Anda di halaman 1dari 8

Transformasi

Untuk memindahkan suatu titik atau bangun pada sebuah bidang dapat dikerjakan
dengan transformasi. Transformasi T pada suatu bidang ‘memetakan’ tiap titik P pada
bidang menjadi P’ pada bidang itu pula. Titik P’ disebut bayangan atau peta titik P.

Jenis-jenis Transformasi

a. Translasi (Pergeseran)

b. Refleksi (Pencerminan)

c. Rotasi (Pemutaran)

d. Dilatasi (Perkalian Bangun)

Translasi adalah transformasi yang memindahkan setiap titik pada bidang


menurut jarak dan arah tertentu. Jarak dan arah suatu translasi dapat dilambangkan
dengan garis berarah.

Sifat-sifat Translasi:

1. Dua refleksi berturut-turut terhadap sebuah garis merupakan suatu identitas,


artinya yang direfleksikan tidak berpindah.
2. Pengerjaan dua refleksi terhadap dua sumbu yang sejajar, menghasilkan
translasi (pergeseran) dengan sifat:
 Jarak bangun asli dengan bangun hasil sama dengan dua kali jarak
kedua sumbu pencerminan.
 Arah translasi tegak lurus pada kedua sumbu sejajar, dari sumbu
pertama ke sumbu kedua. Refleksi terhadap dua sumbu sejajar
bersifat tidak komutatif.
3. Pengerjaan dua refleksi terhadap dua sumbu yang saling tegak lurus,
menghasilkan rotasi (pemutaran) setengah lingkaran terhadap titik potong
dari kedua sumbu yang saling tegak lurus bersifat komutatif.
4. Pengerjaan dua refleksi berurutan terhadapdua sumbu yang berptongan akan
menghasilkan rotasi (perputaran) yang bersifat:
Titik potong kedua sumbu pencerminan merupakan pusat perputaran.
Besar sudut perputaran sama dengan dua kali sudut antara kedua
sumbu pencerminan.
𝑎
Jika translasi T = ( )
𝑏
memetakan titik P(x,y) ke P´(x’,y’)
maka x’ = x + a dan y’ = y + b ditulis dalam bentuk matrik:
𝑥′ 𝑥 𝑎
( ) = (𝑦) + ( )
𝑦′ 𝑏
Contoh Soal
Diketahui segitiga OAB dengan koordinat titik O(0,0), A(3,0) dan
B(3,5).Tentukan koordinat bayangan segitiga OAB tersebut bila ditranslasi
1
oleh T =( )
3
Penyelesaian :
(0,0) → (0 + 1, 0 + 3)
1
T =( ) O’(1,3)
3
(3,0) → (3 + 1, 0 + 3)
1
T =( ) A’(4,3)
3
(3,5) → (3 + 1, 5 + 3)
1
T =( ) B’(4,8)
3
Refleksi
Sebuah objek yang mengalami refleksi akan memiliki bayangan benda yang
dihasilkan oleh sebuah cermin. hasil dalam refleksi dalam bidang kartesius
tergantung sumbu yang menjadi cerminnya.

 Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbu-x menghasilkan bayangan


titik B(a’, b’) dengan a’= a dan b’= -b.

 Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbu-y menghasilkan bayangan


titik C(a’, b’) dengan a’= -a dan b’= b.
 Pencerminan titik A(a, b) terhadap garis y = x menghasilkan bayangan
titik D(a’, b’) dengan a’= b dan b’ = a.

 Pencerminan titik A(a, b) terhadap garis y = - x


menghasilkan bayangan titik E(a’, b’) dengan a’ = -b
dan b’ = -a.

 Pencerminan titik A(a, b) terhadap titik asal menghasilkan bayangan


titik F(a’, b’) dengan a’ = -a dan b’ = -b.
 Pencerminan titik A(a, b) terhadap garis x = h menghasilkan bayangan
titik G(a’, b’) dengan a’ = 2h - a dan b’ = b.

 Pencerminan titik A(a, b) terhadap garis y = k menghasilkan bayangan


titik H(a’, b’) dengan a’ = a dan b’ = 2k - b.
Contoh Soal :
Diketahui segitiga ABC dengan koordinat titik A(2,0), B(0,-5) dan C(-3,1). Tentukan
koordinat bayangan segitiga ABC tersebut bila dicerminkan terhadap sumbu X
Penyelesaian :
Pencerminan terhadap sumbu X
P(x,y) → P’(-x,y)
Jadi bayangan titik :
A(2,0) adalah A’(-2,0)
B(0,-5) adalah B’(0,-5)
C(-3,1) adalah C’(3,1)

Anda mungkin juga menyukai