Anda di halaman 1dari 46

Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

MODUL

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

1
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

GLOSARIUM

ISTILAH KETERANGAN
Keseimbangan Statik Suatu keadaan di mana benda
tidak bergerak baik rotasimaupun
translasi.
Partikel Benda yang ukurannya dapat
diabaikan, sehingga
dapatdigambarkan sebagai suatu
titik materi
Benda tegar Benda yang tidak berubah
bentuknya bila dikenai gayaluar.
Momen (momen gaya) Suatu besaran yang menyatakan
kecenderungan suatugaya untuk
merotasi suatu benda terhadap
porosnya
Lengan momen Panjang garis yang ditarik dari
titik poros rotasi
sampaimemotong tegak lurus
garis kerja gaya
Kopel Dua buah gaya sama besar,
berlawanan arah, danmemiliki
garis kerja yang sejajar, tetapi
tidak berimpit,serta dapat
menyebabkan benda berotasi dan
tidak bertranslasi
Momen kopel Momen yang dihasilkan oleh kopel

Titik berat Titik yang terhadapnya gaya-gaya


berat bekerja padasemua
partikel benda itu sehingga
menghasilkan momenresultan nol

2
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Dalam modul ini akan dipelajari tentang momen gaya, konsep torsi,
momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada benda tegar
(statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam
olahraga. Pokok bahasa utama adalah yang berkaitan dengan
keseimbangan benda tegar. Pembahasannya diawali dengan
keseimbangan partikel, yaitu benda tegar dipandang sebagai titik
partikel. Kemudian dilanjutkan dengan bahasan titik berat benda tegar.
Setiap materi dijelaskan dengan teori singkat disertai contoh soal.
Sebelum mempelajari materi keseimbangan benda tegar anda harus
menguasai materi dinamika translasi dan rotasi.
B. Prasyarat
Agar dapat mempelajari modul ini anda harus telah menguasai materi
dinamika translasi dan rotasi. Anda dituntut juga untuk menguasai
hukum-hukum Newton tentang gerak, dapat menggambarkan gaya-gaya
reaksi antara dua benda yang berinteraksi.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
 Pelajari daftar isi modul serta skema kedudukan modul dengan
cermat dan teliti, karena dalam skema modul akan tampak
kedudukan modul yang sedang Anda pelajari ini di antara modul-
modul yang lain.
 Kerjakan pertanyaan dan soal dalam cek kemampuan sebelum
mempelajari modul ini. Jika anda mengalami kesulitan, pelajari
materi dan contoh soal.
 Pahami setiapteori dasar yang akan menunjang penguasaan suatu
pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kerjakan evaluasi atau
tugas di akhir materi sebagai secara latihan, apabila perlu dapat
anda konsultasikan pada guru.
 Kerjakan tes formatif dengan baik, benar dan jujur sesuai dengan
kemampuan anda, setelah mempelajari modul ini.

3
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

 Catatlah kesulitan yang anda dapatkan dalam modul ini untuk


ditanyakan kepada guru pada saat kegiatan tatap muka.
 Bacalah referensi lain yang berhubungan dengan materi modul agar
Anda mendapatkan pengetahuan tambahan.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan anda dapat :
 Menjelaskan pengertian momen gaya
 Menjelaskan pengertian momen sudut
 Menjelaskan kaitan momentum sudut dengan momentum gaya.
 Mengaplikasikan hukum kekekalan momentum sudutpada sistem
yang berotasi.
 Mengaplikasikan hukum II Newton untuk gerak translasi dan rotasi
benda tegar.
 Menjelaskan pengertian momen gaya
 Menghitung momen gaya dari gaya-gaya yang berkerja pada suatu
benda tegar.
 Menyatakan syarat yang diperlukan agar keseimbangan statis
sistem partikel dapat terjadi
 Menggunakan syarat keseimangan statis sistem partikel untuk
menyelesaikan soal-soal.
 Menyatakan syarat yang diperlukan agar keseimbangan statis
sistem benda tegar dapat terjadi.
 Menggunakan syarat keseimbangan statis sistem benda tegar untuk
menyelesaikan soal-soal
 Menghitung gaya reaksi pada batang yang ditumpu.
 Menyatakan persamaan untuk menentukan koordinat pusat berat
suatu benda.
 Menentukan koordinat pusat berat suatu benda.

4
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

Kompetensi : KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

Program Study : IPA

Mata Pelajaran : FISIKA

Alokasi Waktu : 2 Pertemuan


Pertemuan Pertama 4 JP
Pertemuan Kedua 4 JP
Kompetensi Inti :

KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI-2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-
aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar :

3.1 Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum
sudut pada benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari
misalnya dalam olahraga

4.1 Membuat karya yang menerapkan konsep titik berat dan


kesetimbangan benda tegar

Indikator :

5
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

1. Menjelaskan konsep torsi.


2. Menjelaskan konsep momen inersia.
3. Menentukan titik berat
4. Menentukan momentum sudut pada benda tegar
5. Menggunakan konsep momen gaya dan momen inersia dalam kehidupan
sehari-hari
6. Mengamati fenomena dalam kehidupan sehari-hari terkait konsep
momen gaya dan momen inersia.
7. Membuat karya yang menerapkan konsep titik berat dan
kesetimbangkan gaya (misalnya model menara miring dan model
jembatan).

6
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

Cek kemampuan

Kerjakanlah soal-soal berikut ini, jika anda dapat mengerjakan sebagian


atau semua soal berikut ini, maka anda dapat meminta langsung kepada
instruktur atau guru untuk mengerjakan soal-soal evaluasi untuk materi
yang telah anda kuasai pada BAB ini.

