x F(x)F(x)
atauatau
y = -x+4
y=x
0 0
1 1
2 2
3 3
4 4
x
0 4
1 3
2 2
3 1
4 0
Grafik
Luas
Daerah arsir berupa segitu dengan alas = 2 satuan dan tinggi = 2 satuan.
L = ½.a.t
= ½.2.2 = 2 satuan luas
2. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = x2+x-2 dan garis y = x+2.
Jawab :
Tabel
x F(x)
F(x) atau
atau yy == x+2
x2+x-2
0 -2
1 0
2 4
3 10
4 18
x
0 2
1 3
2 4
3 5
4 6
Grafik
Luas
2
= ∫ x+2−x 2−x+ 2 dx
−2
2
= ∫ 4−x 2 dx
−2
1 3 2
= [4x- x ] ❑
3 −2
1 1
= [4(2) - 2
3
] – [4(-2) - (−2)3 ]
3 3
8 8
= [8- ] – [-8+ ]
3 3
= [16/3 + 16/3]
= 32/3
2
= 10 Satuan luas.
3
3. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh garis y = x2 dan kurva y = 2x+3
Jawab :
Tabel
x F(x) atauatau
F(x) y =y2x+3
= x2
0 0
1 1
2 4
3 9
4 16
x
0 3
1 5
2 7
3 9
4 11
Grafik
Luas
3
L= ∫ ( x 2) −( 2 x−3) dx
−1
3
= ∫ x2 −2 x +3 dx
−1
1 3 2 3
=[ x - x +3 x ] −1❑
3
= [1/3(3)3-(3)2 + 3(3)] – [1/3(-1)3-(-1)2 + 3(-1)]
= [9 + 13/3]
= 40/3
1
= 13 Satuan luas.
3
4. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = x2+x-2 dan garis x=1 dan x=3
Jawab :
Tabel
Grafik
Luas
1
L = −∫ ( x +x −2) dx
2
2
1 1 2❑
= −¿ [ 3
x + x −2 x ] 12❑
3 2
= −¿ [1/3(1)3 + 1/2(1)2 -2(1)] – [1/3(2)3 + 1/2(2)2 -2(2)]
= −¿ [-7/6 – 2/3]
= −¿ [-33/18]
= 33/18
15
=1 Satuan luas.
18
Jadi titik potong adalah (2, 1) dan (-1, 4), sehingga batas integral yang digunakan
adalah -1 sampai dengan 2.
8. Carilah luas yang diarsir dari gambar dibawah ini. Persamaan garisnya adalah
dan .
Supaya lebih mudah, lebih baik kita menghitung luas kurva terhadap sumbu y.
Sesuaikan persamaan kurva sehingga menjadi dan , lalu cari
titik potong nya.
Lakukan Integral dari kurva kanan dikurang kurva kiri. Gunakan batas integral dari -1
sampai 2.
Melihat gambar yang diarsir, cara untuk menyelesaikan adalah dengan membagi 2
daerah seperti gambar dibawah ini
Cari terlebih dahulu titik potong antara kurva y=2x dengan x+y=6.
Jadi luas yang diarsir adalah Luas Kurva I + Luas Kurva II = 6 cm.
10. Hitunglah luas daerah kurva , yang dibatasi sumbu y dan garis x = 5 !
Untuk menyelesaikan soal ini, pertama carilah titik potong dengan sumbu x. Lalu
supaya lebih jelas, gambarlah kurva tersebut.
Dari gambar terlihat bahwa ada 2 daerah dimana yang satu berada di bawah sumbu x
dan yang satu di atas sumbu x. Supaya penjumlahan kedua daerah tersebut benar,
maka kita perlu untuk memecahkan integral menjadi dua interval, yaitu dari 0-3, dan
dari 3-5.
