Mujahadah An-Nafs
1. Pengertian
Mujahadah an nafs sering disebut juga dengan kontrol diri, yaitu
perjuangan sungguh-sungguh atau jihad melawan ego atau nafsu
pribadi. Kontrol diri seringkali diartikan sebagai kemampuan
untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan
bentuk perilaku yang dapat membawa kearah konsekuensi
positif, kontrol diri pun merupakan salah satu potensi yang dapat
dikembangkan dan digunakan individu selama proses-proses
dalam kehidupan.
Jika kita menilik secara hakiki, nafsu diri atau disebut sebagai
hawa nafsu merupakan poros kejahatan. Karena, nafsu diri
memiliki kecenderungan untuk mencari berbagai kesenangan.
Inilah kenapa Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa jihad
melawan nafsu lebih dahsyat daripada jihad melawan musuh.
Surah Al Anfal Ayat 27 tentang Mujahadah An Nafs
B. Ukhuwah
1. Pengertian
Ukhuwah adalah ikatan jiwa yang melahirkan perasaan kasih
sayang, cinta dan penghormatan yang mendalam terhadap
setiap orang, dimana keterpautan jiwa di tautkan oleh ikatan
akidah Islam, iman dan taqwa. Ukhuwah ini sangat identik
dengan kerukunan yang dimiliki umat islam
2. Surah Al Hujurat ayat 10 tentang Ukhuwah
3. Kandungan Surah Al Hujurat ayat 10
a. Hendaknya umat Islam menciptakan rasa persaudaraan dan
perdamaian di muka bumi ini.
b. Hendaknya umat Islam membina persatuan dan
persaudaraan antar sesama manusia
c. Hendaknya umat Islam mendamaikan suadaranya yang
berselisih dan mencari jalan keluar yang paling bijak.
d. Umat islam harus senantiasa bertakwa kepada Allah.
4. Ukhuwah untuk Menjaga Kerukunan dan Persatuan
Kata kerukunan berasal dari rukun, yang berarti damai, tidak
bertengkar. Adapun maksud perlunya persatuan dan kerukunan
adalah karena manusia diciptakan sebagai makhluk individu
sekaligus sebagai makhluk sosial.
5. Manfaat dan Hikmah Ukhuwah
a. Akan mendapatkan rasa manis dan lezatnya iman,
sebagaimana sabda Rasulullah: “ Tiga perkara yang
barangsiapa mendapatinya, dia akan merasakan manisnya
iman, yaitu dia mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi
daripada kecintaan kepada selain keduanya, dia
mencintai saudaranya dan dia tidaklah mencintainya
melainkan karena Allah, dia membenci untuk kembali kepada
kekufuran sebagaimana dia membenci untuk dilemparkan ke
dalam An Nar.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
b. Allah akan melindungi dari kengerian pada hari kiamat kelak
c. Mencintai karena Allah akan mendatangkan iman yang akan
mengantarnya ke surga
d. Ukhuwah akan melahirkan akhlak yang sempurna
e. Ukhuwah akan memperkokoh kekuatan kaum muslimin.
6. Contoh Perilaku Ukhuwah dalam Kehidupan
a. Menegakkan sholat berjamaah di masjid
b. Menebarkan salam
c. Membantu meringankan beban yang sedang menghimpit
saudaranya
d. Saling memaafkan
e. Menajuhi perbuatan maksiat
f. Saling mendoakan dengan kebaikan
7. Hadis Tentang Anjuran Menjaga Ukhuwah
C. Husnuzhan
1. Pengertian
Kata Husnuzhan berarti berprasangka baik atau sering disebut
juga positive thinking. Lawan kata husnuzhan adalah su’uzhan,
artinya berprasangka buruk. Dalam penerapannya husnuzhan
ada tiga, yaitu husnuzhan kepada Allah SWT, husnuzhan kepada
diri sendiri, dan husnuzhan kepada sesama manusia.
a. Husnuzhan kepada Allah SWT
Husnuzhan kepada Allah SWT tidak sebatas ucapan lisan saja,
namun benar-benar direflesikan dalam bentuk tindakan nyata,
antara lain sebagai berikut :
1) Mencintai Allah SWT.
Dibuktikan dengan sikap senang mendengar panggilan-
Nya, senang menjalankan perintah-Nya.
2) Taat kepada Allah SWT
Dibuktikan dengan selalu menjalankan perintah dan
menjauhi larangan-Nya.
