Diferensial Numerik

Contoh-contoh masalah turunan fungsi (diferensial) dalam

fisika:
 menentukan kecepatan dari posisi 
 dv
 menentukan percepatan dari kecepatan a (t ) 
dt
 menentukan laju aliran dari data volume
 menentukan gaya dari momentum
 dp
F
dt

Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021

 Secara umum, jika suatu fungsi f(x) diketahui maka
turunannya dapat dihitung dengan cara analitik.

Contoh pendiferensialan analitik:

Sebuah bola dilempar ke atas dari atap sebuah gedung mempunyai
persamaan ketinggian setiap saat:
yt  100  8t  5t 2
Tentukan persamaan kecepatannya setiap saat. Tentukan kecepatan
bola 3 s setelah dilempar.
dy d
vt   (100  8t  5t 2 )  8  10t
dt dt

vt 3  8  10(3)  22m/s
Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021
Contoh pendiferensialan analitik:
Kecepatan jatuh seorang penerjun payung memenuhi persamaan:
gm    t 
c
dv
vt   1  e m
 a (t )   ...
c   dt
Tentukan persamaan percepatan penerjun setaip saat. Tentukan
percepatan penerjun 10 s setelah melompat.

Contoh pendiferensialan analitik:

Pada suatu rangkaian listrik RLC, besar muatan listrik yang
tersimpan dalam kapasitor sebagai fungsi waktu dinyatakan dengan
persamaan
Rt   1   R 2  dq


qt   q o e 2 L cos t      i (t )   ...
  LC   2 L   dt
 
Tentukan persamaan arus yang mengalir pada rangkaian.
Lebih sulit, tapi masih bisa didiferensialkan dengan aturan rantai.
Tetapi untuk situasi dimana yang diketahui adalah sekelompok nilai
yang diskrit,
[ f  xi ]

(misalnya data hasil eksperimen) maka turunannya tidak bisa dihitung

dengan metode analitik.

t (s) v (m/s)
Contoh kasus 0,0 0,00
Tentukan percepatan setiap saat dari data 10,0 227,04
kecepatan setiap saat sebuah roket seperti
15,0 362,78
pada tabel.
 Percepatan tidak dapat ditentukan 20,0 517,35
dengan pendiferensialan numerik. 22,5 602,97
30,0 901,67

Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021

Arti Diferensial / Turunan dari Sebuah Fungsi
Dari ke tiga fungsi berikut, yang mana yang paling cepat berubah?
Fungsi mana yang nilai y -nya paling cepat naik bila nilai x –nya
bertambah? 18
16
14
12
10
y = f(x)= 3
y

8
6 y=f(x)=2x
4 y= f(x)=x*x
2
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

x
• Pada fungsi y = f (x) = 3, nilai y tidak berubah walaupun nilai x
bertambah (laju perubahan y terhadap x adalah nol)
• Pada fungsi y = f (x) = 2x, nilai y bertambah 2 bila nilai x bertambah 1
(laju perubahan y terhadap x adalah 2)
• Bagaimana dengan fungsi y = f (x) = x*x ??
Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021
Buat garis singgung pada kurva, dan hitung kemiringan (gradien) nya!
18
16
14
12
10
y = f(x)= 3
y

8
y=f(x)=2x
6
y= f(x)=x*x
4
2
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

x garis singgung

• Pada fungsi y = f (x) = 3, garis singgung berupa garis datar (tidak miring
atau kemiringan = nol, di titik manapun).
• Pada fungsi y = f (x) = 2x, garis singgung berupa garis miring
(kemiringan garis singgung = 2, di titik manapun).
Kemiringan garis singgung pada kurva = laju perubahan fungsi
Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021
Bagaimana menentukan laju Nilai rata-rata fungsi dalam selang
perubahan fungsi yang tidak waktu x = 2 dan x = 4:
linier (kurva lengkung ) ini? y f x f  f xi  f 4  f 2 
Misalnya  
x x f  xi 42
f x   x 2 y 16  4 12
  6
18
x 4  2 2
16
y  f x 
Nilai ini sama dengan kemiringan
garis potong pada kurva (garis
14

12
biru).
10
y

8
Nilai rata-rata fungsi dalam selang
6
waktu x = 2 dan x = 3:
y f x f  f xi  9  4 5
4

2    5
x x f  xi 3 2 1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Nilai ini sama dengan kemiringan
x
garis potong pada kurva (garis
merah).
Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021
Tentukan nilai f’(x) di x = 2
f x  x   f x   x  x   x 2
2
f ' x   lim  lim  lim (2 x  x)  2 x
x  0 x x  0 x x  0

18
f ' x   2 x f ' 2  2 * 2  4
16
14
12
Gradien (kemiringan = m)
10 garis singgunga pada kurva
di titik (2, 4) adalah
y

8
6
4 y 8  0 8
m   4
2 x 3  1 2
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

Gradien garis singgung = nilai turunan (diferensial) fungsi

pada titik tersebut.
Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021
Diferensial Numerik
Turunan Pertama
Turunan fungsi f (x) adalah
fungsi lain yaitu f ’(x) yang
nilainya pada sembarang f x  x 
titik x adalah

f x  x   f x  f x 
f x   lim
'
x 0 x
f dx x x  x
f ' x   lim 
x 0 x dt
Untuk x yang berhingga, f x  x   f x 
turunan dapat diaproksimasi f x  
'

x
dengan
Skema Beda Maju (forward-difference)
f x  x   f x  untuk menghitung turunan pertama
f x  
'

x Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021

Tentukan percepatan pada t = 15 s dari data kecepatan terhadap
waktu berikut:

t (s) v (m/s) Dari ilmu mekanika diketahui bahwa

5,0 0,00 percepatan adalah turunan dari kecepatan
terhadap waktu:
10,0 227,04
dv
15,0 362,78 at    v' t 
dt
20,0 517,35
Dengan skema beda maju di atas dapat dihitung
25,0 602,97
30,0 901,67 vt  t   vt 
at   v t  
'

t

v15  5  v15 v20  v15 517,35  362,78

a15  v 15 
'
 
5 5 5
154,57
a15  v 15 
'
 30,91
5
Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021
Diferensial Numerik dengan Pendekatan Deret Taylor

Skema Beda Maju (Forwad Difference)

Uraian Taylor untuk f(x+h) adalah
h2 h3
f ( x  h)  f ( x)  hf ' ( x)  f ' ' ( x)  f ' ' ' ( x)  ...
2! 3!
Bila dipotong sampai suku yang sebanding dengan h maka

f ( x  h)  f ( x)  hf '( x)

Sehingga diperoleh pernyataan untuk f ' x 

f ( x  h)  f ( x ) Skema Beda Maju (forward-difference)

f '( x) 
h untuk menghitung turunan pertama

Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021

Skema Beda Mundur (Backward-Difference)
Uraian Taylor untuk f(x-h) adalah
h2 h3
f ( x  h)  f ( x)  hf ' ( x)  f ' ' ( x)  f ' ' ' ( x)  ...
2! 3!
Bila dipotong sampai suku yang sebanding dengan h maka

f ( x  h)  f ( x)  hf ' ( x)

f ( x)  f ( x  h) Skema beda mundur (backward-difference)

f '( x) 
h untuk menghitung turunan pertama

Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021

Skema Beda Tengah (Central Difference).
h2 h3
f ( x  h)  f ( x)  hf ' ( x)  f ' ' ( x)  f ' ' ' ( x)  ...
2! 3!

h2 h3
f ( x  h)  f ( x)  hf ' ( x)  f ' ' ( x)  f ' ' ' ( x)  ...
2! 3!

Selisih keduanya adalah

2h 3
f ( x  h)  f ( x  h)  2hf ' ( x)  f ' ' ' ( x)  ...
3!
Bila dipotong sampai suku yang sebanding dengan h3
f ( x  h)  f ( x  h)  2hf '( x)

f ( x  h)  f ( x  h) Skema Beda Tengah

f '( x) 
2h untuk menghitung turunan pertama

Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021

Tentukan turunan pertama dari f(x)

