Anda di halaman 1dari 9

TOT OSN-SMA TINGKAT KABUPATEN/KOTA

BIDANG FISIKA, MATERI V (IMPULS DAN MOMENTUM)

1. Sebuah bola bermassa m ditembakan


dengan kelajuan vi ke dalam moncong vi m
senapan (lihat gambar). Pegas bermassa M
M yang mula-mula berada dalam keadaan
diam di atas permukaan tanpa gesekan.
Bola tertancap dalam moncong pada keadaan pegas tertekan maksimum, dalam hal ini
tidak ada energi yang hilang oleh gesekan. Berapa bagian dari energi kinetik awal bola
yang tersimpan dalam pegas ?

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep kekekalan momentum dan hukum kekekalan energi
mekanis :
mvi + Mv p =(m+M )v
mvi =( m+ M ) v (1)
1 2 1 2 1
mvi + Mv p= (m+M )v 2 +E p. pegas
2 2 2 (2)
Dimana Ep.pegas adalah energi potensial pegas ketika bola menekan pegas,
1
E p . pegas =n . E k =n . mv 2i
2 .
Dalam hal ini v adalah laju sistem senapan dan bola (bergerak bersama-sama)
Tinjau lagi persamaan (1) dan (2) :
mvi
v=
(m+M )
1 2 1 1
mvi = (m+ M )v 2 +n. mvi2
2 2 2 (3)
2
1 2 1 mvi
2
mvi (1−n)= (m+M )
2 ( )
m+ M
2
1 2 1 ( mv i )
mv (1−n)= ( m+M )
2 i 2 ( m+M )2
1
( mvi ) 2
1 2 2
mvi (1−n)=
2 ( m+ M )
1 2
1 2
mv (1−n)=
2 i(mv . m )
2 i ( m+ M )
m
1−n=
m+M
m m+ M −m M
n=1− = =
m+ M m+ M M +m

28
M
E p . pegas = E
Jadi m+M k , fraksi energi yang tersimpan pada pegas dalam bentuk
M
Ek adalah sekitar m+M bagian.

2. Sebuah tongkat dengan panjang Lt terletak di atas meja


horisontal tanpa gesekan, massa tongkat M dan bebas
bergerak ke mana saja di atas meja. Jika sebuah bola
bermassa m bergerak dengan laju v (lihat gambar) pusat
menumbuk tongkat secara lenting, maka :
a. Analisis besaran apa yang kekal dalam kasus ini ! d
b. Berapa massa m agar dapat berhenti setelah tumbukan ?
m v
Penyelesaian:
a. Besaran yang kekal
 momentum sudut jika torka
dL
τ ek =
eksternal dt
yang bekerja, sama dengan Lt/2
nol/tidak ada tongkat yang dilewatkan pada
tongkat. ω
 Momentum linear (tumbukan lenting) vt
 Energi kinetik (tumbukan lenting) d
b. Gunakan prinsip kekalan di atas :
m
mv . d=Iω v
F
mv M
mv=Mv t ⇒ v t =
M

1 2 1 1
mv = Mv 2 + Iω2
2 2 t 2
Analisis :
mv 2 =Mv 2 + Iω2
t
2
mv
2
mv −M
M ( )
=Iω2
m
mv 2 −mv 2 =Iω2
M
m
(
mv 2 1− =Iω2
M )
M −m
mv 2 (
M
=Iω 2 )
2
M −m mvd
mv 2
m (
=
I
I )( )
29
2
M−m md
( m
=
I )
1
I= ML
Karena tongkat dianggap pejal dan momen terhadap pusat, maka 12 t 2
sehingga :
2
M−m md
( m
=
1 )ML 2
M −m=
12 md 2
L2
12 t ⇒ t
2 2
12 md 12 d
M=
L2
t
+ m=m
L2
+1
( t
)
12 d 2
−1
m=M 1+
(
L2
t
)
12 d 2
−1
m=M 1+
( L2
t
)
Jadi massa m agar dapat berhenti setelah tumbukan adalah

3. Sebuah bola biliard, mula-mula berada dalam keadaan


F
diam, kemudian diberikan impuls dengan tongkat. Jika
tongkat dipegang horisontal pada jarak h di atas pusat
R h
massa (lihat gambar) dan bola meninggalkan tongkat
dengan laju v0 sebagai akibat adanya perputaran ke
depan, maka lajunya tinggal 9/7 v0. Tentukan jarak h
yang menggambarkan kejadian di atas dengan R bola =
3 cm !

Penyelesaian:
ω Arah rotasi dan translasi ditunjukkan pada gambar.
h Asumsi bahwa F >> f , maka
v0
R  Persamaan Impuls
mg I=mv 0
f
∫ F dt=mv0 (1)
N  Persamaan impuls sudut
h∫ F dt=Iω (2)
Tinjau persamaan (1) dan (2)
hmv 0 =Iω
hmv0
ω=
I (3)
Selama pergerakan awal sampai gerak gelincir berhenti, maka gaya f akan mengerahkan
torka yang cenderung akan mengurangi laju sudut dan mempercepat bola tersebut :
∑ F=Iα ⇒ −fR=Iα
Karena bola biliard merupakan bola pejal terhadap salah satu diameternya

30
2 dω
−fR = mR 2
5 dt
t ω
2 mR 2
−∫ f dt= ∫ dω
0 5 R 0
2
ft =− mR(ω−ω 0 )
5
2 hmv 0
ft =− mR ω−
5 I ( )
Menurut hukum II Newton (gerak translasi)
∑ F=ma
t v
dv
f =m ⇒ ∫ f dt =m∫ dv
dt 0 v0
ft
v = +v 0
m
2 hmv0

v −v 0 =
− mR ω−
5 I ( ) 2
(
m ( v−v 0 )=− mR ω−
hmv 0
)
m ⇒ 5 I
9
v = v0
Akibat adanya perputaran ke depan menyebabkan lajunya menjadi 7
9 9 v0
v =Rω= v 0 ⇒ ω=
sehingga 7 7R
Dengan demikian, :
9 2 hmv0
m ( 7 )
v 0−v 0 =− mR ω−
5 I ( )
2 2 9 v hmv 0
7
mv 0 =− mR 0 −
5 7R 2 2
5
mR ( )
2 2 9 v 0 5 hv 0
7
mv 0 =− R −
5 7 R 2 R2 ( )
2 7 9 v 0 5 hv 0
v 0 =−
52 7 ( −
2R )
7 9 5h
1=− − (
5 7 2R )
14 35 h
=
5 10 R
28 4
h= R= R
35 5
R = 3 cm, maka h = 2,4 cm
Jadi, untuk

31
4. Dua buah glider diatur dalam gerak pada sebuah
lintasan udara. Sebuah pegas gaya dengan
konstan k melekat dekat sisi salah satu glider. v2
Glider pertama, massa m1, memiliki kecepatan v1,
k m2
dan glider kedua, massa m2, bergerak lebih lambat
v1
dengan kecepatan v2, seperti pada Gambar. Ketika
m1 bertabrakan dengan pegas yang melekat pada m1
m2 dan menekan pegas pada kompresi maksimum
xmaks, kecepatan dari glider adalah v. Dalam suku-
suku v1, v2, m1, m, dan k, tentukan:
a. Kecepatan v pada kompresi maksimum
b. Kompresi maksimum xmaks
c. Kecepatan masing-masing glider setelah m1 kehilangan kontak dengan pegas.

Penyelesaian:
a. Saat pegas terkompresi penuh, setiap glider bergerak dengan kecepatan yang sama
v, kekekalan momentum untuk sistem dua glider:
m v + m2 v 2
m1 v 1 + m2 v 2= ( m1 +m2 ) v ⇒ v= 1 1
m1 + m2
b. Hanya kekekalan gaya yang bekerja, sehingga:
1 1 1 1
ΔE=0 ; m1 v 21 + m2 v 22= ( m1 +m 2 ) v 2 + kx 2m
2 2 2 2
2 2 2 2
( m1 +m2 ) m1 v1 + ( m1 + m2 ) m2 v 2 −( m1 v 1 ) −( m2 v 2 ) −2 m1 m2 v 1 v 2
x 2m=
k ( m1 +m 2 )
2 2

x m=
√ m 1 m 2 ( v 1 + v 2 ) −2 v 1 v2
k ( m1 + m 2 )
=( v 1−v 2 )
√ m1 m 2
k ( m 1 +m 2 )

