Ahmad Humaedi
20 September 2020
Daftar Isi
1 Pengantar 1
5 Rangkuman 15
6 Latihan Soal 15
1 Pengantar
Pada modul sebelumnya, kita sudah diperkenalkan konsep tentang turunan yang berkaitan de-
ngan perubahan. Pada sebuah kurva y = f ( x ), turunan pada titik x = c dapat diartikan sebagai
gradien sebuah garis yang menyinggung kurva y = f ( x ) pada titik x = c, atau dengan kata lain,
turunan pada titik x = c adalah kemiringan kurva y = f ( x ) pada titik x = c tersebut. Pada kurva
garis lurus, cukup mudah untuk menentukan kemiringannya, itu karena gradien pada garis lurus
bernilai sama di titik manapun. Namun, bagaimana jika kita ingin mencari turunan dari kurva
yang lebih kompleks?. Pada modul ini kita akan mempelajari aturan-aturan turunan yang akan
memudahkan kita dalam menghitung turunan dari berbagai bentuk fungsi.
1
Aturan Turunan Halaman 2 dari 16
y = f (x)
y + dy
dy
y
dx
x x + dx
Sebelumnya, terdapat kaidah penting yang harus dipahami. Pada gambar 1, terdapat suatu kurva
sederhana yang berbentuk garis lurus. Pada kurva tersebut semisal kita mengambil suatu nilai
x, maka akan menghasilkan nilai y. Kemudian apabila kita menggeser x sebesar dx, maka nilai
y akan bergeser sebesar dy, sehingga ekspresi dy/dx memiliki arti perbandingan perubahan y
terhadap perubahan x, dalam matematika ini disebut sebagai turunan. Hal ini hanya berlaku
pada fungsi yang kontinu.
Dalam matematika, terdapat beberapa cara penulisan turunan, seperti
dy
• memiliki makna turunan fungsi y terhadap variabel x
dx
• y0 memiliki makna turunan y, yang mana jika y sebuah fungsi dengan variabel x, maka y0
dy
bermakna sama dengan
dx
d
• Dx merupakan penulisan lain dari operator , sehingga Dx (y) memiliki makna sama de-
dx
d dy
ngan (y) atau
dx dx
dy
Sebuah turunan juga tidak selalu berbentuk , misalnya jika y berubah terhadap waktu t, atau
dx
dy
dapat dituliskan y = f (t), maka turunan y terhadap variable t dapat dituliskan .
dt
6.
5.
4. y=4
3.
2.
1.
−2.
Teorema 1.
Apabila y = k, dimana k adalah konstanta, maka untuk setiap x, y = 0; itu artinya,
d
(k) = 0
dx
y + dy = x2 + 2x (dx ) + (dx )2
Ingat bahwa y = x2 , maka suku y di bagian kiri dan suku x2 di bagian kanan akan saling menghi-
langkan
dy = 2x (dx ) + (dx )2
Pada persamaan tersebut, nilai (dx )2 sangatlah kecil dibanding suku lainnya sehingga dapat dia-
baikan, sehingga
dy = 2x (dx )
Bagi semua suku dengan dx, maka diperoleh
dy
= 2x
dx
Aturan Turunan Halaman 4 dari 16
y = x3
y + dy = ( x + dx )3
y + dy = x3 + 3x2 (dx ) + 3x (dx )2 + (dx )3
ingat bahwa y = x3 dan nilai dari (dx )2 dan (dx )3 sangatlah kecil sehingga bisa diabaikan, maka
diperoleh
dy = 3x2 (dx )
kemudian bagi persamaan tersebut dengan dx, maka
dy
= 3x2
dx
Dengan cara yang sama pula, kita akan memperoleh turunan dari y = x4 adalah 4x3 (silahkan
dicoba sebagai latihan).
dy d 4
= ( x ) = 4x3
dx dx
Kita masukkan hasil-hasil perhitungan di atas ke dalam tabel.
n y = xn dy/dx
2 x2 2x
3 x3 3x2
4 x4 4x3
... ... ...
n xn ...
