Anda di halaman 1dari 22

TURUNAN FUNGSI

Disusun oleh :
Ir. Reni Astuti Widyowanti, M.Si.

Kuliah Ke-2 Matematika Setelah UTS


Semester II, TA. 2020/2021
TURUNAN FUNGSI

Konsep turunan sebagai bagian utama dari materi kalkulus dipikirkan pada waktu yang bersamaan oleh
seorang ilmuan ahli matematika sekaligus fisika berkebangsaan Inggris yang bernama Sir Isaac Newton (1642
– 1727) dan seorang ahli matematika dari Jerman yang bernama Gottfried Wilhelm Leibniz (1646 – 1716).
Turunan atau diferensial dipakai sebagai sebuah alat untuk menyelesaikan berbagai permasalah yang dijumpai
di dalam bidang geometri dan mekanika.
Konsep turunan fungsi secara universal atau menyeluruh banyak sekali dimanfaatkan di dalam berbagai
bidang keilmuan, misalnya di bidang:
1. ekonomi: menghitung biaya total atau total penerimaan, keuntungan marginal.
2. biologi: menghitung laju pertumbuhan organisme.
3. fisika: menghitung kepadatan kawat.
4. kimia: menghitung laju pemisahan.
5. geografi dan juga sosiologi: menghitung laju pertumbuhan penduduk serta masih banyak lagi.
Fungsi dari turunan sendiri yang sering kita ketahui merupakan menghitung garis singgung pada suatu kurva
atau fungsi dan kecepatan.
S I MB OL T URUN AN F UNGS I

•  

Turunan fungsi aljabar merupakan fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya,
sebagai contoh fungsi f menjadi f’ yang memiliki nilai tidak beraturan.

y’ atau merupakan simbol turunan pertama.


y’’ atau merupakan simbol turunan kedua.
y’’’ atau merupakan simbol turunan ketiga.

Penulisan turunan:
f(x) → f’(x) =

y → y’ atau → apapun yang mengandung “x” diturunkan satu kali


P ENG ERTIA N TU R UN AN

Turunan atau Diferensial disebut juga sebagai Deriviatif atau merupakan suatu pengukuran kepada
bagaimana fungsi berubah seiring dengan perubahan nilai input. Proses dalam menemukan suatu turunan
disebut sebagai teori diferensiasi.
Secara umum, turunan akan menyatakan bagaimanakah sebuah besaran berubah akibat adanya perubahan
besaran yang lainnya. Sebagai contoh: turunan dari posisi suatu benda yang kemudian bergerak terhadap
waktu merupakan kecepatan sesaat oleh objek tersebut.

Kebalikan dari suatu turunan disebut sebagai Integral atau Anti Turunan, yang prosesnya dalam
menemukan suatu integral disebut dengan teori integrasi.
Turunan (diferensial) dan integral merupakan 2 buah fungsi penting yang ada di dalam kalkulus. Untuk
selanjutnya kajian tentang diferensial dan integral merupakan 2 operasi matematis yang saling berkebalikan,
seperti halnya antara penjumlahan dan pengurangan atau antara perkalian dan pembagian. Pada intinya:
1. Diferensial = penentuan tingkat perubahan suatu fungsi.
2. Integral = pementukan persamaan suatu fungsi apabila tingkat perubahan fungsi yang bersangkutan
dketahui.
•KONSEP
  DASAR FUNGSI TURUNAN (FUNGSI DIFERENSIAL)
y

f B A (x, f(x))
B (x+∆x, f(x+∆x))

f(x) A

x x+∆x x
Apa yang dicari tahu dari fungsi diferensial adalah tingkat kemiringan garis.
Tingkat kemiringan garis = tidak bisa diketahui hanya dari 1 titik → gambar suatu garis (minimal) dari 2 titik
= slope/gradien = m

m = → dengan y = mx + b
= = = tingkat kemiringan garis yang menghubungkan A dan B.
Bagaimana cara mengetahui tingkat kemiringan di setiap titik di garis tersebut?
•KONSEP
  DASAR FUNGSI TURUNAN (FUNGSI DIFERENSIAL)
y

f B A (x, f(x))
B (x+∆x, f(x+∆x))

f(x) A

x x+∆x x

∆x bisa digeser-geser → bisa diperkecil menjadi kecil sekali (mendekati 0) → ∆x mendekati 0 → limit 0
= f ‘(x) = = atau biasa ditulis dengan

Notasi unuk diferensial = f ‘(x) atau y’ → turunan fungsi


→ gradien garis singgung = kemiringan di suatu titik dalam satu garis
→ kelajuan/perubahan y terhadap perubahan x
•Contoh
  penyelesaian diferensial dengan perhitungan limit.

1. f(x) = → ganti x dengan x+∆x


f’(x) =
=
=
= →
= 2x
•2.  Diketahui + x , hitung f’(x) dengan perhitungan limit !