3) Selalu mohon ampunan-Nya
Dilakukan agar kita menyadari bahwa kita penuh dengan
dosa, agar kita senantiasa selalu berdoa kepada-Nya.
b. Husnuzhan kepada diri sendiri
Husnuzhan kepada diri sendiri erat kaitannya dengan sifat
percaya diri. Kita yakin bahwa diri kita sanggup mengerjakan
banyak hal.
c. Husnuzhan kepada sesama manusia
Maksudnya kita berbaik sangka terhadap apapun yang
dilakukan orang lain atas dasar ketidaktahuan atau kepastian.
2. Surah Al Hujurat Ayat 12 Tentang Husnuzhan
mujahadah an-nafs adalah perjuangan yang sungguh" untuk melawan ego , atau
hawa nafsu lawwamah atau dengan kata lain mengendalikan diri , tidak
dalil tentang mujahadah an-nafs terdapat dalam surat al-anfal ayat 72, yang
bunyinya :
نوُالنإذيِنن آنمننوُا نوُلنمم يِننهاَإجنروُا نماَ لننكمم إممن نوُنليِنتإإهمم إممن نشميِضء نحتنلى يِننهاَإجنروُا ۚ نوُإإإن امستنمن ن
صنروُنكمم إفيِ الدديِإن فننعلنميِنكنم
صيِقر ق ۗ نوُ ن
ان بإنماَ تنمعنمنلوُنن بن إ صنر إإنل نعلنلى قنموُضم بنميِنننكمم نوُبنميِننهنمم إميِنثاَ ق
النن م
dengan harta dan jiwanya pada jalan allah dan orang-orang yang memberikan
satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap) orang orang yang beriman,
tetapi belum berhijrah maka tidak ada kewajiban sedikitpun bagimu melindungi
antara kamu dengan mereka. Dan allah maha melihat apa yang kamu kerjakan."
pengertian husnuzan
manusia
dalil yang menyatakan tentang husnuzan terdapat dalam surat al-hujurat ayat 12 ,
Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang
sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
pengertian ukhuwah
dalil yang menyatakan perintah untuk ukhuwah terdapat dalam surat al1-imron ayat
103 , yang artinya : Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah,
dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu
hatimu, lalu karena nikmat Allah, menjadilah kamu orang yang bersaudara; dan
kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu
2222
نوُالنإذيِنن آننمننوُا نوُلنمم يِننهاَإجنروُا نماَ لننكمم إممن نوُنليِنتإإهمم إممن نشميِضء نحنتى يِننهاَإجنروُا نوُإإإن امستنمن ن
صنروُنكمم إفيِ الدديِإن فننعلنميِنكنم النن م
صنر
صيِقر ق نوُ ن
ان بإنماَ تنمعنمنلوُنن بن إ إإنل نعنلى قنموُضم بنميِنننكمم نوُبنميِننهنمم إميِنثاَ ق
dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan
tempat kediaman dan pertolongan (kepada muhajirin), mereka itu satu sama lain
berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka,
terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan
artinya : Rasulullah SAW bersabda : Bukanlah orang kuat itu yang (biasa menang)
1) Pengertian kuat dalam islam bukan yang selalu menang saat bertarung, berkelahi
atau bergulat
3) Kemenangan dan keberhasilan hanya dapat diraih oleh orang-orang yang mampu
333
1. Pengendalian Diri (Mujahadah an-Nafs)
Secara istilah Husnuzzan adalah sikap orang yang selalu berpikir positif
terhadap apa yang telah diperbuat oleh orang lain. Lawan dari sifat ini
adalah buruk sangka (su’uzzan), yaitu menyangka orang lain melakukan
hal-hal buruk tanpa adanya bukti yang benar.
Dalam ilmu akhlak, Husnuzzan dikelompokkan ke dalam tiga bagian,
yaitu Husnuzzan kepada Allah Swt. Husnuzzan kepada diri sendiri,
dan Husnuzzan kepada orang lain.
Prasangka baik adalah sifat sangat penting dimiliki oleh setiap orang
yang beriman. Sebaliknya, prasangka buruk adalah sifat yang harus
dijauhi dan dihindari. Mengapa demikian?