c. m 1 v 1 + m2 v 2=m1 v 1 f + m2 v 2 f
m1 ( v 1 −v 1f ) =m 2 ( v 2f −v 2 )
Kekekalan momentum :
1 1 1 1
m1 v 21 + m2 v22 = m1 v 21 f + m2 v 22 f
Kekekalan energi : 2 2 2 2
m1 ( v 21−v 21 f )=m2 ( v 22 f −v 22 )
Yang disederhanakan menjadi:
m 1 ( v 1 −v 1f )( v 1 + v 1f ) =m 2 ( v 2 f −v 2 )( v 2 f + v 2 )
Dengan pemfaktoran diperoleh:
Dengan menggunakan persamaan momentum,
( v 1 +v 1 f )= ( v 2 f +v 2 ) atau v 1 f =v 2 f +v 2−v 1
Dengan demikian diperoleh:
2 m1 m −m1
v2 f =
(
m1 +m 2 ) (
v 1+ 2
m 1 +m 2 2
v
)
m1 −m 2 2 m2
v1 f =
( m 1 +m 2
v1+
) ( v
m 1 +m 2 2 )
32
5. Sebuah peluru bermassa m ditembakkan m
ke balok bermassa M yang diam di atas M
meja kasar dengan ketinggian h (Lihat
Gambar). Peluru tetap berada dalam h

balok, dan setelah tumbukan balok


terjatuh pada jarak d dari bawah meja.
Tentukan kecepatan awal peluru. d

Penyelesaian:
Dengan menggunakan hukum kekekalan momentum sebelum dan setelah tumbukan
antara Peluru dan balok:
mv i =( M +m ) v f ⇒ vi =( Mm+m ) v f
(1)
Kecepatan balok dan peluru yang tertanam saat setelah tumbukan dapat ditentukan
menggunakan persamaan kinematika.
1
d=v f t dan h= gt 2
2
2h d g gd 2
Sehingga
t=
√ g
dan v f = =d
t √ √
2h
=
2h (2)
Dengan mensubtitusi persamaan (2) ke persamaan (1), diperoleh:
M +m gd 2
(
vi =
m )√ 2h

6. Seorang petugas pemadam kebakaran yang massanya


75,0 kg meluncur ke bawah menggunakan tiang,
sementara itu gaya gesekan konstan 300 N
memperlambat geraknya. Sebuah bantalan horisontal v1
bermassa 20,0 kg ditempatkan di bagian bawah tiang v2
dimana bantalan didukung oleh pegas dengan
konstanta 4000 N/m. Para petugas pemadam
kebakaran mulai dari keadaan diam 4,0 m di atas
bantalan. Tentukan:
a. Kecepatan petugas pemadam kebakaran sesaat sebelum menumbuk bantalan
b. Jarak maksimum pegas yang dikompresi. (Asumsikan gaya gesekan bekerja selama
seluruh gerak)

Penyelesaian:
Tinjau pergerakan petugas pemadam dalam tiga interval yaitu sebelum, selama, dan
setelah tumbukan.
a. Saat melompat dari ketinggian 4,0 m, kecepatannya berubah dari v0 ke v1,
sebagaimana hubungan:
ΔE=( K f +U f ) −( K i −U i ) atau K f =ΔE−U f + K i +U i
Saat posisi awal, bantalan berada pada level nol potensial gravitasi, sehingga:

33
1 2
mv1 =fh cos180o −0+0+mgh
2
2(−fh+mgh) 2((−300 N )( 4,0 m)+(75,0 kg )(9,8 m/s 2 )( 4,0 m))
v 1=
√ m
=

75,0 kg
b. Selama tumbukan tidak elastik, momentum adalah konservatif. Jika v2 adalah
=6 , 81 m/s

kecepatan petugas dan bantalan sesaat setelah tumbukan, maka:


mv 1=(m+M )v 2
mv (75 ,0 kg )(6 , 81 m/s)
v2= 1 = =5 , 38 m/s
m+M (75,0 kg + 20,0 kg )

