Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 7

• NAMA ANGGOTA :
• 1. SAINUL ARIF (2019017057)
• 2. FAMILIA BEATRIX BUNGA KAHA (
• 3. NUR DAYANTI
• 4. SANTI
Diferensial fungsi sederhana

Materi Yang Dipelajari


 Kuosien Diferensi dan Derivatif
 Kaidah- Kaidah Diferensiasi
 Hakikat Derivatif dan Diferensial
 Derivatif dari Derivatif
 Hubungan antara Fungsi dan Derivatifnya
 Fungsi menaik dan fungsi menurun
 Titik ekstrim fungsi parabolik
 Titik ekstrim dan titik belok fungsi kubik
• Kuosien Diferensi dan Derivatif
jika y = f(x) dan terdapat tambahan variabel bebas x sebesar ∆x
Maka bentuk persamaannya :
Y = f(x)
Y + ∆y = f(x + ∆x)
∆y = f(x + ∆x) – y
∆y = f(x + ∆y) – f(x)
• Apabila persamaan di atas sama-sama dibagi ∆x, maka diperoleh
∆y f(x + ∆x) – f(x)
∆x ∆x
• Proses penurunan fungsi disebut juga proses diferensiasi  merupakan penentuan limit suatu kuosien
diferensi (∆x sangat kecil)
• Hasil proses diferensiasi dinamakan turunan atau derivatif (derivative). Dengan demikian
Jika y = f(x)
Maka kuosien diferensinya :
∆y f(x + ∆x) – f(x)
∆y ∆y
dan turunan fungsinya Lim ∆y Lim f(x + ∆x) – f(x)
∆x 0 ∆x ∆y 0 ∆y
Contoh soal :
Kaidah-kaidah diferensiasi
• Diferensiasi konstantan
• Diferensiasi perkalian konstanta dengan fungsi
• Diferensiasi penjumlahan (pengurangan) fungsi
• Diferensiasi pembagian fungsi
• Diferensiasi Fungsi komposit
• Diferensiasi fungsi berpangkat
• Diferensiasi fungsi logaritmik
• Diferensiasi fungsi komposit-logaritmik
• Diferensiasi fungsi komposit-logaritmik-berpangkat
• Diferensiasi fungsi logaritmik-Napier
• Diferensiasi fungsi Komposit-Logaritmik-Napier-berpangkat
• Diferensiasi fungsi eksponensial
• Diferensasi fungsi komposit - eksponensial
• Diferensiasi fungsi kompleks
• Diferensiasi fungsi balikan
• Diferensiasi Implisit
HAKEKAT DERIVATIV DAN DIFERENSIAL
• Dalam sub-bab Kuosien dferensial dan derivatif telah dijelaskan perbedaan, sekaligus kesamaan ,
antara kuosien diferensi dan derivatif sebuah fungsi.
Kousien diferensi ∆y / ∆x tak lain adalah kurva y =f(x).
Sedangkan derivatif dy / dx adalah limit (∆y / ∆x) untuk ∆x 0.
• Notasi derivati sesungguhnya terdiri atas dua suku, yaitu dy dan dx. Suku dy dinamakan diferensial
dari y, sedangkan dx merupakan diferensial dari x. Diferensial dari x (dx) mencerminkan perubahan
sanagat kecil pada variabel bebas x.
Diferensial dari x : dx = ∆x
• Adapun diferensial dari y (dy) mencerminkan taksiran dari perubahan pada variabel terikay y berkenaan
dengan perubahan sangat kecil pada variabel bebas x. Diferensial dari variabel terikat sebuah fungsi
sekaligus merupakan pula diferensial dari fungsi yang bersangkutan, yakni hasilkali derivatifnya
terhadap perubahan pada varibel bebas.
Diferensial dari y : dy = dy = dy ∆x
dx
Berdasarkan penjelasan mengenai masing- masing dx dan dy di atas, maka derivatif tak lain adalah lereng
taksiran dari kurva y = f(x) pada kedudukan x tertentu. sedangkan Lereng yang sesungguhnya adalah
kuosien difrensi. Kedua lereng tersebut akan lebih kecil atau lebih besar hal ini bergantung pada jenis
fungsinya dan besar kecil perubahan variabel bebasnya.
• Untuk
  fungsi y = f(x) yang linier, lereng taksiran senantiasa sama dengan lereng sesungguhnya
• Untuk fungsi y =f(x) yang non –linier, semakin besar ∆x semakin besar perbedaan antara lereng
taksiran (derivatif) dan lereng sesungguhnya (kuosien diferen).