Hasil-hasil di atas membentuk suatu pola berdasarkan besar pangkatnya. Dengan memperhatik-
an pola pada tabel 1, kita bisa memperkirakan turunan untuk fungsi umum x n , yaitu
d n
( x ) = nx n−1
dx
Perlu diperhatikan bahwa aturan tersebut hanya berlaku untuk n bilangan bulat positif. Setelah
mempelajari aturan rantai, kita dapat membuktikan bahwa aturan dxd
( x n ) = nx n−1 berlaku juga
untuk n bilangan real.
Teorema 2.
d n
( x ) = nx n−1
dx
Contoh:
dy
Tentukan turunan ( dx ) dari fungsi-fungsi berikut:
Aturan Turunan Halaman 5 dari 16
• y = x2
dy d 2
= ( x ) = 2x2−1 = 2x
dx dx
• y = 1/x2
dy d −2 −2
= ( x ) = −2x −2−1 = −2x −3 = 3
dx dx x
√
• y= x
dy d 1 1 1 1 1 1
= ( x 2 ) = x 2 −1 = x − 2 = √
dx dx 2 2 2 x
1
6. 2y ( 12 y)0
5.
4.
3.
2.
1.
−2.
y 1 0
6. 2y
5.
4.
3.
2.
1.
−2.
1
Gambar 4: Kurva fungsi y = x2 dan 2 kali turunannya
Pada kedua gambar tersebut kita memiliki fungsi y = x2 . Pada gambar 3, fungsi tersebut dika-
likan 1/2 kemudian diturunkan, sedangkan pada gambar 4, fungsi tersebut diturunkan terlebih
dahulu kemudian dikali 1/2. Kita bisa melihat bahwa hasil dari keduanya memiliki nilai yang
d
sama (kurva biru). Dengan kata lain, turunan dari fungsi y = k · f ( x ) sama dengan k · ( f ( x )).
dx
d
Itu artinya konstanta k dapat keluar masuk operator turunan dx .
Teorema 3.
Apabila k adalah sebuah konstanta dan y adalah fungsi yang dapat diturunkan, maka
(ky)0 = k · y0 ; itu artinya,
d dy
(k · y) = k ·
dx dx
d
Dengan kata lain, sebuah konstanta pengali k dapat melewati operator dx
Contoh:
Tentukan turunan (dy/dx) dari fungsi-fungsi berikut:
• y = −3x
dy d d
= (−3x ) = −3 · ( x ) = −3
dx dx dx
• y = 5x5
dy d d
= (5x5 ) = 5 · ( x5 ) = 5 · 5x4 = 25x4
dx dx dx
1
• y = 3x 3
dy d 1 d 1 1 1 2
= (3x 3 ) = 3 · ( x 3 ) = 3 · x 3 −1 = x − 3
dx dx dx 3
dy 1
= 2
dx x3
Aturan Turunan Halaman 7 dari 16
K UIS .
1. Tentukan turunan dy/dx dari fungsi-fungsi berikut menggunakan aturan pangkat.
• y = x3
1
• y= 3
x
2. Tentukan turunan dy/dx dari fungsi-fungsi berikut menggunakan aturan pangkat
dan perkalian dengan konstan
• y = 4x4
1
• y = x2
2
Katakanlah kita memiliki y sebagai fungsi dari x. Jika kita menambah x sebesar dx, maka y akan
bertambah sebesar dy. Pada gambar tersebut y = u + v, dan bisa kita lihat jika y ditambah sebesar
dy maka u akan bertambah sebesar du dan v akan bertambah sebesar dv. Hal ini juga berlaku
untuk pengurangan y = u − v. Secara matematis dapat kita tuliskan.
y + dy = (u + du) ± (v + dv)
Aturan Turunan Halaman 8 dari 16
Karena y = u + v, maka
dy = du + dv
Bagi persamaan tersebut dengan dx, maka diperoleh
dy du dv
= +
dx dx dx
Atau,
y0 = u0 + v0
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa turunan dari penjumlahan adalah penjumlahan dari
turunan.
Teorema 4.