x f (x) f 1  f 0 1  0

f ' 0   1
0 0 1 1

1 1 f 2   f 1 4  1
f ' 1   3
1 1
2 4
f 3  f 2  9  4
3 9 f ' 2   5
1 1
4 16
f 4   f 3 16  9
5 25 f ' 3   7
1 1
f 5  f 4  25  16
f 4  
'
 9
Dengan skema beda maju 1 1
(forward-difference)
f 6  f 5 ? 25
f ( x  h)  f ( x ) f ' 5    ? (Tdk bisa dihitung !)
f '( x)  1 1
h
Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021
 f ( x  h )  f ( x  h)
Dengan skema beda tengah f '( x) 
2h
f 1  f  1 1  ?
f ' 0    ? Tidak bisa dihitung
2(1) 2

f 2   f 0 4  0
f ' 1   2
2(1) 2

f 3  f 1 9  1
f ' 2    4
2(1) 2

f '
3  f 4  f 2  16  4  6
2(1) 2

f 5  f 3 25  9
f ' 4    8
2(1) 2

f 6   f 4 ? 16
f 5 
'
  ? (Tdk bisa dihitung !)
2(1) 2
Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021
 f'(x)
x f(x)
FD BD CD Seharusnya
0 0 1 -- -- 0
1 1 3 1 2 2
2 4 5 3 4 4
3 9 7 5 6 6
4 16 9 7 8 8
5 25 -- 9 -- 10

Sebenarnya data tersebut mewakili fungsi f x   x 2

yang turunannya adalah f x   2 x

CD lebih teliti!
Jadi, gunakan CD, kecuali untuk data pertama gunakan FD dan
untuk data terakhir gunakan BD.
Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021
 Pseudo-code Diferensial Numerik (untuk data diketahui)
Bisa juga dibaca dari file data.
Pelajari kembali operasi file data
dalam Pascal.

Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021

Bisa juga disimpan ke file data.
Pseudo-code Diferensial Numerik (untuk fungsi diketahui)
Deklarasi Fungsi:
f(x) Iterasi:
Input: For i  2 to N-1
xi (batas kiri) Begin
xf (batas kanan) df [i ]   f ( x  x)  f ( x  x)  /(2 * x)
N (Jumlah data)
Cetak :
Inisialisasi: i, xi , f(xi), df [i]
x  x f  xi /( N  1)
x  x + x
i0
End
df [1]   f ( xi  x)  f ( xi )  / x
df [ N ]   f ( x f )  f ( x f  x) / x
Cetak : Cetak :
i, xi , f(xi), df [i] i, xi , f(xi), df [i]
x  xi  x
Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021
Skema Forwad Difference yang Lebih Teliti

Uraian Taylor untuk f(x+h) adalah

h2 h3
f ( x  h)  f ( x)  hf ' ( x)  f ' ' ( x)  f ' ' ' ( x)  ... (1)
2! 3!
Uraian Taylor untuk f(x+2h) adalah

f ( x  2h)  f ( x)  2hf ' ( x)  2h 2 f ' ' ( x)  43 h 3 f ' ' ' ( x)  ... (2)
4  1  2  :
4 f ( x  h)  f x  2h   4 f ( x)  f x   4hf ' ( x)  2hf ' ( x)  23 h 3 f ' ' ' ( x) 
Bila dipotong sampai suku yang sebanding dengan h3
( Ingat, skema FD sebelumnya hanya dipotong sampai suku yang sebanding dengan h2 )

 f x  2 h   4 f ( x  h )  3 f ( x )
f ' ( x) 
2h
Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021
 f'(x)
x f(x)
FD BD CD Seharusnya FD lebih teliti
0 0 1 -- -- 0 0
1 1 3 1 2 2
2 4 5 3 4 4
3 9 7 5 6 6 6
4 16 9 7 8 8
5 25 -- -- -- 10

 f x  2 h   4 f ( x  h )  3 f ( x ) (Lebih teliti dari FD sebelumnya)

f ' ( x) 
2h
 f 3  2 *1  4 f (3  1)  3 f (3)
f ' (3) 
 f 0  2 *1  4 f (0  1)  3 f (0) 2(1)
f ' ( 0) 
2(1)
 f 5  4 f (4)  3 f (3)
f ' (3) 
 f 2  4 f (1)  3 f (0) 2(1)
f ' (0) 
2(1)  25  4(16)  3(9)  25  64  27
f ' (3)   6
440 2(1) 2
f ' ( 0)  0
2(1)
Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021
Skema Backward Difference yang Lebih Teliti
Uraian Taylor untuk f(x-h) adalah
h2 h3
f ( x  h)  f ( x)  hf ' ( x)  f ' ' ( x)  f ' ' ' ( x)  ... (1)
2! 3!
Uraian Taylor untuk f(x-2h) adalah

