Anda di halaman 1dari 15

Kalkulus Diferensial : Turunan

67
SESI/PERKULIAHAN KE : 6
I. Bahan Bacaan
Martono, K. 1999. Kalkulus. Jakarta : Erlangga.
Purcell, J. E. and D. Varberg. 1992. Calculus with Analytic Geometry. 4
th
Edition. Penerjemah I Nyoman Susila, dkk. Jakarta : Erlangga.
II. Bacaan Tambahan
Hutahaean, E., dkk. 1984. Seri Matematika : Soal Latihan Matematika untuk
Tingkat Pertama Universitas. Bandung : ITB.
Kusdiono. 1995. Matematika Universitas. Bandung : Citra Pindo.
Leithold, L. 1991. The Calculus with Analytic Geometry. 4
th
Edition.
Penerjemah S. M. Nababan dkk. Jakarta : Erlangga.
Stroud, K. 1996. Engineering Mathematics. 4
th
Edition. Alih Bahasa Erwin
Sucipto. Jakarta : Erlangga.
Suharto. 1992. Matematika Terapan untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Rineka
Cipta.
TIK : Pada akhir pertemuan ini Anda diharapkan mampu :
1. Menerapkan prinsip diferensial dalam bidangnya.
2. Melakukan pendiferensialan pada fungsi implisit.
3. Melakukan penurunan tingkat tinggi pada suatu fungsi.
4. Menerapkan aturan rantai dalam mencari turunan fungsi majemuk.
Pokok Bahasan : Kalkulus Diferensial : Turunan
Deskripsi Singkat: Dalam pertemuan ini Anda akan mempelajari teori
diferensial, pendiferensialan fungsi implisit, turunan
tingkat tinggi dan aturan rantai pada turunan fungsi
majemuk. Mempelajari materi tersebut akan sangat
membantu Anda mengatasi permasalahan-permasalahan
keteknikan yang berhubungan dengan diferensial.
Kalkulus Diferensial : Turunan
68
Tim Dosen Matematika. 2002. Kalkulus : Tahun Pertama Bersama (TPB).
Makassar : Mathematics Department, Hasanuddin University.
III. Pertanyaan Kunci
Ketika Anda membaca bahan-bahan bacaan, gunakanlah pertanyaan berikut untuk
memandu Anda :
1. Apakah turunan berbeda dari diferensial ?
2. Bagaimana mendiferensialkan fungsi implisit ?
3. Apa kegunaan aturan rantai dalam mencari turunan ?
IV. Tugas
Pelajarilah terlebih dahulu mengenai pengertian fungsi implisit dan fungsi
komposit !
Kalkulus Diferensial : Turunan
69
2.9 DIFERENSIAL
Dalam Sub Bab 2.7 telah dibahas tentang hasil bagi diferensial yang disimbolkan
dengan
dx
dy
. Jadi sejauh ini diketahui bahwa
dx
dy
adalah lambang belaka untuk turunan.
Bagaimana jika tertulis dy atau dx secara terpisah ? Hal ini akan dijelaskan dalam uraian
berikut.
2.9.1 PENGERTIAN DIFERENSIAL
Jika diketahui y = f(x) maka dapat dikutip kembali persamaan (2-27) dalam Sub
Bab 2.7.
dx
dy
= f '(x) ........................................................................................ (2-35)
Kedua ruas persamaan di atas diperkalikan dengan dx sehingga diperoleh :
dy = f '(x) dx ...................................................................................... (2-36)
Unsur dy dan dx yang semula bersama-sama membentuk hasil bagi diferensial kini
terpisah dan mempunyai arti sendiri-sendiri. Unsur dy disebut diferensial dari y
dan dianggap pendekatan untuk Ay akibat Ay 0. Demikian juga dx adalah
diferensial dari x untuk Ax 0. Selanjutnya persamaan (2-36) dapat ditulis dalam
bentuk lain :
Karena f(x) adalah suatu fungsi dan x adalah variabel bebasnya maka persamaan
(2-37) melahirkan suatu pengertian diferensial.
d(f(x)) = f '(x) dx ............................................................................... (2-37)
