Anda di halaman 1dari 6

Tugas 1 Geometri

Nama : Audrey Ariij Sya’imaa.HS


NPM : 140110190021
Transformasi Affine
Transformasi affine adalah hubungan geometri yang mempertahankan bentuk dasar
dan integritas bangun geometri. Transformasi geometri dapat berupa rotasi, translasi, dan
dilatasi.
1. Definisi 1 : suatu collineation dikatakan bijeksi (setiap elemen dari suatu himpunan
dipasangkan dengan tepat satu elemen dari himpunan lainnya) T : E2 → E2 jika
memenuhi syarat untuk setiap P, Q, dan R titik yang berbeda. P, Q, dan R merupakan
suatu collinear jika dan hanya jika TP, TQ, dan TR collinear.
2. Definisi 2 : Suatu pemetaan T : E2 → E2 dikatakan suatu transformasi affine jika
terdapat matriks 2×2 yang invertible dan vektor b ∈ R2 demikian sehingga, untuk
semua x ∈ R2.
Tx = Ax + b

Teorema 1 : Setiap transformasi affine merupakan suatu collineation.


A(A-1(x – b)) + b = x
T((1 – t)P + tQ) = (1 – t)TP + tTQ
TR = (1 – t)TP + tTQ
R = (1 -t)P + tQ
Teorema 2 : Setiap collineation merupakan suatu transformasi affine.
A. Garis tetap : Jika T adalah suatu transformasi affine dan l adalah suatu garis, maka Tl
adalah suatu garis.
Teorema 3 : T adalah suatu transformasi affine dan l = P + [v] adalah suatu garis. Maka, Tl
adalah garis TP + [Av], dimana A adalah garis linear dari T.
Teorema 4 :
i. Jika dua garis tetap dari suatu transformasi affine beririsan, mereka bertransformasi di
titik yang tetap.
ii. Jika dua garis tetap dari suatu transformasi affina paralel, setiap garis yang
mengandung garis ini adalah tetap.
B. Affine Group
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Jika Tx = Ax + b dan T x = A x + b x, maka T T x = (A( A x + b ) + b = (A A )x + Ab + b.
C. Macam-Macam Transformasi Affine
1. Transformasi Affine 2D
Transformasi affine 2D merupakan transformasi yang sering digunakan untuk
mentransformasi nilai-nilai koordinat dari suatu sistem koordinat dua dimensi ke
sistem koordinat dua dimensi lainnya.
Rumus transformasi affine 2D :
x’ = a1x + b1y +c1
y’ = a2x + b2y + c2
dimana a1, b1, c1, a2, b2, c2 merupakan parameter transformasi, a1 ≠ b2, a2 ≠ b2. Dengan rumus
transformasi tersebut, tidak menghasilkan bentuk conform. Jadi, akan terjadi perubahan sudut
dan jarak.
Rumus transformasi koordinat metode affine :

Untuk keperluan transformasi koordinat titik P dan Q dalam 2D dinyatakan sebagai :

() ()
Px Qx
P= P y Q= Q y
1 dan 1

Hal ini berarti titik P berada pada lokasi P = Px i + Py j + 

Dimana  adalah titik pusat koordinat (tidak harus selalu (0,0)).

Transformasi dari titik P menuju titik Q menggunakan fungsi T() berikut ini.

()()
Qx Px
Q y =T P y
Qz Pz
atau ringkasnya Q = T(P)

Transformasi Affine mempunyai bentuk seperti berikut ini.

( )( )
Qx m11 P x +m12 P y +m13
Q y = m21 P x +m22 P y +m23
1 1
dalam bentuk persamaan matriks persamaan di atas dapat diubah menjadi

( )( )( )
Qx m11 m12 m13 Px
Q y = m21 m22 m23 P y
1 0 0 1 1

Transformasi Affine untuk translasi diberikan oleh persamaan berikut ini.