Tanda minus pada luas daerah I perlu diabaikan karena tanda minus hanya
menandakan bahwa letak daerah berada di bawah sumbu x. Carilah luas kurva dengan
menambahkan kedua daerah tersebut
11. Tentukanlah luas daerah yang dibatasi oleh dan sumbu x !
Untuk grafik fungsi pangkat 3, perlu dianalisa ada berapa titik potong pada sumbu x
nya. Jika titik potong sumbu x lebih dari satu, maka untuk amannya, kita perlu
melakukan integral secara terpisah untuk masing-masing interval titik potong. Ini
karena dalam fungsi pangkat 3 terkadang ada fungsi naik dan fungsi turun yang saling
meniadakan. Jika kita langsung mengintegral tanpa memecah interval, hasilnya akan
salah.
Perhatikan bahwa luas B bernilai minus, karena letaknya yang di bawah sumbu x.
Inilah yang menyebabkan perhitungan integral secara langsung akan saling
meniadakan. Untuk menghitung luas, nilai minus ini harus kita abaikan, yang kita
perhitungkan hanya luas daerahnya saja.
Volume
12. Hitunglah volume benda putar dengan metode cincin yang terjadi jika dibatasi oleh
kurva y = x2 dan garis y = 4x diputar mengelilingi sumbu x sejauh 360 derajat.
Jawab :
Tabel
x F(x) atau
F(x) y =y 4x
atau = x2
0 0
1 1
2 4
3 9
4 16
x
0 0
1 4
2 8
3 13
4 16
Grafik
Volume
∆V ≈ π (R2 – r2) h
∆V ≈ π [(4x)2 – (x2)2] ∆x
∆V ≈ π (16x2 – x4) ∆x
V ≈ Σ π (16x2 – x4) ∆x
V = lim Σ π (16x2 – x4) ∆x
4
13. Hitunglah volume benda putar dengan metode cincin yang terjadi jika dibatasi oleh kurva
y = x2 + 1 dan garis y = x + 3 diputar mengelilingi sumbu x sejauh 360 derajat.
Jawab :
Tabel
x F(x)
F(x)atau
atauy y= =x+3
x2 +1
0 1
1 2
2 5
3 10
4 17
x
0 3
1 4
2 5
3 6
4 7
Grafik
Volume
∆V ≈ π r2 h
∆V ≈ π ( √ y )2 ∆y
V ≈ Σ π y ∆y
V = lim Σ π y ∆y
3
V= ∫ π y dy
0
3
V=π ∫ y dy
0
1 2
y
V=π [ 2
¿ 20❑ ¿❑
V = π (9/2)
V = 9/2 π
14. Hitunglah volume benda putar dengan metode cakram yang terjadi jika dibatasi oleh
kurva y = x2 dan garis y = 3 diputar mengelilingi sumbu y sejauh 360 derajat.
Jawab :
Tabel
x F(x) atau y = x2
0 0
1 1
2 4
3 9 Grafik
4 16
Volume
∆V ≈ π r2 h
∆V ≈ π [(x+3)2 – (x2 + 1)2] ∆x
∆V ≈ π (x2 +6x + 9) – (x4 + 2x2 +1) ∆x
V ≈ Σ π (8 + 6x - x2 – x4) ∆x
V = lim Σ π (8 + 6x - x2 – x4) ∆x
2
V = π ( 284/15 + 67/15)
V = 351/15π
15. Hitunglah volume benda putar dengan metode cakram yang terjadi jika dibatasi oleh
kurva y = x2 dan garis y = 2 diputar mengelilingi sumbu y sejauh 360 derajat.