1. Jelaskan yang dimaksud dengan keseimbangan statik dan


keseimbangan dinamik! Berikan syarat cukup untuk dua
kesetimbangan tersebut.
2. Apa yang membedakan usaha dan momen gaya, di mana kedua besaran
tersebut didefinisikan sebagai hasil kali gaya dan jarak?
3. Jika momen resultan terhdap suatu titik sama dengan nol, apakah
momen resultan juga akan nol untuk titik lainnya? Beri penjelasan
anda.
4. Dalam pertanyaan momen gaya = r x F, apakah r sama dengan lengan
momen. Jelaskan jawaban anda dan berikan definisib tentang lengan
momen.
5. Apakah suatu benda dapat memiliki lebih dari satu momen inersia?
Selain dari bentuk danmassa benda, informasi apa saja yang harus
diberikan untuk menentukan momen inersia?
6. Sebuah piring diletakkan di atas meja putar horisontal yang dipasang
pada poros vertikaltanpa gesekan. Piring mula-mula diletakkan pada
bagian pinggir meja. Apa yang terjadi padaputaran meja jika piring
digeser mendekati poros?
7. Apakah sebuah benda tegar dapat berada dalam keseimbangan
translasi dan rotasi, tetapitidak dalam keseimbangan statik? Berikan
penjelasan anda dan contohnya.
8. Perhatikan gambar di bawah ini. Tentukan lengan momen dan momen
gaya dari gaya F1 =100 N dan gaya F2 = 200 N terhadap poros di titik
A dan titik C, jika AD = L, AB = L/2, danAC = 3L/4

7
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

9. Tentukan letak titik tangkap resultan gaya-gaya pada sistem dalam


gambar di bawah ini.

10. Seutas tali dililitkan mengelilingi sebuah silinder pejal bermassa M


dan jari-jari R yang bebasberputar mengitari sumbunya. Tali ditarik
dengan gaya F. Jika silinder mula-mula diam,tentukan:
a) Percepatan sudut dan kecepatan sudut silinder pada saat t,
nyatakan dalam variabel M,R, F, dan t.
b) Percepatan sudut dan kecepatan sudut silinder pada saat t = 3 s,
jika M = 4 kg, R = 8cm, dan F = 10 N.
11. Momen inersia sistem katrol pada gambar disamping adalah I = 2 kg
m2, sedangkan jari-jariluar R1= 40 cm dan jari-jari dalam R2= 20
cm.Massa beban m1= 4 kg dan m2= 2 kg. Jikapercepatan gravitasi g =
10 m/s2, tentukan:
a) percepatan sudut system katrol,
b) gaya tegangtali T

8
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

12. Sebuah bangun berupa luasan memiliki bentuk dan ukuran seperti
tampak pada gambar. Tentukan koordinat titik beratnya.

9
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

Peta Konsep

Terbagi menjadi terbagi menjadi


KESEIMBANGAN DAN
DINAMIKA ROTASI

DINAMIKA ROTASI KESEIMBANGAN


BENDA TEGAR Terdiri dari BENDA TEGAR

Momen gaya Keseimbangan


partikel

Momen kopel Keseimbangan


benda tegar

Momen inersia Titik berat

Energi kinetik
Macam-macam
keseimbangan

Momentum sudut

10
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

KEGIATAN BELAJAR
Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan anda dapat :
 Menjelaskan pengertian momen gaya
 Menjelaskan pengertian momen sudut
 Menjelaskan kaitan momentum sudut dengan momentum gaya.
 Mengaplikasikan hukum kekekalan momentum sudutpada sistem
yang berotasi.
 Mengaplikasikan hukum II Newton untuk gerak translasi dan rotasi
benda tegar.
 Menjelaskan pengertian momen gaya
 Menghitung momen gaya dari gaya-gaya yang berkerja pada suatu
benda tegar.
 Menyatakan syarat yang diperlukan agar keseimbangan statis
sistem partikel dapat terjadi
 Menggunakan syarat keseimangan statis sistem partikel untuk
menyelesaikan soal-soal.
 Menyatakan syarat yang diperlukan agar keseimbangan statis
sistem benda tegar dapat terjadi.
 Menggunakan syarat keseimbangan statis sistem benda tegar untuk
menyelesaikan soal-soal
 Menghitung gaya reaksi pada batang yang ditumpu.
 Menyatakan persamaan untuk menentukan koordinat pusat berat
suatu benda.
 Menentukan koordinat pusat berat suatu benda.

Uraian materi

A. Dinamika Rotasi
a. Momen gaya
 Benda tegar didefinisikan sebagai benda yang tidak berubah
bentuknya bila diberi gaya luar.

11
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

 Momen gaya (dilambangkan 𝜏 ) didefinisikan sebagai kecendrungan


suatu gaya untuk memutar suatu benda terhadap suatu sumbu.
 Besar momen gaya yang ditimbulkan oleh gaya F diberikan oleh
persamaan, 𝜏 = d F dengan d adalah lengan momen dari gaya F,
yaitu pajang garis yang ditarik dari titik poros rotasi sampai
memotong tegak lurus garis kerja gaya. Perhatikan gambar
berikut:

Bayangkan sebuah batang berengsel diputar pada poros di titik O


dengan gaya F yang membentuk sudut 𝜃 terhdap arah horizontal
batang. Lengan momen d = r sin 𝜃, sehingga momen gaya menjadi
( = r sin 𝜃) F atau = r ( F sin 𝜃 )
Dari persamaan ini dapat dinyatakan bahwa komponen gaya F yang
cenderung menyebabkan rotasi hanyalah F sin 𝜃, yaotu komponen
tegak lurus terhadap r. Komponen hizontal F cos 𝜃 yang melewati
titik poros O tidak menyebabkan gerak rotasi (mengapa?)
 Jika terdapat dua atau lebih gaya yang berkerja pada batang
(benda tegar), maka harus duperhatikan kecendrungan arah
memutar benda dari setiap gaya. Untuk menghtung momen gaya
akibat dua atau lebih gaya perlu didefinisikan tanda dari momen
gaya. Sebagai perjanjian, tanda momen gaya dapat ditetapkan
sebagai berikut : Momen gaya betanda positif (+), jika gaya

12
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

cenderung memutar benda searah putaran jarum jam. Momen gaya


bertanda negatif (-), jika gaya cenderung memutar berlawanan
arah putaran jarum jam. Perhatikan gambar berikut:

Momen gaya total terhadap poros O dari gambar diatas adalah :


𝜏𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝜏1 + 𝜏2 + ⋯ = 𝐹1 . 𝑟1 + 𝐹2 . 𝑟2 + ⋯
 Satuan momen gaya adalah satuan panjang (m) dikalikan suatu
gaya (N), yaitu m N.
 Dari gambar diatas dinyatakan bahwa besar momen gaya 𝜏
dinyatakan sebagai: 𝜏 = r ( F sin 𝜃 ), persamaan ini merupakan hasil
silang (cross product) antara vektor posisi titik kerja (r) dengan
vektor gaya (F), ditulis: 𝜏 = r . F

Contoh 1:

Dari gambar dibawah, tentukan momen total terhdap poros O. Jarak


OA 4m dan OB 8m, gaya F1 = 10n, dan F2 = 6N

13
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

Jawab :

Untuk gaya F1

 r1 = OB = 8m
 sin 370 = 0,6
 Besar momen gaya 𝜏2 = -F1 . r1 sin 370 = 8(10)(0,6) = -48 Nm
 Arah momen gaya searah perputaran jarum jam

Untuk gaya F2

 r2 = OA = 4m
 sin 300 = 0,5
 Besar momen gaya 𝜏2 = F2 . r2 sin 300 = 4(6)(0,5) = 12 Nm
 Arah momen gaya berlawanan arah perputaran jarum jam

Momen gaya total adalah 𝜏𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = −𝜏1 + 𝜏2 = −48 + 12 = −36 Nm.


Arah momen gaya total adalah searah perputaran jarum jam

b. Momen Kopel
 Kopel adalah dua buah gaya yang sejajar, sama besar dan
berlawanan arah. Kopel yang bekerja pada sebuah benda akan
menghasilkan momen kopel yang mengakibatkan benda berotasi
 Jika pada sebuah benda bekerja beberapa kopel, maka resultan
momen kopelnya jumlah aljabar dari masing-masing momen kopel,
yaitu:
M = M1 + M2 + M3 + .... + Mn

14
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

 Momen kopel (dilambangkan M) adalah perkalian antara gaya


dengan jarak antara kedua gaya tersebut, dituliskan dalam
persamaan:

Contoh 2:
Batang PQ panjangnya 4m. Pada batang tersebut bekerja empat
buah gaya F1 = F2 = 5N, dan F3 = F4 = 8N, seperti tampak pada
gambar dibawah. Tentukan besar dan arah momen kopel pada
batang PQ tersebut.

Jawab:
 Gaya F1 dan F3 yang berjarak d = 3m membentuk kopel yang
arahnya searah perputaran jarum jam (+) dan besarnya:
M1 = F .d = 5 . 3 = 15 Nm
 Gaya F1 dan F3 yang berjarak d = 3m membentuk kopel yang
arahnya berlawanan arah jarum jam (-) dan besarnya:
M1 = F .d = 8 . 3 = -24 Nm
 Resultan momen kopel adalah: M = M1 + M2 = 15 – 24 = -9 Nm.
Tanda negatif (-), menunjukkan bahwa momen kopel resultan
arahnya berlawanan dengan arah perputaran jarum jam
c. Momen Inersia

15
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

 Massa dalam gerak linier adalah ukuran kelembaman suatu


benda, yaitu kecendrungan untuk tidak mengalami perubahan
gerak. Untuk gerak rotasi, kecenderungan untuk tidak mengalami
perubahan gerak, selain ditentukan oleh massa, juga dipengaruhi
oleh distribusi massa terhadap sumbu putar yang disebut omen
inersia
 Momen inersia dari sebuah partikel bermassa m terhadap poros
yang terletak sejauh r dari massa partikel didefinisikan sebagai
hasil kali massa partikel tersebut terhadap kuadrat jarak dari
titik poros, ditulus:
I=m.r
Jika terdapat banyak partikel masing-masing m1, m2, m3, ..., dan
mempunyai jarak r1, r2, r3, ..., terhadap poros, maka momen
iersia total adalah penjumlahan momen inersia setiap partikel
yaitu:
I = m.x = m x + m x + m x + ....
 Momen inersia benda tegar
Untuk benda tegar yang memiliki massa berbagai partikel (titik
materi), moen inersia diperoleh dengan cara menjumlahkannya
momen inersia sebagai partikel.
Untuk benda tegar yang memiliki massa yag berdistribusi
kontinu, momen inersia diperoleh dengan cara mengintegralkan
momen inersia dari elemen massa dm yang berjarak r dari poros,
yaitu:
I = r dm
Hasil perhitungan momen inersia dari berbagai bentuk dapat
dilihat pada ganbar berikut:

16
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

17
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

 Jika momen inersia benda terhadap pusat massa (Io) diketahui,


maka momen inersia benda terhadap sebarang sunbu yang sejajar
dengan sumbu pusat massa dapat ditentukan dengan persamaan:
I = I md
dengan d adalah jarak sumbu sejajar (yang baru) terhadap sumbu
pusat massa, dan m adalah massa benda total.
Contoh 3:
Empat buah benda disusun pada rangkapada sumbu koordinat XY
seperti tampak pada gambar di samping. M1=M3=1kg,M2=3kg,
dan M4 = 2 kg. Tentukan momeninersia sistem jika sumbu
putarnya adalah(a) sumbu Y, (b) sumbu yang tegak lurusbidang
XY melalui titik O.

18
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

Jawab:

Jawab :
(a) Jika sumbu Y sebagai sumbu putar (poros), maka dari data
soal dapat disimpulkan bahwa r1 = r3 = r4 = 0, dan r2 = 3
m, sehingga:
I = m1.r12 + m2.r22 + m3.r32 + m4.r42
I = 1 . 0 + 3 . 32 + 3 . 0 + 2 . 0 = 27 kgm2
(b) Jika sumbu putar tegak lurus bidang XY dan melalui titik
O, maka diperoleh data-data: r1 =2 m, r3 = 0, r4 = 3 m, dan
r2 = 3 m, sehingga:
I = m1.r12 + m2.r22 + m3.r32 + m4.r42
I = 1 . 22 + 3 . 32 + 3 . 0 + 2 . 32 = 49 kgm2

d. Hubungan antara momen gaya dengan percepatan sudut


 Kaitan momen gaya dengan percepatan sudut. Perhatikan gaya
tangensial F bekerja pada sebuah partikel bermasa m, sehingga
bergerak melingkar dengan jari-jari r dan menimbulkan
percepatan tangensial aT, seperti tampak pada gambar dibawah
ini.
Hukum II Newton dapat ditulis: F = m.aT
karena percepatan tangensial aT = r. 𝛼,
maka F = m . r𝛼, sehingga momen gaya
dapat ditulis: F.r = m.r2 . 𝛼 dengan
I = m r2, yaitu momen inersial partikel m
terhadap poros berjarak r.

19
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

Contoh 4:
Sebuah silinder pejal bermassa 4 kg
dan jari-jari 10 cm berada di atas
bidang mendatar kasar. Silinder
ditarik dengan gaya mendatar F = 60
N pada sumbunya, sehingga bergerak
menggelinding.
Tentukan: (a) percepatan linier, (b) percepatan anguler (sudut),
dan (c) gaya gesek.
Jawab :
Massa = 4 kg
r = 10 cm = 0,1 m
F = 60 N
Silinder pejal menggelinding sehingga
Digunakan prinsip-prinsip gerak tranlasi dan
rotasi bersama-sama
Momen gaya total : 𝜏 = f.r sehingga I. 𝛼 = f.r
I = ½ mr2 dan 𝛼 = a/r jadi ½ mr2. a/r = f.r
f = ½ m.a
Persamaan gerak translasi:
∑F = m.a jadi F – f = m.a
F – ½ m.a = m.a jadi F = m.a + ½ m.a
60 = 3/2. 4 a .....a = 40 m/s2
Percepatan sudut: 𝛼 = a/r = 40/0,1 = 400 rad/s2
Gaya gesek f = ½ m.a = ½ 4.40 = 80 N
e. Energi dan usaha gerak rotasi
Pada saat berotasi benda memiliki energi gerak yang disebut energi
kinetik rotasi, yang besarnya:
Ek = ½ m . v2
Kecepatan linear, v = r . 𝜔, maka:
Ek = ½ m (r . 𝜔)2
Karena m. r2 = I, maka energi kinetik rotasi adalah:

20
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

Ek = ½ I . 𝜔2
Besar energi kinetik yang dimiliki benda dirumuskan:
Ek = EkR + EkT
Ek = ½ I . 𝜔2 + ½ m.v2
Usaha yang dilakukan gaya F adalah:
W=F.s
W = 𝜏 .𝜃
Usaha yang dilakukan momen gaya adalah:
W = ∆Ekrot = ½ I . 𝜔22- ½ I . 𝜔12

f. Momen sudut benda tegar


Momentum sudut didefinisikan sebagai hasil kali antara momen
inersia dan kecepatan sudut. Untuk menentukan momentum sudut
dapat digunakan persamaan berikut :

dan kaitan antara momentum sudut dengan torsi dan hukum

kekekalan sudut pada gerak rotasi,dapat ditulis:


Hukum kekekalan momentum sudut menyatakan bahwa apabila tidak
ada momen gaya yang bekerja pada sistem, maka momentum sudut
akan konstan.

Contoh 5:
Suatu benda mempunyai momen inersia 2 kg m2 dan berotasi pada
sumbu tetap dengan kecepatan sudut 1 rad/s. Berapa momentum

21
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

sudut benda tersebut ?


Pembahasan
Diketahui :
Momen inersia (I) = 2 kg m2
Kecepatan sudut (ω) = 1 rad/s
Ditanya : Momentum sudut (L)
Jawab :
Rumus momentum sudut :
L=Iω
Keterangan : L = momentum sudut (kg m2/s), I = momen inersia (kg
m2), ω = kecepatan sudut (rad/s)
Momentum sudut :
L = I ω = (2)(1) = 2 kg m2/s
Contoh 6:
Sebuah piringan berbentuk silinder pejal homogen mula-mula
berputar pada porosnya dengan kelajuan sudut 5 rad/s. Bidang
piringan sejajar bidang horizontal. Massa dan jari-jari piringan 2
kg dan 0,2 meter. Bila di atas piringan diletakkan cincin yang
mempunyai massa 0,1 kg dan jari-jari 0,2 meter, di mana pusat
cincin tepat di atas pusat piring, maka piringan dan cincin akan
bersama-sama berputar dengan kecepatan sudut…
Pembahasan
Diketahui :
Massa silinder pejal (m1) = 2 kilogram
Jari-jari silinder pejal (r1) = 0,2 meter
Kelajuan sudut silinder pejal (ω1) = 5 rad/s
Massa cincin (m2) = 0,1 kilogram
Jari-jari cincin (r2) = 0,2 meter
Ditanya : Kelajuan sudut silinder dan cincin
Jawab :

22
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

Momen inersia silinder pejal : I = 1⁄2 m1r12 = 1⁄2 (2)(0,2)2 =


(1)(0,04) = 0,04 kg m2
Momen inersia cincin : I = m r2 = (0,1)(0,2)2 = (0,1)(0,04) = 0,004 kg
m2
Momen inersia silinder pejal dan cincin (I) = 0,04 + 0,004 = 0,044
kg m2
Momentum sudut awal (L1) = Momentum sudut akhir (L2)
I1 ω1 = I2 ω2
(0,04)(5) = (0,044)(ω2)
(0,2) = (0,044)(ω2)
ω2 = 0,2 : 0,044
ω2 = 4,5 rad/s
g. Hubungan momentum sudut dengan momen gaya
Kita telah mempelajari bahwa impuls merupakan perubahan
momentum dari benda.
Hukum kekekalan momentum sudut: “jika tidak ada momen gaya yang
bekerja (∑ 𝜏 = 0), maka momentum sudut benda yang berotasi adalah
tetap. Secara matematis dirumuskan:
∑𝜏 = 0
dL/dt = 0 maka: L = konstan
L1 = L2
I1 ω1 = I2 ω2

B. Keseimbangan Benda Tegar


a. Keseimbangan partikel
Partikel adalah benda yag ukurannya dapat diabaikan, sehingga dapat
digambarkan sebagai suatu titik materi. Jika gaya yang berkerja
pada titik materi tersebut (partikel) tak seimbang, maka benda
hanya bergerak translasi dan tak mengalami gerak rotasi.
Syarat kesimbangan statik untuk benda yang dianggap sebagai
partikel adalah resultan gaya yang berkerja pada benda tersebut

23
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

sama dengan nol dan benda dalam keadaan diam F = 0. Jika benda
dalam keadaaan bergerak dan F = 0, maka benda dikatakan seimbang
dinamik.
Jika partikel terletak pada bidang XY dan gaya yang berkerja
diuraikan pada sumbu X dan Y, maka syarat keseimbangan statiknya
adalah:
Fx = 0 dan Fy = 0
Dengan, Fx = resultan gaya pada komponen sumbu X
Fy = resultan gaya pada sumbu Y
Contoh 7:
Sistem pada gambar dibawah dalam keadaan seimbang statik. Jika
beban W beratnya 300 N, tentukan W, T, T, dan T.

Jawab:
Keseimbangan partikel dalam soal ini berkaitan dengan titik
perpotongan gaya-gaya. Titik perpotongan gaya dalam soal adalah
pada titik A dan B. Data yang diketahui adlah W1 = 300 N yang
berkaitan dengan titik A, maka kita tinjau dahulu keseimbangan
partikel di titik A.
Gambar gaya-gaya dan uraian gaya pada titik A sebagai pusat sumbu
koordinat, komponen gaya T:
Tx1 = T1 cos 60o = ½ T1 dan
Ty1 = T1 cos 60o = ½ -T1 ......................................................... (1)
Syarat keseimbangan
Fx = 0 dan T2 – Tx1 = 0

24
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

T2 = Tx1 ..................................................................................... (2)


Dan Fy = 0 jadi Ty1 – W =0
Ty1 = W.... Ty1 = 300 N .......................................................... (3)
Sisipkan persamaan (1) ke persamaan (3), diperoleh:
½ -T1 = 300 T1 = -200 N ..................................................... (4)

b. Keseimbangan benda tegar


Benda tegar berbeda dengan partikel, selain mengalami gerak
translasi benda tegar juga mengalami gerak rotasi. Oleh karena itu
benda tegar dalam keadaan seimbang harus memenuhu dua syarat,
yaitu syarat keseimbangan translasi dan syarat keseimbangan rotasi.
Syarat keseimbangan translasi
F = 0 dalam bidang XY, syarat keseimbangannya adalah :
Fx = 0 dan Fy = 0
Syarat keseimbangan rotasi = 0
Ada dua macam keseimbangan yaitu, keseimbangan statik dan
keseimbangan dinamik. Benda dalam keadaan seimbang statik, jika
benda diam dan seimbang.
Benda dalam keadaan seimbang dinamik, jika benda bergerak dengan
percepatan linier a= 0, dan pecepatan sudut = 0. Jadi benda dalam
keadaan bergerak lurus beraturan dan bergerak melingkar
beraturan.
Langkah – langkah untuk menyelesaikan soal-soal keseimbangan
statik benda tegar.
1. Ganbar sketsa soal berdasarkan data-data yang diberikan pada
soal.
2. Tentukan benda tegar yang akan ditinjau. Gambar gaya-gaya yang
hanya bekerja pada benda tegar tersebut dan berikan nama
(lambang) setiap gaya.
3. Tentukan sumbu X dan sumbu Y sebagai suatu gaya, kemudian
uraikan gaya-gaya menurut arah sunbu X dan sunbu Y
4. Gunakan syarat keseimbangan translasi bendategar, yaitu:

25
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

Fx = 0 dan Fy = 0
5. Plihlah suatu titik sembarang sebagai proses sedemikian sehingga
memudahkan untuk menghtung gaya-gaya yangditanyakan dalam
soal. Sebagai poros pilihlah titik dimana pada titik tersebut tidak
bekerja gaya yang ditanyakan, tetapi pada titik tersebut paling
banyak bekerja gaya yang tidak diketahui, sehingga momen
gayanya sama dengan nol.
6. Gunakan syarat keseimbangan rotasi benda tegar, yaitu :
=0
Contoh 8:
Sebuah jembatan homogen beratbya 8000 N dan panjangnya 10 m
ditopang oleh dua penumpu A dan B pada kedu ujungnya, tampak
seperti gambar dibawah. Sebuah bus beratnta 4000 N mogok diatas
jembatan pada jarak 2 m dari penumpu A. Jika sistem dalam keadaan
seimbang statik, tentukan:
(a) Gaya reaksi pada penumpu A dan B
(b) Besar dan letak gaya resultan yang bekerja pada jembatan dari
titik A

Gambar sketsa dan gaya yang bekerja pada jembatan.


Letak titik tangkap gaya berat jembatan ada di tengah-tengah
jembatan (sama dengan 5 m dari titik A).
Letak titik tangkap gaya berat bus adalah 2 m dari titik A.
Gaya reaksi penumpu arahnya keatas (sebagai gaya normal).

Syarat seimbang translasi. Karena hanya ada gaya vertikal


(searah sumbu Y), maka hanya ada satu syarat, yaitu: Fy = 0
B – Wj – Wb = 0
B – 4000 - 8000 = 0, jadi B = 12.000 N (1)
Syarat seimbang rotasi dengan titik A sebagai poros.
= 0 ; -Wb.2 – Wj.5 + NB. 10 = 0
-4000 . 2 – 8000. 5 – 10 NB = 0,maka -8000- 4000 =10NB

26
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

NB = 4800 N (2)
Sisipka persamaan 1 ke persamaan 2, sehingga:
NA + 4800 = 12.000, jadi NA = 7200 N
a) Jadi gaya reaksi di titik A (gaya normal di titik A) adalah
7200 N dan di titk B adalah 4800 N
b) Gaya resultan: FR = Wj + Wb = 4000 + 8000= 12000 N

Letak gaya resuktan dihitung dengan persamaan: (ingat soal ini


hanya ada dua gaya berat, yaitu W dan W)

FR . XR = Wj. 5 + Wb. 2 maka 1200 . XR = 8000. 5 + 4000. 2

12000 XR = 4000 + 8000

Jadi XR = 4m

Jadi letak titik tangkap gaya resultan dari sistem diatas adalah
4 m dari titik A.

c. Titik berat
Titik Berat adalah titik pusat atau titik tangkap gaya berat dari
suatu benda atau sistem benda. Titik berat menurut bentuk benda
dibedakan menjadi 3 antara lain:
 Benda berbentuk garis/kurva, contoh : kabel, lidi, benang,
sedotan, dan lain-lain.
 Benda berbentuk bidang/luasan, contoh : kertas, karton,
triplek, kaca, penggaris, dan lain-lain.
 Benda berbentuk bangunan/ruang, contoh : kubus, balok, bola,
kerucut, tabung, dan lain-lain
a. Benda berbentuk partikel massa
Apabila sistem benda terdiri dari beberapa benda partikel titik
digabung menjadi satu, maka koordinat titik beratnya dirumuskan:

27
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

Jadi zo (Xo,Yo)
b. Benda berbentuk garis/kurva
Daftar titik beberapa benda berbentuk garis dapat dilihat dalam
lampiran. Apabila sistem benda terdiri dari beberapa benda garis
digabung menjadi satu, maka koordinat titik beratnya dirumuskan:

Jadi zo (Xo,Yo)
c. Benda berbentuk bidang/luasan
Daftar titik berat berbagai macam bidang beraturan dan bidang
selimut benda dapat dilihat dalam lampiran. Apabila sistem benda
terdiri dari bidang gabungan, maka koordinat titik beratnya
dirumuskan:

Jadi zo (Xo,Yo)
d. Benda berbentuk volume/ruang (homogen)

28
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

Daftar titik berat berbagai macam benda ruang beraturan dapat


dilihat dalam lampiran. Apabila sistem benda terdiri dari bidang
gabungan benda, maka koordinat titik beratnya dirumuskan:
Bila terbuat dari bahan-bahan yang sama (homogen)

Jadi zo (Xo,Yo)

e. Bila terbuat dari bahan-bahan yang berbeda (heterogen)

Contoh 9:
Tentukan koordinat titik berat bangun luasan seperti pada gambar
di bawah ini.

29
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

Jawab :

Bangun bidang di atas dibagi dalam dua bagian, yaitu segiempat


bawah dan segitiga diatas dengan titik berat masing-masing
Z1(x1,y1) dan Z2(x2,y2).
Luas, absis, dan ordinat masing-masing bangun adalah:
 Segiempat: A1 = 6(4) = 24, x 1 = 3, dan y1 = 2.
 Segitiga: A2 = (1/2)6(3) = 9, x2 = (1/3)6 =2, dan y2 = 4+(1/3)3 =5.
Koordinat susunan benda tegar bentuk bidang tersebut:

Jadi koordinat titik berat bangun luasan tersebut adalah Zo


(xo,yo), yaitu Zo

(2,73 ; 2,82).

d. Macam-macam keseimbangan
Macam-macam keseimbangan suatu benda dapat diperkirakan
dengan memperhatikankedudukan titik beratnya ketika gangguan
kecil terjadi. Kedudukan titik berat bendadapat naik, turun, dan
tetap dari kedudukan semula bila gangguan kecil

30
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

dihilangkan.Keseimbangan statik benda tegar dapat dikelompokkan


menjadi tiga jenis, yaitukeseimbangan stabil, keseimbangan labil, dan
keseimbangan netral.
 Keseimbangan stabil (mantap), yaitu keseimbangan yang dialami
benda tegar, jikagangguan kecil atau gaya diberikan pada benda
tersebut kemudian dihilangkan, makabenda akan kembali ke
kedudukan seimbangnya semula. Ciri keseimbangan stabiladalah
jika diberikan gaya atau gangguan, maka titik beratnya naik.
 Keseimbangan labil (goyah), yaitu keseimbangan yang dialami
benda tegar, jikagangguan kecil atau gaya diberikan pada benda
tersebut kemudian dihilangkan, makabenda tidak kembali ke
kedudukan seimbangnya semula, bahkan meninggalkangangguan
itu. Ciri keseimbangan labil adalah jika diberikan gaya atau
gangguan, makatitik beratnya turun
 Keseimbangan netral (indiferen), yaitu keseimbangan yang dialami
benda tegar, jikagangguan kecil atau gaya diberikan pada benda,
maka benda akan bergerak, tetapi jikagaya dihilangkan, maka
benda akan kembali diam pada kedudukan seimbangnya
yangberbeda. Ciri keseimbangan netral adalah jika diberikan gaya
atau gangguan, maka titik beratnya tetap (tidak naik maupun
turun).
 Contoh ketiga macam keseimbangan tersebut seperti tampak
pada gambar xx di bawah ini.

31
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

Rangkuman
1) Kecenderungan suatu gaya untuk memutar atau merotasi suatu
benda terhadap suatu porosdiukur oleh suatu besaran yang disebut
momen gaya (dilambangkan τ). Besar momen gayadiberikan oleh
persamaan:
τ = d .F
dengan d adalah lengan momen, yaitu panjang garis yang ditarik dari
titik poros rotasisampai memotong tegak lurus garis kerja gaya.
Momen gaya bertanda positif jika arah rotasisearah dengan
perputaran jarum jam. Sedangkan jika arah rotasi berlawanan
dengan arahperputaran jarum jam, maka momen gaya bertanda
negatif.
2) Dua gaya sama besar dan berlawanan arah serta mempunyai garis
kerja yang berbedamembentuk sebuah kopel. Momen yang dihasilkan
oleh sebuah kopel sama dengan hasil kalisalah satu gaya dengan jarak
tegak lurus antara garis kerja kedua gaya. Tanda momen kopelpositif
jika searah perputaran jarum jam dan negatif jika berlawanan arah
perputaran jarum jam.
3) Bila dua atau lebih gaya sejajar bekerja pada sebuah benda, maka
gaya-gaya tersebut dapatdiganti oleh satu gaya tunggal ekivalen
yang sama dengan jumlah gaya-gaya itu dan bekerjapada sebuah titik
yang disebut titik tangkap gaya resultan. Dalam sistem koordinat
kartesius,absis dan ordinat titik tangkap gaya resultan diberikan
oleh persamaan:

4) Momen inersia dari sebuah partikel bermassa m terhadap poros yang


terletak sejauh r darimassa partikel didefinisikan sebagai hasil kali

32
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

massa partikel tersebut terhadap kuadrat jarak dari titik poros,


ditulis: I =m r2 Untuk banyak partikel dituliskan: I = Σm r2
5) Momentum sudut sistem partikel (benda tegar) dengan kecepatan
sudut ω diberikan oleh:L = ω .I . Jika lengan momen terhadap poros
(r), kecepatan linier (v), maka momentumsudut dituliskan: L = m r v
. Untuk sistem terisolasi di mana resultan momen gaya luar
padabenda adalah nol, maka berlaku hukum kekekalan momentum
sudut. Momen gaya untuk gerak rotasi adalah laju perubahan
momentum anguler, yaitu

6) Syarat keseimbangan statik sistem partikel adalah resultan gaya


yang bekerja pada partikeladalah nol dan benda (partikel) dalam
keadaan diam Σ F = 0, dalam bidang: ΣFx= 0 danΣFy = 0
7) Suatu benda tegar berada dalam keseimbangan statik, jika benda
mula-mula diam danmemenuhi syarat: keseimbangan translasi ΣF= 0,
dan keseimbangan rotasi Στ=0.
8) Titik berat atau pusat berat suatu benda adalah titik yang
terhadapnya gaya-gaya beratbekerja pada semua partikel benda itu
yang menghasilkan momen resultan nol. Koordinatpusat berat (xo,yo)
dihitung dengan persamaan:

Untuk percepatan gravitasi tetap, berat W dapat diganti dengan


massa m, benda homogenberbentuk volum pejal berat W dapat
diganti dengan massa V, luasan W diganti A, garis Wdiganti L.
9) Ada tiga jenis keseimbangan sebuah benda, yaitu: stabil, labil dan
netral.

33
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

Tugas
Pertanyaan Konsep:
1. Jelaskan yang dimaksud dengan keseimbangan statik dan
keseimbangan dinamik! Berikansyarat cukup untuk dua
kesetimbangan tersebut.
2. Berikan penjelasan dan syarat di mana benda dapat dianggap
sebagai partikel dan di manabenda dianggap sebagai benda tegar.
3. Apa yang membedakan antara usaha dan momen gaya, di mana
kedua besaran tersebutdidefinisikan sebagai hasil kali gaya dan
jarak?
4. Jika momen resultan terhadap suatu titik sama dengan nol, apakah
momen resultan jugaakan nol untuk titik lainnya? Beri penjelasan
anda.
5. Dalam pernyataan momen gayaτ = r .F, apakah rsama dengan
lengam momen?Jelaskan jawaban anda dan berikan definisi
tentang lengan momen.
6. Apakah suatu benda dapat memiliki lebih dari satu momen inersia?
Selain dari bentuk danmassa benda, informasi apa saja yang harus
diberikan untuk menentukan momen inersia?
7. Sebuah bola menggelinding dari keadaan diam menuruni sebuah
bidang miring, gayaapakah yang menghasilkan momen yang
menyebabkan percepatan sudut terhadap porosmelalui pusat
massa? dan gaya apakah yang dihasilkan momen yang
menyebabkanpercepatan sudut terhadap poros melalui titik
kontak dengan permukaan bidang?
8. Sebuah piring diletakkan di atas meja putar horisontal yang
dipasang pada poros vertikaltanpa gesekan. Piring mula-mula
diletakkan pada bagian pinggir meja. Apa yang terjadipada
putaran meja jika piring digeser mendekati poros?
9. Apakah sebuah benda tegar dapat berada dalam keseimbangan
translasi dan rotasi, tetapitidak dalam keseimbangan statik?
Berikan penjelasan anda dan contohnya.
10. Sebuah tangga bersandar miring pada sebuah dinding. Manakah
yang lebih aman dinaiki,tangga yang bersandar pada dinding yang

34
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

kasar dan bertumpu pada lantai yang licin atautangga yang


bersandar pada dinding yang licin dan bertumpu pada lantai yang
kasar?Berikan penjelasan anda.
Pertanyaan Soal:
1. Perhatikan gambar di bawah ini. Tentukan lengan momen dan
momen gaya dari gaya F1=100 N dan gaya F2= 200 N terhadap
poros di titik A dan titik C, jika AD = L, AB =L/2, danAC = 3L/4

2. Tentukan letak titik tangkap resultan gaya-gaya pada sistem


dalam gambar di bawah ini.

3. Seutas tali dililitkan mengelilingi sebuah silinder pejal bermassa


M dan jari-jari R yang bebasberputar mengitari sumbunya. Tali
ditarik dengan gaya F. Jika silinder mula-mula diam,tentukan:
a. Percepatan sudut dan kecepatan sudut silinder pada saat t,
nyatakan dalam variabel M,R, F, dan t.

35
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

b. Percepatan sudut dan kecepatan sudut silinder pada saat t = 3


s, jika M = 4 kg, R = 8cm, dan F = 10 N.
4. Momen inersia sistem katrol pada gambardi samping adalah I = 2
kg m,sedangkan jari-jari luar R 1= 40 cm dan jari-jari dalam R 2=
20 cm. Massa bebanm1= 4 kg dan m2= 2 kg. Jikapercepatan
gravitasi g = 10 m/s2,tentukan:
a. percepatan sudut sistem katrol,
b. gaya tegang tali T1dan T2

5. Perhatikan gambar di bawah ! Jika berat beban 200 N, tentukan


gaya tegang tali T1 dan T2, dan T3.

6. Sistem dalam gambar di bawah ini berada dalam keadaan


seimbang. Jika berat balok W1=400 N dan koefisien gesek static
antara balok W1dengan dengan meja adalah 0,4. Tentukan berat
balok W2, dan gaya tegang tali T1dan T2, dan T3.

36
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

7. Batang PQ beratnya 400 N dan panjangnya 4 m. Jarak tumpuan


PA adalah 3m dan di titik Abatang dapat berputar. Seseorang
beratnya 600 N berjalan dari titik menuju Q. Berapa jarak
maksimum dari titik P agar batang tetap seimbang (ujung batang
P hampirterangkat).

8. Batang AB beratnya 200 N dan engsel ditempatkan di titik A dan


di titik C diikat ke tembok dengan seutas tali yang massa dapat
diabaikan. Di titik B diberikan beban yang beratnya100N. Jarak
AC = (3/4) AB. Jika sistem dalam keadaan seimbang tentukan: (a)
tegangantali, (b) besar gaya engsel.

9. Susunan benda pejal homogeny yang terdiri dari silinder berongga


dan setengah bolaterletak di atas lantai seperti tampak pada
gambar. Tentukan jarak titik berat susunanbenda tersebut dari
lantai.

