MODUL
1
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
GLOSARIUM
ISTILAH KETERANGAN
Keseimbangan Statik Suatu keadaan di mana benda
tidak bergerak baik rotasimaupun
translasi.
Partikel Benda yang ukurannya dapat
diabaikan, sehingga
dapatdigambarkan sebagai suatu
titik materi
Benda tegar Benda yang tidak berubah
bentuknya bila dikenai gayaluar.
Momen (momen gaya) Suatu besaran yang menyatakan
kecenderungan suatugaya untuk
merotasi suatu benda terhadap
porosnya
Lengan momen Panjang garis yang ditarik dari
titik poros rotasi
sampaimemotong tegak lurus
garis kerja gaya
Kopel Dua buah gaya sama besar,
berlawanan arah, danmemiliki
garis kerja yang sejajar, tetapi
tidak berimpit,serta dapat
menyebabkan benda berotasi dan
tidak bertranslasi
Momen kopel Momen yang dihasilkan oleh kopel
2
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Dalam modul ini akan dipelajari tentang momen gaya, konsep torsi,
momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada benda tegar
(statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam
olahraga. Pokok bahasa utama adalah yang berkaitan dengan
keseimbangan benda tegar. Pembahasannya diawali dengan
keseimbangan partikel, yaitu benda tegar dipandang sebagai titik
partikel. Kemudian dilanjutkan dengan bahasan titik berat benda tegar.
Setiap materi dijelaskan dengan teori singkat disertai contoh soal.
Sebelum mempelajari materi keseimbangan benda tegar anda harus
menguasai materi dinamika translasi dan rotasi.
B. Prasyarat
Agar dapat mempelajari modul ini anda harus telah menguasai materi
dinamika translasi dan rotasi. Anda dituntut juga untuk menguasai
hukum-hukum Newton tentang gerak, dapat menggambarkan gaya-gaya
reaksi antara dua benda yang berinteraksi.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
Pelajari daftar isi modul serta skema kedudukan modul dengan
cermat dan teliti, karena dalam skema modul akan tampak
kedudukan modul yang sedang Anda pelajari ini di antara modul-
modul yang lain.
Kerjakan pertanyaan dan soal dalam cek kemampuan sebelum
mempelajari modul ini. Jika anda mengalami kesulitan, pelajari
materi dan contoh soal.
Pahami setiapteori dasar yang akan menunjang penguasaan suatu
pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kerjakan evaluasi atau
tugas di akhir materi sebagai secara latihan, apabila perlu dapat
anda konsultasikan pada guru.
Kerjakan tes formatif dengan baik, benar dan jujur sesuai dengan
kemampuan anda, setelah mempelajari modul ini.
3
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
4
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Kompetensi Dasar :
3.1 Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum
sudut pada benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari
misalnya dalam olahraga
Indikator :
5
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
6
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Cek kemampuan
7
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
8
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
12. Sebuah bangun berupa luasan memiliki bentuk dan ukuran seperti
tampak pada gambar. Tentukan koordinat titik beratnya.
9
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Peta Konsep
Energi kinetik
Macam-macam
keseimbangan
Momentum sudut
10
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
KEGIATAN BELAJAR
Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan anda dapat :
Menjelaskan pengertian momen gaya
Menjelaskan pengertian momen sudut
Menjelaskan kaitan momentum sudut dengan momentum gaya.
Mengaplikasikan hukum kekekalan momentum sudutpada sistem
yang berotasi.
Mengaplikasikan hukum II Newton untuk gerak translasi dan rotasi
benda tegar.
Menjelaskan pengertian momen gaya
Menghitung momen gaya dari gaya-gaya yang berkerja pada suatu
benda tegar.
Menyatakan syarat yang diperlukan agar keseimbangan statis
sistem partikel dapat terjadi
Menggunakan syarat keseimangan statis sistem partikel untuk
menyelesaikan soal-soal.
Menyatakan syarat yang diperlukan agar keseimbangan statis
sistem benda tegar dapat terjadi.
Menggunakan syarat keseimbangan statis sistem benda tegar untuk
menyelesaikan soal-soal
Menghitung gaya reaksi pada batang yang ditumpu.
Menyatakan persamaan untuk menentukan koordinat pusat berat
suatu benda.
Menentukan koordinat pusat berat suatu benda.
