Anda di halaman 1dari 20

Pada dasarnya suatu komponen listrik disusun sedemikian rupa untuk tujuan tertentu begitupula

susunan resistor. Susunan seri bertujuan untuk membagi tegangan sehingga arus yang mengalir
pada tiap-tiap resistor sama kuat yaitu sama dengan kuat arus yang mengalir dalam rangkaian,
sedangkan susunan paralel bertujuan untuk membagi arus. Pada susunan paralel, tegangan pada
masing-masing resistor sama besar yaitu sama dengan tegangan dalam rangkaian sehingga kuat
arus yang mengalir melalui tiap-tiap resistor berbeda sesuai dengan besar hambatannya masingmasing. Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian sama dengan jumlah kuat arus yang mengalir
pada tiap-tiap resistor.

Prinsip Susunan Seri Resistor


Berikut beberapa prinsip susunan seri hambatan yang salah satunya merupakan tujuan dari
penyusunan, yaitu :
1.

Susunan seri bertujuan untuk memperbesar hambatan suatu rangkaian dengan hambatan
pengganti seri setara dengan jumlah dari tiap-tiap hambatan yang digunakan.

2.

Kuat arus yang melalui tiap-tiap penghambat sama yaitu sama dengan kuat arus yang
melalui hambatan pengganti serinya.

3.

Pada susunan seri tegangan terbagi-bagi sesuai dengan besar hambatan masing-masing
resistor. Tegangan pada ujung-ujung hambatan pengganti seri sama dengan jumlah tegangan pada
ujung-ujung tiap penghambat. Dengan kata lain, susunan seri berfungsi sebagai pembagi tegangan

Prinsip Susunan Paralel Resistor


Berikut ini beberapa prinsip susunan paralel hambatan yang salah satunya merupakan tujuan dari
penyusunan, yaitu :
1.

Susunan paralel bertujuan untuk memperkecil hambatan suatu rangkaian.

2.

Besar tegangan pada ujung-ujung tiap komponen sama, yaitu sama dengan tegangan pada
ujung-ujung hambatan pengganti paralelnya.

3.

Pada susunan paralel, arus terbagi-bagi sesuai dengan besar hambatan masing-masing
resistor. Kuat arus pada ujung-ujung hambatan pengganti paralel sama dengan jumlah arus yang
melalui tiap-tiap komponen. Dengan kata lain, susunan paralel berfungsi sebagai pembagi arus.

Listrik Dinamis - Susunan Resistor


1.

Jika tiga buah resistor dengan besar hambatan masing-masing 10 , 8 , dan 4 disusun
secara seri dan dihubungkan dengan sumber tegangan, maka tentukanlah besar hambatan total yang
dihasilkan ketiga resistor tersebut.
Pembahasan
Dik : R1 = 10 ; R2 = 8 ; R3 = 4.
Rs = R1 + R2 + R3
Rs = 10 + 8 + 4
Rs = 22
Jadi, besar hambatan total atau hambatan pengganti adalah 22 .

2.

Jika tiga buah resistor dengan besar hambatan masing-masing 8 , 6 , dan 4 disusun
secara paralel. Tentukanlah besar hambatan total yang dihasilkan ketiga resistor tersebut.
Pembahasan
Dik : R1 = 8 ; R2 = 6 ; R3 = 4.
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
1/Rp = 1/8 + 1/6 + 1/4
1/Rp = (3 + 4 + 6) / 24
1/Rp = 13/24
Rp = 24/13
Rp = 1,84
Jadi, besar hambatan pengganti pada susunan itu adalah 1,84 .

3.

Dua buah resistor masing-masing 2 dan 10 dihubungkan secara seri kemudian


dirangkaikan secara paralel dengan dua buah resistor lainnya yang disusun seri. Kedua
resistor tersebut masing-masing 4 dan 8 . Tentukanlah hambatan total atau hambatan
pengganti pada rangkaian tersebut.
Pembahasan
Dik : R1 = 2 ; R2 = 10 ; R3 = 4; R4 = 8.
Rs1 = R1 + R2
Rs1 = 2 + 10
Rs1 = 12
Rs2 = R3 + R4
Rs2 = 4 + 8
Rs2 = 12

1/Rp = 1/Rs1 + 1/Rs2


1/Rp = 1/12+ 1/12
1/Rp = 2/12
Rp = 12/2
Rp = 6
Jadi, besar hambatan pengganti pada susunan itu adalah 6 .
4.