Diferensial dari suatu fungsi adalah sama dengan turunan pertama
fungsi itu dan diperkalikan dengan diferensial dari variabel bebasnya.
Diferensial
Kalkulus Diferensial : Turunan
70
Jika telah diketahui bagaimana menghitung turunan, maka dapat diketahui
bagaimana menghitung diferensial. Pertama-tama dilakukan turunan kemudian
dikalikan dengan dx (atau diferensial dari variabel bebasnya).
CONTOH 7 :
Carilah dy jika diketahui y = 4x - 5x
JAWAB :
Telah diketahui bahwa turunan dari y terhadap x pada soal di atas adalah
(8x 5). Jadi :
dy = (8x 5) dx
Atau untuk lebih memudahkan Anda berpikir maka mula-mula tulislah :
dx
dy
= 8x 5
Selanjutnya kedua ruas dikali dengan dx, sehingga diperoleh :
dy = (8x 5) dx
CONTOH 8 :
Carilah dy jika diketahui y = (3x 2)
8
JAWAB :
Menjawab soal ini tidak semudah seperti menjawab Contoh 7. Barangkali
banyak yang menjalankan cara berikut yang keliru :
Turunan dari (3x 2)
8
adalah 8(3x 2)
7
[yaitu dengan mempergunakan
persamaan (2-30)]. Maka : dy = 8(3x 2)
7
dx. Jelas ini jawaban yang salah.
Cara yang benar :
y = (3x 2)
8
adalah fungsi dengan variabel bebasnya adalah (3x 2). Jika
demikian maka :
dy = turunan dari fungsi (3x 2)
8
dikali dengan d(3x 2)
= 8(3x 2)
7
. d(3x 2)
Tetapi (3x 2) juga adalah sebuah fungsi dengan variabel bebasnya adalah x.
Sehingga :
d(3x 2) = turunan dari (3x 2) dikali dengan d(x)
= 3 . dx
Kalkulus Diferensial : Turunan
71
Jadi :
dy = 8(3x 2)
7
. 3 . dx = 24(3x 2)
7
dx
Fungsi seperti dalam Contoh 8 adalah fungsi majemuk sehingga persamaan (2-30) tidak
dapat dipakai langsung secara benar jika tidak dikombinasikan dengan pengertian
diferensial. Akan dibahas kemudian tentang Aturan Rantai untuk turunan fungsi
majemuk. Tetapi nyata dalam Contoh 8 tersebut bahwa pengertian diferensial tidak
memerlukan Aturan Rantai untuk menjawabnya. Oleh sebab itu diperlukan suatu kehati-
hatian dalam membedakan antara turunan dan diferensial, sebab kedua hal tersebut tidak
sama.
Kini akan dibahas beberapa penulisan dari
dx
dy
untuk y = f(x).
dx
dy
=
dx
d
(y) =
dx
y d ) (
.......................................................................... (2-38)
Unsur
dx
d
dalam persamaan (2-38) disebut operator diferensial atau operator
turunan dan dilambangkan dengan D
x
. Fungsi dari operator D
x
adalah menurunkan
fungsi terhadap x. Jadi :
dx
dy
= D
x
y ........................................................................................... (2-39)
Selanjutnya rumus-rumus dasar diferensial dapat diperoleh dari rumus-rumus dasar
turunan. Contoh : jika y = k yang mana k adalah konstanta, maka y' =
dx
dy
= 0.
Akibatnya dy = 0 atau d(k) = dk = 0. Artinya, diferensial dari konstanta adalah nol.
Contoh lainnya : jika y = x
n
, maka y' =
dx
dy
= nx
n-1
. Akibatnya dy = nx
n-1
dx.
Selengkapnya rumus-rumus dasar diferensial dapat dilihat dalam Tabel 2.1.
Kalkulus Diferensial : Turunan
72
Tabel 2.1 Rumus-rumus dasar diferensial yang diperoleh dari rumus-rumus
dasar turunan. [k = konstanta; u dan v masing-masing sebagai fungsi
dari x].
No Aturan Turunan Aturan Diferensial
1.
dx
dk
= 0 dk = 0
2.
dx
ku d ) (
= k
dx
du
d(ku) = k du
3.
du
u d ) (
n
= n u
n-1
d(u
n
) = n u
n-1
du
4.
dx
v u d ) (
=
dx
du