Jawab :
Tabel
x F(x) atau y = x2 +1
0 1
1 2
2 5
3 10
4 17 Grafik
Volume
∆V ≈ π r2 h
∆V ≈ π ( √ y )2 ∆y
V ≈ Σ π y ∆y
V = lim Σ π y ∆y
2
V= ∫ π y dy
0
2
V=π ∫ y dy
0
1 2
y
V=π [ 2
¿ 20❑ ¿❑
V = π (4/2)
V = 2π
16. Hitung volume benda putar yang terbentuk jika daerah yang dibatasi oleh
kurva y = x , sumbu x, dan 0 ≤ x ≤ 2 diputar terhadap sumbu x
2
Metode cakram:
Metode cincin silinder:
17. Hitung volume benda putar yang terbentuk jika daerah yang dibatai oleh kurva y = x 2
x = –x + 4x
2 2
x + x – 4x = 0
2 2
2x – 4x = 0
2
2x(x – 2) = 0
2x = 0 atau x = 2
x = 0 atau x = 2
x=0→y=0 =0 2
x=2→y=2 =4 2
x = 2x
2
x – 2x = 0
2
x(x – 2) = 0
x = 0 atau x = 2
x=0→y=0 =0 2
x=2→y=2 =4 2
Jadi titik potong kurva dan garis adalah (0, 0) dan (2, 4)
Metode cakram:
Metode cincin silinder:
19. Jika daerah yang dibatasi oleh kurva x = (y – 2) dan garis x + y = 4 diputar
2
x+y=4→x=4–y
(y – 2) = 4 – y
2
y – 4y + 4 = 4 – y
2
y – 4y + 4 – 4 + y = 0
2
y – 3y = 0
2
y(y – 3) = 0
y = 0 atau y = 3
y=0→x=4–0=4
y=3→x=4–3=1
x = 6x – x
2 2
x + x – 6x = 0
2 2
2x – 6x = 0
2
2x(x – 3) = 0
x = 0 atau x = 3
x=0→y=0 =0 2
x=3→y=3 =9 2
Metode cakram:
**pada contoh 6 – contoh 8, karena digunakan kurva yang sama, hanya sumbu putar
yang berbeda, penjabaran kurva di atas tidak ditulis lagi.
Metode cincin silinder:
21. Hitung volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi oleh kurva y = x 2
Metode cakram:
Metode cincin silinder:
Titik Pusat (Centroid)
x́ =
¿
x¿ =
[ 2 5/ 2 x2 1
5
x −
5 0 ] =
1
5
= 0,48
5
[ ]
4
1
2 3 /2 x 1
∫¿ x − 2
3 4 0
0
¿
x 3 ¿2
√ 3¿ 2−¿ dx 1
1
ý =
¿
¿
¿ = 1
2
∫ [ x−x 6 ] dx
0
=¿
[
1 x2 x7 1
−
2 2 7 0 ] =
5
28
= 0,43
1 5 5
1
∫ ¿
∫ [ √ 3−x 3 ] dx 12 12
0
2 0
¿
Titik centroidnya : C(0,48; 0,43)
10 cm
1 cm
1cm 4cm
Jawab :
x́=
∑ (L. X ) =
L1 . X 1 + L2 . X 2 + L3 . X 3
=
10. ( 0,5 ) + 4. ( 2,5 )+ 4.(2,5)
= 1,38
∑ ( L) L1 + L2 + L3 10+ 4+ 4
ý=
∑ (L . Y ) =
L 1 . Y 1 + L2 . Y 2 + L 3 . Y 3
=
10. ( 5 ) + 4. ( 9,5 )+ 4.(0,5)
=
90
=5
∑ (L) L 1 + L2 + L3 10+ 4+ 4 18
Titik centroidnya : C(1,38;5)
25 cm
2 cm
11,5 cm
45 cm
2 cm
Jawab :
x́=
∑ (L. X ) =
L1 . X 1 + L2 . X 2
=
90. ( 12,5 ) +50.(12,5)
= 12,5
∑ ( L) L1 + L2 90+50
ý=
∑ (L . Y ) =
L 1 . Y 1 + L2 . Y 2
=
90. ( 22,5 )+50. ( 46 )
= 30,89
∑ (L) L 1 + L2 90+ 50
Titik centroidnya : C(12,5 ; 30,89)
27. Di ketahui seperti pada gambar dibawah ini, carilah nilai titik berat (centroid) dari
gambar tersebut !
