E. Garis Kutub
g
g1
S1 ( x 0 , y 0 )
O T(x1, y1)
x2 y2 r 2
S ( x ' , y ' )
2 0 0
g2
Gambar IV. 4
Dari titik T(x1, y1) dibuat garis-garis singgung pada lingkaran L: x2 + y2 = r2. Misal
titik-titik singgung pada lingkaran itu adalah S1(x0, y0) dan S2 xo ' , y 0 ' . Persamaan garis
g 1 : xx0 yy 0 r 2
dan
Garis-garis singgung g 1 dan g 2 melalui T(x1, y1) , sehingga berlaku persamaan berikut.
x1 x0 y1 y 0 r 2 ……………………. (i)
Pada persamaan (i) dan (ii), tampak bahwa koordinat titik-titik S1 dan S2 memenuhi
persamaan berikut.
g : x1 x y1 y r 2
17
Ini adalah persamaan garis yang melalui titik-titik singgung S1 dan S2 dan disebut tali
busur singgung. Perhatikan bahwa persamaan tali busur singgung g bentuknya sama
dengan persamaan garis singgung pada lingkaran L dengan titik singgung T. Oleh karena
itu, tanpa melihat letak titik T (di dalam, diluar, atau pada lingkaran), maka persamaan
g: x1 x y1 y r 2
Dari uraian di atas, didapat, jika T(x1, y1) di luar lingkaran, maka garis kutub g
merupakan tali busur singgung. Coba selidiki bagaimana kedudukan garis kutub ini jika
Sebagai latihan, dengan cara serupa, coba tunjukkan bahwa persamaan garis kutub
x a x 1 a y b y1 b r 2
Tunjukkan juga bahwa persamaan garis kutub dari titik T(x1, y1) terhadap lingkaran
L: x2 + y2 + Ax + By + C = 0 adalah
1 1
xx1 yy1 A(x x1) B(y y1) C 0
2 2
g: Px + Qy + R = 0. Misal kutub garis g adalah T(x1, y1) , maka persamaan garis kutub
1 1
h: xx1 yy1 A( x x1 ) B ( y y1 ) C 0
2 2
18
Garis h ini berimpit dengan garis g, sehingga haruslah dipenuhi persamaan berikut.
1 1 1 1
x1 A y1 B Ax1 By1 C
2 2 2 2
P Q R
Dari persamaan ini, nilai x1 dan y1 dapat ditentukan, sehingga kutub dari garis g
A1
B2 A2
B3 P A3 T(x1, y1)
A4
B4
Gambar IV.5
Melalui T(x1, y1) ditarik garis-garis yang memotong lingkaran. Misal titik-titik potong
2
TA 1 TA 2 xTB 2 TA 3 xTB 3 TA 4 xTB 4 , dan seterusnya.
Perhatikan bahwa
Nilai TP 2 r 2 didefinisikan sebagai kuasa titik T(x1, y1) terhadap lingkaran L(P, r).
19
1 1 1 1
dengan pusat P A, B dan kuadrat jari-jari r 2 A 2 B 2 C . Kuasa titik
2 2 4 4
2 2
2 2 1 1
TP r = x1 A y1 B r 2 atau
2 2
.2
2
x1 y1 Ax1 By1 C
dapat diperoleh dengan cara menggantikan x dan y pada persamaan lingkaran itu dengan
x1 dan y1 .
titik T pada lingkaran jika T di luar lingkaran, terletak pada lingkaran, atau di dalam
lingkaran.
H. Garis Kuasa
Misal diketahui dua buah lingkaran. Pikirkan suatu titik yang mempunyai kuasa sama
terhadap dua lingkaran tersebut. Himpunan (tempat kedudukan) titik-titik yang demikian,
yakni mempunyai kuasa yang sama terhadap dua lingkaran tertentu disebut garis kuasa
L1 : x 2 y 2 A1 x B1 y C1 0
dan
L2 : x 2 y 2 A2 x B2 y C 2 0
20
Jika titik T(x1, y1) mempunyai kuasa yang sama terhadap lingkaran L1 dan L2 , maka
atau
sama. Dengan demikian, garis kuasa yang merupakan tempat kedudukan titik-titik yang
mempunyai kuasa yang sama terhadap lingkaran L1 dan L2 adalah sebagai berikut.
g: A1 A2 x B1 B2 y C1 C 2 0
L(x, y) dapat ditulis dengan L(x1, y1). Jadi persamaan garis kuasa lingkaran L1(x, y) = 0
A1 A2
Perhatikan bahwa garis kuasa mempunyai gradien m1 = . Titik pusat
B1 B2
1 1 1 1
lingkaran L1 dan L2 berturut-turut adalah P1 A1 , B1 dan P2 A2 , B2 .