f ( x  2h)  f ( x)  2hf ' ( x)  2h 2 f ' ' ( x)  43 h 3 f ' ' ' ( x)  ... (2)
4  1  2  :
4 f ( x  h)  f x  2h   3 f ( x)  2hf ' ( x)  23 h 3 f ' ' ' ( x) 
Bila dipotong sampai suku yang sebanding dengan h3
( Ingat, skema FD sebelumnya hanya dipotong sampai suku yang sebanding dengan h2 )

f x  2h   4 f ( x  h)  3 f ( x)
f ' ( x) 
2h
Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021
 f'(x)
x f(x)
FD BD CD Seharusnya
0 0 1 -- -- 0
1 1 3 1 2 2
2 4 5 3 4 4
3 9 7 5 6 6
4 16 9 7 8 8
5 25 -- -- -- 10

f x  2 h   4 f ( x  h )  3 f ( x ) f 0   4 f (1)  3 f (2)
f ' ( x)  f ' (2) 
2h 2(1)

f 2  2 *1  4 f (2  1)  3 f (2) f ' (2) 

0  4  12
4
f ' (2) 
2(1) 2(1)

(Lebih teliti dari BD sebelumnya)

Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021
Turunan Pertama dengan Ekstrapolasi Richardson
h2 h3
f ( x  h)  f ( x )  hf ' ( x)  f ' ' ( x)  f ' ' ' ( x)  ... (1)
2! 3!
h2 h3
f ( x  h)  f ( x)  hf ' ( x)  f ' ' ( x)  f ' ' ' ( x)  ... (2)
2! 3!

1  2 :
2h 3
f ( x  h)  f ( x  h)  2hf ' ( x)  f ' ' ' ( x)  ...
3!

f ( x  h)  f ( x  h ) 1 2
f ' ( x)   h f ' ' ' ( x)  ...
2h 6

f ( x  h)  f ( x  h)
f ' ( x)   kh 2 ..... (A)
2h

Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021

f ( x  2h)  f ( x)  2hf ' ( x)  2h 2 f ' ' ( x)  43 h 3 f ' ' ' ( x)  ... (3)

f ( x  2h)  f ( x)  2hf ' ( x)  2h 2 f ' ' ( x)  43 h 3 f ' ' ' ( x)  ... (4)

3  4 :
f ( x  2h)  f x  2h   4hf ' ( x)  83 h 3 f ' ' ' ( x)  ...

f ( x  2h)  f x  2h  4 2
f ' ( x)   6 h f ' ' ' ( x)  ...
4h

f ( x  2h)  f x  2h 
f ' ( x)   4kh 2 ... (B)
4h

Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021

4A   B :

4 f ( x  h )  4 f x  h   f ( x  2 h )  f x  2 h 
4 f ' ( x)  f ' ( x)   
2h  4h 

8 f ( x  h)  8 f x  h   f ( x  2h)  f x  2h 
3 f ' ( x)   
4h  4 h 

f x  2h   8 f x  h   8 f ( x  h)  f ( x  2h)
f ' ( x) 
12h
Skema Ekstrapolasi Richardson
untuk menghitung turunan pertama

Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021

Soal Latihan:

1. Tentukan turunan pertama dari f  x   x 2

dengan metode BD, CD, FD
biasa untuk x = 4 dengan ∆x = 1.
2. Soal yang sama dengan Nomor 1 untuk x = 6 dengan ∆x = 2.
3. Tentukan turunan pertama dari f x   x 2
CD biasa, CD lebih teliti,
CD ekstrapolasi Richardson untuk x = 4 dengan ∆x = 1.
4. Lakukan hal yang sama dengan soal 1 dan 3 tapi untuk f x   x 3
 f ( x  h)  f ( x )
f '( x) 
h
f ( x  h)  f ( x  h )
f '( x) 
2h

f ( x )  f ( x  h)
f '( x) 
h

f x  2 h   8 f x  h   8 f ( x  h )  f ( x  2 h )
f ' ( x) 
12h
 f ( x  h)  f ( x )
f '( x) 
h
f ( x  h)  f ( x  h )
f '( x) 
2h

