ=¿ ∫ r sinθ
2 ¿0
dθ ¿
0 0 0

π
1
¿ ∫ [co s θ sin θ]dθ=¿ 1/3 ¿
2

0 2

Contoh 9. Selesaikan Integral


π /4 2 a cosθ

∫ ∫ r dr dθ
0 0
Penyelesaian 7 .

|
π /4 2 a cosθ π/4
1 2 2 a cosθ
∫ ∫ r dr dθ=¿ ∫
2
r
¿0
d θ¿
0 0 0

π /4

∫ 12 (4 a2 cos ¿ ¿ 2 θ) dθ=( 14 π + 12 ) a 2 ¿
0

D.Luas dari Luasan


Fungsi z=f ( x , y ) dengan domain R
1. Jika R pada bidang XOY maka rumus :

√( )( )

∂ z 2 ∂z 2
S=∫ ∫ + +1 dR
R ∂x ∂y
2. Jika R pada bidang XOZ maka rumus :

∫∫ √ ( )( )

∂y 2 ∂ y 2
S= + +1 dR
R ∂x ∂z

3. Jika R pada bidang YOZ maka rumus :

√( )( )

∂ x 2 ∂x 2
S=∫ ∫ + +1 dR
R ∂y ∂z
Fungsi f ( x , y , z )=0 dengan domain R

4. Jika R pada bidang XOY maka rumus :


∂ F 2 ∂F 2 ∂F
√( ) ( ) ( ) dR
2

❑ + +
∂x ∂y ∂z
S=∫∫
R ∂F
∂z | |
5. Jika R pada bidang XOZ maka rumus :
√( ) ( ) ( ) dR
∂ F 2 ∂F 2 ∂F 2

❑ + +
∂x ∂y ∂z
S=∫∫
R
| |
∂F
∂y

6. Jika R pada bidang YOZ maka rumus :

√( ) ( ) ( ) dR
2 2 2
∂F ∂F ∂F
❑ + +
∂x ∂y ∂z
S=∫∫
R ∂F
∂x | |
Contoh 10. Tentukan luas luasan perpotongan tabung y 2 + z 2=a2 oleh
tabung x 2+ y 2=a2
Penelesaian 10 .
Padang bentuk y 2 + z 2=a2 =¿ F ( x , y , z ) = y 2+ z 2−a2 ; z=√ a 2− y 2
∂F ∂F ∂F
F x= =0 ; F y = =2 y ; F z= =2 z
∂x ∂y ∂z

Luasan diproyeksikan ke bidang XOY dengan region (luas) : diambil luasan pasda oktan I
y=0 x 2+ y 2=a2 =¿ y=√ a2−x 2 dan dapat ditulis 0 ≤ y ≤ √ a2−x 2
Dan 0 ≤ x ≤ a

√( ) ( ) ( ) dR
2 2 2
∂F ∂F ∂F
❑ + +
∂x ∂y ∂z
S=∫ ∫
R
|∂∂ Fz |
√ a2−x 2
∫ √ |2 z|
a 2 2 2
1 ( 0 ) +( 2 y ) +( 2 z )
S=∫ dy dx
8 0 0

√ a2−x 2
√ 4 y 2 +4 z2 dy dx =∫a √ a∫−x 2 √ a2 dy dx =¿
2 2
a
¿∫ ∫
0 2z
0 2z 0 0
a √ a2− x2 a √ a2−x 2
a a
∫ ∫ dy dx=¿ ∫ ∫ dy dx=¿ ¿¿
0 0 z 0 0 √ a − y2
2

y y −1 y
Transformasikan y=a sin p , maka sin p= ; p=arc sin =sin
a a a


2
dy =a cos p dp ; cos p=√1−sin2 p= 1−( y ) = 1 √ a2− y 2 , maka Kemudian subtitusikan ke
a a
dalam integral berikut ini :

a √ a2− x2 a √ a2−x 2
a a
∫ ∫ dy dx=¿∫ ∫ a cos p dp dx =¿ ¿ ¿
0 0 √a − y 2 2
0 0 √ a −(asin p)
2 2
√ a2− x2

|
a a a
a cos p dp dx=¿∫ ap √ a −x dx=¿∫ a √ a2−x 2 dx=¿ ¿ ¿ ¿
a 2 2
∫ ∫ a cos p 0
0 0 0 0