Uraian materi
A. Dinamika Rotasi
a. Momen gaya
Benda tegar didefinisikan sebagai benda yang tidak berubah
bentuknya bila diberi gaya luar.
11
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
12
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Contoh 1:
13
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Jawab :
Untuk gaya F1
r1 = OB = 8m
sin 370 = 0,6
Besar momen gaya 𝜏2 = -F1 . r1 sin 370 = 8(10)(0,6) = -48 Nm
Arah momen gaya searah perputaran jarum jam
Untuk gaya F2
r2 = OA = 4m
sin 300 = 0,5
Besar momen gaya 𝜏2 = F2 . r2 sin 300 = 4(6)(0,5) = 12 Nm
Arah momen gaya berlawanan arah perputaran jarum jam
b. Momen Kopel
Kopel adalah dua buah gaya yang sejajar, sama besar dan
berlawanan arah. Kopel yang bekerja pada sebuah benda akan
menghasilkan momen kopel yang mengakibatkan benda berotasi
Jika pada sebuah benda bekerja beberapa kopel, maka resultan
momen kopelnya jumlah aljabar dari masing-masing momen kopel,
yaitu:
M = M1 + M2 + M3 + .... + Mn
14
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Contoh 2:
Batang PQ panjangnya 4m. Pada batang tersebut bekerja empat
buah gaya F1 = F2 = 5N, dan F3 = F4 = 8N, seperti tampak pada
gambar dibawah. Tentukan besar dan arah momen kopel pada
batang PQ tersebut.
Jawab:
Gaya F1 dan F3 yang berjarak d = 3m membentuk kopel yang
arahnya searah perputaran jarum jam (+) dan besarnya:
M1 = F .d = 5 . 3 = 15 Nm
Gaya F1 dan F3 yang berjarak d = 3m membentuk kopel yang
arahnya berlawanan arah jarum jam (-) dan besarnya:
M1 = F .d = 8 . 3 = -24 Nm
Resultan momen kopel adalah: M = M1 + M2 = 15 – 24 = -9 Nm.
Tanda negatif (-), menunjukkan bahwa momen kopel resultan
arahnya berlawanan dengan arah perputaran jarum jam
c. Momen Inersia
15
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
16
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
17
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
18
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Jawab:
Jawab :
(a) Jika sumbu Y sebagai sumbu putar (poros), maka dari data
soal dapat disimpulkan bahwa r1 = r3 = r4 = 0, dan r2 = 3
m, sehingga:
I = m1.r12 + m2.r22 + m3.r32 + m4.r42
I = 1 . 0 + 3 . 32 + 3 . 0 + 2 . 0 = 27 kgm2
(b) Jika sumbu putar tegak lurus bidang XY dan melalui titik
O, maka diperoleh data-data: r1 =2 m, r3 = 0, r4 = 3 m, dan
r2 = 3 m, sehingga:
I = m1.r12 + m2.r22 + m3.r32 + m4.r42
I = 1 . 22 + 3 . 32 + 3 . 0 + 2 . 32 = 49 kgm2
19
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Contoh 4:
Sebuah silinder pejal bermassa 4 kg
dan jari-jari 10 cm berada di atas
bidang mendatar kasar. Silinder
ditarik dengan gaya mendatar F = 60
N pada sumbunya, sehingga bergerak
menggelinding.
Tentukan: (a) percepatan linier, (b) percepatan anguler (sudut),
dan (c) gaya gesek.