Apabila u dan v adalah fungsi yang dapat diturunkan, maka (u + v)0 ( x ) = u0 ( x ) + v0 ( x );
itu artinya,
d du dv
[u + v] = +
dx dx dx
Dengan kata lain, turunan dari penjumlahan adalah penjumlahan dari turunan
d
Teorema 2.3 dan teorema 3.1 menunjukkan bahwa operator turunan dx bersifat linear. Contoh:
Tentukan turunan dy/dx dari fungsi-fungsi berikut.
• y = x+2
dy d d d
= ( x + 2) = ( x ) + (2)
dx dx dx dx
= 1+0 = 1
• y = 2x2 + 3x
dy d 2 d d
= ( x + 3x ) = (2x2 ) + (3x )
dx dx dx dx
= 4x + 3
• y = x2 + 2x + 4
dy d 2
= ( x + 2x + 4)
dx dx
d 2 d d
= ( x ) + (2x ) + (4)
dx dx dx
= 2x + 2 + 0
Aturan Turunan Halaman 9 dari 16
Hasil ini berarti turunan dari pengurangan fungsi adalah pengurangan dari turunan fungsi.
Teorema 5.
Apabila u dan v adalah fungsi yang dapat diturunkan, maka (u − v)0 ( x ) = u0 ( x ) − v0 ( x );
itu artinya,
d du dv
[u − v] = −
dx dx dx
Dengan kata lain, turunan dari pengurangan adalah pengurangan dari turunan
Contoh:
dy
Tentukan turunan ( dx ) dari fungsi-fungsi berikut:
• y = 6x − 4
dy d d d
= (6x − 4) = (6x ) − (4)
dx dx dx dx
= 6−0 = 6
• y = 4x2 − 2x
dy d d d
= (4x2 − 2x ) = (4x2 ) − (2x )
dx dx dx dx
= 8x − 2
• y = 3x3 − x2 + 3x
Untuk mengerjakannya kita bisa kombinasikan aturan penjumlahan dan pengurangan
dy d
= (3x3 − x2 + 3x )
dx dx
d d
= (3x3 − x2 ) + (3x )
dx dx
d d d
= (3x3 ) − ( x2 ) + (3x )
dx dx dx
= 9x2 − 2x + 3
Aturan Turunan Halaman 10 dari 16
K UIS .
1. Tentukan turunan dy/dx dari fungsi-fungsi berikut menggunakan aturan penjumlah-
an.
• y = 2x + 3
• y = 2x2 + 5x + 1
2. Tentukan turunan dari fungsi-fungsi berikut menggunakan aturan pengurangan dan
atau pejumlahan
• y = 4x − 6
• y = 3x2 − 4x
• y = 4x3 + 5x2 − 6x
y = ( x2 + 3)( x − 5) = x3 − 5x2 + 3x − 15
dy d 3
= ( x − 5x2 + 3x − 15)
dx dx
d 3 d d d
= ( x ) − (5x2 ) + (3x ) − (15)
dx dx dx dx
= 3x2 − 10x + 3 − 0
Sekarang bayangkan jika kita melakukan perkalian dua atau lebih fungsi dengan suku yang lebih
banyak ataupun dengan pangkat yang lebih tinggi, maka dapat dibayangkan perkalian yang dila-
kukan akan sangat rumit. Maka dari itu pada bagian ini kita akan mencari aturan turunan untuk
perkalian sehingga kita dapat mencari turunan dari fungsi perkalian dengan lebih sederhana.
Perkalian dua fungsi dengan pertambahannya dapat diilustrasikan pada gambar 6 berikut.
Aturan Turunan Halaman 11 dari 16
Sekarang misalkan kita memiliki fungsi y = u · v, maka saat y ditambah sebesar dy, u akan ber-
tambah sebesar du dan v akan bertambah sebesar dv.
y = u·v
y + dy = (u + du)(v + dv)
y + dy = uv + vdu + udv + dudv
Suku dudv sangat kecil dibandingkan suku lainnya, dan y = uv, maka
dy = vdu + udv
dy du dv
= v +u
dx dx dx
Atau bisa juga dituliskan
y0 = u0 v + uv0
Dari hasil tersebut ternyata turunan dari perkalian fungsi bukanlah perkalian dari turunan fungsi,
(uv)0 6= u0 · v0 . Teoremanya dapat dituliskan sebagai berikut.