2 2 2 2
Gradien garis sentral atau garis penghubung kedua pusat lingkaran ini adalah
B1 B2
m2 = . Karena m1.m2 = -1, maka garis kuasa dua buah lingkaran akan tegak lurus
A1 A2
g: L1 – L2 = 0
L1
L2
P1 P2
Gambar IV.6
Bagaimana kedudukan garis kuasa dua buah lingkaran jika kedua lingkaran tersebut
berpotongan atau bersinggunga? Apakah garis kuasanya memotong kedua lingkaran?
I. Titik Kuasa
Tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai kuasa yang sama terhadap dua
lingkaran adalah suatu garis lurus. Jadi kalau ada tiga buah lingkaran, akan terdapat sebuah
titik yang mempunyai kuasa yang sama terhadap ketiga lingkaran tersebut. Titik yang
L1 – L2 = 0
M1
M2
K
L1 – L3 = 0
M3
L2 – L3 = 0
Gambar IV.7
22
Titik K adalah suatu titik yang kuasanya terhadap L1 = 0 dan L2 = 0 sama, karena K
disebut titik kuasa ketiga lingkaran tersebut. Persamaan titik kuasa dapat ditulis secara
L1 = L2 = L3
Contoh
L1 = x2 + y2 + x + y – 14 = 0,
L2 = x2 + y2 = 13, dan
L3 = x2 + y2 + 3x – 2y – 26 = 0.
Penyelesaian
L1 – L2 = 0, didapat x + y – 1 = 0
L3 – L2 = 0, didapat 3x – 2y – 13 = 0
Dari kedua persamaan itu didapat x = 3 dan y = -2. Sehingga titik kuasa ketiga
Sudut antara dua buah lingkaran didefinisikan sebagai sudut yang dibentuk oleh
garis-garis singgung pada kedua lingkaran itu di titik potongnya. Dua lingkaran dikatakan
saling memotong tegak lurus jika sudut antara garis-garis singgung di titik potongnya
P
M1 M2
Gambar IV.8
L1 : x 2 y 2 A1 x B1 y C1 0
L2 : x 2 y 2 A2 x B2 y C 2 0
Kedua lingkaran itu akan berpotongan tegak lurus apabila garis-garis singgung
berimpit dengan jari-jari kedua lingkaran.
r1 r2
L2 = 0
M1 M2
L1 = 0
Gambar IV.9
24
Perhatikan bahwa r1 tegak lurus r2, sehingga M1M2P adalah segitiga siku-siku.
1 1 1 1 1 2 1 2
Diketahui: M 1 A1 , B1 , M 2 A2 , B2 , r1 A1 B1 C1 dan
2 2 2 2 4 4
1 2 1 2
r2 A2 B2 C2
4 4
Sehingga berlaku:
2A1 A2 + 2 B1B2 = C1 + C2
r1 r2
M1 M2 L2 = 0
L1 = 0
Gambar IV.10
25
Jika lingkaran L2 membagi dua sama besar lingkaran L1, maka dalam M1PM2
berlaku
2 2
( M 1 M 2 ) 2 r2 r1
Jadi, supaya suatu lingkaran membagi dua sama besar lingkaran lain, haruslah kuadrat
K. Berkas Lingkaran
L1 : x 2 y 2 A1 x B1 y C1 0
L2 : x 2 y 2 A2 x B2 y C 2 0
Nilai dapat kita beri nilai yang bermacam-macam dan untuk setiap nilai persamaan
dasar L1 = 0 dan L2 = 0.
Jika = -1, akan terdapat suatu garis lurus yang dapat dianggap sebagai suatu
Jika suatu titik terletak pada lingkaran L1 = 0 dan juga pada L2 = 0, maka titik itu
Semua anggota berkas lingkaran melalui titik-titik potong (nyata atau imajiner) L1 = 0
dan L2 = 0. Titik-titik ini disebut titik-titik dasar atau titik-titik basis. Jadi setiap lingkaran