Untuk menjawab soal di atas perhatikan langkah di bawah :
Untuk mencari titik centroid, maka penampang di potong menjadi 2 bagian ditandai
dengan garis merah putus-putus, bagian dibagi menjadi segi empat di bagian atas dan
segi tiga di bagian bawah, ditandai dengan A1 dan A2,serta masing-masing titik
centroid C1 dan C2.
Diketahui :
A1 = p x l = 100.120 = 12000 mm²
A2 = 1/2 x a x t =1/2.120x60= 3600 mm²
x1 = 40 mm
y1 = 40 mm
x2 = 60 mm
y2 = 110 mm
Jawaban:
Menghitung centroid
Jadi titik centroid penampang diatas berada pada titik (55,38 , 98,84) in
28. Sebuah karton berbentu huruf L dengan ukuran seperti pada gambar di bawah.
Jawab:
x1 = 0.5 . l1 = 2.5 cm
x2 = l2 + 0.5 . l1 = 5 + 5 = 10 cm
X = (å mi . xi)/(mi)
X = (m1.x1) + (m1.x1)/(m1 + m2)
X = (6 . 2.5 + 4 . 10)/(6 + 4)
X = (15 + 40)/(10) = 5.5 cm
x ̅ = (∑Axi)/(∑A)
= 1312,5/225
= 5,833 cm
y ̅ = (∑Ayi)/(∑A)
= 3562,5/225
= 15,833 cm
Jawab :
Gambar letak koordinat titik berat
pada bidang trapesium
32.
20 CM
8/2
8 CM YA
( 22/2 + 8 )
22 CM
YB
8 CM
Y A ( 20 . 8 + 8 . 22 ) = 20 . 8 . 8/2 + 8 . 22 . ( 22 /2 + 8 )
Y B = 30 CM – 16,88 CM = 13 , 12 CM
15 CM
Y A = Y B = 16 CM
15 CM 6 CM
15 CM
33. Tentukan letak koordinat titik berat dari bidang yang diarsir pada gambar berikut!
Pembahasan:
Bidang dibagi atas 2 bagian, yaitu persegi panjang yang dianggap utuh tidak berlubang dan lubang
berbentuk segitiga (bidang yang tidak diarsir).
Bidang I (Persegi panjang)
A1 = 8 x 6 = 48
x1 = 3
y1 = 4
Bidang II (segitiga)
A2 = ½ (8 x 3) = 12
x2 = 6 – (⅓ × tinggi segitiga) = 6 – (3/3) = 5
y2 = 4
Sehingga:
Dengan demikian koordinat titik berat bidang yang diarsir adalah (7/3 , 4)
34. Tentukan letak titik berat benda berbentuk huruf T seperti pada gambar berikut!
Pembahasan:
Bidang I (Persegi panjang bawah)
A1 = 2 × 4 = 8 cm²
x1 = 2 cm
y1 = 2 cm
Bidang II (Persegi panjang atas)
A2 = 2 × 4 = 8 cm²
x2 = 2 cm
y2 = 4 + 1 = 5 cm
Sehingga:
35. Tentukan koordinat titik berat dari bangun berikut terhadap sumbu x!
Pembahasan:
Diukur terhadap sumbu x artinya yang dicari adalah yo
Bangun I (persegi panjang)
A1 = 3 × 6 = 18
y1 = 1,5
Bangun I (segitiga)
A2 = ½ (3 × 3) = 4,5
y2 = 3 + (⅓ × tinggi segitiga) = 3 + 1 = 4
Sehingga,
36. Pada gambar dibawah ini sebuah benda terdiri dari tabung pejal dan kerucut. Tentukan titik berat
benda bervolume tersebut dari alasnya!