Teorema 6.
Apabila u dan v adalah fungsi yang dapat diturunkan, maka
(u · v)0 = u0 v + uv0
itu artinya,
d du dv
(u · v) = ·v+u·
dx dx dx
Aturan Turunan Halaman 12 dari 16
Sekarang jika ada tiga atau lebih perkalian fungsi, kita juga akan mencari bagaimana aturan turu-
nannya. Misalkan y = u · v · w, maka
y0 = (uvw)0
y0 = u0 (vw) + u(vw)0
Kemudian kita jabarkan (vw)0 dengan aturan perkalian dua fungsi, (vw)0 = v0 w + vw0 , maka akan
diperoleh
y0 = u0 vw + u(v0 w + vw0 )
= u0 vw + uv0 w + uvw0
Begitu pula dengan perkalian empat fungsi, misalkan y = uvwq, dengan cara yang sama kita
peroleh
Dari hasil-hasil tersebut kita bisa melihat pola dari banyaknya fungsi yang dikalikan, sehingga
kita juga bisa menebak turunan untuk perkalian 5 fungsi atau lebih.
• y = (3x3 + 2x )( x2 − 1)
y0 = [(3x3 + 2x )( x2 − 1)]0
= (3x3 + 2x )0 ( x2 − 1) + (3x3 + 2x )( x2 − 1)0
= (9x2 + 2)( x2 − 1) + (3x3 + 2x )(2x )
• y = ( x + 1)( x + 2)( x + 3)
Perlu diingat bahwa y = u/v, serta kita bisa abaikan nilai dydv karena memiliki nilai yang sangat
kecil dibandingkan dengan suku lainnya.
u u
v + vdy + dv = u + du
v v
u
vdy = du − dv
v
du udv
dy = − 2
v v
Bagi persamaan tersebut dengan dx, maka diperoleh
dy 1 du u dv
= − 2
dx v dx v dx
du dv
v −u
= dx dx
v2
Secara sederhana dapat kita tuliskan
u0 v − uv0
y0 =
v2
Teorema 7.
Katakanlah u dan v adalah fungsi yang dapat diturunkan dengan v 6= 0, maka
u 0 u0 v − uv0
=
v v2
itu artinya,
du dv
d u v −u
= dx 2 dx
dx v v
Contoh:
Tentukan turunan (dy/dx) dari fungsi-fungsi berikut menggunakan aturan pembagian.
Aturan Turunan Halaman 14 dari 16
x
• y=
3x − 2
0
0 x
y =
3x − 2
(3x − 2) · ( x )0 − x · (3x − 2)0
=
(3x − 2)2
(3x − 2) · (1) − x · (3)
=
(3x − 2)2
−2
=
(3x − 2)2
2x − 1
• y=
x2 + 4x
(2x − 1) 0
0
y =
( x2 + 4x )
( x2 + 4x ) · (2x − 1)0 − (2x − 1) · ( x2 + 4x )0
=
( x2 + 4x )2
2
( x + 4x ) · (2) − (2x − 1) · (2x + 4)
=
( x2 + 4x )2
(2x2 + 8x ) − (2x − 1)(2x + 4)
=
( x2 + 4x )2
x2 − 2x
• y=
x2 + 3x
0
x2 − 2x
0
y =
x2 + 3x
( x2 − 2x )0 · ( x2 + 3x ) − ( x2 − 2x ) · ( x2 + 3x )0
=
( x2 + 3x )2
(2x − 2)( x2 + 3x ) − ( x2 − 2x )(2x + 3)
=
( x2 + 3x )2
K UIS .
1. Dengan menggunakan aturan perkalian yang telah dipelajari, tentukan turunan
dy/dx dari fungsi-fungsi berikut
• y = (3x + 1)(2 − x )
• y = (2x3 + 3x )(2x2 − 2)
2. Dengan menggunakan aturan pembagian, tentukan turunan dy/dx dari fungsi-fungsi
berikut.
