Disusun Oleh
Yang mengakibatkan
b
[ F( x)] a=F ( b )−F (a)
bila
∫ f (x )dx=F ( x )
Contoh 1
Sumber: geogebra
Penyelesaian:
4
A ( R )=∫ x dx
1
[ ]
4
1
¿ x2
2 1
1 2 1 2
¿ 4− 1
2 2
1
¿ 8−
2
1
¿7 satuan luas
2
1
Jadi, luas daerah R di bawah kurva y=x adalah 7 satuan luas
2
Contoh 2
R
Penyelesaian:
Kita sebut daerah R adalah yang diarsir, maka luasnya dapat dihitung demikian
2
A ( R )=∫ x +1 dx
2
−2
[ ]
2
1
¿ x3+ x
3 −2
14 14
¿ +
3 3
28
¿
3
1
¿ 9 satuan luas
3
1
Jadi, luas daerah R di bawah kurva f ( x )=x 2 +1 adalah 9 satuan luas
3
B. Daerah di bawah
sumbu- x
sumbu- x maka ∫ f ( x )dx adalah bilangan negatif, sehingga tak dapat menyatakan
a
suatu luas. Namun demikian, bilangan itu tidak lain adalah negatif dari luas
daerah yang dibatasi oleh y=f ( x ), x=a , x=b dan y=0.
Contoh 3
2
x
Carilah luas daerah R yang dibatasi oleh y= −4 , sumbu- x , x=−2 , x=3
3
Sumber: geogebra
Penyelesaian:
) (
3 2
x
A ( R )=−∫ −4 dx
−2 3
¿∫ ( −4 ) dx
3 2
−x
−23
[ ]
3
−x 3
¿ +4 x
9 −2
( )( )
3 3
−3 −(−2 )
¿ +4 (3) − +4 (−2)
9 9
¿ ( −279 +12)−( 89 −8 )
145
¿
9
1
¿ 16 satuan luas
9
C. Daerah di antara dua kurva
Tinjaulah kurva y=f (x ) dan y=g (x) dengan g( x )≤ f ( x) pada a ≤ x ≤ b.
Gunakan metode iris, aproksimasikan, integrasikan untuk mencari luasnya.
Yakinkan untuk memperhatikan bahwa g ( x )−f (x) memberikan tinggi yang benar
dari irisan tipis tersebut, walaupun grafik g meluas ke bawah sumbu- x . Sebab
dalam kasus ini g( x ) negatif; jadi mengurangkan dengan g(x ) berarti
menambahkan dengan bilangan yang positif.
Contoh 3
Penyelesaian:
Untuk mempermudah membuat sketsa dua grafik
di atas maka terlebih dahulu dicari batas
integrasinya, yaitu titik potong kedua kurva
2−x 2=x
2
2−x −x =0
2
x + x−2=0
( x +2 )( x−1 ) =0
−2
1
¿ ∫ (−x 2−x ¿+ 2)dx ¿
−2
[ ]
1
−x 3 x 2
¿ − +2 x
3 2 −2
1
¿4 satuan luas
2
Jika suatu daerah di bawah kurva y=f ( x ) antara garis x=a dan x=b diputar
mengelilingi sumbu- x sejauh satu putaran, maka terjadilah sebuah benda putar
(solid revolution).