• Gamabar (a) menunjukkan lereng taksiran “over estimated”


• Gambar (b) memperlihatkan lereng taksiran “under estimated”

Contoh soal :
Andaikan y = 3– 4 x + 5 dan ingin diketahui serta dibandingkan nilai dy dan nilai dan nilai ∆y untuk
∆y dari kedudukan x = 2.
jawab
dik :
y = 3 x2 – 4 x + 5
x=2
• Maka
  diferensial dari y = dy : dx
=3–4+5
= 2.3x – 4
=6x - 4
= 6(2) – 4 = 8 dy = dy ∆x = 8 (0,0001) = 0,0008
dx
∆y = f(x + ∆x) – f(x)
= 3(x + ∆x)2 – 4 (x + ∆x) + 5 – ( 3x2 – 4x + 5 )
= 3(2 + 0,0001)2 – 4(2 + 0,0001) + 5 – 3(2)2 + 4(2) – 5 = 0,0008
Dalam contoh ini, untuk x = 2 dan ternyata dy = = 0,0008, konsekuensinya , berarti lereng taksirannya persis sama
dengan lereng yang sesungguhnya.

Seandainya soal diatas diubah sedikit, katakanlah x = 2 tetapi ∆x = 0,0005 maka :


dy = dy ∆x = 8(0,0005) = 0,004
dx
∆y = 3 (2 + 0,0005)2 – 4 (2 + 0,0005) + 5 – 3 (2)2 + 4(2) – 5 = 0,004
Sekali lagi , dy = ∆y dan dy : dx = ∆y / ∆x.
Sekarang misalnya, ∆x = 0,001 dan tetap x = 2, maka
dy = 8(0,001) = 0,008
= 3(2 + 0,001)2 – 4 (2 + 0,001)2 – 4 (2 + 0,001) + 5 – 3 (2)2 + 4(2) – 5 = 0,008003
• Kali ini terdapat sedikit perbedaan antara dy dan ∆y, yaitu sebesar = 0,000003. Akan
tetapi perbedaan sedemikian kecilnya sehingga boleh diabaikan. (Jika kita
menggunanakan bilanagan tiga desimal, perbedaan tersebut akan hilang dengan
sendirinya, dy =∆y = 0,008. Dalam kasus ini, dy < ∆y berarti lereng taksirannya “under –
estimated”.

DERIVATIF DARI DERIVATIF


Tergantung pada derajatnya, sesungguhnya setiap fungsi dapat diturunkan lagi lebih
dari satu.misalnya, Turunan pertama (first derivative) sebuah fungsi adalah turunan
dari fungsi awal atau fungsi aslinya. Turunan kedua (second derivative) sebuah
fungsi adalah turunan dari turunan pertama, turunan ketiga (third derivative) adalah
turunan dari turunan kedua, dan seterusnya.
Fungsi awal : y = f(x)
Turunan pertama : y’
Turunan kedua : yn
Turunan ketiga : y’n
Turunan ke- n : yn
• y = f(x) = x3 – 4 x2 + 5 x – 7
• y’ = dy / dx = 0 3x2 – 8x + 5
• yn = d2 y/dx2 = 6x – 8
• yn 1 = d3 y/dx3 = 6
• yiv = d4 y / dx4 = 0
• HUBUNGAN ANTARA FUNGSI DAN DERIVATIFNYA
1. Fungsi Mekanik dan Fungsi Menurun
Jika dervatifnya pertama f’(a) > 0 (lereng kurvanya positif pada x = a), maka y = f(x) merupakan
fungsi menaik manakala x bertambah sesudah x = a. sedangkan jika derivatif pertamanya f’(a) < 0 (lereng
kurvanya negatif pada x = a), maka y = f(x) merupakan fungsi menurun pada kedudukan x = a; yakni y =
f(x) menurun manakala x bertambah sesudah x = a.
Kurva fungsi menaik dan menurun
• Contoh:
Tentukan apakah y = f(x) = merupakan fungsi menaik ataukah fungsi menurun pada x
= 5 dan x = 7. Selidiki pula untuk x = 6.

