PERTEMUAN PERTAMA
Di mana ωt atau (ωt + 90o) disebut sudut faseyang sering ditulis dengan lambang Ө.
Sedangkan besarnya selisih sudut fase antara kedua gelombang tersebut disebut beda
fase. Berdasarkan persamaan antara tegangan dan kuat arus listrik tersebut dapat
dikatakan bahwa antara tegangan dan kuat arus listrik terdapat beda fase sebesar
90o dan dikatakan arus mendahului tegangan dengan beda fase sebesar 90o. Apabila
dilukiskan dalam diagram fasor dapat digambarkan sebagai berikut :
Grafik arus dan tegangan sebagai fungsi waktu dengan beda fase 90°
➢ Nilai Efektif
Nilai efektif arus dan tegangan bolak-balik adalah kuat arus dan tegangan bolak-balik
yang dianggap setara dengan arus atau tegangan searah yang menghasilkan jumlah
kalor yang sama ketika melalui suatu penghantar dalam waktu yang sama. Nilai efektif
juga biasa disebut dengan Nilai rms (rms = root mean square) atau nilai akar rata-rata
kuadrat.
Jadi daya disipasi oleh AC dirumuskan:
P = RIef 2
dengan Ief 2 = Imaks 2 ̅̅̅̅̅̅̅
sin2 θ .
̅̅̅̅̅̅̅
sin2 θ adalah nilai rata-rata sin2 θ yang didefinisikan sebagai:
̅̅̅̅̅̅̅ 1 T
2 θ = ∫ sin2 θ dθ
sin
T 0
dimana T adalah periode dari grafik fungsi sin2θ terhadap θ.
➢ Nilai kuat arus bolak-balik rata-rata
Nilai kuat arus bolak balik rata-rata adalah kuat arus atau tegangan bolak-balik yang
nilainya setara dengan kuat arus searah untuk memindahkan muatan listrik yang sama
dalam waktu yang sama.
PERTEMUAN KETIGA
➢ Induktansi diri
Induktansi merupakan sifat sebuah rangkaian listrik atau komponen yang
menyebabkan timbulnya ggl di dalam rangkaian sebagai akibat perubahan arus yang
melewati rangkaian (self inductance) atau akibat perubahan arus yang melewati
rangkaian tetangga yang dihubungkan secara magnetis (induktansi
bersama atau mutual inductance). Pada kedua keadaan tersebut, perubahan arus berarti
ada perubahan medan magnetik, yang kemudian menghasilkan ggl.
Induktansi Diri (GGL Induksi Pada Kumparan)
Apabila arus berubah melewati suatu kumparan atau solenoida, terjadi perubahan
fluks magnetik di dalam kumparan yang akan menginduksi ggl pada arah yang
berlawanan. Ggl terinduksi ini berlawanan arah dengan perubahan fluks. Jika arus yang
melalui kumparan meningkat, kenaikan fluks magnet akan menginduksi ggl dengan arah
arus yang berlawanan dan cenderung untuk memperlambat kenaikan arus tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa ggl induksi ε sebanding dengan laju perubahan arus yang
dirumuskan :
dengan I merupakan arus sesaat, dan tanda negatif menunjukkan bahwa ggl yang
dihasilkan berlawanan dengan perubahan arus. Konstanta kesebandingan L
disebut induktansi diri atau induktansi kumparan, yang memiliki satuan henry (H), yang
didefinisikan sebagai satuan untuk menyatakan besarnya induktansi suatu rangkaian
tertutup yang menghasilkan ggl satu volt bila arus listrik di dalam rangkaian berubah
secara seragam dengan laju satu ampere per detik.
Induksi Diri Pada Selenoida Dan Toroida
Solenoida merupakan kumparan kawat yang terlilit pada suatu pembentuk silinder.
Pada kumparan ini panjang pembentuk melebihi garis tengahnya. Bila arus dilewatkan
melalui kumparan, suatu medan magnetik akan dihasilkan di dalam kumparan sejajar
dengan sumbu. Sementara itu, toroida adalah solenoida yang dilengkungkan sehingga
sumbunya menjadi berbentuk lingkaran. Sebuah kumparan yang memiliki induktansi
diri L yang signifikan disebut induktor. Induktansi diri L sebuah solenoida dapat
ditentukan dengan menggunakan persamaan dibawah. Medan magnet di dalam
solenoida adalah :
B=μ .n.I
karena B Φ = B.A =
Perubahan I akan menimbulkan perubahan fluks sebesar
Sehingga
dengan:
L = induktansi diri solenoida atau toroida ( H)
μ0 = permeabilitas udara (4 π × 10-7 Wb/Am)
N = jumlah lilitan
l = panjang solenoida atau toroida (m)
Ato Suharto – SMA Negeri 2 Bandar Lampung
Materi Fisika XII Pembelajaran Jarak Jauh, Covid-19 Semester 1 Tapel 2020/2021
A = luas penampang (m2)
Energi Yang Tersimpan Dalam Induktor
Energi yang tersimpan dalam induktor (kumparan) tersimpan dalam bentuk medan
magnetik. Energi U yang tersimpan di dalam sebuah induktansi L yang dilewati arus I,
adalah :
Apabila energi pada persamaan diatas tersimpan dalam suatu volume yang dibatasi
oleh lilitan Al, maka besar energi per satuan volume atau yang disebut kerapatan energi,
adalah :
Induktansi Bersama
Apabila dua kumparan saling berdekatan, seperti pada gambar diatas, maka sebuah
arus tetap I di dalam sebuah kumparan akan menghasilkan sebuah fluks magnetik Φ
yang mengitari kumparan lainnya, dan menginduksi ggl pada kumparan tersebut.
Menurut Hukum Faraday, besar ggl ε2 yang diinduksi ke kumparan tersebut berbanding
lurus dengan laju perubahan fluks yang melewatinya. Karena fluks berbanding lurus
Ato Suharto – SMA Negeri 2 Bandar Lampung
Materi Fisika XII Pembelajaran Jarak Jauh, Covid-19 Semester 1 Tapel 2020/2021
dengan kumparan 1, maka ε2 harus sebanding dengan laju perubahan arus pada
kumparan 1, dapat dinyatakan :
- SELAMAT BELAJAR -