3. Persaudaraan (ukhuwwah)
1. Q.S. al-Anfal(8):72
إإنن النإذيِنن آنمننوُا نوُنهاَنجنروُا نوُنجاَهنندوُا بإأ نممنوُالإإهمم نوُأنمنفنإسإهمم إفيِ نسإبيِإل
ضهنمم أنموُلإنيِاَنء بنمع ض
ض نوُالنإذيِنن ك بنمع ن صنروُا نأوُلنئإ ن
اإ نوُالنإذيِنن آنوُموُا نوُنن ن
ن
آنمننوُا نوُلنمم يِننهاَإجنروُا نماَ لننكمم إممن نوُليِنتإإهمم إممن نشميِضء نحنتى يِننهاَإجنروُا
صنر إإل نعنلى قنموُضم بنميِنننكمم
صنروُنكمم إفيِ الدديِإن فننعلنميِنكنم النن منوُإإإن امستنمن ن
ان بإنماَ تنمعنمنلوُنن بن إ
صيِقر ق نوُ ن
نوُبنميِننهنمم إميِنثاَ ق
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta
berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang
yang memberikan tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada
orang-orang Muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi.
c. Kandungan Ayat
Berbagai bentuk serangan, intimidasi, dan kekejaman yang dilakukan
oleh orang-orang musyrik Mekah telah menyebabkan Nabi Muhammad
saw. Dan kaum muslimin berhijrah meninggalkan rumah dan kampung
halaman mereka di Mekah menuju Madinah.
2. Q.S. al-Hujurat(49):12
ض الظندن إإمثقم نيِاَ أنصيِنهاَ النإذيِنن آنمننوُا امجتننإنبوُا نكإثيِررا إمنن الظندن إإنن بنمع ن
ب أننحندنكمم أنمن يِنأمنكنل ضاَ أنيِنإح ص
ضنكمم بنمع ر
ب بنمع ن نوُل تننجنسنسوُا نوُل يِنمغتن م
ب نرإحيِقم ان إإنن ن
ان تننوُا ق لنمحنم أنإخيِإه نمميِرتاَ فننكإرمهتننموُهن نوُاتننقوُا ن
3. Q.S. al-Hujurat(49):10
c. Kandungan Ayat
Pada ayat di atas Allah Swt. menegaskan dua hal pokok. Pertama,
bahwa sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Kedua, jika
terdapat perselisihan antarsaudara, kita diperintahkan oleh Allah Swt.
untuk melakukan islah (upaya perbaikan atau perdamaian).
Perilaku Mulia
4. Menjauhi sifat dengki atau iri hati kepada orang lain dengan tidak
membalas kedengkian mereka kepada kita.
5. Mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah Swt. kepada kita,
dan tidak merusak nikmat tersebut; seperti menjaga lingkungan agar
selalu bersih, menjaga tubuh dengan merawatnya, berolahraga,
mengonsumsi makanan dan minuman yang halal, dan sebagainya.
Persaudaraan (Ukhuwwah)
1. Menjenguk/mendoakan/membantu teman/orang lain yang sedang
sakit atau terkena musibah.
Rangkuman
Hadis huznuzan
Husnudzon merupakan salah satu sikap terpuji yang berarti berprasangka buruk.
sesama manusia maupun kepada Sang Pencipta. Beberapa dalil hadits yang
نل يِننموُتننن أننحندنكمم إإنل نوُهننوُ يِنمحإسنن الظننن إباَنلإ نعنز نوُنجنل
Artinya : "Janganlah salah satu diantara kalian mati, kecuali berprasangka baik
ث يِننقوُنل » لن يِننموُتننن أننحندنكمم إإلن نعمن أنإبى نسمفنيِاَنن نعمن نجاَبإضر نقاَنل نسإممع ن
ت الننبإ ن
قنمبنل نوُنفاَتإإه بإثنلن ض-صلى ا عليِه وُسلم- ى
Artinya : “ Janganlah seorang diantara kalian meninggal kecuali dia telah berbaik
ب املنحإديِ إ
ث نوُنل تننحنسنسوُا نوُنل تننجنسنسوُا نوُنل تننحاَنسندوُا نوُنل تنندابننروُا نوُنل تننباَنغ ن
ضوُا نقاَنل إإنيِاَنكمم نوُالظننن فنإ إنن الظننن أنمكنذ ن
نوُنكوُننوُا إعنباَند ن
َاإ إإمخنوُارنا
dari [Hammam bin Munabbih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi
adalah ucapan yang paling dusta, janganlah kalian saling mendiamkan, janganlah
Bukhari No 5604)
555
Pendahuluan
1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X 1 Bab 1 Menjaga
diciptakan sebagai mahluk sosial. Setiap saat dan setiap waktu kita sebagai
manusia berinteraksi dengan manusia lain, baik secara langsung, ataupun tidak
langsung seperti lewat SMS, telepon, situs jejaring sosial seperti facebook dan
twitter, bahkan lewat tayangan video dan televisi. Interaksi sosial seseorang
dengan individu lain menjadi sangat penting. Hal ini menjadi suatu alasan yang
mencipciptakan akal pada diri kita. Allah SWT juga memberikan nurani, dan
hawa nafsu kepada kita. Akal mengajak kita berfikir rasional, nurani mengajak
kita untuk melakukan perbuatan baik, seedangkan hawa nafsu selalu mengajak
manusia melakukan perbuatan buruk dan melanggar hukum Allah SWT. Oleh
karena itu kita harus mengendalikan hawa nafsu melalui kekuatan nurani dan
akal. Jika hawa nafsu tidak dikendalikan maka diri kitalah yang akan
dikendalikan. Lalu apa yang akan terjadi jika diri kita dikendalikan oleh hawa
nafsu? Kita akan hidup sengsara dan jauh dari rahmat Allah SWT. Wahai
dunia manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain.
