Anda di halaman 1dari 16

INTEGRAL RANGKAP DUA

Dosen pengampu : Ibu Ammamiaritha M.pd

KELOMPOK 4
· Nadia friska (0305202008)
· Leli setiani (0305202125)
· Fitri ramayani (0305203111)
· Aizian fatmah ( 0305202122)
· Anggi basmara (0305202124)
· Nur sofia (0305203105)
INTEGRAL
GANDA Integral untuk fungsi satu variable, kita
membentuk suatu partisi dari interval [a,b] menjadi
interval-interval yang panjangnya Δxk , k = 1, 2, 3,
….n b n

a f (x) dx  lim k
n
1
f(x k ) x k
Dengan cara yang sama, Kita definisikan integral
untuk fungsi dua variable.
Misalkan fungsi z = f(x,y) didefinisikan pada suatu
daerah tertutup R di bidang xoy. Kemudian daerah ini
dibagi atas n buah sub daerah yang masing-masing
luasnya A1 , A2 , A3 …… An
 Dalam setiap sub daerah, pilih suatu titik P k (x k , y k )
 dan bentuklah jumlah :
n

 f (x , y ) A  f (x , y ) A  f (x , y ) A ....... f
k k k 1 1 1 2 2 2

(xn, yn)nA
 Jika
k1
jumlah sub daerah makin besar (n→∞), maka
integral rangkap (lipat dua) dari fungsi f(x,y) atas
daerah R didefinisikan :
n

n  f (x
R f (x, y)dA  lim k , yk ) k A
k 1
Untuk menghitung integral lipat dua dapat
digunakan integral berulang yang ditulis
dalam bentuk :

b y f2

a. f (x, y)dA   f (x,  ( y) 1 f (x, y)dxdy
a  y f ( y )
y)dxdy
 R dimana integralR
yang ada dalam kurung harus
dihitung terlebih dahulu dengan menganggap
variabel y konstanta, kemudian hasilnya
diintegral kembali terhadap y.

b  y f 
 b.  2

 
R
f (x, y)dA  R f (x, y)dydx  (y) 1 f (x, y)dydx
a  y f
 dimana integral yang ada dalam( ykurung )
harus
dihitung terlebih dahulu dengan menganggap
variable x konstanta, kemudian hasilnya
diintegral kembali terhadap x.

 Jika integral lipat dua diatas ada, maka (a) dan (b)
secara umum akan memberikan hasil yang sama.
INTEGRAL LIPAT DUA DENGAN BATAS PERSEGI PANJANG

 Bentuk umum :

 f (x, y)dA   f (x, y)dxdy


R
 dimana : R = { (x,y) ; a ≤ x ≤ b, c≤ y≤
 a,b,c dan d adalah
d } konstanta

d
R
c

 a b
Contoh :
12

1. 0 1
dxdy 4 2

2.   y 2 )dxdy
 ( x 2

4221

3.  (xy  3y 2 )dydx


2 1
4

2

4.   (sin   r cos 2 )ddr


2 0
INTEGRAL LIPAT DUA DENGAN BATAS BUKAN PERSEGI PANJANG
b f 2 ( x)

a.  f (x, y)dA   f (x, y)dy dx


 y  f1 ( x)

R
dimana
xa
:
 R = { (x,y) ; f1(x) ≤ y ≤ f2(x) ,a ≤ x ≤ b
}
f2 ( y)
d

 f (x, y)dx dy
b.  f (x, y)dA   x f1 ( y)
R
yc
dimana :
R = { (x,y) ; f1(y) ≤ x ≤ f2(y) ,c ≤ y ≤ d
}
Contoh
1
 x
1   xy
0 x2
22 3
y
dydx
2.   (x  y)dxdy
11 x 2  x y
3.  x
0 2 x2
dydx
 sin 2
2

4.   2drd
 cos2 
APLIKASI INTEGRAL LIPAT DUA
 Aplikasi integral lipat dua yang bentuk umumnya :

 f (x, y) dA
R

dapat dijelaskan sbb :

1. LUAS
 Luas bidang dapat dipandang sebagai integral lipat
dua jika f(x,y) = 1 , sehingga integral lipat dua
menjadi :

A   dA atau A   dxdy   dydx


R R R
Dalam koordinat polar :
 2  2

contoh :
A  
R
dA  
1    d
1
d
1. Hitung luas daerah yang dibatasi oleh y = 0, x + y
= 2 dan 2y = x + 4
2. Hitunglah luas daerah yang dibatasi
oleh parabola-parabola : y 2 = 4 – x
dan y 2 = 4 – 4x
3. Hitung :
R
A  dA
dengan R adalah daerah dikuadran pertama
yang berada diluar lingkaran r=2 dan di dalam
kardioda r = 2(1+cos ѳ)
2. VOLUME
 Jika z=f(x,y) adalah persamaan permukaan , maka:

V   f (x, y) dxdy
R

adalah volume benda antara permukaan dan bidang


xoy.

 Contoh :
Hitung volume benda yang dibatasi oleh selinder
x 2 + y 2 = 4 dan bidang-bidang y + z = 4 dan z
=0
3. Massa
Jika f(x,y) dipandang sebagai massa jenis
(massa persatuan luas ), maka :

 f (x, y)dxdy
R
merupakan massa dari benda itu.

contoh :
Sebuah lamina (pelat tipis) dengan kerapatan f(x,y)=xy
dibatasi oleh sumbu x, garis x = 2 dan kurva y=x 3
Tentukan massa totalnya.
4. Pusat Massa
Jika f(x,y) merupakan massa jenis dari lamina (pelat
tipis), maka pusat massanya : (x,y) adalah sbb :

M 
x Y  S
x f (x, y)dA M  y f (x, y)dA
M y M
X
 S
,
 f (x, y)dA  f (x, y)dA
S S

Contoh :
Tentukan pusat massa dari lamina yang mempunyai
Kerapatan f(x,y) = xy dan dibatasi oleh sumbu x , garis
x = 2 dan kurva y = x 3
5. Momen Inersia
Momen Inersia dari pelat tipis yang mempunyai
Kerapatan f(x,y) terhadap sumbu x dan sumbu y
adalah :
I x   y f (x, I y   x f (x,
y)..dA 2 y)..dA 2
R
,
R
Sedangkan momen inersia terhadap sumbu z ( titik
asal ) :
2 2

Contoh :
Tentukan momen inersia terhadap sumbu x, y dan z
Untuk lamina yang mempunyai kerapatan xy dan
dibatasi sumbu x , garis = 2 dan kurva y = x 3

Anda mungkin juga menyukai