f ( x )  f ( x  h)
f '( x) 
h

f x  2 h   8 f x  h   8 f ( x  h )  f ( x  2 h )
f ' ( x) 
12h
 f ( x  h)  f ( x )
f '( x) 
h
f ( x  h)  f ( x  h )
f '( x) 
2h

f ( x )  f ( x  h)
f '( x) 
h

f x  2 h   8 f x  h   8 f ( x  h )  f ( x  2 h )
f ' ( x) 
12h
Soal Latihan

5. Posisi jet tempur di landasan kapal induk dicatat selama

pendaratan seperti dalam tabel dimana x adalah jarak dari ujung
kapal induk. Tentukan: (a) kecepatan dan (b) percepatan
menggunakan diferensial numerik.

t (s) 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0

x (m) 153 185 208 249 261 271 273
Turunan Kedua

Cara Pertama:
Hitung turunan pertama dengan metode yang sudah
dijelaskan sebelumnya,
kemudian turunkan hasilnya sekali lagi.

Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021

Cara Kedua

Central difference:
h2 h3
f ( x  h)  f ( x)  hf ' ( x)  f ' ' ( x)  f ' ' ' ( x)  ... (1)
2! 3!
h2 h3
f ( x  h)  f ( x)  hf ' ( x)  f ' ' ( x)  f ' ' ' ( x)  ... (2)
2! 3!

1  2 :
f ( x  h)  f ( x  h)  2 f ( x)  h 2 f ' ' ( x)  h 4 f ' ' ' ' ( x) / 12  ..

Bila dipotong sampai suku yang sebanding dengan h4

f ( x  h)  2 f ( x )  f ( x  h)
f ' ' ( x) 
h2
Forward Difference
h2 h3
f ( x  h)  f ( x)  hf ' ( x)  f ' ' ( x)  f ' ' ' ( x)  ... (1)
2! 3!

f ( x  2h)  f ( x)  2hf ' ( x)  2h 2 f ' ' ( x)  43 h 3 f ' ' ' ( x)  ... (2)

2h 2 2h 3
2  (1)  2 f ( x  h)  2 f ( x)  2hf ' ( x)  f ' ' ( x)  f ' ' ' ( x)  ... (3)
2! 3!
3  2 :
2 f ( x  h)  f ( x  2h)  f ( x)  h 2 f ' ' ( x)  Ch 3 f ' ' ' ( x)  ...
Bila dipotong sampai suku yang sebanding dengan h4
2 f ( x  h )  f ( x  2h)  f ( x )  h 2 f ' ' ( x )

f ( x )  2 f ( x  h)  f ( x  2 h)
f ' ' ( x) 
h2
 Backward Difference
h2 h3
f ( x  h)  f ( x)  hf ' ( x)  f ' ' ( x)  f ' ' ' ( x)  ... (1)
2! 3!

f ( x  2h)  f ( x)  2hf ' ( x)  2h 2 f ' ' ( x)  43 h 3 f ' ' ' ( x)  ... (2)

2h 2 2h 3
2  (1)  2 f ( x  h)  2 f ( x)  2hf ' ( x)  f ' ' ( x)  f ' ' ' ( x)  ... (3)
2! 3!
3  2 :
2 f ( x  h)  f ( x  2h)  f ( x)  h 2 f ' ' ( x)  Ch 3 f ' ' ' ( x)  ...

Bila dipotong sampai suku yang sebanding dengan h4

2 f ( x  h)  f ( x  2 h)  f ( x )  h 2 f ' ' ( x )

f ( x )  2 f ( x  h)  f ( x  2h)
f ' ' ( x) 
h2
Contoh
f'(x)
x f(x)
FD BD CD Seharusnya
0 0 2
1 1 2
2 4 2
3 9 2
4 16 2

f ( x  h)  2 f ( x )  f ( x  h)
f ' ' ( x) 
h2
f (1  1)  2 f (1)  f (1  1)
f ' ' (1) 
12

f (0)  2 f (1)  f (2) 0  2(1)  4

f ' ' (1)  2
 2
1 1
Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021
Cara Kedua (Forward Difference Lebih Teliti)
Turunan kedua dihitung langsung dari data awal
f ( x  h)  f ( x)  hf ' ( x)  12 h 2 f ' ' ( x)  16 h 3 f ' ' ' ( x)  ... (1)
f ( x  2h)  f ( x)  2hf ' ( x)  2h 2 f ' ' ( x)  43 h 3 f ' ' ' ( x)  ... (2)

f ( x  3h)  f ( x)  3hf ' ( x)  92 h 2 f ' ' ( x)  276 h3 f ' ' ' ( x)  ... (3)