Interaksi sosial diantara sesama manusia akan berjalan baik dan harmonis jika
curiga. Apakah kalian pernah memiliki sifat saling curiga? Sikap ini hanya akan
membuat hidup kita tidak tenang, mudah marah dan tersinggung. Pada
dasarnya setiap orang ingin dihormati dan perlakukan secara baik. Oleh karena
itu kita harus berprasangka baik dan menjaga keharmonisan hubungan dengan
orang lain. Amatilah kutipan berita atau peristiwa berikut, lalu tulislah pesan-
pesan moral atau komentar kritis yang mengarah kepada tema menjaga
666
Ayat husnuzan
Contoh ayat di dalam Al-Quran Yang Menjelaskan Tentang Husnuzan Kepada Allah
Salah satu ayat yang menunjukkan dasar sikap husnuzan kepada Allah Swt. adalah Surah Ali Imran [3]
ayat 190–191 artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan bergantinya siang dan malam
terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah Swt. bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang berzikir
kepada Allah pada saat berdiri, duduk, atau berbaring dan memikirkan apa yang ada dalam penciptaan
langit dan bumi itu. (hingga mereka berkata) Ya Rabbku, tidaklah Engkau ciptakan semua ini sia-sia.
Mahasuci Engkau dan jagalah kami dari api neraka.
Pada ayat di atas, Allah menyatakan bahwa penciptaan langit dan bergantinya siang dan malam
merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah Swt. Dengan ayat ini kita diajak oleh Allah Swt. untuk menjadi
pribadi yang husnuzan kepada Allah dengan mengucapkan subhanallah. Kunci dalam memahami ayat ini
adalah hubungan antara kehidupan sehari-hari yang disebut Allah Swt. sebagai penciptaan langit dan bumi
serta bergantinya siang dan malam dengan kesadaran akan keindahan Allah Swt.
Hadis huznuzan
Hal ini dalam sebuah hadis qudsi dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
Allah berfirman sebagai berikut.
Artinya: ”Aku selalu menuruti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Apabila ia berprasangka baik maka ia
akan mendapatkan kebaikan. Adapun bila ia berprasangka buruk kepada-Ku maka dia akan mendapatkan
keburukan.” (H.R.Tabrani dan Ibnu Hibban)
777
Kesimpulan
untuk pandai mengendalikan dirinya untuk melawan ego atau nafsu pribadinya.
kalo husnuzan adalah kita berbaik sangka kepada orang lain,tidak langsung
persaudaraan..
BAB III
PENUTUP
Mujahadah artinya kesungguhan: merupakan yang sangat penting dalam unsur yang di percayai
sebagai kekuatan dan mencapai cita-cita.untukk mencapai kesuksesan orang harus disiplin melaksanakan
tugas yang sedang dilasanakannya.sejak awal ia harus brusaha untuk beremujahadah mencapai keseluruhan
tujuan.kalau kesungguhan ini dilakukannya maka akn ditemukan hasilnya diantaranya adalah musyahabah
Demikian juga barang siapa yang tidak bersungguh-sunguh melawan hawa napsunya yang selalu
mernggang dirinya dan mengajak berbuat maksiat dan mentang kebaikan,maka tidak mungkin ia akan
mendapat cahayatarikat yang dicaarinya.
Abu Qasim Al-Qusairy rahimatalla Ta’ala mengatakan barang siapa yang tidak beermujahadah sejak
awal,ia tidak akan mendapat keharuman sedikitpun dari cahaya tarikat,dikatakan dari apa yang pernah di
dengarnya dari Syeh Abu Ali Ad Daqaq: barang siapa dari sejak awal tidak mempuunyai pendirian yang
kuat,akhirnya ia tidak mempunyai majelis musyawarah: sebagian Ulamak mengatakan hanya dengan
ketekunan dan kesungguhan serta disiplin yang teratur, akan mencapai tujuan yang tinggi.
