Penyelesaian:
Sistem dapat dipecah menjadi dua keadaan,
yaitu keadaan di titik-1 dan titik-2.
a. Pada titik-1 :
v0 = 0 (mula-mula diam) ; Ek,awal = 0
h0 = h = 2 m (tinggi mula-mula) ; Ep,awal = mgh
Pada titik-2 :
1
Ek = mv 2
2
E p =mgh=0 → h=0
E ges=0
dengan menggunakan persamaan energi mekanis
Em 1 =Em 2 → E k 1 +E p 1=E k 2 + E p 2
1
mgh= mv 2 → v=√ 2 gh=√ 2 ( 9,8 m/s2 ) ( 2,0 m )=6,67 m/s
2
b. Oleh karena selama gerakan terjadi gesekan antara anak dengan papan luncur, maka
akan timbul usaha dalam bentuk energi gesekan, sehingga akan terjadi perubahan
energi mekanis sistem :
Em 1 =Em 2 −E ges → Em 1 =Em 2 −ΔE m
Em adalah perubahan energi mekanis yang menyebabkan terjadinya energi gesekan
1 1
ΔE m= mv 2 −mgh= (20 kg)(3 m/s )2 −(20 kg )(9,8 m/s2 )(2,0 m)=−302 Joule
2 2
Jadi energi yang hilang akibat gesekan adalah 302 Joule
20
b. Jika terdapat gesekan antara balok dengan es,
apakah tempat lepasnya balok lebih tinggi atau
lebih rendah dari pada (a) ?
Penyelesaian: N
Jika v adalah laju balok ketika meninggalkan X=R-h
gundukan es (asumsi bahwa laju awal balok
adalah v0 = 0). Hukum kekekalan energi
v
memberikan: h
Em 1 =Em 2 q R W=mg
1 1
mv 02 + mgx= mv 2 +mgh
2 2
1 2
mg ( R−h ) = mv
2 (1)
Dengan menggunakan Hukum II Newton :
v2 v2
∑ F=ma=m R ⇒ mg cos θ−N =m R
(2)
Gabungkan persamaan (1) dan (2), diperoleh:
2 mg ( R−h )
mg cos θ−N=
R (3)
a. Karena balok bergerak di atas gundukan tanpa gesekan, maka gaya normal N akan
sama dengan nol (N = 0), sehingga persamaan (3) menjadi :
2 mg ( R−h ) 2 ( R−h ) 2h
mg cos θ= ⇒ cos θ= =2−
R R R (4)
Tinjau segitiga dalam setengah bola :
h h 2h h 2R
cos θ= ⇒ =2− ⇒ 3 =2 ⇒ h=
R R R R 3
2R
h=
Jadi titik awal peluncuran: 3
b. Adanya gesekan menyebabkan hukum kekekalan energi tidak berlaku, tetapi Hukum
II Newton masih berlaku :
v2
mg cos θ−N=m
R
Dari gambar terlihat bahwa jika besar, maka v akan bertambah. Akibatnya,
pengaruh gaya normal N menjadi hilang (tampak seperti tidak ada pengaruh gaya
gesekan). Adanya gaya gesekan akan memperlambat balok (v kecil), sehingga N > 0.
Balok akan meninggalkan gundukan pada besar, sehingga titik awal lepasnya balok
dari gundukan menjadi lebih kecil dari 2R/3.
21
lingkaran (ditunjukkan pada gambar).
Tentukan pada sudut berapa tali digunting
agar lintasan bola menuju pusat lingkaran?