Sebelum dimasukkan nilai batas p, p harus di subtitusikan kedalam


transformasi sehingga dipeorleh :
ap=a ¿
a

∫ a ¿¿
0

∫ a arc sin √ a a−x


a 2 2
dx , Kemudian integralkan lagi dengan metode integral parsial
0

√ a 2−x 2 dx=uv−∫ v du=a


[ √a 2−x 2 ( x ) a −∫ x
|0 ]
a
(−a)
∫ a arc sin arc sin dx
0
a a √ a2−x 2

[
a arc sin √
| ]
2 2
a −x x
( x ) a +∫ 2 2 dx
a 0 √ a −x
Dimana :
u=arc sin
√ 2
a −x
2
=> dv =∫ dx=¿ v =x
a
−1
1 1 2 2 2 1 −x
du= ( a −x ) (−2 x ) dx= dx

√ √ √ a2−x 2
2
(√ )
2 2
2 2 2 a −x
a −x 1−
1−
a a2

()
1 −x 1 −x −a
du= dx= dx= 2 2 dx

√ √ a −x √ a −x √a −x
x 2 2 2 x 2 2

a
a2
a

∫ a arc sin √ a 2−x 2 dx=a ¿


0 a

−1 1
x 1 dt −1 1
¿=∫ dx=∫ =( )t 2
¿− ( 2 ) t 2 =¿ ¿
√a 2−x 2
√t (−2) 2 2

2 2 dt
Misalkan t=a −x =¿ dt=−2 x dx=¿ =xd
−2


[ √
|0 |0 ]
a 2 2 2 2
a −x a −x
∫ a arc sin dx=a arc sin ( x ) a −√ a2−x 2 a
0
a a

[
a arc sin √
a2 −a2
a
( a )−arc sin √
a2−02
a
( 0 )−( √ a2−a2−√ a2 −02 ) ]
¿a¿
1
Jadi luas dari luasan tabung s=a2=¿ s=8 a2 ∎
8

Jika luasan diambil x=√ a2 − y 2 ; x=0


a √ a2− y 2 a
1 a a
s=∫ ∫ dx dy=¿ ∫ ( x )¿ ¿ ¿
8 0 0 √a − y
2 2
0 √ a − y2
2

a a
a
∫ 2 2 (√ a2− y 2−0)dy=∫ a dy =ay ⌊ a0 =a 2 ¿ ¿
0 √a − y 0
2
Sehingga s=8 a ∎ jadi sama hasilnya

Contoh 11. Tentukan luas perpotongan bola yang berjar-jari 2 a dengan tabung yang
berjari-jari a yang berdiri salah atu jari jari roda

Penyelesaian 11

Persamaan bola dengan jari-jari 2a : x 2+ y 2+ z 2=4 a 2


Persamaan tabung : x 2+ y 2=2 ax
F ( x , y , z )=x 2+ y 2+ z 2−4 a 2=0
∂F ∂F ∂F
=2 x ; =2 y ; =2 z
∂x ∂y ∂z
Diproyeksikan XOY:

√( ) ( ) ( ) = √( 2 y ) +( 2 x ) +( 2 z ) = 4 a = 2 a
2 2 2
∂F ∂F ∂F
+ + 2 2 2
∂x ∂y ∂z
sec γ =
|∂∂ Fz | 2z 2z z

√( ) ( ) ( ) dr dθ=4 ∫ ∫ 2 a r dr dθ=¿ ¿
2 2 2
∂F ∂F ∂F
❑ + + π / 2 2 cosθ
∂x ∂y ∂z
s=4 ∬
R
| |
∂F
∂z
0 0 z

π /2 π/2
cos θ
−8 a ∫ √ 4 a −r ⌊ dθ=¿ ¿ ¿−8 a ∫ √ 4 a −4 a co s θ−2 a ⌊ dθ=¿ ¿ ¿
2 2 2 2 2

0 0 0
π /2 π
−16 a ∫ ( sin θ−1 ) dθ=−16 a [ −cos θ−θ ] 2 =8 a ( π−2 ) ∎
2 2 2

0
0
π π
−cos −(−cos 0 )− −0 =1− =
2 2
π 2−π
2 2 ( )
Contoh 12.
E. Integral Lipat Tiga
I. Massa benda dan volume benda
Rumus :