Arti mujahadah menurut bahasa adalah perang, menurut aturan syara’ memerangi nafsu amarah dan
memberi beban kepadanya adalah perang melawan musuh-musuh Alloh, dan menurut istilah ahli hakikat
adalah untuk melakukan sesuatu yang berat baginya yang sesuai dengan aturan syara’ (agama). Sebagian
Ulama mengatakan . Mujahadah adalah tidak menuruti kehendak nafsu dan ada lagi yang mengatakan.
Mujahadah adalah menahan nafsu dari kesenangannya.
Lengkapnya
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Mujahadah an-Nafs
Mujahadah an-Nafs berasal dari bahasa Arab yang terdiri atas dua kata, yakni mujahadah yang artinya
kesungguhan dalam mengendalikan sesuatu dan an-Nafs yang artinya diri pribadi. Jadi, mujahadah
an-Nafs adalah kesungguhan dalam mengendalikan diri pribadi atau sikap kontrol diri.
Sikap kontrol diri atau mujahadah an-Nafs adalah satu sikap yang diajarkan Islam agar manusia
mampu menjadi pribadi yang tidak selalu mengedepankan hawa nafsu dan emosinya dalam menjalani
kehidupan. Akan tetapi, mampu mengendalikan emosi dan hawa nafsunya dengan selalu
mengedepankan kejernihan hati dan pikiran serta perilaku mulia yang dapat meninggikan derajatnya
di hadapan Allah swt.
Rasulullah saw. Bersabda yang artinya :
“Orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya dan beramal untuk kehidupan
setelah mati”
(H.R. Tarmidzi: 2383)
Diantara tanda kecintaan seorang hamba kepada Allah swt., yaitu dia yang mengutamakan perkara
yang disukai-Nya daripada mengutamakan kehendak nafsu pribadinya. Orang-orang yang sanggup
melawan hawa nafsu adalah mereka yang beriman kepada Allah swt. dan hari akhir, inilah kekuatan
yang ada dalam diri umat Islam.
Rasulullah saw. Bersabda yang artinya :
“Dan saya juga mendengar Rasulullah saw. Bersabda, “Mujahid adalah orang yang berjihad terhadap
jiwanya”
(H.R. Ahmad)
Perang melawan hawa nafsu merupakan jihad akbar, yang nilainya lebih utama dibanding jihad
memerangi orang-orang kafir, yang sering disebut jihad kecil (al jihad al asghar) oleh Rasulullah saw.
Baca Juga : Makalah Zakat,Infaq,Sadaqah Dan Hibah
Rasulullah saw. Bersabda yang artinya :
“Nabi Muhammad saw. Bersabda: Telah kembalilah kita dari sebuah perlawanan yang kecil (perang
Badar dengan orang Kaum Kafir Quraisy waktu itu), menuju peperangan yang agung, bertanyalah
para sahabat: Ya Rasulullah, apa yang engkau maksudkan peperangan yang besar? Rasul menjawab:
Perang melawan hawa nafsu”
Perilaku yang Mencerminkan Sikap Mujahadah an-Nafs
a. Berpikir positif
Selalu berpikir positif dalam segala hal, tidak pernah mempunyai prasangka buruk terhadap apa pun
dan siapa pun, tidak memiliki perasaan untuk merendahkan, atau bahkan menghina siapa pun yang
ditemuinya. Ketika seseorang memiliki perilaku berpikir positif, dia akan selalu mempertimbangkan
setiap ucapan dan perilakunya untuk memberikan manfaat kepada orang lain.
Rasulullah saw. Bersabda yang artinya :
“Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. bahwasanya Nabi Muhammad saw. Bersabda, “Demi Zat
(Allah) yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, tidaklah beriman seorang hamba dengan
sempurna sehingga dia mencintai tetangganya atau saudaranya seperti halnya mereka mencintai
dirinya sendiri”
(H.R. Muslim: 65)
b. Bekerja keras, tuntas, dan ikhlas
c. Optimis dalam segala hal
Sikap optimis artinya keyakinan yang kuat bahwa kesungguhan dan kerja keras yang kita lakukan
akan mendapatkan petunjuk dan pertolongan dari Allah swt. dengan berbagai macam kemudahan.
Allah swt. berfirman :
ان لننمنع املنممحإسإنيِنن
نوُالنإذيِنن نجاَهنندوُا إفيِنناَ لنننمهإديِنننهنمم نسبنلننناَ ۚ نوُإإنن ن
Artinya :
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada
mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik” (Q.S. Al-
Ankabut (29): 69)
d. Bersyukur ketika mendapat keberhasilan
e. Bersabar ketika mendapat kegagalan
Seseorang yang memiliki sikap kontrol diri akan bersabar dan menganggap bahwa setiap kegagalan
dalam usahanya adalah ujian baginya untuk meningkatkan usaha dan doanya lebih maksimal lagi di
kemudian hari.
