DEFINISI PENCERMINAN
NAMA ANGGOTA :
KELAS : 5D
TAHUN 2012/2013
BAB III
PENCERMINAN
1. Definisi Pencerminan
Definisi :
i. Jika P S maka M s (P ) = P
Teorema :
Bukti :
Ms : V V
X 'V , X ' = X = M s ( X ), X S .
Kasus I
Misalkan A1 A2
A2 S maka M s ( A2 ) = A2 ' = A2
Jadi, A1 A2
Kasus II
Ambil A1 S , A2 S maka:
i. M s ( A1 ) = A1 ' = A1
Kasus III
Andaikan A1 = A2 , maka menurut teorema tidak ada dua buah garis yang
tegak lurus terhadap garis sumbu S yang melalui titik yang sama. Artinya,
jika M s ( A1 ) = M s ( A2 ) , maka haruslah A1 = A2 . Padahal diketahui
A1 A2 . Jadi haruslah A1 A2 M s ( A1 ) M s ( A2 ) .
Karena M s surjektif dan injektif, maka berlaku bahwa setiap refleksi pada
garis adalah suatu transformasi.
Definisi :
Teorema :
Bukti :
A S
2. Sifat-sifat Pencerminan
c. Pengerjaaan dua refleksi terhadap dua sumbu yang saling tegak lurus,
menghasilkaan rotasi (perputaran) setengah lingkaran terhadap titik potong
dari kedua sumbu pencerminan. Refleksi terhadap dua sumbu yang saling
tegak lurus bersifat komutatif.
1) Diketahui
a. Jika tentukan
2) Diketahui
a. Apabila tentukan
b. Tentukan apabila
Penyelesaian :
1)
a.
b.
2)
a.
b.
KESIMPULAN