37
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

10. Sebuah bangun berupa luasan memiliki bentuk dan ukuran seperti
tampak pada gambar. Tentukan koordinat titik beratnya.

38
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

Tes formatif
1. Jika θ = 37o (sin θ = 0,6) dan sistem dalam gambar di bawah ini
dalam keadaan seimbang,tentukan perbandingan berat W1dengan
W2.

2. Seseorang naik tangga homogen panjangnya 5 m yang disandarkan


pada dinding vertikalyang licin. Berat tangga 300 N dan berat
orang 700 N. Ujung bawah tangga berjarak 3 mdari dinding. Bila
orang tersebut dapat naik sejauh 3 m sesaat sebelum tangga
itutergelincir, maka tentukan koefisien gesekan antara lantai dan
tangga.
3. Sebuah batang homogen AB panjang 4 m letak titik beratnya di
tengah-tengah. Pada ujungA ditahan oleh penumpu dan pada ujung
B diikat dengan tali dan diberikan beban yangmassanya 8 kg,
seperti tampak pada gambar di bawah. Jika sistem dalam
keadaanseimbang, tentukan massa batang AB.

4. Sebuah bola sepak massanya M, berjejari R, dan momen inersiaI


= 2/3 M R menggelindingmenuruni suatu bidang miring dari

39
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

ketinggian h. Jika percepatan gravitasi g, maka tentukankelajuan


bola sepak saat sampai di dasar bidang miring.
5. Sebuah silinder yang beratnya W diletakkanberimpit dengan
dinding yang kasar dan diatas lantai yang kasar pula.
Koefisiengesekan antara silinder dengan seluruhpermukaan
adalah sama, yaitu µ= 0,3 .Bilagaya F=3W diberikan, maka
tentukan nilaid agar silinder tersebut seimbang. A B

6. Tentukan letak titik berat benda berupa bidang diukur dari


alasnya.

7. Sebuah bidang homogeny tampak seperti pada gambar di bawah .


Tentukan letak titik beratnya terhadap sisi alasnya.

40
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

8. Sebuah silinder pejal berjari-jari R dan bermassa M dijadikan


katrol untuk menimba airdari dalam sumur. Batang yang dijadikan
poros licin sempurna. Seutas tali yang massanyadapat diabaikan
digulung pada silinder, dan sebuah ember bermassa m diikatkan
padaujung tali. Tentukan percepatan ember saat jatuh ke dalam
sumur dalam variabel M, m,dan percepatan gravitasi (g).
9. Sebuah bola pejal yang mempunyai massa 600 gram dan jari-jari
10 cm diputar padasumbunya yang melalui pusat bola tersebut
dengan kecepatan sudut 400 rpm. Tentukanmomentum sudut bola
tersebut.

41
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

Kunci jawaban tes formatif

1. W1/W2 = 4/32.
2. Koefisien gesek antara lantai dengan tangga = 0,4275.3.
3. Massa batang AB, m = 16 kg.4.
4. Kelajuan bola saat sampai di dasar, v = √6/5.gh
5. d = 0,4 R.
6. yo = 4R/π
7. y = 36,67 cm8.
8. Percepatan ember, a = m.g/m+1/2 M9.
9. Momentum sudut, L = 3,2x10-2kg m2 /s.

42
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

Lembar kerja
TITIK BERAT BIDANG DATAR
Tujuan :Menentukan letak titik berat sebuah bidang datar
Alat-alat:
1. kertas karton
2. benang
3. bandul pemberat
4. Pensil
5. Penggaris
6. Paku
Langkah-langkah Kerja:

1. Siapkan sebuah karton yang bentuknya tak teratur, sebuah


benang dengan pemberatnyadan tiang untuk menggantung tali
(seperti gambar a).
2. Buatlah sebuah lubang, kemudian gantung benang dan
pemberatnya tegak lurus melaluilubang tersebut (seperti gambar
b). Tandai dengan garis pada karton sepanjang kedudukanbenang
tersebut.
3. Buatlah lubang kedua, kemudian gantung kembali benang dan
pemberatnya tegak lurusmelalui lubang kedua tersebut (seperti
gambar c). Tandai dengan garis pada kartonsepanjang kedudukan
benang tersebut.

43
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

4. Kedua garis yang anda buat pada langkah ke-2 dan ke-3 akan
berpotongan pada suatutitik. Titik potong inilah yang merupakan
letak titik berat karton tersebut.
5. Ujilah ketepatan titik berat yang anda temukan pada langkah ke-
4, dengan meletakkan titik berat tersebut pada ujung sebuah
paku. Jika karton dapat seimbang dalam kedudukanhorisontal
(tidak jatuh), maka anda telah menemukan letak titik berat karton
dengan tepat.
6. Ulangi langkah ke-1 sampai ke-5 dengan bentuk karton yang lain.
7. Apa yang dapat anda simpulkan dengan kegiatan ini?

44
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

Evaluasi

A. Tes tertulis
B. Tes praktek
Bahan :
batang kayu panjang 50 cm,
kaca
Alat :
busur derajat.
Langkah Kerja :
1. Letakkan kaca di atas meja secara vertikal.
2. Sandarkan batang kayu pada kaca di atas meja.
3. Geser alas batang kayu di atas meja ke arah menjauhi kaca,
sehingga batang kayutepat akan tergelincir.
4. Ukur sudut antara permukaan mendatar (meja) dengan batang
kayu.
5. Karena dinding kaca licin, maka batang kayu dengan dinding
tidak ada gesekan,sehingga gesekan hanya terjadi antara
batang kayu dengan meja. Tentukan koefisiengesekan antara
batang kayu dengan meja.

45
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

DAFTAR PUSTAKA
Halliday dan Resnick, 1991. Fisika jilid 1 (Terjemahan) Jakarta:
Penerbit Erlangga.Bob Foster, 1997. Fisika SMU. Jakarta: Penerbit
Erlangga.Gibbs, K, 1990. Advanced Physics. New York: Cambridge
University Press.Martin Kanginan, 2000. Fisika SMU. Jakarta: Penerbit
Erlangga. Tim Dosen Fisika ITS, 2002. Fisika I. Surabaya: Penerbit
ITS.Sutresna, N, 2001. Kimia SMU. Jakarta: Grafindo media pratama.

46
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI

Anda mungkin juga menyukai