Allah swt. berfirman :
اإ إإنل املقنموُنم املنكاَفإنروُنن ح ن س إممن نرموُ إاإ ِهَّلل إإننهن نل يِنميِأ ن ن ف نوُأنإخيِإه نوُنل تنميِأ ننسوُا إممن نرموُ إ
ح ن يِ امذهننبوُا فنتننحنسنسوُا إممن نيِوُنس ن
نيِاَ بننإ ن
Artinya :
“Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-
orang yang kafir.” (Q.S. Yusuf (12): 87)
Hikmah atau Manfaat dari Sikap Mujahadah an-Nafs
a. Menambah ketentraman hati dan pikiran
Seseorang yang memiliki sikap kontrol diri, hatinya akan merasa tenteram dan nyaman, tidak pernah
berburuk sangka terhadap siapa pun yang ditemuinya, tidak mengucapkan sesuatu yang dapat
merugikan orang-orang yang ada di sekitarnya.
Rasulullah saw. Bersabda yang artinya :
“Sesungguhnya dalam tubuh (manusia) itu terdapat segumpal daging, apabila segumpal daging itu
baik maka baik pula seluruh tubuhya, akan tetapi apabila rusak segumpal daging itu maka rusak
pulalah seluruh tubuhnya, ingatlah segumpal daging itu adalah hati.”
(H.R. Bukhari: 50 dan Muslim: 2996)
b. Mendapatkan hasil yang memuaskan
Seseorang yang dapat mengontrol dirinya dari sifat malas dan menunda pekerjaan menggantinya
dengan kerja keras, tuntas, dan ikhlas tentu akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Allah swt. berfirman :
لمننساَإن إإنل نماَ نسنعلى س لإ م إنوُأنمن لنميِ ن
Artinya :
“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.” (Q.S. An-Najm (53): 39)
c. Memiliki kepercayaan diri yang tinggi
d. Menambah ketawakalan kepada Allah swt. dalam menyerahkan semua urusan
Dapat Melakukan Mujahadah an Nafs hanya karena hidayah Allah
Mujahadah al-nafs merupakan perbuatan yang berat. Meskipun berat Allah menjanjikan jalan keluar
bagi orang beriman yang bersungguh-sungguh berjuang mengendalikan nafsunya. Sebagaimana
firman Allah : : “Orang-orang yang berjihad di jalan Kami, pasti akan kami tunjukkan kepadanya
jalan-jalan Kami…” (QS al-Ankabut: 69).
Imam Ibn al-Qayyim berkata: “Allah menggantungkan hidayah dengan laku jihad. Maka orang yang
paling sempurna hidayah (yang diperoleh)-nya adalah dia yang paling besar laku jihadnya. Jihad yang
paling fardu adalah jihad melawan nafsu, melawan syahwat, melawan syetan, melawan rayuan
duniawi. Siapa yang bersungguh-sungguh dalam jihad melawan keempat hal tersebut, Allah akan
menunjukkan padanya jalan ridha-Nya, yang akan mengantarkannya ke pintu surga-Nya. Sebaliknya,
siapa yang meninggalkan jihad, maka ia akan sepi dari hidayah…”
Di ayat lain, Allah menjelaskan bahwa membebaskan nafsu merupakan karunia Allah, sebagaimana
frimannya: “Dan aku tidak membebaskan nafs-ku, karena sesungguhnya nafs itu selalu sangat
menyuruh kepada keburukan, kecuali nafs yang dirahmati Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha
Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS. Yusuf/12: 53).
Kalimat yang bergaris bawah menunjukkan bahwa kita tidak akan sanggup mengendalikan diri,
kecuali mendapatkan rahmat dan kasih sayang Allah
Akibat mengikuti nafsu
Para pelaku tindak kriminal di sekitar kita, seperti para koruptor, pemakai narkoba, pembunuh,
misalnya, adalah orang-orang yang gagal dalam laku mujahadah diri. Sebaliknya, mereka justru
menuruti segala keinginan dan syahwat diri, sehingga mereka tertawan dan diperbudak olehnya.
Mereka tidak pernah menyadari tentang buah kejahatan yang akan datang menjelang, cepat atau
lambat. Yang mereka pikirkan adalah bayangan semu tentang kenikmatan sesaat dan instan. Na’udzu
billah, semoga kita dihindarkan cara pandang sedemikian.