Penyelesaian:
0
Misalkan diambil φ=180 −θ sebagai sudut antara arah vertikal ke atas dengan jari-
jari ke titik pelepasan, serta vr kelajuan di titik tersebut. Dengan menggunakan Hukum
Kekekalan energi diperoleh :
Ek , awal +E p , awal +ΔE=E k , r +E p, r
1
2
mv 21 +mgR+0=12 mvr2 +mgRcos φ
gR+2 gR=v 2r +2 gR cos φ
v r = √3 gR−2 gR cosφ
Komponen kecepatan pada saat pelepasan dinyatakan sebagai :
v x=v r cos φ dan
v y=v r sin φ
Dalam bentuk gerak proyektil (gerak parabola), sehingga :
x=v x t R sin φ=v r cos φt
y=v y t−12 gt 2 →
−R cosφ=v r sin φt−12 gt 2
Diperoleh :
R sin φ g R2 sin2 φ
−R cosφ=v r sin φ −
v r cosφ 2 v 2r cos2 φ
sin2 φ+cos2 φ=1
Menghasilkan :
gR sin2 φ=2v 2r cosφ=2cos ( 3gR−2 gR cosφ )
sin2 φ=6 cos φ−4cos 2 φ=1−cos 2 φ
3cos2 φ−6cos φ+1=0
6± 36−12
cosφ= √
6
Jadi :
cosφ=0,1835 → φ=79,43o
θ=180 o −79,43o =100,6o
4. Sebuah balok yang massanya 0,500 kg T
22
dalam lintasan tanpa gesekan pada
permukaan mendatar sampai ke titik B
yang merupakan dasar dari sebuah lintasan berbentuk lintasan melingkar dengan jari-
jari R = 1,0 m, dan meneruskan gerakan sampai bagian atas lintasan. Kelajuan balok
pada bagian bawah lintasan adalah vB = 12,0 m/s, dan gaya gesekan rata-rata yang
terjadi sekitar 7,0 N sebelum tergelincir pada bagian atas lintasan. Maka tentukan:
a. Nilai x
b. Kelajuan balok pada bagian atas lintasan
c. Mungkinkah balok secara nyata dapat mencapai bagian atas lintasan atau akan jatuh
sebelum mencapai puncak?
Penyelesaian:
a. Kompresi awal dari pegas:
1 2 1 2 1 1
kx = mv ⇒ ( 450 N/m )( x )2 = (0,5 kg )(12,0 m/s)2
2 2 2 2
⇒ x=0,4 m
b. Kecepatan balok pada puncak lintasan:
ΔE=−fx
1 1
⇒ ( )( )
mghT + mvT2 − mgh B + mv 2B =−f ( πR )
2 2
1 1
⇒ (0,5kg )(9,8 m/s 2 )(2,0 m )+ (0,5 kg )v 2T − ( 0,5 kg)(12 m/s )2 −0=−(700 N )(π )(1,0 m)
2 2
2
⇒ 0 ,25 v T =4 , 21
⇒ v T =4,1 m/s
c. Balok akan jatuh jika percepatannya lebih kecil dari percepatan gravitasi (a<g)
2
v (4,1 m/s )2
a= T = =16 , 8 m/s2
R 1,0 m
Karena a>g maka balok tetap pada lintasannya
23
Penyelesaian:
a. Dengan menggunakan kekekalan energi untuk menentukan laju balok massa m
sebelum energi pada kondisi awal semua diubah menjadi energi kinetik:
1
mgh A = mv 2A ⇒ v A= √ 2 gh A = √2(9,8 m/s2 )( 3,6 m)=8,4 m/s
2
Untuk sistem ini, vA - vB = vB’ - vA', dimana vB’ = vA' + vA saat vB = 0. Dengan
mengaplikasikan kekekalan momentum untuk tumbukan, maka:
mv A =mv A ' + MvB ' =mv A ' + M ( v A ' + v A )
m−M 2,2 kg- 7,0 kg
v A '= v A= . 8,4 m/s=-4,38 m/s
m+ M 9,2 kg
Sehingga:
vB’ = vA' + vA = -4,4 m/s + 8,4 m/s = 4,0 m/s
Penyelesaian:
a. Dengan menggunakan hukum kekekalan energi
untuk gerakan berayun. Indeks-1 sebagai tanda
saat siswa memegang tali dan indeks-2 sebagai
tanda saat siswa sedang berayun. Lokasi dimana
siswa memegang tali diasumsikan sebagai q
ketinggian nol (y1 = 0) dengan energi potensial L
sama dengan nol. L-h
24 y2=h
1 2 1
E1 = E2 ⇒ mv 1 +mgy 1= mv 22 +mgy 2
2 2
1 2
⇒ mv = mgy 2
2 1
2
v1
⇒ y 2= = h
2g
∑ F R =F T −mgcos θ=0
⇒ F T =mg cosθ=(65 kg )(9,8 m/s2 )(cos29 o )=557 , 4 N
mg
c. Dengan menuliskan Hukum II Newton dalam arah radial untuk berbagai sudut dan
menyelesaikannya untuk menentukan tegangan tali:
mv 2
∑ F R =F T −mgcos θ= r
Dalam kasus ini, tegangan tali berbanding terbalik dengan sudut yang dibentuknya,
dimana tegangan tali akan meningkat saat sudtnya mengecil.Demikian sebaliknya.