Pembahasan:
Bangun I (tabung pejal)
V1 = π r² t = π 3² (10) = 90 π
y1 = 5
Bangun I (kerucut)
V2 = ⅓ π r² t = ⅓ π 3² (12) = 36 π
y2 = 10 + (¼ × tinggi kerucut) = 10 + 3 = 13
Sehingga:
37. Pada gambar dibawah ini sebuah benda terdiri dari tabung pejal dan setengah bola pejal. Tentukan
titik berat benda bervolume tersebut dari alasnya!
Pembahasan:
Bangun I (tabung pejal)
V1 = π r² t = π 4² (10) = 160 π
y1 = 5
Bangun I (setengah bola pejal)
V2 = ½ volume bola = ½ (4/3 π R³) = ½ (4/3 π (4)³) = 42,7 π
y2 = 10 + (3/8 R) = 10 + (3/8 (4)) = 10 + 1,5 = 11,5
Sehingga:
√{ ( )}
b
dy 2
∴ s=∫ 1+ dx
a dx ❑
x6 1
2
= ∫
0
( )
1+
9 2
❑
dx
[(
= 6 1+
x6 3 2
9 2 0
= 6 [ 23,1−1 ]
❑
) ]
= 132,6 satuan
= ∫ 1+
0
(4 2
❑
dx )
=
[ 8
27
8
1+
9x 3 3
(
4 2 0
❑
) ]
= [ 21,57−1 ]
27
= 6,09 satuan
40. Tentukan panjang kurva x = 2 cos3 θ, y = 2 sin3 θ di antara titik-titik yang bersesuaian
dengan θ = 0 dan θ = π /2 .
Jawab :
3 dx 2 2
∴ x=2cos θ , ∴ =6 cos θ (−sinθ )=−6 cos θsinθ
dθ
d
∴ y =2 sin 3 θ , ∴ y =6 sin 2 θcosθ
dθ
2
dx
∴
( ) ( )
d θ ❑+ y ❑
d 2 =36 cos θ sin θ+36 sin θ cos θ
dθ
4 2 4 2
{√ ( ) }
π/2
dx 2
∴ s= ∫ d 2 dθ
0 d θ ❑+ y ❑
dθ ( )
π/2
= ∫ √ 36 sin2 θ cos 2 θ dθ
0
π/2
= ∫ 3 sin 2θdθ
0
= 3 [ −cos 2 θ π /2
2 0 ]
=3 [( ) ( ) ]
1
2
−
−1
2
= 3 satuan
Momen Inersia
2
42. Tentukan momen inersia terhadap sumbu-Y, area yang di batasi oleh y=9−x .
Jawab :
2 2
∴ y =9−x → x =9− y
2 1 2
∴ Iy=∫ x dy=∫ (9− y )dy =9 y− y
2
Jawab :
1 −1
∴ dA=b . dy=2 dy ,∴ y 2= t=2, ∴ y 1= t=−2
2 2
y2 2 2
∴ Ix = ∫ y dA=∫ y bdy=∫ 2 y 2 dy
2 2
− y1 2 −2
¿
[ ]
2 3 2
3
y
−2
¿
3[ ][
2 3 2
] 16 16 32
(2) − (−2)3 = + =
3 3 3 3
30
Jawab :
1 −1
∴ dA=b . dy=5 dy ,∴ y 2= t=15, ∴ y 1= t=−15
2 2
y2 2 15
∴ Ix= ∫ y dA=∫ y bdy= ∫ 5 y 2 dy
2 2
− y1 2 −15
¿
[ ]
5 3 15
3
y
−15
¿ [ 5
3 ][ 5
]
(15)3 − (−15)3 =5.625+ 5.625=11.250
3
4 3
Jawab :
1 3 1 3 1 27
Ix= at = ( 6 ) ( 3 )= ( 6 ) ( 27 )=