Hikmah mujahadah an nafs
Ada beberapa hikmah yang dapat diambil dari mujahadah an-nafs, yaitu:
a) Dapat meminimalisasi akibat negatif dari perbuatan yang dilakukan, karena dipertimbangkan
dengan matang.
b) Berusaha berbuat yang baik dan terbaik, sebaik perbuatan itu akan dipertanggungjawabkan di
hadapan Allah
c) Tidak cepat bereaksi terhadap berbagai permasalahan yang timbul.
Cara Mujahadah an nafs
Ada empat cara melakukan mujahadah an-nafs dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
1) Bersabar atau menyisihkan waktu yang lebih lama untuk mengambil keputusan dari perbuatan
yang akan dilakukan.
Ketika seseorang atau umat Islam dihadapkan kepada banyak tantangan dan kesulitan atau berposisi
minoritas, hendaklah bersabar. Sikap sabar akan membuka pikiran jernih yang menjadi pembuka ide-
ide brilian yang mengambil keputusan.
2) Memikirkan akibat dari perbuatan yang kita lakukan.
Berpikir tentang akibat perbuatan yang akan dilakukan dapat meminimalisasi hal-hal negatif dan
penyesalan yang akan ditimbulkan dari perbuatan tersebut. Bukankah setiap perbuatan sebenarnya
akan kembali kepada pelakunya sendiri? Allah Swt berfirman: “Jika kamu berbuat baik, maka kamu
berbuat baik kepada dirimu sendiri. Jika kamu berlaku jahat, maka kamu berbuat jahat pada dirimu
sendiri.” (QS Al-Isra: 7). Sebagian ulama salaf menafsirkan ayat ini dengan berkata: “Sesungguhnya
amal kebaikan melahirkan cahaya di dalam kalbu, kesehatan pada badan, kecerahan pada wajah,
keluasan pada rizki, serta kecintaan dari segala makhluk. Sedangkan kejahatan, sebaliknya,
menciptakan kegelapan di hati, keringkihan di badan, kesuraman di wajah, kesempitan pada rizki,
serta kebencian dari hati segala makhluk.”
3) Berdzikir kepada Allah
Berdzikir merupakan cara untuk menyadarkan diri bahwa segala perbuatan kita dilihat dan dicatat
oleh Allah untuk dipertanggungjawabkan di akhirat. Dengan berdzikir iman akan bertambah,
membentengi godaan setan dan menjadi penyelamat dari neraka. Sebagaimana sabda Nabi saw:
صنن إمنن النشميِ ن
طاَإن نوُنحإرنز إمنن الندميِنراإن إذمكنر اإ إعملنم اليِنماَإن نوُبننرائإإه إمنن الندنفاَ إ
ق نوُنح إ
“Dzikirullah itu (dapat membuka) pengetahuan tentang keimanan, pembebasan dari kemuafikan,
benteng dari syetan, dan penyelamat dari neraka.” (Miftah al-Shudur).
Ibnu Atha’illah al-Sakandari dalam al-Hikam-nya memberikan nasehat:
لن غفلتك عن وُجوُد ذكره أشد من غفلتك فيِ وُجوُد ذكره،ل تترك الذكر لعدم حضوُرك مع ا فيِه
“Janganlah engkau meninggalkan zikir karena engkau tidak hadir bersama Allah (tidak khusyuk),
karena kelalaianmu sambil tidak berzikir itu lebih dahsyat daripada kelalaianmu sambil zikir kepada-
Nya.”
4) Berdoa kepada Allah
Doa menjadi modal spritual ketika dalam kesulitan. Inilah yang dicontohkan Rasulullah, ketika
beliau dilempari batu dan diusir dari Thaif, justru beliau mendoakan penduduk thaif agar diberi
hidayah oleh Allah.
2. Pengertian Husnudzan
Secara bahasa kata “husnudzan“ berasal dari bahasa arab yang terdiri dari 2 kata, yang pertama kata
“husnu” dan yang keduanya “adz-dzan”. “husnu” mengandung arti “baik”, dan “adz-dzan” artinya
“dugaan atau prasangka
Husnudzan adalah sikap atau keadaan jiwa yang berprasangka baik atau positif thinking
Macam-macam Husnudzan
1.Husnudzan kepada Allah SWT (Q.S Al-Baqarah {2} : 216). Husnudzan ini dengan cara :
- Senantiasa ta’at dan patuh terhadap perintah Allah SWT
- Bersyukur apabila mendapatkan keni’matan.
- Bersabar dan ikhlas apabila mendapatkan ujian serta cobaan.
- Yakin bahwa terdapat hikmah di balik segala penderitaan dan kegagalan.