dx
dv
d(u v) = du dv
5.
dx
v u d ) (
= v
dx
du
+ u
dx
dv
d(uv) = v du + u dv
6.
dx
v
u
d ) (
=
2
v
dx
dv
u
dx
du
v
d(
v
u
) =
2
v
dv u du v
2.9.2 DIFERENSIAL PADA PERHITUNGAN PENDEKATAN
Bila dari y = f(x), nilai fungsi secara eksak diketahui untuk x = x
A
yaitu y
A
=
f(x
A
) maka kadang-kadang dapat ditentukan secara pendekatan berapa nilai fungsi bila
x
A
berubah menjadi (x
A
+ Ax). Ini dilakukan bila sulit menentukan f(x
A
+ Ax) secara
eksak. Persamaan (2-36) akan dikutip kembali :
dy = f '(x) dx
Untuk x = x
A
berlaku :
dy = f '(x
A
) dx .................................................................................... (2-40)
Maka secara pendekatan :
Ay ~ f '(x
A
) . Ax .................................................................................. (2-41)
Karena dari persamaan (2-19) dan (2-20) telah diketahui bahwa f(x
A
+ Ax) = f(x
A
) + Ay,
maka secara pendekatan :
f(x
A
+ Ax) ~ f(x
A
) + f '(x
A
) . Ax ....................................................... (2-42)
Kalkulus Diferensial : Turunan
73
CONTOH 9 :
Jika kalkulator Anda rusak dan tidak tersedia tabel atau sarana hitung lainnya,
hitunglah nilai pendekatan untuk 4 , 4 .
JAWAB :
Melihat bentuk soal maka harus dimisalkan : y = f(x) = x
Ambil : x
A
= 4 dan Ax = 0,4 maka : x
A
+ Ax = 4,4.
Yang dicari : f(x
A
+ Ax) = f(4,4) = 4 , 4 = ?
f(x
A
) = f(4) = 4 = 2. Selanjutnya dengan rumus turunan dapat diketahui :
f '(x) =
x 2
1
f '(x
A
) = f '(4) =
4 2
1
= 0,25
Jadi :
f(x
A
+ Ax) ~ f(x
A
) + f '(x
A
) . Ax
4 , 4 ~ 2 + 0,25 . 0,4
~ 2 + 0,1
~ 2,1
[Harga eksak dari 4 , 4 adalah 2,0976 untuk 4 angka di belakang tanda koma].
2.9.3 PENDIFERENSIALAN FUNGSI IMPLISIT
Fungsi-fungsi implisit adalah fungsi yang tak dapat memisahkan antara variabel
terikatnya (y) dan variabel bebasnya (x), atau tidak dapat berbentuk langsung y = f(x).
Fungsi implisit adalah fungsi yang berbentuk :
f(x,y) = 0 ............................................................................................ (2-43)
dengan ketentuan y bergantung pada x, atau y tetap sebagai fungsi dari x.
Dikenal dua cara dalam pendiferensialan fungsi implisit, yaitu :
1. Cara Turunan Langsung
Masing-masing unsur diturunkan, namun bila berkaitan dengan turunan dari y maka
harus diperkalikan dengan y' atau
dx
dy
.
Kalkulus Diferensial : Turunan
74
2. Cara Diferensial
Masing-masing unsur didiferensialkan dengan memakai pengertian/definisi
diferensial.
CONTOH 10 :
Carilah
dx
dy
dari f(x,y) = y + 7y x = 0
JAWAB :
Cara Turunan Langsung untuk ruas kiri maupun kanan :
Turunan dari (y + 7y x) = Turunan dari 0
3 y
dx
dy
+ 7
dx
dy
- 3 x = 0
dx
dy
(3 y + 7) = 3 x
dx
dy
=
7 y 3
x 3
2
2
+
Cara Diferensial :
Diferensial dari (y + 7y x) = Diferensial dari 0
d(y) + d(7y) d(x) = d(0)
3 y dy + 7 dy 3x dx = 0
(3 y + 7) dy = 3x dx
Jadi :
dx
dy
=
7 y 3
x 3
2
2
+
CONTOH 11 :
Carilah y' dari f(x,y) = y - xy 2 = 0
JAWAB :
Cara Turunan Langsung untuk ruas kiri maupun kanan :
Turunan dari (y - xy 2) = Turunan dari 0
3 y y' - (y . 1 + x . 2y . y') - 0 = 0
3 y y' - y - 2xy y') = 0
y'(3y - 2xy) = y
Kalkulus Diferensial : Turunan
75
y' =
xy y
y
2 3
2
2