Sehingga tegangan tali maksimum diperoleh saat sama dengan nol
2
mv 2 (65 kg)(5,0 m/s )
F T ,max =mg cosθ+ =(65 kg )(9,8 m/s2 )(cos0 o )+ ≃800 N
r 10 m
7. Dua buah piringan identik A dan B masing-masing bermassa M dan jari-jari R
bergerak pada meja mendatar tanpa gesekan. Piringan A bergerak dalam arah +x
dengan kelajuan konstan 2v dan piringan B bergerak dalam arah berlawanan dengan
kelajuan konstan v. Jika diantara keduanya bertumbukan secara tak-elastik dengan garis
pusat membentuk sudut sebesar 60o terhadap sumbu x pada saat terjadinya tumbukan
(seperti ditunjukkan pada gambar), tentukan:
a. Kecepatan pusat massa sistem dua piringan setelah terjadi tumbukan
b. Momen inersia sistem terhadap sistem pusat massa setelah tumbukan
c. Kelajuan angular setelah tumbukan
d. Rasio energi kinetik total terhadap energi kinetik awal.
25
B
60o R
2v
M
+x
R v
M
A
Penyelesaian:
a. Gunakan hukum kekekalan momentum linear :
M ( 2 v ) +M (−v ) =2 Mv pm
v
v pm =
2
b. Momen inersia piringan sekitar titik dicari menggunakan teorema sumbu sejajar :
1 3
I ' =I pm , pir +MR 2 = 2 MR 2 +MR 2 = 2 MR 2
Momen inersia dari dua piringan yang melekat bersama-sama di sekitar pusat
massa:
' 2
I=2I =3 MR
c. Momentum angular di sekitar pusat massa adalah kekal, sehingga :
Momentum angular sebelum tumbukan :
3 √3
Lsebelum=R ( 2 Mv ) sin120 0 +R ( Mv ) sin 1200 = MvR
2
Momentum angular sesudah tumbukan :
2
Lsesudah =Iω=3 MR ω
Sehingga :
Lsebelum=L sesudah
3 √3
MvR=3 MR 2 ω
2
ω=
√3 v
2R
1 1 5
Ek , awal= M ( 2 v )2 + M ( v )2= Mv 2
d. Energi kinetik awal : 2 2 2
2
1 1 2 v 2 1 √ 3v =11 Mv 2
Ek , akhir = 2 Mv 2 + Iω =M
2 pm 2 2 2 ()
+ ( 3 MR 2 )
2R 8 ( )
E k , akhir 11
=
E k , awal 20
Sehingga :
26
h
1
I = m r2 )
terhubung dengan katrol ( katrol 2 2
akan turun melalui katrol dan akhirnya jatuh
akibat pengaruh gravitasi bumi. Jika diketahui
h0 = 20 cm, m1 = 3 kg dan m2 = m3 = 2 kg,
tentukan kelajuan beban dari keadaan diam
sebelum jatuh!
Penyelesaian:
Dengan menggunakan hukum kekekalan energi :
1 1 1
m3 gh= I 1 ω21 + I 2 ω 22 + m 3 v 2
2 2 2
2
1 2 v 1 1 v 2 1
m3 gh=
2 3( m1 R 2 )( ) (
R 2 2
+ )( )
m2 r 2
R 2
+ m3 v 2
2 2 2
m v m v m v
m3 gh= 1 + 2 + 3
3 4 2
Dapat diselesaikan untuk memperoleh v:
m3 gh ( 2 kg )( 9,8 m/s2 )(0,2 m)
v=
√ m1 m2 m3
+ +
3 4 2
=
√ 3 kg 2 kg 2 kg
3
+
4
+
2
=1,25 m/s
27