susunan resistor. Susunan seri bertujuan untuk membagi tegangan sehingga arus yang mengalir
pada tiap-tiap resistor sama kuat yaitu sama dengan kuat arus yang mengalir dalam rangkaian,
sedangkan susunan paralel bertujuan untuk membagi arus. Pada susunan paralel, tegangan pada
masing-masing resistor sama besar yaitu sama dengan tegangan dalam rangkaian sehingga kuat
arus yang mengalir melalui tiap-tiap resistor berbeda sesuai dengan besar hambatannya masingmasing. Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian sama dengan jumlah kuat arus yang mengalir
pada tiap-tiap resistor.
Susunan seri bertujuan untuk memperbesar hambatan suatu rangkaian dengan hambatan
pengganti seri setara dengan jumlah dari tiap-tiap hambatan yang digunakan.
2.
Kuat arus yang melalui tiap-tiap penghambat sama yaitu sama dengan kuat arus yang
melalui hambatan pengganti serinya.
3.
Pada susunan seri tegangan terbagi-bagi sesuai dengan besar hambatan masing-masing
resistor. Tegangan pada ujung-ujung hambatan pengganti seri sama dengan jumlah tegangan pada
ujung-ujung tiap penghambat. Dengan kata lain, susunan seri berfungsi sebagai pembagi tegangan
2.
Besar tegangan pada ujung-ujung tiap komponen sama, yaitu sama dengan tegangan pada
ujung-ujung hambatan pengganti paralelnya.
3.
Pada susunan paralel, arus terbagi-bagi sesuai dengan besar hambatan masing-masing
resistor. Kuat arus pada ujung-ujung hambatan pengganti paralel sama dengan jumlah arus yang
melalui tiap-tiap komponen. Dengan kata lain, susunan paralel berfungsi sebagai pembagi arus.
Jika tiga buah resistor dengan besar hambatan masing-masing 10 , 8 , dan 4 disusun
secara seri dan dihubungkan dengan sumber tegangan, maka tentukanlah besar hambatan total yang
dihasilkan ketiga resistor tersebut.
Pembahasan
Dik : R1 = 10 ; R2 = 8 ; R3 = 4.
Rs = R1 + R2 + R3
Rs = 10 + 8 + 4
Rs = 22
Jadi, besar hambatan total atau hambatan pengganti adalah 22 .
2.
Jika tiga buah resistor dengan besar hambatan masing-masing 8 , 6 , dan 4 disusun
secara paralel. Tentukanlah besar hambatan total yang dihasilkan ketiga resistor tersebut.
Pembahasan
Dik : R1 = 8 ; R2 = 6 ; R3 = 4.
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
1/Rp = 1/8 + 1/6 + 1/4
1/Rp = (3 + 4 + 6) / 24
1/Rp = 13/24
Rp = 24/13
Rp = 1,84
Jadi, besar hambatan pengganti pada susunan itu adalah 1,84 .
3.
Dua buah resistor disusun seri dan dihubungkan dengan seumber tegangan 10 volt. Jika
hambatan masing-masing resistor tersebut adalah 2 dan 10 , maka tentukanlah kuat arus yang
mengalir dalam rangkaian tersebut.
Pembahasan
Dik : R1 = 2 ; R2 = 10 ; V = 10 volt.
Rs = R 1 + R 2
Rs = 2 + 10
Rs = 12
I = V/Rs
I = 10/12
I = 0,83 A.
Jadi arus yang mengalir pada rangkaian itu adalah 0,83 A.
5.
Jika suatu rangkaian yang terdiri dari tiga buah resistor yang disusun secara
paralel dialiri listrik sebesar 6 A, maka tentukanlah besar teggangan pada tiap resistor jika
masing-masing memiliki hambatan 2 , 4 dan 6 .
Pembahasan
Dik : R1 = 2 ; R2 = 4 ; R3 = 6 ; I = 6 A.