=
2x 3y
y

Cara Diferensial :
Diferensial dari (y - xy 2) = Diferensial dari 0
d(y) - d(xy) d(2) = d(0)
3 y dy - (y dx + x . 2y dy) - 0 = 0
3 y dy - y dx - 2xy dy = 0
(3 y - 2xy) dy = y dx
Jadi :
dx
dy
=
xy y
y
2 3
2
2

=
2x 3y
y

y' =
2x 3y
y

2.10 TURUNAN TINGKAT TINGGI


Telah diuraikan dalam Sub Bab 2.5 bahwa pencarian turunan disebut
pendiferensialan. Pendiferensialan fungsi f menghasilkan fungsi baru f ' (yang disebut
fungsi turunan pertama dari f). Selanjutnya bila fungsi f ' didiferensialkan maka akan
menghasilkan f '' (dibaca : f dobel aksen) dan disebut turunan kedua dari f atau
turunan pertama dari f '.
Contoh penulisan turunan kedua dalam notasi Leibniz dan sistem D :
2
2
dx
y d
=
dx
d
(
dx
dy
) ............................................................................................ (2-44)
2
x
D y =
x
D (
x
D y) ............................................................................................ (2-45)
dan untuk turunan ketiga :
3
3
dx
y d
=
dx
d
(
2
2
dx
y d
) ............................................................................... (2-46)
3
x
D y =
x
D (
2
x
D y) ................................................................................. (2-47)
Jadi secara umum untuk turunan ke-n :
n
n
dx
y d
=
dx
d
(
1
1

n
n
dx
y d
) ............................................................................ (2-48)
Kalkulus Diferensial : Turunan
76
n
D
x
y =
x
D (
1 n
D
x
y) .............................................................................. (2-49)
Selengkapnya simbol-simbol turunan tingkat tinggi dapat dilihat dalam Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Lambang-lambang turunan tingkat tinggi.
y = f(x)
Turunan
Notasi Aksen
Sistem y
Notasi Aksen
Sistem f
Ringkas
Notasi Leibniz Notasi D
Ke-1 y' f '
dx
dy
x
D y
Ke-2 y'' f ''
2
2
dx
y d
2
x
D y
Ke-3 y''' f '''
3
3
dx
y d
3
x
D y
Ke-4 y'''' f ''''
4
4
dx
y d
4
x
D y
Ke-5
) 5 (
y
) 5 (
f
5
5
dx
y d
5
x
D y
. . . . . . . . . . . . . . .
Ke-(n-1)
) 1 ( n
y
) 1 ( n
f
1
1