Penyelesaian:
f(x) = + x → ganti x dengan x+∆x
f’(x) =
=
=
=
=
=
= 2x + 1
A T U R A N M E N E N T U K A N T U R U N A N F U N G S I

•Turunan
  bisa kita tentukan tanpa adanya proses limit.
Untuk kebutuhan ini dirancang teorema atau pernyataan mengenai turunan dasar, turunan dari
operasi aljabar pada dua fungsi, aturan rantai untuk turunan fungsi komposisi, dan juga turunan
fungsi invers.
Beberapa aturan dalam turunan fungsi antara lain:
1. Aturan turunan dasar:
a. f(x) = k → f ‘(x) = 0
b. f(x) = x → f’(x) = 1
c. Aturan pangkat f(x) = → f‘(x) =
d. Aturan kelipatan konstanta (kf)(x) = k. f’(x), contoh f(x)=k. → f’(x)= n.k.
2. Aturan untuk 2 fungsi*
3. Aturan rantai untuk fungsi komposisi (f o g)(x) → f’(g (x)). g’(x))
AT U R A N T U R U N A N U N T U K 2 F U N G S I

•  
Jika u dan v adalah fungsi, maka:
1. f(x) = → f’(x) = .u’
2. f(x) = u ± v → f’(x) = u’ ± v’
3. f(x) = u.v → f’(x) = u’v + uv’
4. f(x) = → f’(x) =
RUMUS-RUMUS TURUNAN TRIGONOMETRI
Berdasarkan definisi dari turunan, dengan u fungsi dari x, maka bisa kita dapatkan beberapa rumus turunan Trigonometri yaitu sebagai berikut:

•  

1. y = sin x→ y’ = cos x
1. y = sin u → y’ = u’ cos u
2. y = cos x → y’ = -sin x
2. y = cos u → y’ = u’ sin u
3. y = tan x → y’ = sec2 x
3. y = tan u → y’ = ui sec2 u
4. y = cot x → y’ =  -csc x 2 

4. y = cot u → y’ = -u’ csc2 u


5. y = sec x → y’ = sec x. tan x
5. y = sec u → y’ = u’ sec u tan u
6. y = csc x → y’ = -csc x. cot x
6. y = csc u → y’ = u’ csc u cot u
7. y =    x → y’ = n.  x. cos x
  7. y = sinn  u → y’ = n.u’ sinn-1 cos u
No. Fungsi Asal Fungsi Turunan
1. f(x) = k f ‘(x) = 0
2. f(x) = x f’(x) = 1
3. f(x) = f‘(x) =
4. f(x)=k. f’(x)= n. k.
5. (f o g)(x) f’(g (x)). g’(x)) (aturan rantai)

6. f(x) = f’(x) = .u’

7. f(x) = u ± v f’(x) = u’ ± v’

8. f(x) = u.v f’(x) = u’v + uv’

9. f(x) = f’(x) =
•Contoh
  penyelesaian soal:
f(x) = k → f ‘(x) = 0
1. f(x) = 5 → f(x) = 5 f’(x) = 0.5 = 0
2. f(x) = → f’(x) = 0
3. f(x) = ½ → f’(x)= 0
4. f(x) = → f’(x)= 0

f(x) = x → f’(x) = 1
1. f(x) = 3x → f(x) = 3→ f’(x) = 1.3 = 3 = 3
2. f(x) = x → f’(x) =

f(x) = → f‘(x) = dan f(x)=k. → f’(x)= n.k.


1. f(x) = + + 7 → f’(x) = 6 + + 0
= + 2x.
2. f(x) = + + 4px + 8 → f’(x) = 4.5 + 2k + 1.4p + 0
= + 2kx + 4p.
•3.  Diketahui f(x) = x , hitung berapa nilai f’(27) ?

Penyelesaian: untuk mencari turunan dari fungsi yang memuat bentuk akar atau pecahan, langkah pertama yang harus
kita lakukan yaitu merubah terlebih dahulu fungsi tersebut ke dalam bentuk pangkat (eksponen).

f(x) = x

= x.
= + =
f’(x) =
=
F’(27) =
=
= . 9 = 15.
•  
Berikut beberapa sifat akar dan pangkat yang sering dipakai, antara lain:

1.  =
2.  =
3.  =
4. =
5. =
•   Aturan 2 fungsi:
1. f(x) = → f’(x) = .u’ (identik dg aturan rantai)
2. f(x) = u ± v → f’(x) = u’ ± v’
3. f(x) = u.v → f’(x) = u’v + uv’
4. f(x) = → f’(x) =
1. Diketahui f(x) = hitung berapa f’(-1) ?
Penyelesaian:
Misalkan u = 2x – 1 → u’ = 2
v = x + 2 → v’ = 1
f(x) = → f’(x) =
=
=
= → f’(-1) = = 5.
AT U R A N R A N TA I

•f(x)
  = a. → f’(x) = n. a. .
Contoh soal:

f’(x) = . 2

2. f(x) =
f’(x) = 7 . 8x
= 46x

3. f(x) =
f’(x) = 8 .
KERJAKAN SOAL DI BAWAH INI

•  
1.Diketahui f(x) = (2x+1), hitung nilai f’(1) !
2.Diketahui f(x) = hitung nilai f’(2) !
3.Diketahui f(x) = , hitung nilai f’(-1) !
•1.  Diketahui f(x) = (2x+1), hitung nilai f’(1) !
Penyelesaian:
Dimisalkan u = 2x+1 → u’ = 2
v = → v’ = 2 (3x-2). 3 = 6 (3x-2)

f(x) = u.v → f’(x) = u’v + uv’


f’(x) = 2 (2x+1) 6 (3x-2)
= 2 + 6 (2x+1)(3x-2)
=2 +6
= (18- 24x + 8) + (36-6x -12)
= 54 - 30x – 4

f’(1) = 54-30-4 = 20
•   Diketahui f(x) = hitung nilai f’(2) !
2.
Penyelesaian:
Dimisalkan u = 3x+2 → u’= 3
v = 2x-3 → v’= 2

f(x) = → f’(x) =
=
=
=

f’(2) = = -13.
•  
3. Diketahui f(x) = , hitung nilai f’(-1) !
Penyelesaian :
f’(x) = . (6x + 5)
= 3(6x + 5)
= (18x + 15)

f’(-1) = (18.-1 + 15)


= -3
= -3. 4
= -12.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai