Anda di halaman 1dari 12

KUNCI JAWABAN

BAB 1

A. Pilihan Ganda

11. B 1. C
12. A 2. A
13. B 3. D
14. D 4. D
15. B 5. E
16. E 6. B
17. A 7. B
18. A 8. A
19. B 9. A
20. B 10. A

B. URAIAN
1. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antarmanusia yang hidup dalam
kelompok (seperti keluarga, kelas sosial, atau masyarakat, dan produk-produk yang timbul dari
interaksi-interaksi tersebut seperti nilai, norma, serta kebiasaan,-kebiasaan yang dianut oleh
kelompok atau masyarakat tersebut.

2. Ruang lingkup sosiologi adalah masyarakat yang hidup dalam waktu yang relatif lama,
hidup bersama yang dalam satu kesatuan, dan mempunyai sebuah sistem yang dapat menimbulkan
kebudayaan di mana setiap anggota masyarakat merasa dirinya masing-masing terikat dengan
kelompoknya.

3. Dalam meneliti kasus dan konflik yang terjadi dalam masyarakat, pemerintah banyak
melibatkan sosiolog dan antropolog karena sosiolog dan antropolog dianggap sebagai ahli riset di
mana mereka lebih menaruh perhatian pada pengumpulan data dan penggunaan data. Dengan data
tersebut para sosiolog dan antropolog harus mampu menjernihkan berbagai anggapan keliru yang
berkembang dalam masyarakat. Selain ahli riset, para sosiolog dan antropolog juga berperan
sebagai konsultan kebijakan, teknisi, dan sebagai guru atau pendidik.

4. Manfaat mempelajari sosiologi sebagai berikut:

- Sosiologi membantu kita memahami pola-pola interaksi sosial, kontrol sosial,


status, dan peran sosial dalam masyarakat.
- Sosiologi membantu kita memahami nilai, norma, tradisi, dan keyakinan,
yang dianut oleh masyarakat-masyarakat lain.Konflik antarbudaya sering terjadi karena
seseorang tidak mengetahui secara benar kebudayaan orang lain yang berbeda dengan
kebudayaannya.
- Sosiologi membantu kita bersikap tanggap, kritis, dan rasional terhadap setiap
kenyataan sosial dalam masyarakat, serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat
terhadap berbagai kenyataan sosial itu.

5. Salah satu kegunaan sosiologi adalah untuk pembangunan. Pada tahap penilaian harus
dilakukan analisis terhadap efek atau dampak sosial dari pembangunan. Hal itu dilakukan karena

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas X Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 48
efek sosial itu langsung berhubungan dengan masyarakat itu sendiri. Jika pembangunan tidak
memperhatikan efek atau dampak sosial maka masyarakat akan hidup menderita akibat
pembangunan tersebut. Padahal pembangunan mempunyai tujuan baik yaitu mensejahterakan
hidup manusia. Misalnya, akibat terjadinya pembangunan tanpa analisis efek atau dampak sosial
adalah pembangunan yang dapat menimbulkan banjir, tanah longsor, dan lain sebagainya.

BAB 2

C. PILIHAN GANDA

1. B 11. A
2. A 12. C
3. C 13. B
4. B 14. B
5. C 15. A
6. A 16. C
7. D 17. C
8. B 18. B
9. D 19. E
10. B 20. B

D. URAIAN
1. Menurut Soerjono Soekamto, nilai adalah konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai
apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.
2. Nilai berhubungan erat dengan kebudayaan masyarakat karena dengan adanya nilai,
kebudayaan masyarakat dapat dihargai di mata dunia.
3. Di bawah ini ada beberapa pengertian nilai:
a. Nilai yang dominan adalah nilai yang dianggap penting dibandingkan dengan
nilai-nilai lainnya. Contohnya adalah sebagian besar masyarakat menghendaki perubahan ke
arah perbaikan di segala bidang kehidupan seperti bidang politik, hukum, ekonomi, dan
sosial.
b. Nilai yang mendarah daging adalah nilai yang telah menjadi keprihatinan dan
kebiasaan sehingga telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang
melakukannya kadang tidak mellaui proses berpikir atau pertimbangan lagi malainkan secara
tidak sadar. Contohnya adalah seorng kepala keluarga yang beum mampu memberi nafkah
kepada keluarganya akan merasa sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab.