A. Metode Cakram
Misal daerah dibatasi oleh y=f (x ), x=a , x=b dan y=0 diputar dengan
sumbu putar x Volume benda pejal/padat yang terjadi dapat dihitung dengan
memandangbahwa volume benda padat tersebut merupakan jumlah tak berhingga
cakram yang berpusat di titik-titik pada selang [a , b]. Misal pusat cakram ( x 0 , 0)
dan jari-jarir =f ( x 0 ). Maka luas cakram dinyatakan A(x 0 )=π f 2 ( x 0 ). Oleh karena
itu, volume benda putar dapat dinyatakan dengan integral tentu sebagai berikut:
b
V =∫ π [ f ( x) ] dx
2
Contoh 1
Carilah volume benda putar yang diperoleh dari pemutaran daerah yang dibatasi
oleh y= √ x , sumbu- x dan garis x=4 mengelilingi sumbu- x
Penyelesaian:
4
V =π ∫ ( √ x ) dx
2
0
4
¿ π ∫ x dx
0
[ ]
0
x2
¿π
2 4
16
¿π
2
¿ 8 π satuan volume
B. Metode Cincin
Digunakan ketika pengirisan suatu benda-pejal putar menghasilkan
cakram-cakram dengan lubang ditengahnya. Daerah yang demikian disebut
cincin. Rumusnya dapat ditulis ketika mengelilingi sumbu- x dengan
b
V =∫ π (( y 1 ) −( y 2 ) ) dx
2 2
a
Demikian pula jika diputar mengelilingi sumbu- y dengan x 1 , x 2
Contoh 2
Carilah volume benda putar yang dibentuk dengan memutar daerah yang dibatasi
oleh parabola-parabola y=x 2 dan y 2=8 x , mengelilingi sumbu- x
Penyelesaian:
2
2
V =π ∫ ( √ 8 x ) −( x 2 ) dx
2
0
2
¿ π ∫ (8 x−x ) dx
4
[ ]
2 5 2
8x x
¿π −
2 5 0
48
¿ π satuan volume
5
∆ V =( π r 2−π r 1 ) h=2 π rh ∆ r
Maka untuk menghitung volume benda putarnya dapat dengan rumus
b
V =∫ 2 πx f (x)dx
a
Contoh 3
1
Daerah yang dibatasi oleh y= , sumbu- x , x=1 dan x=4 diputar mengelilingi
√x
sumbu- y
Penyelesaian:
2
1
V =2 π ∫ x dx
1 √x
2
¿ 2 π ∫ x 1/ 2 dx
1
[ ]
2
2 2 /3
¿2π x
3 0
27
¿ π satuan volume
3
JARAK DENGAN INTEGRAL TENTU
Akan dibahas mengenai jarak dan perpindahan. Pandang suatu benda yang
bergerak di sepanjang garis lurus dengan kecepatan v(t) pada saat t . Jika v( t)≥ 0
maka
b
∫ v (t)dt
a
Memberikan jarak yang ditempuh dalam interval waktu a ≤ t ≤ b. Namun jika v(t )
kadangkala negatif yang berarti benda bergerak dalam arah sebaliknya maka
b
Untuk mengukur perpindahan benda, yakni jarak berarah dari tempat berangkat
s( a) ke tempat akhir s(b). Kemudian jika ingin mendapatkan jarak total yang
ditempuh benda selama a ≤ t ≤ b diharuskan menghitung
b
∫|v (t)|dt
a
Contoh 1
Sebuah benda berada pada posisi s=3 pada waktut=0 . Kecepatan pada waktu t
adalah v ( t )=5 sin 6 πx . Dimana posisi benda pada waktu t=2 , dan berapa jauh
benda tersebut bergerak selama waktu tersebut?
Penyelesaian:
1. Perpindahan benda (perubahan posisi) adalah
2
s ( 2 )−s ( 0 )=∫ v ( t ) dt
0
2
¿ ∫ 5 sin 6 πx dt
0
[ ]
2
−5
¿ cos 6 π t
6π 0
¿0
Jadi, s ( 2 )=s ( 0 ) +0=3+0=3.
2. Benda berada di posisi 3 pada waktu t=2. Jarak total yang ditempuh adalah
2 2
[ ]
1/ 6
−1
¿ 60 cos 6 πt
6π 0
¿ 20 π
Jadi, didapat sejauh 20 π benda tersebut bergerak atau disebut juga sebagai
jarak totalnya.
DAFTAR PUSTAKA
Martubi. 2005. Integrasi Fungsi. Modul Teknin UNY Jurusan Pendidikan Teknik
Otomotif. MAT. TKF 201- 03.
Mursita, Danang. 2015. Volume Benda Putar. Modul Matematika. Sekolah Tinggi
Teknologi Telkom Bandung.
Purcell, Edwin J dan Dale Verberg 2007. Kalkulus Jilid 1. Terjemahan oleh I
Nyoman Susila. Jakarta: Erlangga.
Yuniarto, Marcus. 2017. Integral. Modul Matematika Kelas XII IIS Semester 2 TA
2017/2018. SMA Santa Angela Bandung.