 51  42   13 :  5 f ( x  h)  4 f ( x  2h)  f ( x  3h) 

 5 f ( x)  4 f ( x)  f ( x)  5hf ' ( x)  8hf ' ( x)  3hf ' ( x)

 52 h 2 f ' ' ( x)  8h 2 f ' ' ( x)  92 h 2 f ' ' ( x)

 56 h 3 f ' ' ' ( x)  16

3 h 3 f ' ' ' ( x)  27
6 h 3 f ' ' ' ( x)
 f x  3h   4 f x  2h   5 f x  h   2 f x 
f ' ' x  
h2
Contoh
f'(x)
x f(x)
FD BD CD Seharusnya
0 0 2
1 1 2
2 4 2
3 9 2
4 16 2

 f x  3h   4 f x  2h   5 f x  h   2 f x 
f ' ' x  
h2
 f 1  3  4 f 1  2   5 f 1  1  2 f 1
f ' ' 1 
12

 f 4  4 f 3  5 f 2  2 f 1  16  4(9)  5(4)  2(1) 2

 
f '' 1    2
1 1 1
Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021
Turunan Kedua dengan Ekstrapolasi Richardson
h2 h3 h4
f ( x  h)  f ( x)  hf ' ( x)  f ' ' ( x)  f ' ' ' ( x)  f ' ' ' ' ( x) ... (1)
2! 3! 4!

h2 h3 h4
f ( x  h)  f ( x)  hf ' ( x)  f ' ' ( x)  f ' ' ' ( x)  f ' ' ' ' ( x) ... (2)
2! 3! 4!

1  2 :
2 2h 4
f ( x  h)  f ( x  h)  2 f ( x )  h f ' ' ( x )  f ' ' ' ' ( x)
4!

f ( x  h )  2 f x   f ( x  h ) 2 h 2
f ' ' ( x)  2
 f ' ' ' ' ( x)
h 4!
f ( x  h )  2 f x   f ( x  h ) 2
f ' ' ( x)  2
 kh ... (C)
h
Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021
f ( x  2h)  f ( x)  2hf ' ( x)  2h 2 f ' ' ( x)  43 h 3 f ' ' ' ( x)  16
4! h 4 f ' ' ' ' ( x)

f ( x  2h)  f ( x)  2hf ' ( x)  2h 2 f ' ' ( x)  43 h 3 f ' ' ' ( x)  16

4! h 4 f ' ' ' ' ( x)

f ( x  2h)  f x  2h   2 f ( x)  4h 2 f ' ' ( x)  324! h 4 f ' ' ' ' ( x)  ...

f ( x  2 h )  2 f ( x )  f x  2 h  8 2
f ' ' ( x)  2
 4! h f ' ' ' ' ( x)  ...
4h

f ( x  2 h )  2 f ( x )  f x  2 h  2
f ' ' ( x)  2
 4 kh ... (D)
4h

Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021

 4C   D  :

4 f ( x  h)  8 f x   4 f ( x  h)  f ( x  2h)  2 f ( x)  f x  2h 
4 f ' ' ( x)  f ' ' ( x)  2
 2 
h  4 h 

16 f ( x  h)  32 f x   16 f ( x  h)  f ( x  2h)  2 f ( x)  f x  2h 
3 f ' ' ( x)  2
 2 
4h  4 h 

 f ( x  2h)  16 f ( x  h)  30 f ( x)  16 f ( x  h)  f ( x  2h)
f ' ' ( x) 
12h 2

Skema Ekstrapolasi Richardson

untuk menghitung turunan kedua

Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021

Pengaruh Lebar Range Data
Tentukan turunan pertama dari f x   x 3
pada x = 2.
Lebar range data, h = 1 Lebar range data, h = 0,1
x f (x) x f (x)
1 1 1,9 6,859
2 8 2,0 8,0
3 27 2,1 9,261

