Si
PAPER ESSAY
NAMA : IRFANSYAH
NIM : 8226141002
KELAS : FISIKA PASCASARJANA 2022
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2022
1. Partikel yang bergerak pada bidang miring yang dapat digerakkan.
Sistem ini memiliki dua derajat kebebasan, maka kita perlu dua koordinat
umum untuk menggambarkan konfigurasi sistem. Biarkan dua koordinat x1 dan
x2, seperti yang ditunjukkan pada gambar, mewakili perpindahan M dan m dari O 1
asal dan O2, masing-masing. Kecepatan M berhubungan dengan O1 adalah ẋ 1,
sedangkan m berhubungan dengan O2 adalah ẋ 2. Kecepatan V pada m
berhubungan dengan O1 seperti yang ditunjukkan dalam sisipan.
v= ẋ 1+ ẋ 2=v 1+ v 2
Kuantitas yang berbeda yang digunakan adalah
v= ( dtd x )+ dtd x
1 2
( 1 2 1
T = Energi Kinetik T = M v 1 + m. v
2 2
2
)
V = Energi Potensial
L = Langrang
1 1
T = M v 12+ m ( v12 + v 22 +2 v 1 v 2 cos ( θ ) )
2 2
v=m. g . x2 . sin (θ )
L=T −V
Dua persamaan langrang untuk koordinat x 1 dan x 2 adalah:
d d d d d d
L+ L=0 L+ L=0
dt dv1 dx 1 dt dv2 dx 2
Menghasilkan dua persamaan, yaitu:
m . a2+ m. a1 . cos ( θ )=0
[ ]
1
m . g . sin ( θ )
( m. cos ( θ )2−M −m)
( a 1 , a 2) →
1
m. g .sin ( θ ) cos ( θ )
( m. cos ( θ )2−M −m )
1
a 1= m . g . sin ( θ )
( m. cos ( θ )2 −M −m )
1
a 2= m . g . sin ( θ ) cos ( θ )
( m. cos ( θ )2 −M −m )
Mengetahui kondisi awal, kita dapat memecahkan persamaan untuk
kecepatan dan perpindahan dengan mengintegrasikan a 1 dan a 2.
Mari kita tinjau sebuah persoalan dimana sebuah partikel meluncur pada
sebuah bidang miring yang juga dapat bergerak pada permukaan datar yang licin,
seperti yang ditunjukkan pada gambar. Dalam persoalan ini terdapat dua derajat
kebebasan, sehingga kita butuhkan dua koordinat untuk menggambarkan keadaan
sistem yang kita tinjau. Kita akan memilih koordinat x dan x' yang masing-masing
menyatakan pergeseran dalam arah horisontal bidang terhadap titik acuan dan
pergeseran partikel dari titik acuan terhadap bidang seperti yang ditunjukkan pada
gambar.
Dari analisis diagram vektor kecepatan, nampak bahwa kuadrat
kecepatan partikel diperoleh dengan menggunakan hukum kosinus :
2 2 '2
v = ẋ + ẋ +2 ẋ ẋ ' cos θ
Oleh karena itu energi kinetiknya adalah
1 1 1 1
T = 2 mv 2 + 2 M ẋ 2 = 2 m ( ẋ 2 + ẋ ' 2 +2 ẋ 2 ẋ' 2 cos θ )+ 2 M ẋ 2
dimana M adalah massa bidang miring dengan sudut kemiringan , seperti yang
ditunjukkan dalam gambar 2.6. dan m adalah massa partikel. Energi potensial
sistem tak terkait dengan x oleh karena bidangnya horisontal, sehingga kita dapat
tuliskan :
V=mgx'sin + tetapan
dan
Persamaan geraknya
d ∂L ∂L d ∂L ∂ L
= =
dt ∂ ẋ ∂ x dt ∂ ẋ ' ∂ x '
Sehingga
ẋ'
v
x'
m
x M
2. Sebuah partikel bermassa m yang bergerak akibat pengaruh gaya
sentral pada sebuah bidang.
i(t) merupakan pengganda yang belum ditentukan dan ini hanya mewakili
gaya kendala. Ada jumlah yang sama i(t) sebagai jumlah persamaan kendala.
Situasi ini ditunjukkan pada Gambar contoh 10.4. Gunakan y dan O sebagai dua
koordinat umum. Dengan demikian energi kinetik total, yang merupakan
penjumlahan dari energi translasi dan energi rotasi, dapat ditulis dengan mencatat
bahwa momen inersia dari piringan adalah
1 1 1 1
T = M ẏ 2 + I θ̇ 2= M ẏ 2 + M R2 θ̇2 (i)
2 2 2 4
Sementara energi potensial diasumsikan energi potensial pada bagian
bawah adalah zero.
V =Mg ( l− y ) sin ϕ (ii)
dt ( dvθ ) dθ
d d d d
L − L−λ f =0 (iii)
dθ
Dengan mensubtitusikan nilai L dan f, kita peroleh kedua persamaan berikut:
M . ay−M . g . sin ( ∅ )−λ=0 (iv)
−1
M . R2 . aθ− λ . R=0 (v)
2
Dengan menggunakan persamaan (i), (iv) dan (v) kita dapat memecahkan ketiga
ay, a, dan .
Diketahui
ay −R .aθ=0
−1 2
M . R . aθ− λ . R
2
M . ay−M . g . sin ( ∅ )−λ=0
[ ][ ]
2 2
g .sin ( ∅ ) g .sin ( ∅ )
3 3
[]
ay
2 2
( ay , aθ , λ ) → S= g . sin ( ∅ ) aθ = g . sin ( ∅ )
( 3. R ) ( 3. R )
λ
−1 −M
M . g sin ( ∅ ) . g sin ( ∅ )
3 3
d ∂T ∂ T ∂V
= −
dt ∂ q̇k ∂ q k ∂q k
substitusi q1 = r dan q2 = , diperoleh:
jadi,
atau,
Hal ini berarti bahwa J merupakan momentum sudut yang nilainya konstan.
Integrasi persamaan di atas menghasilkan
= konstan
Berdasarkan persamaan di atas dapat dikatakan bahwa dalam medan konservatif
momentum sudut J, merupakan tetapan gerak.