4. Norma kesopanan tiap masyarakt berbeda karena norma kesopanan berasal dari perilaku
masyarakat itu sendiri. Seperti cara berpakaian, bersikap, pergaulan, dan berbicara. Dengan
demikian, norma kesopanan bersifat relatif artinya penerapannya berbeda di berbagai tempat,
lingkungan dan waktu. Contohnya, adalah tidak memakai perhiasan dan pakaian yang mencolk
ketika menghadiri suasana berkabung. Meminta maaf ketika berbuat salah atau membuat kesal
orang lain.

5. Syarat-syarat agar norma dapat berfungsi dengan baik:


norma diketahui oleh masyarakat

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas X Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 49
norma harus dipahami dan dimengerti oleh masyarakat
norma harus dihargai karena bermanfaat
norma harus ditaati dan dilaksanakan.

BAB 3

PILIHAN GANDA

11. C 1. B
12. C 2. C
13. E 3. E
14. C 4. E
15. D 5. A
16. A 6. E
17. C 7. A
18. C 8. A
19. D 9. A
20. A 10. D

URAIAN
1. Kontak sosial adalah aksi individu atau kelompok dalam betnuk isyarat yang memiliki makna bagi
si pelaku, dan si penerima membalas aksi itu dengan reaksi. Kontak sosial bisa dilakukan secara
langsung dan tidak langsung, baik antar individu, antarkelompok, serta antar individu
dankelompok.
2. Aturan-aturan interaksi sosial sebagai berikut:
- Aturan mengenai ruang. Dalam aturan ini, orang cenderung menggunakan
empat macam jarak, yaitu jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial, dan jarak publik.
- Aturan mengenai waktu, misalnya, di masyarakat ada yang kurang disiplin
waktu.
- Aturan mengenai garak tubuh. Gerak tubuh merupakan komunikasi pertama
bagi manusia yang dipelajari sebelum adanya bahasa lisan.
Sumber informasi yang dapat dijadikan landasan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain
adalah warna kulit, jenis kelamin, penampilan fisik, bentuk tubuh, pakaian, dan wacana.

3. Ada dua faktor yang mempengaruhi berlangsungnya interaksi sosial, yaitu kontak sosial dan
komunikasi sosial.
- Kontak sosial adalah aksi individu atau kelompok dalam betnuk isyarat yang
memiliki makna bagi si pelaku, dan si penerima membalas aksi itu dengan reaksi. Kontak
sosial bersifat positif dan juga bisa bersifat negatif.
- Komunikasi adalah syarat terjadinya sosial. Hal yang terpenting dalam
komunikasi adalah adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku, dan perasaan-perasaan yang
disampaikan. Ada lima unsure dalam komunikasi yaitu komunikator, komunikan, pesan,
media, dan efek.

4. Yang dimaksud dengan kontak primer adalah kontak yang terjadi apabila para peserta interaksi
bertemu muka secara langsung. Misalnya, kontak antar guru dan murid. Sedangkan kontak

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas X Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 50
sekunder adalah kontak yang terjadi apabila interaksi berlangsung melalui suatu perantara.
Misalnya, percakapan melalui telepon.
5. Kontak sosial tanpa komunikasi tidak berarti apa-apa karena masing-masing orang tidak bisa
saling memahami maksud dan perasaan dari masing-masing orang.

