Penyelesaian:
Ambil bahwa konstanta pegas adalah konstan, maka persamaan gerak ketika benda 2 kg
saja:
∑ F=kx → 2 a+kx=0 → a+ω 2 x=0
dengan x perpindahan balok 2 kg dari posisi setimbangnya dan 2=k/2, maka solusi
umum persamaan geraknya :
x= A cos ( ωt+ φ0 )
Perioda osilasi :
2π 2 π
T=
ω √
=2 π = → ω=12 s -1
k 6
dan konstanta pegas: k = 2(12)2 = 288 Nm-1. Jika x = x0 pada saat t = t0, maka = 0 dan
A = x0, yang memberikan kontribusi pada solusi umum persamaan geraknya menjadi :
x=x 0 cos ( 12 t )
a. Gaya pegas yang diperlukan :
f =kx=(288)(2 x10−2)=5,76 N
b. Andaikan massa sebesar m diletakan di atas balok 2 kg dan
bergerak secara bersama-sama, sehingga percepatannya menjadi :
a=−144 x 0 cos12 t
Ketika benda m mulai tergelincir (slip), maka gaya maksimum horisontal sama
dengan gaya gesekan statik :
f gesekan =ma → (0,1) mg=144 mx 0
memberikan :
0 , 98
x 0= =6,8 x 10−3 m
144
Penyelesaian:
Gerak piringan ditinjau dalam bidang vertikal,
F1 ϕ
jika x perpindahan pusat massa dari posisi q
setimbangnya dan perpindahan F2
angularnya, maka gaya-gaya yang terjadi :
F1 =k ( l+ x−l 0 ) x
F2 =k ( l−x−l 0 )
Persamaan geraknya :
∑ F=Ma → F 2 −F 1 =k ( l−x−l0) −k ( l+ x−l0 )=−2 kx=Ma
2k
x =0 → a+ ω2 x=0
a+
M
∑ τ=Iα → ( F2 +F 1 ) A sin φ=Iα
1
Jika
I= 2 MA 2 dan pernyataan untuk dinyatakan dengan :
sin ( π −φ ) sin θ l+ A l+ A
l+ A+ x
=
l+ x
→ sin φ≈
l
sin θ≈
l ( )
θ ( )
Jadi diperoleh :
l+ A
[ k (l−x−l0)+ k ( l+ x−l0 ) ] A (l )= 1
2
MA 2 α
4 k ( l−l 0 ) ( l + A )
α+ θ=0
MA l
Memberikan :
2k 4 k ( l−l 0 ) ( l + A )
ω1 =
√ M dan
ω1 =
√ MA l
Penyelesaian: y=0
Anggap tegangan pada batang adalah F M
a. Tegangan pada poros adalah:
F poros=Mg+Mg=2 Mg
Sedangkan tegangan pada titik P ditentukan oleh massa bola M dan massa bagian batang di
bawah P, sehingga:
y y
F P =Mg+Mg () ( )
L
=Mg 1+
L
44
b. Momen inersia relatif pada poros adalah:
1 4
I=I batang +I bola =ML 2 + ML 2 = ML 2
3 3
I
Untuk bandul fisis,
T =2 π
√ mgd ,
dimana m = 2M dan d adalah jarak dari poros ke pusat massa sistem, sehingga:
4
√
ML 2
L 3 4 π 2L
d=
M ()
2
M+M
+ ML
=
3L
4
T =2 π
2 Mg
3L
4
=
3
( ) g √
dan
4π 4 m
Dengan demikian maka untuk L = 2,00m diperoleh
T=
√
3 9.8 m/s2
=2,68 s
dt 2
=− ( I )
θ=−ω2 θ L
kx
Dengan:
x
MgL+kh2
ω=
√
ML 2
=2 πf
L sin q
1 MgL+kh 2
f=
2π √
ML2
45
5. Sebuah papan horizontal dengan massa m poros
dan panjang L, salah satu ujungnya diletakan
pada poros sedangkan ujung yang lain ditahan q
oleh sebuah pegas dengan konstanta pegas k k
(lihat gambar). Jika momen inersia papan
disekitar porosnya adalah mL2/3 dan papan
tersebut ketika ditahan pegas membentuk sudut
θ terhadap posisi setimbang horisontalnya dan
dilepaskan,
Tunjukkan bahwa gerakan ini berupa gerak harmonik sederhana dengan frekuensi
a.