( ) ( )( )
Qx 1 0 m13 P x
Qy = 0 1 m 23 P y
1 0 0 1 1 atau lebih ringkasnya

( )( )
Qx P x + m 13
Q y = P y + m 23
1 1

Vektor (m13 , m23) adalah vektor offset yang menyatakan besarnya pergeseran.
Transformasi Affine untuk skala melakukan penskalaan dengan menggunakan dua faktor
skala yaitu Sx dan Sy masing-masing untuk koordinat x dan y. Persamaan transformasinya
diberikan pada persamaan berikut ini.

( Qx, Qy ) = ( Sx Px , Sy Py )

( )
Sx 0 0
0 Sy 0
sehingga matriks untuk transformasi skala adalah : 0 0 1

Transformasi Affine untuk rotasi diberikan oleh persamaan berikut ini.

Qx = Px cos() – Py sin(),

Qy = Px sin() – Py cos(),

Matriks transformasinya adalah sebagai berikut .

( )
cos(θ) −sin(θ ) 0
sin(θ ) cos (θ ) 0
0 0 1

Transformasi Affine untuk shearing diberikan oleh persamaan berikut ini.

Qx = Px + hPy
Qy = Py

Dimana h menyatakan besarnya perubahan P pada sumbu y. Matrik transformasinya


adalah sebagai berikut.

( )
1 h 0
0 1 0
0 0 1

2. Transformasi Affine 3D

Seperti pada transformasi Affine 2D, transformasi Affine 3D juga menggunakan koordinat
frame. Titik P dinyatakan dengan :

()
Px
P
P= y
Pz
1
P = Px i + Py j + Pz k +  atau

Dan transformasinya secara umum dinyatakan dengan persamaan transformasi berikut ini.

() () ( )
Qx Px m 11 m 12 m 13 m14
Qy P m m 22 m 23 m24
=M y M = 21
Qz Pz m 31 m 32 m 33 m34
1 1 0 0 0 1
dengan M nya adalah

Untuk translasi matrik M tersebut adalah sebagai berikut

( )
1 0 0 m14
0 1 0 m24
0 0 1 m34
0 0 0 1
, (m14, m24, m34) adalah besarnya translasi yang diinginkan.

Untuk penskalaan matrik transformasinya adalah sebagai berikut.

( )
Sx 0 0 0
0 Sy 0 0
0 0 Sz 0
0 0 0 1
, dimana (Sx, Sy, Sz) adalah besarnya skala yang diinginkan.
Untuk shearing matriks transformasinya adalah sebagai berikut.

( )
1 0 0 0
f 1 0 0
0 0 1 0
0 0 0 1

Jika matrik transformasi dikalikan dengan titik P akan menghasilkan Q = (Px, fPx + Py , Pz).
Jadi komponen Px, dan Pz tetap, sedangkan komponen Py berubah secara proporsional,
dimana f adalah konstanta yang kita inginkan. Untuk rotasi ada 3 macam transformasi,
yaitu rotasi terhadap sumbu x, sumbu y, dan sumbu z.

( )
1 0 0 0
0 c −c 0
0 s c 0
a. Rotasi dengan sumbu x, matrik rotasinya adalah
0 0 0 1

( )
c 0 s 0
0 1 0 0
−s 0 c 0
b. Rotasi dengan sumbu y, matrik rotasinya adalah
0 0 0 1

( )
c −s 0 0
s c 0 0
0 0 1 0
c. Rotasi dengan sumbu z, matrik rotasinya adalah
0 0 0 1

Dimana c dalam matriks adalah cos() dan s adalah sin(), untuk  yang diinginkan.

Reference :

Patrick J. Ryan, “Euclidean and Non-Euclidean Geometry An Analitic Approach”

https://www.scribd.com/upload-document?archive_doc=365759854&escape=false&metadata=
%7B%22context%22%3A%22archive%22%2C%22page%22%3A%22archive_plans%22%2C
%22action%22%3A%22start_trial%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A
%22web%22%7D

Anda mungkin juga menyukai