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
1/Rp = 1/2 + 1/4 + 1/6
1/Rp = (6 + 3 + 2) / 12
1/Rp = 11/12
Rp = 12/11
Rp = 1,09
V = I Rp
V = 6 (1,09)
V = 6,54 volt.
Karena pada susunan paralel, besar tegangan pada tiap-tiap komponen sama dengan sumber
tegangan, maka besar tegangan pada masing-masing resistor adalah 6,54 volt.
6.
Hambatan pengganti.
Rangkaian di atas merupakan susunan campuran seri-paralel. Untuk mempermudah pengerjaan, kita
dapat menyederhanakan rangkaian tersebut menjadi seperti berikut :
Pada gambar di atas jelas terlihat bahwa rangkain tersebut terdiri dari dua susunan seri dan sebuah
susunan paralel. Kita dapat menyelesaikan susunan yang paling pinggir terlebih dahulu dan misalkan
susunan tersebut merupakan susunan seri pertama sehingga besar hambatanya adalah :
Rs1 = 1 + 3 + 4 = 8
Selanjutnya susunan yang telah kita hitung hambatan penggantinya disusun secara paralel dengan
resistor 8 sehingga hambatan penggantinya adalah :
1/Rp = 1/8 + 1/8
1/Rp = 2/8
Rp = 8/2 = 4
Terakhir, hambatan pengganti 4 tersusun secara seri dengan resistor 16 dan 5 sehingga hambatan
pengganti untuk rangkaian tersebut adalah :
Rs2 = 4 + 16 + 5 = 25 .
b.
c.
d.
e.
maka kuat arus yang mengalir terbagi menjadi dua sesuai dengan besar hambatan masing-masing. Maka
kuat arus yang melalui resistor 8 adalah :
I8 = V8/R
I8 = 2/8
I8 = 0,25 A.
1.
Jika amperemeter menunjukkan skala 0,6 A, maka nilai yang terukur pada voltmeter adalah ....
A. 1,5 volt
B. 3,4 volt
C. 4,5 volt
D. 6,2 volt
E. 7,4 volt
Pembahasan :
Besar tegangan yang akan terukur oleh voltmeter merupakan hasil kalai kuat arus dengan besar
hambatan total. Jadi, kita cari terlebih dahulu besar hambatan totalnya.
1
Rp
1
Rp
1
Rp
Rp = 83
Rp = 2,67
Maka besar hambatan totalnya :
R total = Rp + R
R total = 2,67 + 3
R total = 5,67 .
Sesuai dengan hukum Ohm, maka besar tegangan yang terukur voltmeter adalah :
V = I.Rtotal
V = 0,6 (5,67)
V = 3,402 volt (opsi B).
2.
(UN 2006/2007) Perhatikan gambar di bawah. Jika sebuah hambatan yang nilainya 4R
dirangkaikan secara pararel pada titik P dan Q, maka nilai arus listrik pada rangkaian akan
menjadi ....
A. 2 Ampere
B. 3 Ampere
C. 4 Ampere
D. 6 Ampere
E. 9 Ampere
3.
4.
5.
Pembahasan :
Sebelum hambatan 4R dipasang, maka dapat kita hitung berapa besar hambatannya sebagai berikut :
V = I.Rs
12 = 3 (2R + 2R)
12 = 3 (4R)
R = 1 .
Setelah hambatan 4R dirangkai, maka rangkaian akan menjadi seperti gambar di bawah ini.
6.
7.
Besar hambatan total dari rangkaian di atas adalah
1
Rp
1
Rp
1
Rp
10.
Rp = 2
Sesuai dengan hukum Ohm, maka kuat arusnya menjadi :
V = I.Rtotal
V = I.Rp
12 = I (2)
I = 6 Ampere (Opsi D).
11.
(UN 2007/2008) Jika voltmeter menunjukkan nilai 1 volt, maka nilai hambatan R
adalah ....
A. 7
B. 11
C. 17
12.
D. 22
E. 25
13.
14.