Jawab :
Massa = 4 kg
r = 10 cm = 0,1 m
F = 60 N
Silinder pejal menggelinding sehingga
Digunakan prinsip-prinsip gerak tranlasi dan
rotasi bersama-sama
Momen gaya total : 𝜏 = f.r sehingga I. 𝛼 = f.r
I = ½ mr2 dan 𝛼 = a/r jadi ½ mr2. a/r = f.r
f = ½ m.a
Persamaan gerak translasi:
∑F = m.a jadi F – f = m.a
F – ½ m.a = m.a jadi F = m.a + ½ m.a
60 = 3/2. 4 a .....a = 40 m/s2
Percepatan sudut: 𝛼 = a/r = 40/0,1 = 400 rad/s2
Gaya gesek f = ½ m.a = ½ 4.40 = 80 N
e. Energi dan usaha gerak rotasi
Pada saat berotasi benda memiliki energi gerak yang disebut energi
kinetik rotasi, yang besarnya:
Ek = ½ m . v2
Kecepatan linear, v = r . 𝜔, maka:
Ek = ½ m (r . 𝜔)2
Karena m. r2 = I, maka energi kinetik rotasi adalah:
20
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Ek = ½ I . 𝜔2
Besar energi kinetik yang dimiliki benda dirumuskan:
Ek = EkR + EkT
Ek = ½ I . 𝜔2 + ½ m.v2
Usaha yang dilakukan gaya F adalah:
W=F.s
W = 𝜏 .𝜃
Usaha yang dilakukan momen gaya adalah:
W = ∆Ekrot = ½ I . 𝜔22- ½ I . 𝜔12
Contoh 5:
Suatu benda mempunyai momen inersia 2 kg m2 dan berotasi pada
sumbu tetap dengan kecepatan sudut 1 rad/s. Berapa momentum
21
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
22
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
23
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
sama dengan nol dan benda dalam keadaan diam F = 0. Jika benda
dalam keadaaan bergerak dan F = 0, maka benda dikatakan seimbang
dinamik.
Jika partikel terletak pada bidang XY dan gaya yang berkerja
diuraikan pada sumbu X dan Y, maka syarat keseimbangan statiknya
adalah:
Fx = 0 dan Fy = 0
Dengan, Fx = resultan gaya pada komponen sumbu X
Fy = resultan gaya pada sumbu Y
Contoh 7:
Sistem pada gambar dibawah dalam keadaan seimbang statik. Jika
beban W beratnya 300 N, tentukan W, T, T, dan T.
Jawab:
Keseimbangan partikel dalam soal ini berkaitan dengan titik
perpotongan gaya-gaya. Titik perpotongan gaya dalam soal adalah
pada titik A dan B. Data yang diketahui adlah W1 = 300 N yang
berkaitan dengan titik A, maka kita tinjau dahulu keseimbangan
partikel di titik A.
Gambar gaya-gaya dan uraian gaya pada titik A sebagai pusat sumbu
koordinat, komponen gaya T:
Tx1 = T1 cos 60o = ½ T1 dan
Ty1 = T1 cos 60o = ½ -T1 ......................................................... (1)
Syarat keseimbangan
Fx = 0 dan T2 – Tx1 = 0
24
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
25
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Fx = 0 dan Fy = 0
5. Plihlah suatu titik sembarang sebagai proses sedemikian sehingga
memudahkan untuk menghtung gaya-gaya yangditanyakan dalam
soal. Sebagai poros pilihlah titik dimana pada titik tersebut tidak
bekerja gaya yang ditanyakan, tetapi pada titik tersebut paling
banyak bekerja gaya yang tidak diketahui, sehingga momen
gayanya sama dengan nol.
6. Gunakan syarat keseimbangan rotasi benda tegar, yaitu :
=0
Contoh 8:
Sebuah jembatan homogen beratbya 8000 N dan panjangnya 10 m
ditopang oleh dua penumpu A dan B pada kedu ujungnya, tampak
seperti gambar dibawah. Sebuah bus beratnta 4000 N mogok diatas
jembatan pada jarak 2 m dari penumpu A. Jika sistem dalam keadaan
seimbang statik, tentukan:
(a) Gaya reaksi pada penumpu A dan B
(b) Besar dan letak gaya resultan yang bekerja pada jembatan dari
titik A
26
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
NB = 4800 N (2)
Sisipka persamaan 1 ke persamaan 2, sehingga:
NA + 4800 = 12.000, jadi NA = 7200 N
a) Jadi gaya reaksi di titik A (gaya normal di titik A) adalah
7200 N dan di titk B adalah 4800 N
b) Gaya resultan: FR = Wj + Wb = 4000 + 8000= 12000 N
Jadi XR = 4m
Jadi letak titik tangkap gaya resultan dari sistem diatas adalah
4 m dari titik A.
c. Titik berat
Titik Berat adalah titik pusat atau titik tangkap gaya berat dari
suatu benda atau sistem benda. Titik berat menurut bentuk benda
dibedakan menjadi 3 antara lain:
Benda berbentuk garis/kurva, contoh : kabel, lidi, benang,
sedotan, dan lain-lain.
Benda berbentuk bidang/luasan, contoh : kertas, karton,
triplek, kaca, penggaris, dan lain-lain.