Dua buah resistor disusun seri dan dihubungkan dengan seumber tegangan 10 volt. Jika
hambatan masing-masing resistor tersebut adalah 2 dan 10 , maka tentukanlah kuat arus yang
mengalir dalam rangkaian tersebut.
Pembahasan
Dik : R1 = 2 ; R2 = 10 ; V = 10 volt.
Rs = R 1 + R 2
Rs = 2 + 10
Rs = 12
I = V/Rs
I = 10/12
I = 0,83 A.
Jadi arus yang mengalir pada rangkaian itu adalah 0,83 A.

5.

Jika suatu rangkaian yang terdiri dari tiga buah resistor yang disusun secara
paralel dialiri listrik sebesar 6 A, maka tentukanlah besar teggangan pada tiap resistor jika
masing-masing memiliki hambatan 2 , 4 dan 6 .
Pembahasan
Dik : R1 = 2 ; R2 = 4 ; R3 = 6 ; I = 6 A.
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
1/Rp = 1/2 + 1/4 + 1/6
1/Rp = (6 + 3 + 2) / 12
1/Rp = 11/12
Rp = 12/11
Rp = 1,09
V = I Rp
V = 6 (1,09)
V = 6,54 volt.

Karena pada susunan paralel, besar tegangan pada tiap-tiap komponen sama dengan sumber
tegangan, maka besar tegangan pada masing-masing resistor adalah 6,54 volt.
6.

Perhatikan gambar di bawah ini! Dari rangkaian tersebut, tentukanlah :

a. Hambatan pengganti rangakaian


b. Arus yang melalui rangkaian
c. Beda potensial antara kedua ujung resistor 4
d. Beda potensial antara kedua ujung resistor 16
e. Kuat arus yang melalui resistor 8 .
Pembahasan
a.

Hambatan pengganti.
Rangkaian di atas merupakan susunan campuran seri-paralel. Untuk mempermudah pengerjaan, kita
dapat menyederhanakan rangkaian tersebut menjadi seperti berikut :

Pada gambar di atas jelas terlihat bahwa rangkain tersebut terdiri dari dua susunan seri dan sebuah
susunan paralel. Kita dapat menyelesaikan susunan yang paling pinggir terlebih dahulu dan misalkan
susunan tersebut merupakan susunan seri pertama sehingga besar hambatanya adalah :
Rs1 = 1 + 3 + 4 = 8
Selanjutnya susunan yang telah kita hitung hambatan penggantinya disusun secara paralel dengan
resistor 8 sehingga hambatan penggantinya adalah :
1/Rp = 1/8 + 1/8
1/Rp = 2/8
Rp = 8/2 = 4
Terakhir, hambatan pengganti 4 tersusun secara seri dengan resistor 16 dan 5 sehingga hambatan
pengganti untuk rangkaian tersebut adalah :
Rs2 = 4 + 16 + 5 = 25 .

b.

Kuat arus rangkaian


I = V/Rs2
I = 12,5/25
I = 0,5 A.

c.

Beda potensial pada 4


V 4 = I4 R
dengan I4 = arus yang melalui resistor 4 .
Perhatikan bahwa resistor 4 berada dalam susunan seri dengan resistor 1 dan 3 (Rs1) sehingga
arus yang melaluinya akan sama dengan arus yang melalui resistor 1 dan 3 atau dapat ditulis
sebagai berikut :
I4 = I 1 = I 3 .
Akan tetapi, karena ketiga resistor tersebut disusun secara paralel dengan resistor 8 maka besar arus
yang melalui rangkaian yaitu 0,5 A dibagi sesuai dengan nilai hambatan masing-masing resistor. Karena
Rs1 memiliki besar hambatan yang sama dengan resistor 8 , maka arus tersebut terbagi menjadi dua
sama besar yaitu 0,25 malalui Rs1 dan 0,25 melalui resistor 8 . Dengan begitu, maka beda potensial
pada ujung-ujung resistor 4 adalah :
V4 = 0,25 (4)
V4 = 1 volt.

d.

Beda potensial pada 16


V16 = I16 R
dengan I16 = arus yang melalui resistor 16 .
Karena resistor 16 disusun secara seri dengan Rp dan 5, maka kuat arus yang mengalir pada resistor
16 sama dengan kuat arus yang melalui rangkaian. (I16 = I = 0,5 A).
Dengan begitu, maka beda potensial pada ujung-ujung resistor 16 adalah :
V16 = I16 R
V16 = 0,5 (16)
V16 = 8 volt.

e.

Arus yang melalui resistor 8


Resistor 8 tersusun paralel dengan Rs1 menghasilkan Rp sementara Rp tersusun seri dengan 16 dan 5
menghasilkan Rs2. Karena seri, maka arus yang melalui Rp sama dengan arus yang melalui Rs2 yaitu
0,5 A. Selanjtunya, karena Rp merupakan hasil dari susunan paralel antara resistor 8 dengan Rs2,

maka kuat arus yang mengalir terbagi menjadi dua sesuai dengan besar hambatan masing-masing. Maka
kuat arus yang melalui resistor 8 adalah :
I8 = V8/R
I8 = 2/8
I8 = 0,25 A.
1.

Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika amperemeter menunjukkan skala 0,6 A, maka nilai yang terukur pada voltmeter adalah ....
A. 1,5 volt
B. 3,4 volt
C. 4,5 volt

D. 6,2 volt
E. 7,4 volt

Pembahasan :
Besar tegangan yang akan terukur oleh voltmeter merupakan hasil kalai kuat arus dengan besar
hambatan total. Jadi, kita cari terlebih dahulu besar hambatan totalnya.
1
Rp
1
Rp
1
Rp
Rp = 83
Rp = 2,67
Maka besar hambatan totalnya :
R total = Rp + R

R total = 2,67 + 3
R total = 5,67 .
Sesuai dengan hukum Ohm, maka besar tegangan yang terukur voltmeter adalah :
V = I.Rtotal
V = 0,6 (5,67)
V = 3,402 volt (opsi B).

2.

(UN 2006/2007) Perhatikan gambar di bawah. Jika sebuah hambatan yang nilainya 4R
dirangkaikan secara pararel pada titik P dan Q, maka nilai arus listrik pada rangkaian akan
menjadi ....
A. 2 Ampere
B. 3 Ampere
C. 4 Ampere

D. 6 Ampere
E. 9 Ampere

3.

4.
5.

Pembahasan :
Sebelum hambatan 4R dipasang, maka dapat kita hitung berapa besar hambatannya sebagai berikut :
V = I.Rs
12 = 3 (2R + 2R)
12 = 3 (4R)
R = 1 .
Setelah hambatan 4R dirangkai, maka rangkaian akan menjadi seperti gambar di bawah ini.

6.
7.
Besar hambatan total dari rangkaian di atas adalah
1
Rp
1
Rp
1
Rp
10.

Rp = 2
Sesuai dengan hukum Ohm, maka kuat arusnya menjadi :
V = I.Rtotal
V = I.Rp
12 = I (2)
I = 6 Ampere (Opsi D).

11.

(UN 2007/2008) Jika voltmeter menunjukkan nilai 1 volt, maka nilai hambatan R
adalah ....
A. 7
B. 11
C. 17

12.

D. 22
E. 25

13.
14.
Pembahasan :
Voltmeter yang dipasang pada rangkaian akan menunjukkan besar tegangan pada ujung-unjung
hambatan 2 ohm. Karena ketiga hambatan disusun seri, maka kuat arus yang mengalir di setiap
resistor adalah sama besar. Oleh karena itu, kita cari terlebih dahulu kuat arus yang mnegalir dalam
rangkaian.
Berdasarkan hukum Ohm :
V = I.R total
12 = I (R + 5 + 2)
12 = I (R + 7)
I=
15.
Besar tegangan yang terukur voltmeter :
V = I. R2
1=
16.

R + 7 = 24
R = 24 - 7
R = 17 (Opsi C).

17.

(UN 2008/2009) Perhatikan rangkaian listrik seperti pada gambar. Kuat arus yang terukut
pada amperemeter adalah ....
A. 0,1 Ampere
B. 0,5 Ampere
C. 1 Ampere

18.

D. 1,5 Ampere
E. 3,0 Ampere

19.
20.
Pembahasan :
Sesuai dengan hukum Ohm :
V = I.R
1,5 = I (R + rd)
1,5 = I (1,4 + 0,1)
1,5 = 1,5 I
I = 1 Ampere (Opsi C).

1.

(UN 2007/2008) Rangkaian RLC dirangkai seri seperti gambar.