Pembahasan :
Voltmeter yang dipasang pada rangkaian akan menunjukkan besar tegangan pada ujung-unjung
hambatan 2 ohm. Karena ketiga hambatan disusun seri, maka kuat arus yang mengalir di setiap
resistor adalah sama besar. Oleh karena itu, kita cari terlebih dahulu kuat arus yang mnegalir dalam
rangkaian.
Berdasarkan hukum Ohm :
V = I.R total
12 = I (R + 5 + 2)
12 = I (R + 7)
I=
15.
Besar tegangan yang terukur voltmeter :
V = I. R2
1=
16.
R + 7 = 24
R = 24 - 7
R = 17 (Opsi C).
17.
(UN 2008/2009) Perhatikan rangkaian listrik seperti pada gambar. Kuat arus yang terukut
pada amperemeter adalah ....
A. 0,1 Ampere
B. 0,5 Ampere
C. 1 Ampere
18.
D. 1,5 Ampere
E. 3,0 Ampere
19.
20.
Pembahasan :
Sesuai dengan hukum Ohm :
V = I.R
1,5 = I (R + rd)
1,5 = I (1,4 + 0,1)
1,5 = 1,5 I
I = 1 Ampere (Opsi C).
1.
Bila saklar S ditutup, maka beda potensial antara titik B dan D adalah ....
A. 6 volt
B. 12 volt
C. 48 volt
D. 72 volt
E. 96 volt
Pembahasan :
Ingat, pada rangkaian seri arus yang melewati setiap komponen adalah sama. Yang berbeda adalah
tegangannya karena susunan seri berfungsi sebagai pembagi tegangan. Untuk menentukan beda
potensial antara titik B dan D, maka kita harus mencari kuat arus total yang mengalir dalam
rangkaian.
Dari data pada gambar diperoleh :
R = 8 .
XL = .L = 125 (0,032 H) = 4 .
XC
1
C
Z = 10 .
Arus yang mengalir dalam rangkaian :
V = I.Z
120 = I (10)
I = 12 Ampere.
Sekarang perhatikan kembali gambar di atas. Di antara titik B dan D ada dua komponen yaitu
induktor dan kapasitor. Oleh karena itu besar hambatn pada titik itu :
RBD
RBD
RBD = 6 .
Dengan demikian, beda potensial antara B dan D adalah :
VBD = I.RBD
VBD = 12 (6)
VBD = 72 volt (opsi D).
1
2
Jika saklar S ditutup, beda potensial antara titik M dan N adalah ....
A. 25 volt
B. 55 volt
C. 96 volt
D. 110 volt
E. 130 volt
Pembahasan :
Dari data pada gambar diperoleh :
R = 8 .
XL = .L = 125 (0,032 H) = 4 .
XC
1
C
=
=
Z = 10 .
Arus yang mengalir dalam rangkaian :
V = I.Z
120 = I (10)
I = 12 Ampere.
Dengan demikian, beda potensial antara M dan N adalah :
VMN = I.RMN
VMN = 12 (8)
VMN = 96 volt (opsi D).
1.
a. Berikut ini rumus-rumus umum listrik statis :
Dua buah partikel bermuatan berada pada satu garis berjarak R sehingga terjadi gaya
tarik-menarik sebesar F. Tentukanlah perbandingan besar gaya tarik-menarik yang terjadi
antar partikel tersebut terhadap posisi awal jika jarak antara keduanya menjadi 6 kali
jarak semula.
Pembahasan
Diketahui : R1 = R; R2 = 6R1 = 6R.
F = (k q1. q2) / R2
F1 = (k q1. q2) / R12 dan F2 = (k q1. q2) / R22
Karena nilai k, q1, q2 tetap, maka perbandingan gaya tarik-menariknya hanya bergantung pada kuadrat
jarak.
F1/F2 = R22 / R12
F1/F2 = (6R)2 / R2
F1/F2 = 36 R2 / R2
F1/F2 = 36/1
F2 = 1/36 F1
Jadi gaya tarik menarik setelah jaraknya diubah adalah 1/36 x gaya tarik menarik pada jarak semula.
1. Soal UN IPA SMP 2012/2013 SP 29 No.13
B. 4 V
C. 6 V
D. 12 V
Pembahasan
Diketahui :
Resistor 1 (R1) = 3 Ohm
Resistor 2 (R2) = 2 Ohm
Resistor 3 (R3) = 4 Ohm
Kuat arus listrik (I) = 2 Ampere
Ditanya : Tegangan listrik (V)
Jawab :
Resistor pengganti
R2 dan R3 terangkai seri. Resistor penggantinya adalah :
RA = R2 + R3 = 2 + 4 = 6 Ohm
R1 dan RA terangkai paralel. Resistor penggantinya adalah :
1/R = 1/R1 + 1/RA = 1/3 + 1/6
1/R = 2/6 + 1/6 = 3/6
R = 6/3 = 2 Ohm
Tegangan listrik :
V = I R = (2)(2) = 4 Volt
Jawaban yang benar adalah B.
Contoh Soal 1
Perhatikan gambar di bawah ini! Dari gambar tersebut diketahui:
I=9A
R1 = 5
R2 = 2
R3 = 3
Tentukan beda potensial yang dihubungkan pada rangkaian tersebut dan hitung kuat arus yang mengalir
pada masing-masing resistor!
Penyelesaian:
Diketahui:
R1 = 3
R2 = 4
R3 = 6
I=9A
Ditanya:
V = ... ? I1 = . . . ? I2 = . . . ? I3 = . . . ?
Jawab:
Untuk mengerjakan soal ini terlebih dahulu cari hambatan penggantinya, yaitu:
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 +1/ R3
1/Rp = 1/3 + 1/4 + 1/6
1/Rp = 4/12 + 3/12 + 2/12
1/Rp = 9/12
Rp = 12 /9
Besarnya tegangan ditiap hambatan yang dirangkai pararel selalu sama, oleh karena itu besarnya
tegangan pada hambatan pengganti adalah:
V = I.Rs
V = 9 A. 12 /9
V = 12 volt
Besarnya arus yang melewati tiap-tiap hambatan yang dirangkai pararel besarnya berbeda-beda,
tergantung besar hambatannya. Maka,
I1 = V/R1
I1 = 12 V/3
I1 = 4 A
I2 = V/R2
I2 = 12 V/4
I2 = 3 A
I3 = V/R3
I3 = 12 V/6
I3 = 2 A
Jadi, besarnya tegangan pada rangkaian pararel tersebut adalah 12 V, sedangkan kuat arus pada masingmasing hambatan adalah 4 A, 3 A dan 2 A.
Contoh soal dan jawaban menghitung arus pada rangkaian pararel resistor. Diketahui rangkaian
pararel resistor seperti gambar dibawah ini, yang terdiri dari:
R1 = 10
R2 = 20
R3 = 5
E = 12 V
Hitung berapa nilai Rtotal (Rt), Itotal (It), dan arus pada tiap-tiap resistor?
Penyelesaian:
Kita ketahui dalam rangkaian pararel seperti yang pernah ditulis dalam posting Perhitungan Rangkaian
Pararel, bahwa
Rt = R1 || R2 || R3
Rt = (R1 x R2 x R3) [(R1 x R2) + (R1 x R3) + (R2 x R3)]
It = Et Rt
Et = E1 = E2 = E3
menghasilkan
I1 = E1 R1 <=> I1 = Et R1
I2 = E2 R2 <=> I2 = Et R2
I3 = E3 R3 <=> I3 = Et R3
maka diperoleh
It = Et Rt = 12 V 2,86 = 4,2 A
I1 = Et R1= 12 V 10 = 1,2 A
I2 = Et R2 = 12 V 20 = 0,6 A
I3 = Et R3 = 12 V 5 = 2,4 A
http://www.elektronikabersama.web.id/2013/02/simulasi-ex-nor-gate.html