EVALUASI SEMESTER 1

PILIHAN GANDA

31. B 21. D 11. A 1. B


32. E 22. B 12. D 2. A
33. E 23. E 13. B 3. B
34. E 24. A 14. A 4. A
35. B 25. A 15. A 5. C
36. B 26. A 16. E 6. D
37. A 27. C 17. B 7. C
38. B 28. C 18. C 8. C
39. A 29. B 19. D 9. E
40. C 30. B 20. D 10. D

URAIAN
1. Yang dimaksud dengan pokok bahasan sosiologi adalah masyarakat. Masyarakat yang dimaksud
adalah sejumlah manusia yang telah sekian lama hidup bersama dan menciptakan berbagai
peraturan pergaulan hidup sehingga menciptakan kebudayaan.
2. Ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan:
- Sosiologi bersifat empiris. Artinya, sosiologi dalam melakukan kajian tentang
masyarakat didasarkan pada hasil observasi, tidak spekulatif, dan hanya menggunakan akal
sehat.
- Sosiologi bersifat teoretis. Artinya sosiologi berusaha menyusun abstraksi dari
hasil-hasil observasi. Abstraksi adalah kerangka dari unsure-unsur yang yang didapat di dalam
observasi, disusun secara logis, serta memiliki tujuan untuk menjelaskan hubungan sebab
akibat.
- Sosiologi bersifat kumulatif. Artinya teori sosiologi dibentuk berdasarkan
teori-teori yang telah ada sebelumnya dalam arti memperbaiki, memperluas, dan
memperhalus teori-teori lama.
- Sosiologi bersifat non-etis. Yang dilakukan sosiolobi bukan mencari baik
buruknya suatu fakta, tetapi menjelaskan fakta-fakta tersebut secara analitis.

3. Comte dikenal sebagai bapak sosiologi karena beliau pertama kali menyarankan agar semua
penelitain tentang masyarakat ditingkatkan menjadi suatu ilmu yang berdiri sendiri. Dan beliau
juga pertama kali memperkenalkan istilah sosiologi. Meskipun sosiologi baru berkembang
menjadi ilmu setelah Emile Durkheim

4. Kegunaan sosiologi bagi masyarakat:


Untuk pembangunan. Sosiologi berguna utuk memberikan data sosial yang diperlukan
pada tahap perencanaan pelaksanaan maupun penilaian pembangunan.
Untuk penelitian. Dengan penelitian dan penyelidikan sosiologis, akan diperoleh suatu
perencanaan atau pemecahan masalah sosial yang baik.

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas X Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 51
5. Pokok bahasan menurut Emile Durkheim adalah fakta-fakta sosial. Yang dimaksud dengan fakta
sosial adalah pola-pola atau sistem yang mempengaruhi manusia bertindak, berpikir, dan merasa.
Fakta sosial tersebut berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan
mengendalikan individu tersebut.
6. Sosiologi dikenal dengan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat karena sosiologi berbicara
mengenai masyarakat itu sendiri. Sosiologi memfokuskan diri pada hubungan-hubungan
antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut di dalam masyarakat.
Masyarakat sebagai objek studi sosiologi menunjuk pada sejumlah manusia yang telah sekian
lama hidup bersama dan mereka menciptakan berbagai peraturan pergaulan hidup sehingga
membentuk kebudayaan.
7. Hubungan antara sosiologi dan antropologi pada hakikatnya mempelajari tentang manusia atau
masyarakat sebagai objek. Sosiologi membahas tentang kehidupan masyarakat sedangkan
antropologi lebih cenderung membahas tentang kebudayaan masyarakat. Yang membedakan
sosiologi dan antropoligi adalah metode ilmiahnya.
8. Perbedaan antara nilai material dan immateraial
- Nilai material dapat terwujud, dapat dilihat, dan diraba. Contohnya karya seni,
gedung, jembatan, rumah, alat-alat elektronik dan pakaian.
- Nilai immaterial adalah yaitu nilai yang berhubungan nilai rohani dengan
menggunakan nurani, dan juga indera, akal, perasaan, kehendak dan keyakinan. Contohnya,
idelogi, gagasan, pemikiran, dan sistem politik, dan peraturan-peraturan.

