Disusun oleh :
Alik Susiyanto 2041170072
Model matematis diturunkan dari hubungan fisis sistem. Model tersebut harus dapat
menggambarkan karakteristik dinamis sistem secara memadai. Tujuannya adalah agar
simulasi dapat dilakukan terlebih dahulu sebelum tahap pembuatan perangkat keras.
Dalam penjelasan selanjutnya, akan dilakukan analisis secara teoritis menggunakan
pendekatan Lagrangian untuk menurunkan persamaan sistem.
Diagram skematik dinamika inverted pendulum dapat dilihat pada Gambar 2-1. Model
dan sistem koordinat ini akan digunakan untuk analisis selanjutnya. Untuk kelengkapan
pembahasan, penurunan persamaan melibatkan momen inersia dari pusat masa bandul, I.
2-1
2-2
Sistem inverted pendulum adalah sistem yang memiliki dua buah derajat kebebasan
sehinga sistem ini dapat direpresentasikan menggunakan dua buah koordinat umum. Pada
analisis kali ini, koordinat umum yang dipilih adalah pergeseran secara horizontal dari
pedati, x, dan pergeseran sudut dari bandul, :
j : x, . (2.1)
x bernilai positif ke arah kanan dan bernilai positif searah dengan jarum jam, dihitung
dari posisi bawahnya. Nilai positif dari dipilih searah dengan jarum jam, sehingga x dan
akan bernilai positif ke arah kanan, ketika bandul berada pada posisi terbaliknya.
dengan I adalah momen inersia di sekitar pusat masa dari bandul, m adalah masa bandul,
adalah kecepatan sudut dari bandul, dan vc adalah kecepatan bandul di sekitar pusat
masanya. Kecepatan ini dapat dihubungkan dengan posisi dari pusat masa bandul,
→
rc = (x − l sin )iˆ − l cos ˆj , (2.4)
dengan l adalah panjang bandul dari satu ujung ke pusat masanya dan
2-3
→ dr
vc = c = (x& − l cos &)iˆ + l sin & ĵ . (2.5)
dt
= & . (2.6)
T =
1
( 1
)
m x& 2 − 2x&l cos & + l 2 cos 2 & 2 + l 2 sin 2 & 2 + I& 2 , (2.7)
m
2 2
T =
1
( )
m x& 2 − 2x&l cos & + l 2& 2 + I& 2 .
1
(2.8)
m
2 2
T = TM + T m
1 1
(
= Mx& 2 + m x& 2 − 2x&l cos & + l 2& 2 + I& 2 .
1
) (2.9)
2 2 2
Dikarenakan pedati hanya bergerak pada sumbu horizontal saja maka energi potensial V
dari sistem hanya ditentukan sepenuhnya oleh sudut dari bandul, yaitu
Lagrangian
L=
1
Mx& 2 +
1
( )
m x& 2 − 2x&l cos & + l 2& 2 + I& 2 + mgl cos .
1
(2.11)
2 2 2
Persamaan Lagrange
Koordinat umum yang dipilih pada Persamaan (2.11) adalah (x,). Dari koordinat umum
tersebut diterapkan analisis Lagrange lainnya yaitu masing-masing untuk x dan :
2-4
Untuk kemudahan analisis maka pada posisi mula-mula bandul dianggap sudah berada
pada posisi terbaliknya, sehingga diperlukan perubahan koordinat. Koordinat baru
menjadi
'= − . (2.19)
Sehingga,
Dari mulai sekarang, ’ akan ditulis sebagai , tetapi perlu diperhatikan bahwa
sekarang diukur dari referensi koordinat baru, yaitu dari posisi terbaliknya.
Substitusikan Persamaan (2.20) ke Persamaan (2.17) dan (2.18) dan ambil momen inersia