Nurul Ilmi Gemolong 2009 Ciri-ciri Gelombang Bunyi Bunyi timbul karena ada sumber getaran Gel bunyi merpakan gel longitudinal Bunyi butuh media perambatan (di vakum tidak dapat merambat)
Mengukur cepat rambat (v) bunyi
Di udara prinsip resonansi pd kolom udara tabung
l2 l1 v .f 2 Di dalam zat padat prinsip tegangan (F/A), regangan (ut/vt at u/v) dan modulus Young (teg/reg = Fv/Au)
E v E mod Young, massa jenis
Di dalam gas prinsip modulus bulk (k= p)
p RT v v M Mendengar dan Membedakan Bunyi
Telinga sbg penerima bunyi
Klasifikasi gelombang bunyi Infrasonik (f < 20 Hz) Audiosonik (20 Hz ≤ f ≤ 20 kHz) Ultrasonik ( f > 20 kHz)
Melihat bunyi menggunakan osiloskop
Membedakan bunyi Tinggi-rendah nada tergantung frekuensi Keras lemah suara tergantung amplitudo Gejala Gelombang Bunyi Pemantulan gema, gaung peredam bunyi Pembiasan pembelokan bunyi krn perbdaan kerapatan gas Difraksi panjang gel bunyi bbrp cm hingga bbrp m shingga mudah didifraksi Interferensi penggabungan dua/lebih bunyi koheren Konstruktif (bunyi kuat) s = n Destruktif (bunyi lemah) s = (n + ½ ) Efek Doppler frek bunyi terdengar berbeda dg sumber asli v vw vp fp fs v vw vs Pelayangan bunyi terdengar lemah-kuat scr periodik akibat superposisi dua gel bunyi sedikit berbeda frek fL f1 f2 Gelombang Stasioner pd Alat Bunyi Dawai/Senar (gitar dll) F m Cepat rambat (v) bunyi pd dawai v dg A L
Frekuensi resonansi dawai nv n F
fn 2L 2L A
Pipa Organa (alat musik tiup) nv
Frek alami pipa organa terbuka fn 2L nv Frek alami pipa organa tertutup fn 4L Taraf Intensitas Bunyi Gelombang memindahkan energi sebesar: E= ½ m. 2 y2 = 2 2 m f 2 y 2 Intensitas Gelombang (I) daya per satuan luas bidang 2 I2 r1 2 I1 r2 Taraf intensitas (TI) dalm satuan desibel (dB) hubungan logaritmik intensitas bunyi (I) dan intensitas standar (I0) I TI 10 log I0 Aplikasi Gelombang Bunyi Mengukur kedalaman laut fathometer Mendeteksi retak-retak struktur logam ultrasonik Kamera dan perlengkapan mobil sonar USG (ultra sono grafi) Mengukur kelajuan aliran darah (efek doppler)