9. Fngsi nilai sosial adalah


menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan harga sosial dari suatu kelompok.
Mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku.
Penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial.
Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok (masyarakat)
Sebagai alat pengawas/kontrol perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat
tertentu agar orang mau berperilaku sesuai dengan yang diinginkan sistem nilai.

10. Norma sosial adaslah patokan perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
11. Perbedaan antara norma formal dan norma nonformal:
Norma formal bersumber dari lembaga masyarakat (institusi) yang formal atau resmi,
biasanya tertulis. Contohnya aturan yang berasal atau bersumber dari negara seperti
konstitusi, surat keputusan, dan peraturan daerah.
Norma nonformal biasanya tidak tertulis dan jumlahnya lebih banyak dari norma formal.
Contohnya adalah kaidah atau aturan yang terdapat dalam masyarakat sepwerti
pantangan-pantangan, aturan dalam keluarga dan adat-istiadat.
12. Contoh norma-norma kebiasaan (folkways)
- kebiasaan menghormati dan mematuhi orang yang lebih tua
- kebiasaan menggunakan tangan kanan apbila hendak memberikan sesuatu
kepada orang lain
- kebiasaan mengunjungi kerabat yang lebih tua pada hari raja keagamaan.

13. Menurut hemat atau pendapat saya, jika tidak ada nilai dan norma maka tatanan kehidupan dalam
masyarakat tidak teratur dan kehidupan masyarakat menjadi tidak harmonis dan warga masyarakat
tidak merasa terikat dengan lingkungan masyarakatnya.
14. Macam-macam norma menurut daya pengikatnya sebagai berikut:
- Norma agama yaitu norma yang berdasarakna ajara atau kaidah suatu agama.
- Norma kesusilaan adalah seperangkat aturan atau kaidah yang didasarkan
pada hati nurani atau akhlak manusia
- Norma kesopanan adalah norma yang berpangkal pada aturan tingkah laku di
masyarakat seperti cara berpakaian, cara bersikap dan berbicara.

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas X Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 52
- Norma kebiasaan (habit) merupakan norma atau aturan yang berasal dari
perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi
kebiasaan.
- Norma hokum adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan
yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara).
15. Kita perlu berinteraksi karena dengan berinteraksi kita bisa melakukan kontak social dan
berkomunikasi dengan orang lain. Interaksi merupakan salah satu kebutuhan mendasar manusia.
Setiap manusia berkenalan, bekerja sama, berorganisasi, bersaing, bahkan berkonflik untuk
mendapatkan sesuatu.. Tanpa interaksi manusia tidak bisa hidup.
16. Ada dua tahapan dalam proses interaksi:
- Tahap mendekatkan
Pada tahap mendekatkan dijabar menjadi tahap memulai, menjajaki, meningkatkan,
menyatupadukan, dan mempertalikan.

- Tahap merenggangkan
Pada tahap ini mulai terjadi pembedaan. Proses ini terdiri dari tahap membeda-bedakan,
membatasi, memacetkan, menghindari, dan memutuskan.

17. Orang ingin mengidentifikasikan dirinya dengan orang lain karena ia ingin menjadi sama seprti
pihak lain seperti dengan cara meniru secara keseluruhan apa yang dilakukan oleh idolahnya.
18. Dalam berinteraksi social manusia mengalami berbagai bentuk persaingan, kerjasama, dan konflik
karena manusia mau menunjukkan kekuatan dan kemampuannya sama dengan orang lain yang
berada di lingkungan masyarakat.

19. Hubungan antara status dan peran dengan interakasi social dalam masyarakat adalah bahwa status
dan peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat, serta apa yang diberikan
masyarakat kepadanya. Semain banyak status dan peranan seseorang, semakin beragam pula
interaksinya dengan orang lain. Jadi interkasi social seseorang akan tergantung pada status dan
peranannya dalam masyarakat.

20. Bentuk-bentuk proses akomodasi sebagai berikut:


- Koersi (Coersion) adalah bentuk akomodasi yang prosesnya melalui paksaan
secara fisik maupun psikologis. Dalam koersi ada satu pihak yang berada dalam posisi yang
lemah.
- Kompromi (Compromise), yaitu bentuk akomodasi di mana pihak yang
terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian. Contohnya perjanjian
antarnegara mengenai batas negara.
- Arbitrasi (Arbitration), yaitu cara untuk mencapai sebuah kompromi melalui
pihak ketiga, sebab pihak-pihak yang bertikai tidak mampu menyelesaikan masalahnya
sendiri. Pihak ketiga ini dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang berwewenang.
Contohnya masalah antara karyawan dengan pengusaha.
- Mediasi (Mediation) hamper mirip dengan arbitrasi, hanya saja pihak
ketiganya netral. Kedudukan pihak ketiga hanya sebagai penasihat yang mengusahakan jalan
damai, tetapi tidak memiliki wewenang dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan
masalah.
- Konsiliasi (Conciliation), yaitu suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-
keinginan dari pihak yang bertikai untuk mencapai suatu kesepakatan. Contohnya
mempertemukan wakil buruh, perusahaan, dan jamsostek.
- Toleransi (Tolerance), yaitu bentuk akomodasi yang terjadinya tanpa
persetujuan yang sifatnya formal. Kadang-kadang toleransi timbul secara tidak sadar dan
spontan akibat reaksi alamiah individu atau kelompok yang ingin menghindari perselisihan.
- Stalemate terjadi ketika pihak-pihak yang bertikai memiliki kekuatan yang
seimbang hingga pada akhirnya pertikaian itu berhenti pada titik tertentu.

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas X Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 53
- Ajudikasi (Adjudication), yaitu cara menyelesaikan masalah melalui
pengadilan.
- Segregasi (Segregation), yaitu masing-masing pihak memisahkan diri dan
saling menghindar dalam rangka mengurangi ketegangan.
- Eliminasi adalah pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam
konflik karena mengalah.
- Subjugation atau domination, yaitu pihak yang mempunyai kekuatan besar
untuk meminta pihak lain menaatinya.
- Keputusan mayoritas (Mayoring rule), yaitu keputusan yang diambl
berdasarkan suara terbanyak dalam voting.
- Minority consent, yaitu golongan minoritas yanga tidak merasa dikalahkan
tetapi dapat melakukan kegiatan bersama.
- Konversi yaitu penyelesaian konflik di mana salah satu pihak bersedia
mengalah dan mau menerima pendirian pihak lain.
- Gencatan senjata (Cease fire), yaitu penangguhan permusuhan dalam jangka
waktu tertentu.

BAB IV

A. PILIHAN GANDA

11. E 1. A
12. C 2. B
13. C 3. C
14. A 4. A
15. B 5. A
16. C 6. A
17. A 7. B
18. C 8. C
19. D 9. A
20. A 10. B

B. URAIAN
1. Yang dimaksud dengan sosialisasi adalah proses di mana seseorang mempelajari pola-
pola hidup dalam masyarakat sesuai dengan nilai, norma dan kebiasaan yang berlaku untuk
berkembang sebagai anggota masyarakat dan sebagai individu (pribadi).
2. Manusia perlu bersosialisasi dengan lingkungannya karena sosialisasi meruapkan hal
yang sangat penting bagi manusia. Tanpa sosialisasi, kemampuan akal, emosi, dan jiwa seseorang
tidak dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan masyarakatnya.
3. Tipe-tipe sosialisasi sebagai berikut:
a. Formal. Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang
menurut ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan
militer.
b. Informa. Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang
bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggota klub, dan kelompok-
kelompok social yang ada di dalam masyarakat.
Baik sosialisasi formal maupun sosialisasi informal tetap mengarah pada pertumbuhan pribadi
anak agar sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di lungkungannya.

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas X Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 54
4. Proses sosialisasi tidak selancara yang kita duga karena ada pertentangan, adanya
kecenderungan seseorang mengalami konflik pribadi karena bingung dan terombang-ambing oleh
pelaku-pelaku sosialisasi tersebut, misalnya memilih mengikuti ajaran keluarganya atau teman
sepermainannya.
5. Proses sosialisasi selalu terjadi pertama kali dalam keluarga karena keluarga merupakan
awal kehidupan seseorang, yang menentukan tingkah laku, dan sikap anggota kelaurga.

BAB V

A. PILIHAN GANDA

1. B 11. B
2. C 12. C
3. B 13. E
4. C 14. B
5. B 15. B
6. B 16. B
7. A 17. C
8. C 18. C
9. E 19. D
10. A 20. E

B. URAIAN
1. Prilaku menyimpang adalah suatu prilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma
social yang berlaku dalam suatu masyarakat. Misalnya, merampok, mencuri, membunuh, dan lain
sebagainya.
2. Macam-macam penyimpangan social:
a. Tindakan criminal atua kejahatan.
Tindakan criminal atau kejahatan pada umumnya, dilihat bertentangan dengan norma hokum,
norma social, dan norma agama yang berlaku dalam masyarakat. Yang termasuk dalam
tindakan criminal adalah pencurian, penganiayaan, pembunuhan, penipuan, dan pemerkosaan.
b. Penyipangan seksual
Penyimpangan seksual adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan. Beberapa contoh
penyimpangan seksual antara lain perzinahan, lesbianisme, homoseksual, kumpul kebo,
sodomi, transvertisme, sadisme, dan pedophilia.
c. Pemakaian dan pengedaran obat terlarang.
Penyimpangan ini merupakan salah satu bentuk penyimpangan dari nilai dan norma social
dan norma agama. Contoh obat-obatan terlarang misalnya, ganya, candu, putaw, dan alcohol.
d. Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas X Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 55
Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup yang lain dari biasanya antara lain sikap arogansi
dan eksentrik. Sikap arogansi antara lain kesombongan terhadap sesuatu yang dimilikinya
seperti kekayaan, kekuasaan, dan kepandaian.

3. Banyak orang mengkonsumsi obat-obatan terlarang karena perkembangan emosi mereka


belum stabil, cenderung mencoba, kepribadian mereka cenderung asosial (tidak
mempertimbangkan orang lain, kondisi kecemasan atau depresi, situasi keluarga yang tidak
harmonis, salah memilih teman, obat-obatan yang mudah diperoleh, dan sebagainya).
4. Sosialisasi yang tidak sempurna dapat menyebabkan perilaku menyimpang karena
ketidaksepadanan pesan-pesan yang disampaikan oleh pelaku-pelaku sosialisasi.
5. Pandangan para ahli tentang perilaku menyimpang;
a. Korlbum
Menurut Korlbum perilaku menyimpang tidak hanya dapat dikategorikan kepada individu
atau masyarakat deviance dan deviant, tetapi juga dijumpai pula yang disebut dengan institusi
menyimpang.
b. James W. Van der Zanden
Menurut Zanden, penyimpangan prilaku merupakan tindakan yang oleh sejumlah besar orang
dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi.
c. Robert M.Z. Lawang
Menurut Lawang, perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang tidak sesuai dengan
norma-norma yang berlaku dalam suatu system social.

BAB VI

A. PILIHAN GANDA

11. B 1. A
12. A 2. A
13. A 3. C
14. B 4. C
15. A 5. B
16. B 6. B
17. A 7. B
18. D 8. C
19. A 9. B
20. D 10. A

B. URAIAN
1. Pengendalian social itu perlu dilakukan untuk menjaga ketertiban dan keteraturan dalam
masyarakat.
2. Ada dua pengendalian yaitu pengendalian preventif dan pengendalian represif.
- Pengendalian preventif misalnya di sekoalh siswa bisa mendapatkan beasiswa
bila berprilaku sesuai dengan aturan yang ditetapkan di sekolah. Pemerintah menganjurkan
bahwa masyarakat dilarang merokok di tempat umum.
- Pengendalian represif
Misalnya, pelaku pencurian dan pembunuhan dihukum penjara, dan anak-anak yang pulang
ke rumah terlambat dihukum mencucui piring.

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas X Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 56
3. Gosip atau desas-desus dapat berfungsi sebagai pengendalian social karena dapat
membuat pelaku pelanggaran sadar akan perbuatannya dan kembali kepada perilaku yang sesuai
dengan norma-norma dalam masyarakat.
4. Peranan lembaga formal dan informal di dalam pengendalian social adalah memelihara
dan mempertahankan system social masyarakatnya termasuk dalam hal pengendalian social.
5. Yang dimaksud dengan labeling adalah perilaku menyimpang terjadi kaeran pemberian
julukan, cap atau merek tertentu yang dianggap menyimpang dalam suatu masyarakat.

EVALUASI SEMESTER II

A. PILIHAN GANDA

11. C 1. C 21. E 31. B


12. C 2. D 22. D 32. B
13. D 3. B 23. C 33. E
14. D 4. B 24. B 34. C
15. A 5. C 25. C 35. C
16. B 6. C 26. B 36. A
17. D 7. E 27. A 37. C
18. A 8. E 28. C 38. C
19. A 9. A 29. E 39. A
20. B 10. A 30. D 40. D

B. URAIAN
1. Peran nilai dan norma
Nilai dan norma social merupakan isi yang dipelajari seseorang untuk membentuk dirinya, nilai
dan norma social juga menjadi penentu bagaimana pola sosialisasi akan berlangsung dalam diri
seseorang. Oleh karena itu, proses belajar anak adalah pasif di mana anak dipaksa untuk menerima
nilai dan norma social yang berlaku dalam masyarakat. Di sini nilai dan norma social berperan
sebagai dasar, atau landasan perilaku bagi manusia dalam hidup bermasyarakat.

2. Tiga tahap perkembangan diri manusia menurut Mead:


- Play stage. Pada tahap ini seorang anak kecil mulai belajar mengambil peran
orang-orang yang berada di sekitarnya. Ia mulai meniru peran dijalankan yang dijalankan oleh
orangtuanya, kakaknya, tetangganya, atau orang yang berinteraksi dengannya.
Contohnya kita sering melihat anak-anak kecil bermain menjadi polisi atau menjadi dokter.

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas X Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 57
- Game stage. Tahap ini seorang anak tidak hanya mengetahui peran yang harus
dijalankannya tetapi telah mengetahui peran yang dijalankan orang lain dengan dengan siapa
ia berinteraksi. Contohnya, dalam bermain sepak bola ia menyadari adanya perasaan sebagai
wasit, kipper, dan sebagai penjaga garis.
- Generilized Others. Pada tahap ketiga ini, anak-anak telah mampu mengambil
peran-peran orang lain yang lebih luas tidak sekedar orang-orang terdekatnya. Dalam hal ini,
ia telah mampu berinteraksi dengan orang lain dalam masyarakat karena ia telah memahami
peran dirinya dan peran orang lain.
Contohnya, sebagai siswa ia memahami peran guru seabgai anak ia memahami peran
orangtua.
3. Tujuan sosialisasi
a. membekali seseorang dengan keterampilan tertentu.
b. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif
c. Mengendalikan fungsi organic melalu mawas diri yang tepat
d. Membiasakan diri berprilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat.

