Dengan menggunakan hukum Ohm kita dapat menemukan besarnya arus yang mengalir pada suatu
rangkaian gabungan seri-paralel. Meskipun demikian, kadang-kadang kita menjumpai rangkaian
yang sulit untuk dianalisis. Sebagai suatu contoh, kita tidak dapat menemukan aliran arus pada
setiap bagian rangkaian sederhana dengan kombinasi hambatan seri dan paralel.
Menghadapi rangkaian yang sulit seperti ini, kita menggunakan hukum-hukum yang ditemukan oleh
G. R. Kirchhoff pada pertengahan abad 19. Terdapat dua hukum Kirchoff, dan hukum-hukum ini
adalah aplikasi sederhana yang baik sekali dari hukum-hukum kekekalan muatan dan energi.
Berdasarkan hukum kekekalan muatan, muatan yang masuk harus sama dengan muatan yang
keluar tanpa ada yang hilang atau diambil.
Hukum I Kirchhoff menyatakan :
" pada setiap cabang, jumlah semua arus yang memasuki cababg harus sama dengan jumlah
arus yang meninggalkan cabang tersebut "
Secara matematis persamaan tersebut ditulis sebagai berikut :
Σ I masuk = Σ I keluar
Contoh soal
Contoh Soal :
Jika tiga buah resistor dengan besar hambatan masing-masing 12 Ω, 9 Ω, dan 6 Ω disusun
secara seri dan dihubungkan dengan sumber tegangan, maka tentukanlah besar hambatan
total yang dihasilkan ketiga resistor tersebut.
Jawab :
Dik : R1 = 12 Ω; R2 = 9 Ω; R3 = 6Ω.
Rs = R1 + R2 + R3
⇒ Rs = 12 + 9 + 6
⇒ Rs = 27 Ω
Jadi, besar hambatan total atau hambatan pengganti adalah 27 Ω.
Contoh Soal :
Dua buah resistor disusun seri dan dihubungkan dengan sumber tegangan 12 volt. Jika
hambatan masing-masing resistor tersebut adalah 4Ω dan 12 Ω, maka tentukanlah kuat arus
yang mengalir dalam rangkaian tersebut.
Jawab:
Dik : R1 = 2 Ω; R2 = 10 Ω; V = 10 volt.
Rs = R1 + R2
Rs = 4 + 12
Rs = 16 Ω
I = V/Rs
I = 12/16
I = 0,75 A.
Jadi arus yang mengalir pada rangkaian itu adalah 0,75 A.
Keuntungan pemasangan resistor dengan cara seri adalah diperolehnya hambatan gabungan
yang lebih besar. Akan tetapijika susunan seri diterapkan pada pemasangan alat-alat rumah
tangga, maka jika salah satu peralatan tersebut putus (mati), arus listrik tidak dapat mengalir
karena rangkaian tersebut menjadi rangkaian terbuka. Dengan demikian peralatan yanglain
akan mati juga. Untuk memperbaikinya, masing-masing peralatan harus dites untuk
mengetahui peralatan mana yang mati.
Paralel
Penyusunan hambatan listrik secara paralel berfungsi untuk membagi-bagi arus dan
memperkecil hambatan listrik. Besar hambatan total pengganti pada rangkaian listrik paralel
adalah kebalikan hambatan penggantinya sama dengan jumlah kebalikan hambatan dari tiap-
tiap penghambatnya. Jika beberapa resistor disusun secara paralel, maka arus dari sumber
akan mengalir bercabang-cabang melewati maasing-masing resistor.
Contoh Soal :
Jika tiga buah resistor dengan besar hambatan masing-masing 4 Ω, 3 Ω, dan 2 Ω disusun
secara paralel. Tentukanlah besar hambatan total yang dihasilkan ketiga resistor tersebut.
Jawab :
Dik : R1 = 4 Ω; R2 = 3 Ω; R3 = 2Ω.
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
1/Rp = 1/4 + 1/3 + 1/2
1/Rp = (3 + 4 + 6) / 12
1/Rp = 13/12
Rp = 12/13
Rp = 0,92 Ω
Jadi, besar hambatan pengganti pada susunan itu adalah 0,92 Ω.
Contoh Soal :
Jika suatu rangkaian yang terdiri dari tiga buah resistor yang disusun secara paralel dialiri
listrik sebesar 6 A, maka tentukanlah besar teggangan pada tiap resistor jika masing-masing
memiliki hambatan 1 Ω, 2 Ω dan 3 Ω.
Jawab
Dik : R1 = 1 Ω; R2 = 2 Ω; R3 = 3 Ω; I = 6 A.
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
1/Rp = 1/1+ 1/2 + 1/3
1/Rp = (6 + 3 + 2) / 6
1/Rp = 11/6
Rp = 6/11
Rp = 0,55 Ω
V = I Rp
V = 6 (0,55)
V = 3,27 volt.
Karena pada susunan paralel, besar tegangan pada tiap-tiap komponen sama dengan sumber
tegangan, maka besar tegangan pada masing-masing resistor adalah 3,27 volt.
Seri-Paralel
Selain disusun secara seri dan paralel, beberapa resistor juga disusun secara campuran yang
disebut rangkaian seri-paralel.
Contoh penerapannya dalam soal sebagai berikut :