2.Husnudzan kepada diri sendiri, dengan cara :
- Percaya diri
- Gigih
- Berinisiatif
3.Husnudzan kepada orang lain atau sesama manusia, dengan cara :
- Senang berteman dengan orang lain
- Berpikir positif terhadap orang lain
- Hormat kepada orang lain
- Tidak ada perasaan curiga terhadap orang lain
Dalil Al-Qur'an tentang Husnudzan
بسم ا الرحمن الرحيِم
َب أننحندنكمم أنمن يِنأمنكنل لنمحنم أنإخيِتتإه نمميِترتتا
ضاَ أنيِنإح ص
ضنكمم بنمع ر ب بنمع ن ض الظندن إإمثقم نوُنل تننجنسنسوُا نوُنل يِنمغتن م
نيِاَ أنصيِنهاَ النإذيِنن آننمننوُا امجتننإنبوُا نكإثيِررا إمنن الظندن إإنن بنمع ن
ب نرإحيِقم ن ن ن
فننكإرمهتننموُهن نوُاتنقوُا ان إإنن ان تننوُا ق
“ Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian
dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan
dagingsaudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijikkepadanya. dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah MahaPenerima taubat lagi Maha Penyayang “ (Q.S Al-Hujurat
[49] : 12)
Isi dan kandungan ayat
- Ayat ini mengajarkan umat islam agar memiliki akhlak yang baik, yakni akhlak kepada Allah SWT,
Rasul-Nya, dan kepada sesama umat (muslim maupun non muslim), dan akhlak kepada lingkungan
- Akhlak bertujuan untuk menyucikan hati atau jiwa
- Salah satu akhlak tercela yang harus dihindari adalah prasangka buruk (su’udzan)
- Menggunjing juga akhlak tercela yang harus dihindari
- Gibah dan Tajassus juga adalah akhlak yang dilarang.
Sabda Nabi Muhammad SAW
(ث نوُلن تننجنسنسوُا« )روُاه البخاَرىِ وُمسلم ب املنحإديِ إ فنإ إنن الظننن أنمكنذ ن، »إإنيِاَنكمم نوُالظننن-صلى ا عليِه وُسلم- نقاَنل الننبإصى
“ Hati-hati kalian dari dzan / prasangka, karena dzan / prasangka ituadalah ucapan paling dusta, dan
janganlah kalian memata-matai sesamakalian “ (H.R Bukhari Muslim)
Baca Juga : Makalah Tentang Pernikahan
Hikmah Husnudzan
- Senantiasa mensyukuri segala sesuatu yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba (dirinya).
- Selalu bersikap khouf (takut) dan raja’ (berhadap) kepada Allah
- Akan selalu optimis dan tidak berkeluh kesah serta tidak berputus asa.
- Akal fikiran akan selalu jernih dan terjauhkan dari akal fikiran kotor atau negatif.
- Terjauh atau terhindar dari permusuhan dengan orang lain dan lebih dapat mempererat tali
silaturahmi atau pertemanan
- Tentunya dengan husnudzan ini, pelakunya akan disayangi oleh Allah SWT, Rasul-Nya dan orang
lain
3. Pengertian Ukhuwah
Ukhuwah bisa diartikan sebagai “persaudaraan”.
Ukhuwah diartikan sebagai “ setiap persamaan dan keserasian dengan pihak lain, baik persamaan
keturunan, dari segi ibu, bapak, atau keduanya, maupun dari segi persusuan “.
Secara majazi kata ukhuwah mencakup persamaan salah satu unsur seperi suku, agama, profesi dan
perasaan.
Dalam kamus-kamus bahasa arab ditemukan bahwa kata “akh” yang membentuk kata ukhuwah
digunakan juga dengan arti “teman akrab atau sahabat”.
Macam-macam Ukhuwah
1.Ukhuwah ‘Ubudiyah atau saudara kesemakhlukan dan kesetundukan kepada Allah SWT. Seluruh
makhluk yang ada di alam semesta ini bersaudara dalam arti memiliki kesamaan dalam beribadah
kepada Allah SWT. (Q.S Al-An’am [6] : 3)
2.Ukhuwah Insaniyah (basyariyah) dalam arti seluruh ummat manusia adalah bersaudara, karena
mereka semua berasal dari seorang ayah dan ibu. (Q.,S Al-Hujurat [49] : 12)
3.Ukhuwah Wathaniyah wa an-nasb, yaitu persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan. (Q.S Al-
A’raf [7] : 65)
4.Ukhuwah dalam agama islam, yaitu persaudaraan antara sesama muslim. (Q.S Al-Ahzab [33] : 5)
Dalil Ukhuwah
بسم ا الرحمن الرحيِم