f ‘(x) = x2 – 8x + 12
• → f’(5) = 52 – 8(5) + 12 = - 3 < 0, berarti y = f(x) menurun pada x = 5
• → f‘(7) = 72 – 8(7) + 12 = 5 > 0, berarti y = f(x) menaik pada x = 7
• → f’(6) = 62 – 8(6) + 12 = 0, berarti y = f(x) berada di titik ekstrim pada x = 6; karena f’(x)
< 0 untuk x < 6 dan f’(x) > 0 untuk x > 6, titik ekstrim pada x = 6 ini adalah titik maksimu
• [apabila diselidiki lebih lanjut, sesungguhnya f’(x) < 0 hanya berlaku untuk interval 2 .
Pada kedudukan x = 2, y =f(x) berada di titik ekstrim yang lain, yaitu titik maksimum.
Buktikan !
2. Titik Ekstrim Fungsi Parabolik
fungsi parabolik
y = f(x) = x2 – 8x + 12 ...............................fungsi parabolik
y = f’(x) = dy/dx = 2x – 8 ..............................fungsi linier
yn = fn(x) = d2 y /dx2 = 2 ...............................konstanta
• Contoh :
• Andaikan y = -x2 + 6x – 2
• Maka y’ = -2x + 6
• yn = -2 < 0
• Karena yn < 0 maka bentuk parabolanya terbuka kebawah, titik ekstrimnya adalah titik
maksimum.
• Koordinat titik maksimum :
• Syarat y maksimum : y’ = 0 - 2x + 6 = 0 , x = 3
= (3,7) titik ekstrim
• Untuk x = 3 y = - (3)2 + 6(3) – 2 = 7
3. Titik Ekstrim Dan Titik Belok Fungsi Belok Kubik
berikut fungsi kubik dan turunan beserta hubungan secara grafik
y = 1/3x3 – 3x2 + 8x – 3 fungsi kubik
y = x2 – 6 x + 8 fungsi kuadrat parabolik
y = 2 x – 6 fungsi linier
jika y’ = 0, x2 – 6 x + 8 = 0, ( x – 2 ) ( x – 4 ) = 0 x1 = 2, x2 = 4
Untuk x = x1 = 2
y = 1/3 (2)3 – 3(2)2 + 8(2) – 3 = 3,67[ fungsi kubik y = f(x) berada di titik ekstrim maksimum ]
[ derivatif kedua negatif ]
Untuk x = x2 = 4
y = 1/3 (4)3 – 3 (4)2 + 8(4) – 3 = 2,33 [ fungsi kubik y = f(x) berada di titik ekstrim minimum ]
[ derivatif kedua positif ]

Jika yn = 0 2 x – 6 = 0 maka x = 3
y = 1/3 (3)3 - 3 (3)2 + 8 (3) – 3 = 3 [ fungsi kubik y = f(x) berada di titik belok ]
y`= 32 – 6(3) + 8 = -1 [derivatif pertama berada di titik ekstrim, dalam hal ini titik
minimum ]
Bentuk kurvanya
D A N
I A N H
S E K
K A S I
R I M A
TE

Anda mungkin juga menyukai