Bila saklar S ditutup, maka beda potensial antara titik B dan D adalah ....
A. 6 volt
B. 12 volt

C. 48 volt
D. 72 volt

E. 96 volt

Pembahasan :
Ingat, pada rangkaian seri arus yang melewati setiap komponen adalah sama. Yang berbeda adalah
tegangannya karena susunan seri berfungsi sebagai pembagi tegangan. Untuk menentukan beda
potensial antara titik B dan D, maka kita harus mencari kuat arus total yang mengalir dalam

rangkaian.
Dari data pada gambar diperoleh :
R = 8 .
XL = .L = 125 (0,032 H) = 4 .
XC

1
C

Selanjutnya kita peroleh impedansi atau hambatan total :


Z

Z = 10 .
Arus yang mengalir dalam rangkaian :
V = I.Z
120 = I (10)
I = 12 Ampere.
Sekarang perhatikan kembali gambar di atas. Di antara titik B dan D ada dua komponen yaitu
induktor dan kapasitor. Oleh karena itu besar hambatn pada titik itu :
RBD
RBD
RBD = 6 .
Dengan demikian, beda potensial antara B dan D adalah :
VBD = I.RBD
VBD = 12 (6)
VBD = 72 volt (opsi D).

1
2

(UN 2008/2009) Rangkaian RLC dirangkai seperti gambar.

Jika saklar S ditutup, beda potensial antara titik M dan N adalah ....
A. 25 volt
B. 55 volt
C. 96 volt

D. 110 volt
E. 130 volt

Pembahasan :
Dari data pada gambar diperoleh :
R = 8 .
XL = .L = 125 (0,032 H) = 4 .
XC

1
C

Selanjutnya kita peroleh impedansi atau hambatan total :


Z
Z

=
=

Z = 10 .
Arus yang mengalir dalam rangkaian :
V = I.Z
120 = I (10)
I = 12 Ampere.
Dengan demikian, beda potensial antara M dan N adalah :
VMN = I.RMN
VMN = 12 (8)
VMN = 96 volt (opsi D).

1.
a. Berikut ini rumus-rumus umum listrik statis :

Dua buah partikel bermuatan berada pada satu garis berjarak R sehingga terjadi gaya
tarik-menarik sebesar F. Tentukanlah perbandingan besar gaya tarik-menarik yang terjadi
antar partikel tersebut terhadap posisi awal jika jarak antara keduanya menjadi 6 kali
jarak semula.

Pembahasan
Diketahui : R1 = R; R2 = 6R1 = 6R.
F = (k q1. q2) / R2
F1 = (k q1. q2) / R12 dan F2 = (k q1. q2) / R22
Karena nilai k, q1, q2 tetap, maka perbandingan gaya tarik-menariknya hanya bergantung pada kuadrat
jarak.
F1/F2 = R22 / R12
F1/F2 = (6R)2 / R2
F1/F2 = 36 R2 / R2
F1/F2 = 36/1
F2 = 1/36 F1
Jadi gaya tarik menarik setelah jaraknya diubah adalah 1/36 x gaya tarik menarik pada jarak semula.
1. Soal UN IPA SMP 2012/2013 SP 29 No.13

Perhatikan rangkaian listrik di samping! Besar tegangan V adalah


A. 9,6 Volt
B. 6,4 Volt
C. 4,5 Volt
D. 3,2 Volt
Pembahasan
Diketahui :
Resistor 1 (R1) = 16 Ohm
Resistor 2 (R2) = 8 Ohm
Resistor 3 (R3) = 6 Ohm
Kuat arus listrik (I) = 2 Ampere
Ditanya : Tegangan listrik (V)
Jawab :
Resistor pengganti
R1 dan R2 terangkai seri. Resistor penggantinya adalah :
RA = R1 + R2 = 16 + 8 = 24 Ohm
RA dan R3 terangkai paralel. Resistor penggantinya adalah :
1/R = 1/RA + 1/R3 = 1/24 + 1/6
1/R = 1/24 + 4/24 = 5/24
R = 24/5 = 4,8 Ohm
Tegangan listrik :
V = I R = (2)(4,8) = 9,6 Volt

Jawaban yang benar adalah A.

2. Soal UN IPA SMP 2012/2013 SP 33 No.13


Perhatikan gambar rangkaian listrik di samping! Bila hambatan dalam sumber tegangan diabaikan,
maka voltmeter V menunjukkan tegangan terukur sebesar
A. 4 V
B. 6 V
C. 9 V
D. 10 V
Pembahasan
Diketahui :
Resistor 1 (R1) = 3,6 Ohm
Resistor 2 (R2) = 6 Ohm
Resistor 3 (R3) = 4 Ohm
Kuat arus listrik (I) = 1,5 Ampere
Ditanya : Tegangan listrik (V)
Jawab :
Resistor pengganti
R2 dan R3 terangkai paralel. Resistor penggantinya adalah :
1/RA = 1/R2 + 1/R3 = 1/6 + 1/4
1/RA = 2/12 + 3/12 = 5/12
RA = 12/5 = 2,4 Ohm
R1 dan RA terangkai seri. Resistor penggantinya adalah :
R = R1 + RA = 3,6 + 2,4 = 6 Ohm
Tegangan listrik :
V = I R = (1,5)(6) = 9 Volt
Jawaban yang benar adalah C.
3. Soal UN IPA SMP 2012/2013 SP 45 No.13