n
n
dx
y d
1 n
x
D y
Ke-n
) (n
y
) (n
f
n
n
dx
y d
n
x
D y
CONTOH 12 :
Diketahui y = f(x) = 2x - 4x + 7x 8. Tentukan turunan pertama, kedua, ketiga
dan keempat dengan notasi aksen sistem f ringkas dan Leibniz.
JAWAB :
Cara Turunan Langsung untuk ruas kiri maupun kanan :
f ' =
dx
dy
= 6 x - 8 x + 7
f '' =
2
2
dx
y d
= 12x - 8
Kalkulus Diferensial : Turunan
77
f ''' =
3
3
dx
y d
= 12
f '''' =
4
4
dx
y d
= 0
2.11 ATURAN RANTAI PADA TURUNAN FUNGSI MAJEMUK
Fungsi majemuk disebut juga fungsi bertingkat atau fungsi komposit. Contoh
fungsi majemuk telah diperlihatkan dalam Contoh 8 yaitu : y = (3x -2)
8
. Jika dimisalkan
(3x 2) adalah juga sebuah fungsi yaitu u = g(x) = 3x 2 maka y adalah juga fungsi
dari u, yaitu y = f(u) = u
8
.
Misalkan y = f(u) dan u = g(x) dapat membentuk fungsi majemuk (fungsi
komposit) :
y = (fg)(x) = f(g(x)) ........................................................................ (2-50)
maka dapat ditulis bahwa :
y = h(x) ............................................................................................. (2-51)
yang dalam hal ini :
h = f g [artinya, h juga adalah fungsi dari x].
Jika u dapat diturunkan terhadap x (atau g terdiferensialkan terhadap x) dan
y dapat diturunkan terhadap u (atau f terdiferensialkan terhadap u = g(x)), maka
tentunya h = f g juga dapat diturunkan (terdiferensialkan) terhadap x.
Untuk fungsi bertingkat seperti yang dinyatakan dalam persamaan (2-50), maka
turunan dari y terhadap x adalah :
y' = h'(x) = [f(g(x))]' = f '(g(x)) g'(x) = f '(u) u' ............................. (2-52)
dalam hal ini :
y' =
dx
dy
= turunan dari y terhadap x
f '(u) =
du
dy
= turunan dari y terhadap u
u' =
dx
du
= turunan dari u terhadap x
Dengan demikian persamaan (2-52) di atas dapat ditulis dalam notasi Leibniz :
Kalkulus Diferensial : Turunan
78
dx
dy
=
du
dy

dx
du
.................................................................................. (2-53)
Persamaan (2-52) dan (2-53) di atas dikenal dengan nama Aturan Rantai untuk fungsi
majemuk. Dalam hal ini fungsi majemuknya merupakan komposisi dari 2 buah fungsi.
Rumus tersebut dapat dikembangkan untuk fungsi majemuk yang merupakan komposisi
lebih dari 2 buah fungsi. Terlihat bahwa penampilan persamaan (2-53) lebih menarik
dibanding dengan persamaan (2-52). Itulah keunggulan dari notasi Leibniz.
CONTOH 13 :
Dari y = h(x) berikut, gunakan aturan rantai untuk menentukan
dx
dy
.
a. y = (x - 3x + 11x)
9
b. y =
4
4
1
|
|
.
|

\
|
+

x
x
c. y = (5x + 6)(3x 1)
JAWAB :
a. Misalkan : u = x - 3x + 11x
dx
du
= 3x - 6x + 11
Dengan demikian : y = u
9

du
dy
= 9 u
8
= 9(x - 3x + 11x)
8
Jadi :
dx
dy
=
du
dy

dx
du
= 9(3x - 6x + 11)(x - 3x + 11x)
8
b. Misalkan : w =
4
1
+

x
x
maka dengan demikian :
y = w
4

dw
dy
= 4w = 4
3
4
1
|
|
.
|

\
|
+

x
x
Untuk mencari w' atau
dx
dw
maka w harus dipandang sebagai bentuk
v
u
.
u = x 1 u' = 1
v = x + 4 v ' = 1
Kalkulus Diferensial : Turunan
79
w' =
dx
dw
=
2
v
v u u v ' '
=
2
) 4 (
) 1 ( ) 4 (
+
+
x
x x
=
2
) 4 (
5
+ x
Jadi :
dx
dy
=
dw
dy