Benda berbentuk bangunan/ruang, contoh : kubus, balok, bola,
kerucut, tabung, dan lain-lain
a. Benda berbentuk partikel massa
Apabila sistem benda terdiri dari beberapa benda partikel titik
digabung menjadi satu, maka koordinat titik beratnya dirumuskan:
27
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Jadi zo (Xo,Yo)
b. Benda berbentuk garis/kurva
Daftar titik beberapa benda berbentuk garis dapat dilihat dalam
lampiran. Apabila sistem benda terdiri dari beberapa benda garis
digabung menjadi satu, maka koordinat titik beratnya dirumuskan:
Jadi zo (Xo,Yo)
c. Benda berbentuk bidang/luasan
Daftar titik berat berbagai macam bidang beraturan dan bidang
selimut benda dapat dilihat dalam lampiran. Apabila sistem benda
terdiri dari bidang gabungan, maka koordinat titik beratnya
dirumuskan:
Jadi zo (Xo,Yo)
d. Benda berbentuk volume/ruang (homogen)
28
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Jadi zo (Xo,Yo)
Contoh 9:
Tentukan koordinat titik berat bangun luasan seperti pada gambar
di bawah ini.
29
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Jawab :
(2,73 ; 2,82).
d. Macam-macam keseimbangan
Macam-macam keseimbangan suatu benda dapat diperkirakan
dengan memperhatikankedudukan titik beratnya ketika gangguan
kecil terjadi. Kedudukan titik berat bendadapat naik, turun, dan
tetap dari kedudukan semula bila gangguan kecil
30
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
31
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Rangkuman
1) Kecenderungan suatu gaya untuk memutar atau merotasi suatu
benda terhadap suatu porosdiukur oleh suatu besaran yang disebut
momen gaya (dilambangkan τ). Besar momen gayadiberikan oleh
persamaan:
τ = d .F
dengan d adalah lengan momen, yaitu panjang garis yang ditarik dari
titik poros rotasisampai memotong tegak lurus garis kerja gaya.
Momen gaya bertanda positif jika arah rotasisearah dengan
perputaran jarum jam. Sedangkan jika arah rotasi berlawanan
dengan arahperputaran jarum jam, maka momen gaya bertanda
negatif.
2) Dua gaya sama besar dan berlawanan arah serta mempunyai garis
kerja yang berbedamembentuk sebuah kopel. Momen yang dihasilkan
oleh sebuah kopel sama dengan hasil kalisalah satu gaya dengan jarak
tegak lurus antara garis kerja kedua gaya. Tanda momen kopelpositif
jika searah perputaran jarum jam dan negatif jika berlawanan arah
perputaran jarum jam.
3) Bila dua atau lebih gaya sejajar bekerja pada sebuah benda, maka
gaya-gaya tersebut dapatdiganti oleh satu gaya tunggal ekivalen
yang sama dengan jumlah gaya-gaya itu dan bekerjapada sebuah titik
yang disebut titik tangkap gaya resultan. Dalam sistem koordinat
kartesius,absis dan ordinat titik tangkap gaya resultan diberikan
oleh persamaan:
32
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
33
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Tugas
Pertanyaan Konsep:
1. Jelaskan yang dimaksud dengan keseimbangan statik dan
keseimbangan dinamik! Berikansyarat cukup untuk dua
kesetimbangan tersebut.
2. Berikan penjelasan dan syarat di mana benda dapat dianggap
sebagai partikel dan di manabenda dianggap sebagai benda tegar.
3. Apa yang membedakan antara usaha dan momen gaya, di mana
kedua besaran tersebutdidefinisikan sebagai hasil kali gaya dan
jarak?
4. Jika momen resultan terhadap suatu titik sama dengan nol, apakah
momen resultan jugaakan nol untuk titik lainnya? Beri penjelasan
anda.
5. Dalam pernyataan momen gayaτ = r .F, apakah rsama dengan
lengam momen?Jelaskan jawaban anda dan berikan definisi
tentang lengan momen.
6. Apakah suatu benda dapat memiliki lebih dari satu momen inersia?
Selain dari bentuk danmassa benda, informasi apa saja yang harus
diberikan untuk menentukan momen inersia?