36 36 36 6
58. Hitung
❑
∬ ( 4 x + y ) dA dengan D= {( x , y ) │0 ≤ x ≤ 1,0≤ y ≤2 }
D
Jawab :
❑ 12
∬ ( 4 x + y ) dA=∬ ( 4 x+ y ) d y d x
D 00
1
= ∫
0
1
[ 1
2 ]
4 xy + y 2 2 dx
0
= ∫ ( 8 x +2 ) dx
0
= [ 4 x 2 +2 x ] 1
0
=6
59. Hitung
∭ ( x 2 + y 2 +z 2 ) dxdydz
Jawab :
3
∭ ( x 2 + y 2 +z 2 ) dxdydz = ∬ ( 2
3 )
x + y 2 x + z 2 x dydz
2 3 2 3
= ∫ 3 (
3
x y + y x+ z 3 xy dz
3 )
2 2 3 2 3
= x yz + x y z + xy z
3 3 3
Eigen Value and Vektor
([ ][ ])
λ
1 0
0 1
−
3 5
1 −1
v =0 [ ]
← Matriks I = 1 0
0 1
([ ] [ ] )
λ 0 − 3 5 v =0
0 λ 1 −1
([ ])
λ−3
−1
−5
λ+1
v =0
Det ([
λ−3 −5 v =0
−1 λ+1 ])
( ( λ−3 ) ( λ+1 ) −(−5 )(−1 ) )=0
( λ 2−2 λ−8 )=0
( λ−4 ) ( λ+2 )=0
λ = 4 dan λ = -2 ← Nilai eigen
Vektor Eigen
( λI −R ) v =0
([ λ−3
−1
−5
λ+1 ])
v =0
([ λ−3
−1 ] [ ])
−5 v 1 =0
λ+1 v 2
([ ] [ ]) [ ]
1 −5 v 1 = 0
−1 −5 v 2 0
Terbentuk sistem Persamaan Linier
v 1−5 v 2=0
−v 1−5 v 2=0
Diperoleh:
v 1=5 dan v 2=1
Pembuktian :
Rv=λv
[ ][ ] [ ]
3 5 5 =4 5
1 −1 1 1
[ ] []
20 =4 5
4 1
([
−5 −5 v 1 = 0
−1 −1 v 2 ] [ ]) [ ]
0
Terbentuk sistem Persamaan Linier
−5 v 1−5 v 2=0
−v 1−v 2 =0
Diperoleh:
v 1=1 dan v2 =−1
Pembuktian :
Rv=λv
[
3 5
1 −1 −1 ][ ] [ ]
1 =−2 1
−1
[ ] []
−2 =−2 5
2 1
Jawab :
[
−1 4
R= 3 −3 0
2
3 −1 −2 ] ?
([ ][ ]) [ ]
1 0 0 −1 4 2 1 0 0
λ 0 1 0 − 3 −3 0 v =0 ← Matriks I = 0 1 0
0 0 1 3 −1 −2 0 0 1
([ ] [ ] )
λ 0 0 −1 4 2
0 λ 0 − 3 −3 0 v =0
0 0 λ 3 −1 −2
([ ])
λ +1 −4 2
3 λ−4 0 v =0
3 −1 λ−3
([ ])
λ +1 −4 2
Det 3 λ−4 0 v =0
3 −1 λ−3
λ3 −6 λ2 +11 λ−6=0
λ = 1, λ = 2 dan λ = 3 ← Nilai eigen
Vektor Eigen
( λI −R ) v =0
([ ])
λ +1 −4 2
3 λ−4 0 v =0
3 −1 λ−3
([ ] [ ])
λ +1 −4 2 v1
3 λ−4 0 v v 2 =0
3 −1 λ−3 v 3
Untuk nilai λ = 1, maka:
([ ] [ ]) [ ]
2 −4 2 v 1 0
3 −3 0 v 2 = 0
3 −1 −2 v 3 0
Terbentuk sistem Persamaan Linier
2 v 1−4 v 2 +2 v 3=0
3 v 1−3 v 2+ 0=0
3 v 1−v 2−2 v 3=0
Diperoleh:
v 1=1, v2 =1 dan v 3=1
68.