3k
sudut
ω=
√ m
b. Tentukan frekuensi osilasi benda tersebut jika massanya 5,00 kg dengan konstanta
pegas 100 N/m.
Penyelesaian:
a. Pada keadaan setimbang,
∑ τ=0−mg ( L2 )+kx 0 L
dimana x0 adalah kompresi setimbang. Setelah
perpindahan papan dan membentuk sudut ,
6. Sebuah partikel yang massanya 4,00 kg dilekatkan pada sebuah pegas dengan
konstanta pegas 100 N/m, Pegas ini berosilasi pada permukaan horisontal tanpa
gesekan dengan amplitudo 2,00 m. Sebuah benda yang massanya 6,00 kg kemudian
dijatuhkan secara vertikal dari atas benda 4,00 kg dan melewati titik setimbangnya.
Kedua benda saling menempel.
a. Tentukan perubahan amplitudo sistem vibrasi akibat tumbukan
b. Seberapa banyak perubahan perioda
c. Seberapa banyak energinya berubah
d. Hitung perubahan energinya.
Penyelesaian:
Pada saat melampaui titik kesetimbangan, benda bermassa 4 kg akan memiliki
kecepatan maksimum:
46
k 100 N/m
v max =ωA= A
√ √
m
=2 m
4 kg
=10 m/s
Dalam tumbukan tidak elastik sempurna, momentum sistem dua benda adalah
konservatif, sehingga membentuk benda baru yang massanya 10 kg, dan memulai
osilasi dengan kecepatan maksimum menurut ketentuan:
4 kg (10 m/s )+ 6 kg (0 m/s )=(10 kg )v max ⇒ v max =4 m/s
1 2 1
mvmax = kA 2
a. Amplitudo yang baru diberikan oleh: 2 2
10 kg (4 m/s)2 = (100 N/m)A2
A = 1,26 m
Jadi amplitudonya berubah, turun sebesar (2 - 1,26) m = 0,75m
m 4 kg
b. Perioda sebelumnya ditentukan melalui:
T =2 π
√ √
k
=2 π
100 N/m
=1 , 26 s
10 kg
Perioda setelah tumbukan:
1 2 1
T=
√ 100 N/m
=1 , 99 s
, meningkat sebesar 0,73 s
mvmax = ( 4 kg)(10 m/s )2 =200 J
c. Energi sebelumnya: 2 2
1 2 1
mvmax = (10 kg )( 4 m/s )2=80 J
Energi setelah tumbukan: 2 2 , turun sebesar 120 J
d. Energi mekanik yang hilang telah berubah menjadi energi internal dalam tumbukan
tak lenting sempurna
Penyelesaian:
a. ΔK + ΔU =0
K a +U a =K b +U b dimana K a =U b =0
1
mgh= Iω2
Sehingga 2 ,
tetapi h=R−R cosθ=R(1−cos θ)
v
ω=
R
47
MR 2 mr 2
I= + +mR 2
2 2
Dengan demikian diperoleh
1 MR 2 mr 2 2 v
2
mgR(1−cosθ )=
2 2 (
+ +mR 2
2 R )
2
M mr m 2 Rg( 1−cos θ)
mgR (1−cos θ )=
I
+ ( + v
4 4 R2 2 ) ⇒ v=2
√ M r2
+ +2
m R2
mR+ M (0)
b.
T =2 π
sehingga:
√ mT gd CM
dimana m T =m+ M dan d CM =
m+ M
1 1
8.
T =2 π
2
√
MR 2 + mr 2 +mR 2
2
mgR
Penyelesaian:
h
m
Dengan menggunakan model gerak harmonik
s
sederhana:
π g 9,8 m/s2
180
o
A=rθ=(1 m)(15 . o )=0 , 262 m
dan
ω= =
√ √
L 1m
=3 , 13 /s
48
b. Iα=mgLsin θ
mgL sin θ g
α maks= = sinθ=2,54 rad/s2
mL 2 L
2 o
c.
F maks=mgsin θ=(0,25 kg )(9,8 m/s )(sin 15 )=0 , 634 N
49