7. Sebuah bola menggelinding dari keadaan diam menuruni sebuah
bidang miring, gayaapakah yang menghasilkan momen yang
menyebabkan percepatan sudut terhadap porosmelalui pusat
massa? dan gaya apakah yang dihasilkan momen yang
menyebabkanpercepatan sudut terhadap poros melalui titik
kontak dengan permukaan bidang?
8. Sebuah piring diletakkan di atas meja putar horisontal yang
dipasang pada poros vertikaltanpa gesekan. Piring mula-mula
diletakkan pada bagian pinggir meja. Apa yang terjadipada
putaran meja jika piring digeser mendekati poros?
9. Apakah sebuah benda tegar dapat berada dalam keseimbangan
translasi dan rotasi, tetapitidak dalam keseimbangan statik?
Berikan penjelasan anda dan contohnya.
10. Sebuah tangga bersandar miring pada sebuah dinding. Manakah
yang lebih aman dinaiki,tangga yang bersandar pada dinding yang
34
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
35
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
36
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
37
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
10. Sebuah bangun berupa luasan memiliki bentuk dan ukuran seperti
tampak pada gambar. Tentukan koordinat titik beratnya.
38
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Tes formatif
1. Jika θ = 37o (sin θ = 0,6) dan sistem dalam gambar di bawah ini
dalam keadaan seimbang,tentukan perbandingan berat W1dengan
W2.
39
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
40
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
41
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
1. W1/W2 = 4/32.
2. Koefisien gesek antara lantai dengan tangga = 0,4275.3.
3. Massa batang AB, m = 16 kg.4.
4. Kelajuan bola saat sampai di dasar, v = √6/5.gh
5. d = 0,4 R.
6. yo = 4R/π
7. y = 36,67 cm8.
8. Percepatan ember, a = m.g/m+1/2 M9.
9. Momentum sudut, L = 3,2x10-2kg m2 /s.
42
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Lembar kerja
TITIK BERAT BIDANG DATAR
Tujuan :Menentukan letak titik berat sebuah bidang datar
Alat-alat:
1. kertas karton
2. benang
3. bandul pemberat
4. Pensil
5. Penggaris
6. Paku
Langkah-langkah Kerja:
43
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
4. Kedua garis yang anda buat pada langkah ke-2 dan ke-3 akan
berpotongan pada suatutitik. Titik potong inilah yang merupakan
letak titik berat karton tersebut.
5. Ujilah ketepatan titik berat yang anda temukan pada langkah ke-
4, dengan meletakkan titik berat tersebut pada ujung sebuah
paku. Jika karton dapat seimbang dalam kedudukanhorisontal
(tidak jatuh), maka anda telah menemukan letak titik berat karton
dengan tepat.
6. Ulangi langkah ke-1 sampai ke-5 dengan bentuk karton yang lain.
7. Apa yang dapat anda simpulkan dengan kegiatan ini?
44
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Evaluasi
A. Tes tertulis
B. Tes praktek
Bahan :
batang kayu panjang 50 cm,
kaca
Alat :
busur derajat.
Langkah Kerja :
1. Letakkan kaca di atas meja secara vertikal.
2. Sandarkan batang kayu pada kaca di atas meja.
3. Geser alas batang kayu di atas meja ke arah menjauhi kaca,
sehingga batang kayutepat akan tergelincir.
4. Ukur sudut antara permukaan mendatar (meja) dengan batang
kayu.
5. Karena dinding kaca licin, maka batang kayu dengan dinding
tidak ada gesekan,sehingga gesekan hanya terjadi antara
batang kayu dengan meja. Tentukan koefisiengesekan antara
batang kayu dengan meja.
45
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
DAFTAR PUSTAKA
Halliday dan Resnick, 1991. Fisika jilid 1 (Terjemahan) Jakarta:
Penerbit Erlangga.Bob Foster, 1997. Fisika SMU. Jakarta: Penerbit
Erlangga.Gibbs, K, 1990. Advanced Physics. New York: Cambridge
University Press.Martin Kanginan, 2000. Fisika SMU. Jakarta: Penerbit
Erlangga. Tim Dosen Fisika ITS, 2002. Fisika I. Surabaya: Penerbit
ITS.Sutresna, N, 2001. Kimia SMU. Jakarta: Grafindo media pratama.
46
Keseimbangan dan Dinamika Rotasi
Untuk SMA/MA Kelas XI