Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
1) Pikulan
Agar seimbang pikulan menggunakan konsep segitiga yang sama kaki. 2 segitiga
sebagai penyangga tersebut juga menggunakan konsep phytagoras.
2) Tampah
Diterapkan dalam konsep geometri yakni ingkaran, sudutnya 360° , tidak memiliki titik
sudut, memiliki jari-jari.
3) Kukusan
Menerapkan konsep bangun ruang Kerucut tanpa tutup, Memiliki satu titik puncak.
4) Siwur-Irus
Berbentuk Bola, memiliki satu sisi lengkung.
5) Waktu Pelaksanaan Begalan
Seni Begalan di Kabupaten Banyumas rata-rata dilaksanakan dalam waktu 18
menit. waktu pembukaan dan awalan (3 menit), waktu memberi nasehat dan penjelasan
apa saja yang di bawa (12 menit), serta waktu pemecahan kendil dan perebutan (3
menit). Pembagian ketiga waktu ini menggunakan konsep pecahan dalam matematika
yakni sebagai berikut:
18=3+12+ 3
Kedua ruas dibagi dengan 18 yang merupakan total waktu yang dibutuhkan
18 3 12 3
= + +
18 18 18 18
1 4 1
⇔ 1= + +
6 6 6
Berdasarkan hasil analisis beberapa unsur dalam seni Begalan di Kabupaten Banyumas di
atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa beberapa topik atau materi dalam mata pelajaran
matematika di sekolah mendukung untuk mendasari penerapan budaya di lingkungan
masyarakat. Materi tersebut diantaranya: teorema phytagoras, lingkaran, bangun ruang
kerucut dan bola, serta yang terakhir adalah pecahan.
B. Alun-alun Purwokerto sebelum renovasi
Berbicara tentang alun-alun, tentunya kota ataupun daerah lain juga memiliki sebuah
lahan terbuka digunakan untuk ruang publik masyarakat sekitar yang dinamakan alun-alun.
Sebelum menjadi seperti sekarang, dahulu alun-alun Kota Purwokerto memiliki dua buah
pohon beringin kembar yang masing-masing dikurung atau dipagari dengan pagar besi yang
berada tepat di tengah alun-alun apabila dihitung dengan sudut matematika. Masyarakat
dahulu menyebutnya dengan wringin kurung yang berarti beringin yang dikurung. Di antara
kedua pohon beringin tersebut terdapat sebuah jalan yang memotong keduanya.
Kedua bagian lapangan alun-alun ini berbentuk persegi panjang dan memiliki ukuran
yang tepat sama. Sehingga dapat dikatakan keduanya kongruen dan sebangun. Maka dari itu
materi dalam mata pelajaran yang mendasarinya anatara lain: persegi panjang,
kekongruenan, dan kesebangunan.