4. Bentuk sosialisasi sebagai berikut:


a. Sosialisasi primer yaitu socialisasi pada tahap awal kehidupan seseorang
sebagai manusia. Contohnya, seorang anak bersosialisasi dengan ayah, ibu, kakak, adik.
b. Sosialisasi sekunder yaitu proses berikutnya yang memperkenalkan individu
ke dalam lingkungan yang lebih luas di luar keluarganya. Contohnya sekolah, lingkungan
bermain, dan lingkungan kerja.
5. Peranan kebudayaan dalam kehidupan seseorang adalah bahwa kebudayaan menyediakan
seperangkat norma yang berbeda dari masyarakat satu ke masyarakat yang lainnya, dan
mempengaruhi kepribadian anggotanya serta membentuk kepribadiannya.
6. Pengalaman unik membentuk kepribadian seseorang menurut Paul B. Horton,
pengalaman unik mengandung pengertian bahwa tidak seorang pun mengalami hal yang persis
sama dengan yang lainnya. Dan tidak seorang pun mempunyai latarbelakang pengalaman yang
sama.
7. Agen sosialisasi yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian seorang
anak adalah keluarga. Sejak pertama anak tumbuh dan berkembang dalam keluarga. Ia melakukan
interaksi dengan orang-orang yang ada di dekatnya.
8. Hubungan sosialisasi dengan pembentukan kepribadian adalah bahwa sosialisasi dapat
membentuk dan melestarikan nilai dan norma dalam kepribadian individu.
9. Ada perilaku menyimpang dalam masyarakat karena orang hidup tidak sesuai dengan
nilai-nilai dan norma yang ada dalam masyarakat.
10. Faktor-faktor yang menyebabkan perilaku menyimpang adalah kurang adanya kesadaran
terhadap nilai dan orma yang berlaku.
11. Yang memiliki potensi untuk melakukan penyimpangan adalah kaum remaja karena
mereka emosi mereka masih labil atau belum stabil sehingga mereka cenderung menghindar dari
pergaulan dengan orang lain.
12. Lima tipe cara adaptasi individu terhadap situasi tertentu yang dikemukakan oleh Merton:
- Cara adaptasi konformitas (Conformity)
- Cara adaptasi inovasi (Innovation)
- Cara adaptasi ritualisme (ritualism)
- Cara adaptasi retreatisme (Retreatisme)
- Cara adaptasi pemberontakan (rebellion)

13. Kaum remaja lebih mudah terjerumus dalam penggunaan obat-obatan terlarang karena
emosi mereka belum stabil, mereka cenderung ingin mencoba, kondisi kecemasan atau depresi,
situasi keluarga tidak harmonis serta salah memilih teman.
14. Hubungan prilaku menyimpang dengan labelling adalah proses labelling yang diberikan
masyarakat membuat seseorang yang tadinya tidak memiliki kebiasaan menyimpang menjadi
terbiasa.
15. Pengendalian social adalah cara untuk menertibkan anggota masyarakat yang melanggar
aturan hokum.

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas X Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 58
16. Masyarakat membutuhkan pengendalian social agar mencegah perilaku menyimpang
dalam masyarakat.
17. Masyarakat melakukan pengendalian social dengan cara melalui institusi dan
noninstitusi, lisan atau simbolik, dan kekerasan, melalui imbalan dan hukuman, melalui
pengendalian formal dan nonformal, dan pengendalian social melalui tekanan social.
18. Cara pengendalian social melalui institusi yaitu pengendalian yang dilakukan melalui
lembaga-lembaga sosia yang ada di dalam masyarakat seperti lembaga pendidikan, hokum, agama,
politik, ekonomi, dan lain-lain.
19. Peranan lembaga pengendalian social di dalam masyarakat untuk memelihara dan
mempertahankan system social masyarakat.
20. Fungsi sosialisasi dalam pengendalian social adalah menginternalisasikan norma and
nilai dalam masyarakat.

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas X Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 59

Anda mungkin juga menyukai