dx
dw
= 4
3
4
1
|
|
.
|

\
|
+

x
x
2
) 4 (
5
+ x
=
5
3
4) (x
1) 20(x
+

c. Cara Pertama : Bertujuan membentuk y = uv. Aturan rantai diterapkan dalam


mencari turunan dari u dan v terhadap x.
Misalkan : u = (5x + 6) dan p = 5x + 6
dx
dp
= 5
Dengan demikian : u = p
dp
du
= 2 p = 2(5x + 6)
maka : u' =
dx
du
=
dp
du

dx
dp
= 10 (5x + 6)
Misalkan : v = (3x 1) dan q = 3x - 1
dx
dq
= 3
Dengan demikian : v = q
dq
dv
= 3 q = 3(3x - 1)
maka : v' =
dx
dv
=
dq
dv

dx
dq
= 9 (3x - 1)
Karena y = uv maka :
y' =
dx
dy
= v u' + u v' = (3x 1) 10 (5x + 6) + (5x + 6) 9 (3x - 1)
= (3x - 1) (5x + 6)[10(3x 1) + 9(5x + 6)]
= (3x - 1) (5x + 6)(75x + 44)
Cara Kedua : Bertujuan untuk lebih menekankan aturan diferensial
ketimbang Aturan Rantai.
Misalkan : p = 5x + 6 dan q = 3x 1 maka :
dx
dp
= 5 dan
dx
dq
= 3.
Dengan demikian : y = pq
Dengan menggunakan rumus diferensial nomor 5 dalam Tabel 2.1, maka
diperoleh :
dy = d(pq) = q d(p) + p d(q) = q 2p dp + p 3q dq
= 2pq dp + 3pq dq
Kalkulus Diferensial : Turunan
80
Maka :
dx
dy
= 2pq
dx
dp
+ 3pq
dx
dq
= 10pq + 9pq = pq(10q + 9p)
= (5x + 6)( 3x 1)[10(3x 1) + 9(5x + 6)]
= (3x - 1) (5x + 6)(75x + 44)
LATIHAN 3
1. Dengan menggunakan definisi diferensial, carilah dy dari y = f(x) berikut.
a. y = -x
4
+ 3x - 6x + 1 b. y =
10
8
x

c. y =
4 3
) 2 3 (
1
x +
d. y =
2 5
13
2
+ x
x
e. y = x(x + 1) f. y = 5 2 4
4 5
+ x x
2. Andaikan y = f(x) = x. Tentukanlah : *) Ay secara eksak, dan *) Ay secara
pendekatan bila diketahui :
a. x
A
= 1 dan Ax = 1 b. x
A
= 1 dan Ax = 0,5 c. x
A
= 1 dan Ax = 0,01
3. Gunakan metode diferensial untuk menghitung secara pendekatan bilangan berikut.
a. 402 b. 9 , 35 c.
3
91 , 26 d.
3
05 , 64
4. Carilah
dx
dy
dari fungsi implisit berikut.
a. x - y - 9 = 0 b. 4x + 9y - 36 = 0 c. xy 4 = 0
d. xy - x + 16 = 0 e. x - 3xy + 19xy = 0 f. xy + 3y 10x = 0
g. y + xy - 5 = 0 h.
3
2
x
y
- 1 -
2 / 3
y = 0 i. 6x - xy 2 + xy = 0
5. Carilah turunan ketiga dalam notasi Leibniz dari y = f(x) berikut.
a. y = x + 3x - 2x - 8 b. y = 2x
5
x
4
c. y = (2x + 5)
4
d. y = (3x 2)
5
e. y =
3
1
x
f. y =
1 2 + x
x
Kalkulus Diferensial : Turunan
81
6. Gunakan aturan rantai untuk menentukan
dx
dy
dari y = f(x) berikut.
a. y = (2 9x)
15
b. y =
9 4
) 8 3 (
1
+ x x
c. y =
1
) 2 (
4
4 3
+
+
x
x
d. y =
4
2
4
1
|
|
.
|

\
|
+

x
x
e. y = (2x-1)(x-3) f. y = (3x+5)(x-7)
4

Anda mungkin juga menyukai