2x
• y=
x+1
3x + 1
• y= 2
2x + x
Aturan Turunan Halaman 15 dari 16
5 Rangkuman
Kita sudah mempelajari aturan turunan untuk fungsi konstan, fungsi pangkat, penjumlahan, pe-
ngurangan, perkalian, dan pembagian. Aturan-aturan tersebut dapat dirangkum dalam tabel 2
berikut. Untuk dapat menguasai dan memahami aturan turunan dengan baik, disarankan untuk
y dy/dx keterangan
Konstan k 0 k adalah konstanta
Pangkat xn nx n−1 n bilangan real
Perkalian konstan k · xn k · nx n−1
Penjumlahan u+v u0 + v0 u dan v memiliki turunan
Pengurangan u−v u0 − v0 u dan v memiliki turunan
Perkalian u·v u0 v + uv0 u dan v memiliki turunan
u u0 v − uv0
Pembagian u dan v memiliki turunan, v 6= 0
v v2
Tabel 2: Aturan Turunan
mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan. Selain dapat digunakan untuk mencari turunan
dari fungsi, aturan turunan juga dapat digunakan sebagai alat untuk menurunkan suatu konsep.
6 Latihan Soal
1. Tentukan turunan dy/dx dari fungsi-fungsi berikut menggunakan aturan pangkat.
• y = πx 4
• y = 3x √
• y = 9x7 • y = 5x
2
• y = −4x6 • y= 2
x
2. Tentukan kemiringan kurva dari fungsi-fungsi berikut ini pada titik x = 1.
100
• y= • y=
π
4x4 3x2
−3
• y= √ • y = 2πx2/3
x
3. Gunakan aturan penjumlahan dan pengurangan untuk mencari turunan dari fungsi-fungsi
berikut.
• y = 2x + 2
• y = 2x4 − 4x −2 + 6x − 3
• y = x2 − 2x + 1
• y = x −4 + x −3 + x −2 + x −1
• y = 1 + 2x2 − 3x3 + 4x4
4. Ubahlah bentuk pecahan pada fungsi-fungsi berikut menjadi x pangkat negatif kemudian
tentukan nilai turunannya pada titik x = 2.
1 5 6
• y= + x2 • y= 5− 6
x2 x x
2 3 1
• y = 2 + x −3 • y = 3 − 2x2 + 2
x x x
5. Sederhanakan fungsi pembagian berikut menjadi bentuk penjumlahan dan atau pengurang-
an, kemudian tentukan turunan dy/dx dari fungsi tersebut.
Aturan Turunan Halaman 16 dari 16
x2 + 3 3 4
• y= • y= 3− 4
x x x
x2 − 6x + 2 x2 − 2x + 1
• y= • y=
2x x6
6. Tentukan turunan dy/dx pada fungsi berikut menggunakan aturan perkalian, kemudian
hitung turunannya pada x = 1.
• y = x ( x 2 + 2) • y = (4x2 − 7)(5x2 − 2x + 3)
• y = (2x2 + 1)2 • y = ( x4 − 4)( x2 + 2)
• y = ( x2 + 1)( x3 + 2) • y = ( x4 + 2x )( x3 − 3x + 1)
7. Hitunglah turunan dy/dx perkalian lebih dari 2 fungsi berikut menggunakan aturan turun-
an.
• y = (3x + 2)(2x + 1)(4x − 1)
• y = ( x2 − 1)( x3 − 2)( x4 − 3)
• y = ( x + 1)4
8. Gunakanlah aturan pembagian untuk mencari turunan dy/dx dari fungsi-fungsi berikut.
1 4
• y= • y=
4x2
+1 3x3
+ 2x
1 x−2
• y= 2 • y=
2x − 3x + 9 x+2
9. Gunakan aturan pembagian untuk menghitung kemiringan kurva fungsi di bawah ini pada
x = 1.
2x2 − 1
• y=
3x + 4 x2 − x + 1
• y=
3x2 − 2x + 1 x2 + 1
• y=
2x + 1
10. Gunakan kombinasi aturan perkalian dan pembagian untuk mencari turunan dy/dx dari
fungsi berikut.
( x + 1)( x + 3)
• y=
2x + 3
( x2 + 1)( x3 + 2)
• y=
( x + 1)( x + 2)