Berdasarkan tumbukan dan penyelesaiannya untuk kerja yang dilakukan oleh gaya
tidak konservatif, potensial gravitasi bantalan berada pada level nol.
ΔE=K f +U fg +U fs −K i −U ig −U is
atau
1 1
−fs=0+(m+M )g(−s)+ ks 2 − (m+M )v 2 −0−0
2 2
Menghasilkan persamaan kuadrat:
2
2000 s −931s+300 s−1375=0 atau s=1,0 m
7. Sebuah meriam kaku melekat pada kereta, yang
dapat bergerak sepanjang rel horisontal tetapi
terhubung ke tiang pancang oleh pegas besar
yang awalnya tidak teregang dengan kekuatan
konstan k = 2,0 x 104 N/m, seperti terlihat pada
Gambar. Meriam menembakkan proyektil 200 kg
dengan kecepatan 125 m/s yang diarahkan 45o
terhadap bidang horisontal.
a. Jika massa meriam dan kereta adalah 5000 kg, tentukan kecepatan mundur dari
meriam.
b. Tentukan perpanjangan maksimum dari pegas.
c. Tentukan gaya maksimum pegas yang diberikannya pada kereta.
d. Dengan mempertimbangkan bahwa sistem terdiri dari meriam, kereta, dan proyektil.
Apakah momentum sistem ini konservatif selama penembakan? Mengapa demikian?

Penyelesaian:
a. Gunakan kekekalan/konservasi komponen horisontal dari momentum untuk sistem
proyektil, meriam, dan kereta, dari sesaat sebelum dan sesaat setelah meriam
menembak.

34
p xf = p xi :
m pro v pro cos 45o +m mer v hentak =0
(200 kg )(125 m/s )cos 45o +(5000 kg )v hentak =0
v hentak = -3,54 m/s
b. Gunakan kekekalan energi untuk sistem meriam, kereta, dan pegas dari setelah
meriam menembak hingga meriam kembali diam.
1 1
K f +U gf +U sf =K i +U gi +U si 0+0+ kx 2maks= mv 2hentak +0+0
2 2
2
mv hentak
x maks =
√k
(5000 kg)(-3,54 m/s)2

|F s ,maks|=kx maks
=

2,0 x 10 4 N/m
=1 , 77 m

c.
4 4
|F s ,maks|=(2,0 x 10 N/m )(1,77 m )= 3,54 x 10 N
d. Tidak. Kereta memanfaatkan gaya eksternal vertikal (gaya normal) pada meriam
dan menghindarkannya dari hentakan vertikal. Momentum tidak konservatif
dalam arah vertikal. Pegas tidak memiliki waktu untuk meregang selama meriam
menembak. Oleh karena itu, tidak ada gaya eksternal horisontal yang
dimanfaatkan pada sistem (meriam, kereta, dan proyektil) dari sesaat sebelum
hingga sesaat setelah tembakan.
v1A

8. Seorang siswa melakukan percobaan pendulum


balistik menggunakan sebuah alat. Dia y
memperoleh data rata-rata sebagai berikut: h =
8,68 cm, m1 = 68,8 g, dan m2 = 263 g.
a. Tentukan kecepatan awal v1A awal proyektil.
b. Bagian kedua dari eksperimennya adalah x

untuk mendapatkan nilai v1A dengan


menembakkan proyektil yang sama secara
horisontal (dengan pendulum dihindarkan dari lintasannya), yakni dengan mengukur
posisi akhir horisontal x dan jarak jatuh y (Lihat Gambar). Tunjukkan bahwa
kecepatan awal proyektil berhubungan dengan x dan y

Penyelesaian:
a. Dengan memanfaatkan kekekalan momentum:
m1 + m 2
m1 v 1 A =( m1 + m 2 ) v B ⇒ v 1 A = √ 2 gh≃6,29 m/s
m1
b. Dengan memanfaatkan dua persamaan:
x
v 1 A= =6,16 m/s
1 2 2y
2
gt = y dan x=v 1 A t
, diperoleh: √
Paling banyak 2% perbedaan antara nilai kecepatan yang dihitung untuk
g

ketidakpastian data, diperkirakan:

35
0 ,01 0,1 1 1 0,1
+ + + + =1,1%
8 ,68 68 , 8 263 257 85 ,3

36

Anda mungkin juga menyukai