Perhatikan gambar rangkaian listrik tertutup berikut! Bila hambatan


dalam sumber tegangan E diabaikan, maka voltmeter V menunjukkan tegangan terukur sebesar
A. 2 V

B. 4 V
C. 6 V
D. 12 V
Pembahasan
Diketahui :
Resistor 1 (R1) = 3 Ohm
Resistor 2 (R2) = 2 Ohm
Resistor 3 (R3) = 4 Ohm
Kuat arus listrik (I) = 2 Ampere
Ditanya : Tegangan listrik (V)
Jawab :
Resistor pengganti
R2 dan R3 terangkai seri. Resistor penggantinya adalah :
RA = R2 + R3 = 2 + 4 = 6 Ohm
R1 dan RA terangkai paralel. Resistor penggantinya adalah :
1/R = 1/R1 + 1/RA = 1/3 + 1/6
1/R = 2/6 + 1/6 = 3/6
R = 6/3 = 2 Ohm
Tegangan listrik :
V = I R = (2)(2) = 4 Volt
Jawaban yang benar adalah B.
Contoh Soal 1
Perhatikan gambar di bawah ini! Dari gambar tersebut diketahui:
I=9A
R1 = 5
R2 = 2
R3 = 3
Tentukan beda potensial yang dihubungkan pada rangkaian tersebut dan hitung kuat arus yang mengalir
pada masing-masing resistor!

Penyelesaian:
Diketahui:
R1 = 3
R2 = 4
R3 = 6
I=9A
Ditanya:
V = ... ? I1 = . . . ? I2 = . . . ? I3 = . . . ?
Jawab:
Untuk mengerjakan soal ini terlebih dahulu cari hambatan penggantinya, yaitu:
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 +1/ R3
1/Rp = 1/3 + 1/4 + 1/6
1/Rp = 4/12 + 3/12 + 2/12
1/Rp = 9/12
Rp = 12 /9

Besarnya tegangan ditiap hambatan yang dirangkai pararel selalu sama, oleh karena itu besarnya
tegangan pada hambatan pengganti adalah:

V = I.Rs
V = 9 A. 12 /9
V = 12 volt

Besarnya arus yang melewati tiap-tiap hambatan yang dirangkai pararel besarnya berbeda-beda,
tergantung besar hambatannya. Maka,
I1 = V/R1
I1 = 12 V/3
I1 = 4 A

I2 = V/R2
I2 = 12 V/4
I2 = 3 A

I3 = V/R3
I3 = 12 V/6
I3 = 2 A

Jadi, besarnya tegangan pada rangkaian pararel tersebut adalah 12 V, sedangkan kuat arus pada masingmasing hambatan adalah 4 A, 3 A dan 2 A.
Contoh soal dan jawaban menghitung arus pada rangkaian pararel resistor. Diketahui rangkaian
pararel resistor seperti gambar dibawah ini, yang terdiri dari:
R1 = 10
R2 = 20
R3 = 5
E = 12 V

Hitung berapa nilai Rtotal (Rt), Itotal (It), dan arus pada tiap-tiap resistor?
Penyelesaian:
Kita ketahui dalam rangkaian pararel seperti yang pernah ditulis dalam posting Perhitungan Rangkaian
Pararel, bahwa
Rt = R1 || R2 || R3
Rt = (R1 x R2 x R3) [(R1 x R2) + (R1 x R3) + (R2 x R3)]
It = Et Rt
Et = E1 = E2 = E3
menghasilkan
I1 = E1 R1 <=> I1 = Et R1
I2 = E2 R2 <=> I2 = Et R2
I3 = E3 R3 <=> I3 = Et R3
maka diperoleh

Rt = (R1 x R2 x R3) [(R1 x R2) + (R1 x R3) + (R2 x R3)]


Rt = (10 x 20 x 5) [(10 x 20) + (10 x 5) + (20 x 5)] = 2,86

It = Et Rt = 12 V 2,86 = 4,2 A

I1 = Et R1= 12 V 10 = 1,2 A

I2 = Et R2 = 12 V 20 = 0,6 A

I3 = Et R3 = 12 V 5 = 2,4 A

http://www.elektronikabersama.web.id/2013/02/simulasi-ex-nor-gate.html

Anda mungkin juga menyukai