f ( x  h)  f ( x  h) f ( x  h)  f ( x  h )
f '( x)  f '( x ) 
2h 2h
f 3  f 1 27  1 f 2,1  f 1,9 9,261  6,859
f ' 2    13 f ' 2    12,01
2(1) 2 2(0,1) 0,2
Analitik: f ' x   3 x 2 Error untuk h = 1 adalah 1
f x   x 3
f ' 2   3  2 2  12 Error untuk h = 0,1 adalah 0,01
Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021
 Effect Of Step Size
f ( x)  9e 4 x f ' ( x)  36e 4 x f ' (2)  36e 4( 0, 2)  80,119473
'
Value of f (0.2) Using backward divided difference method.

h f ' (0.2) Ea a % Significant Et t %

digits
0.05 72.61598 7.50349 9.365377
0.025 76.24376 3.627777 4.758129 1 3.87571 4.837418
0.0125 78.14946 1.905697 2.438529 1 1.97002 2.458849
0.00625 79.12627 0.976817 1.234504 1 0.99320 1.239648
0.003125 79.62081 0.494533 0.62111 1 0.49867 0.622404
0.001563 79.86962 0.248814 0.311525 2 0.24985 0.31185
0.000781 79.99442 0.124796 0.156006 2 0.12506 0.156087
0.000391 80.05691 0.062496 0.078064 2 0.06256 0.078084
0.000195 80.08818 0.031272 0.039047 3 0.03129 0.039052
9.77E-05 80.10383 0.015642 0.019527 3 0.01565 0.019529
4.88E-05 80.11165 0.007823 0.009765 3 0.00782 0.009765

http://numericalmethods.eng.usf.edu
 Effect of Step Size on Approximate Error

4 Initial step size=0.05

2
Ea

0
1 3 5 7 9 11

Num ber of steps involved, n

http://numericalmethods.eng.usf.edu
 Effect Of Step Size
f ( x )  9e 4 x f ' ( x)  36e 4 x f ' (2)  36e 4( 0, 2)  80,119473
'
Value of f (0.2) Using central divided difference method.

h f ' (0.2) Ea a % Significant Et t %

digits
0.05 80.65467 -0.53520 0.668001
0.025 80.25307 -0.4016 0.500417 1 -0.13360 0.16675
0.0125 80.15286 -0.100212 0.125026 2 -0.03339 0.041672
0.00625 80.12782 -0.025041 0.031252 3 -0.00835 0.010417
0.003125 80.12156 -0.00626 0.007813 3 -0.00209 0.002604
0.001563 80.12000 -0.001565 0.001953 4 -0.00052 0.000651
0.000781 80.11960 -0.000391 0.000488 5 -0.00013 0.000163
0.000391 80.11951 -9.78E-05 0.000122 5 -0.00003 4.07E-05
0.000195 80.11948 -2.45E-05 3.05E-05 6 -0.00001 1.02E-05
9.77E-05 80.11948 -6.11E-06 7.63E-06 6 0.00000 2.54E-06
4.88E-05 80.11947 -1.53E-06 1.91E-06 7 0.00000 6.36E-07

http://numericalmethods.eng.usf.edu
 Effect of Step Size on Approximate Error

Num ber of steps involved, n

0
1 3 5 7 9 11
E(a)

-1 Initial step size=0.05

http://numericalmethods.eng.usf.edu
 Example 1
The velocity of a rocket is given by

 14  10 4 
 t   2000 ln  4   9.8t ,0  t  30
14  10  2100t 

where 'ν' is given in m/s and 't ' is given in seconds.

Use forward difference approximation of the first derivative of νt  to calculate the
acceleration at t  16 s . Use a step size of t  2 s .

Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021

Solution
 ti 1   ti  
 18  2000 ln 
14  10 4 
 9.818
ati   
14  10  210018
4
t
ti  16  453.02m/s
Δt  2
 14 10 4 
ti 1  ti  t  16  2000 ln    9.816
14 10  210016
4
 16  2
 18  392.07 m/s
 18  16 
a16  Hence
2
 18  16 
a 16  
2
453.02  392.07

2
 30.474m/s 2

Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021

Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021
Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021
Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021
Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021
Afdal, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2021