M =∭ f ( x , y , z ) dV
V
M=massa benda total
f ( x , y , z )=kerapatan pada setiap titiknya
Bila kerapatannya konstan (benda Homogen) maka f ( x , y , z )=ρ

dM = ρdV

M =ρ ∭ f ( x , y , z ) dV
V
Dimana :

∭ dV =Volume ruang V
V

dz dy
dx

a. dV =dz dy dx
b d h(x , y)

V =∫ ∫ ∫ dz dy dx
a c g( x, y)

Contoh 13. Hitung


∭ x 2 yz dV =¿ ¿
V

Dimana B adalah kotak B= { ( x , y , z ) ;1 ≤ x ≤ 2; 0≤ y ≤1 ; 0 ≤ z ≤ 2 }

Penyelesaian :
❑ 2 1 2

∭ x yz dV =∫∫∫ x yz dz dy dx
2 2

V 1 0 0
2 1 2 2 1

∫∫∫ x 2 yz dz dy dx=∫∫ x 2 y ( 12 ) z 2|20 dy dx


1 0 0 1 0

|1
2 1 2 2

∫∫ 2 x y dy dx=¿ ∫ x y
2 2
|1 dx=∫ x 2 dx = 1 x 3 2= 7 ¿
2

1 0 1 0 1 3 3
Contoh 14.

Contoh 15. Tentukan massa dari suatu kubus yang rusuk-rusuknya adalah a , Bila
kerapatan pada setiap titiknya sebanding dengan kuadrat jarak titik itu kesalah satu
rusuk kubus

Kerapatan : ρ=k r 2 ; r 2=x 2+ y2 ;maka ρ=k ( x2 + y 2 )


dm= ρdV
dm=k ( x + y ) dV
2 2

b d h( x, y)

∫ dm=∫∫ ∫ k ( x2 + y 2 ) dV
a c g (x , y)
a a a
m=∫ ∫ ∫ k ( x + y ) dz dy dx
2 2

0 0 0
a a a a
a
¿ k ∫ ∫ ( x + y ) [ z ] dy dx=¿ ka∫ ∫ ( x + y ) dy dx ¿
2 2 2 2

0 0 0 0 0

( )
a 3 a
1 a 2 1 3
¿ ka ∫ x y + y ⌊ dx=ka∫ a x + a dx ¿ ¿
2

0 3 0 0 3

) (
a 2
1
k a 2∫ x2 + a dx
0 3

¿k a [ + ] =k a ( + ) = a k a = k a
3 2 3 3
2 x a x a a a 2 2 2 3 2 5
3 3 0 3 3 3 3
2 5
Jadi massa kubus dengan rusuknya a adalah ka
3
Contoh 16. Tentukan massa tetrahedron tiga rusuknya salain tegak lurus, bila
kerapatan pada setiap titiknya berbanding dengan kuadrat jarak titik itu ke salah
satu rusuk yang saling tegak lurus

a
x

b
y x y
z=c(1− − )
a b

Penyelesaian : kerapatan ρ=k (x 2 + y 2)


Persamaan bidang abc :
x y z x y
+ + =1 -> z=c(1− − )
a b c a b

dm= ρdV =k ( x 2+ y 2) dV
x x y
b(1− ) c (1− − )
❑ a a a b

m=k ∭ k ( x + y ) dz dy dx =¿ k ∫ ∫ ∫ ( x 2+ y 2) dz dy dx ¿
2 2

V 0 0 0

x x

( )
b (1− ) b(1− )
a a x y a a
c 1− − x y
m=k ∫ ∫ (x + y )[z]
2 2
a b dy dx=¿ kc ∫ ∫ ( x + y ) [1− − ]dy dx ¿
2 2

0 0 0 0 a b
0

[ ]
x x x
b (1− ) b (1− ) b(1− )

( ) ( )
a a a a 3 2 a a 2 3
x + xy yx +y
¿ kc ∫ ∫ ( x 2+ y 2 ) dy dx−∫ ∫ a
dy dx −∫ ∫ b
dy dx
0 0 0 0 0 0

k
¿ a b c ( a2 +b2 )
60

Contoh 17. Tentukan massa dari suatu kubus yang rusuk-rusuknya adalah a , jika
kerapatannya sebanding dengan kuadrat jarak titiknya itu ke salah satu pojoknya
5
ka
II.
III.
F. Pustaka

TAbel

Anda mungkin juga menyukai