Anda di halaman 1dari 17

ATIKA RATNA DEWI, S.Si., M.

Sc
INTEGRAL LIPAT DUA
Integral untuk fungsi satu variable, kita
membentuk suatu partisi dari interval [a,b] menjadi
interval-interval yang panjangnya Δxk , k = 1, 2, 3, ….n
b n

 f ( x) dx  lim  f(x k ) x k
n 
a k 1

Dengan cara yang sama, Kita definisikan integral


untuk fungsi dua variable.
Misalkan fungsi z = f(x,y) didefinisikan pada suatu
daerah tertutup R di bidang xoy. Kemudian daerah ini
dibagi atas n buah sub daerah yang masing-masing
luasnya A1 , A2 , A3 …… An
Dalam setiap sub daerah, pilih suatu titik Pk(xk, yk )

dan
n bentuklah jumlah :
 f ( x , y ) A  f ( x , y ) A  f ( x , y ) A  .......  f ( x , y ) A
k 1
k k k 1 1 1 2 2 2 n n n

Jika jumlah sub daerah makin besar (n→∞), maka


integral rangkap (lipat dua) dari fungsi f(x,y) atas
daerah R didefinisikan : n
 f ( x, y)dA  lim  f ( x , y )
R
n
k 1
k k k A
Untuk menghitung integral lipat dua dapat
digunakan integral berulang yang ditulis dalam
bentuk :
b  y  f 2 ( y ) 
a. f ( x, y )dA   f ( x, y )dxdy     f ( x, y ) dx dy
R R a  y  f1 ( y ) 
 dimana integral yang ada dalam kurung harus
dihitung terlebih dahulu dengan menganggap
variabel y konstanta, kemudian hasilnya diintegral
kembali terhadap y.
  b  y  f2 ( y )
 
b.  f ( x, y )dA   f ( x, y )dydx     f ( x, y )dy dx
 R R a y  f1 ( y ) 
 dimana integral yang ada dalam kurung harus
dihitung terlebih dahulu dengan menganggap
variable x konstanta, kemudian hasilnya diintegral
kembali terhadap x.

Jika integral lipat dua diatas ada, maka (a) dan (b)
secara umum akan memberikan hasil yang sama.
INTEGRAL LIPAT DUA DENGAN BATAS PERSEGI PANJANG

Bentuk umum :

 f ( x, y)dA   f ( x, y)dxdy
R
dimana : R = { (x,y) ; a ≤ x ≤ b, c ≤ y ≤ d }
 a,b,c dan d adalah konstanta

d
R
c

 a b
Contoh :
1 2

1.   dxdy
0 1
4 2

 
2 2
2. ( x  y ) dxdy
2 1

4 2

3. 
2
( xy  3 y )dydx
2 1


4 2

4.  (sin   r cos 2 )ddr


2 0
Jawab :
INTEGRAL LIPAT DUA DENGAN BATAS BUKAN PERSEGI
PANJANG
b f 2 ( x)

a.  f ( x, y )dA    f ( x, y)dy dx
R x  a y  f1 ( x )

dimana :
 R = { (x,y) ; f1(x) ≤ y ≤ f2(x) ,a ≤ x ≤ b }
d f2 ( y )

b.  f ( x, y )dA    f ( x, y)dx dy
R y c x  f1 ( y )

dimana :
R = { (x,y) ; f1(y) ≤ x ≤ f2(y) ,c ≤ y ≤ d }
Contoh
1 x

  xy dydx
2
1
0 x2
2 3y
2.   ( x  y)dxdy
1 y

1 x2  x
3.   x dydx
0 2 x2


2 sin 2
4.    2drd
cos 2
Jawab :
INTEGRAL LIPAT TIGA
Integral lipat tiga  f ( x, y, z )dV dari suatu fungsi tiga
R
variabel bebas thd. daerah R, dimana fungsi bernilai
tunggal dan kontinu, merupakan suatu pengembangan
dari integral tunggal dan integral lipat dua.
Jika f(x,y,z) = 1, maka integral menjadi :

 f ( x, y, z )dV   dV


R
dapat diartikan pengukuran

volume daerah R
Dalam koordinat tegak lurus , integral tersebut dapat
dinyatakan dalam bentuk :
x2 y2 ( x ) z2 ( x , y )

 f ( x, y, z )dV   
R

x1 y1 ( x ) z1 ( x , y )
f(x, y, z)dzdydx

dimana :
x 1 ≤ x ≤ x2
y1 (x) ≤ y ≤ y2(x)
z1 (x,y) ≤ z ≤ z2(x,y)
Contoh :
2 3 4
1.    xyz dzdydx
1 2 3

1 x xy
2.   2z dzdydx
0 x2 0

1 x2 x y
3.    2xz dzdydx
0 x -2 0

1 2 x x 2 y
4.    (x  2z) dzdydx
0 x 0
Jawab :
1 x xy
2.   2z dzdydx
0 x2 0

Anda mungkin juga menyukai