Anda di halaman 1dari 8

MODUL 2

FISIKA GELOMBANG
BAB.2 GELOMBANG MEKANIK

 Deskripsi matakuliah :

Bab ini membahas mengenai persamaan gelombang dan karakteristik


penjalarannya. Mencari solusi persamaan gelombang 1 Dimensi (1-D), 2
Dimensi (2-D) dan 3 Dimensi (3-D) dengan berdasar arah propagasi dan
perambatan energinya.

 Sasaran pembelajaran

Setelah mengikuti perkuliahan pada bab ini mahasiswa diharapkan


menyelesaikan atau mencari solusi persamaan gelombang dengan benar dan
menjelaskan hubungan dispersi dengan benar serta mampu menyelesaikan
soal-soal gelombang sederhana.

2.1 Definisi Gelombang dan klasifikasinya.

Gelombang adalah suatu gangguan menjalar dalam suatu medium ataupun


tanpa medium. Dalam klasifikasinya gelombang terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Gelombang mekanik
Suatu gangguan yang berjalan melalui beberapa materi atau zat yang
dinamakan medium gelombang itu.
Contoh : gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
b. Gelombang elektromagnetik
Suatu gelombang yang tidak memerlukan medium dalam
perambatannya karena dapat bergerak dalam ruang vakum.
Contoh : cahaya tampak, gelombang radio, radiasi inframerah, sinar-x
dan sinar gamma.
2.2 Definisi Umum Gelombang dan Persamaan Gelombang

Gelombang adalah gejala perambatan suatu gangguan melewati ruang


dimana setelah gangguan tersebut lewat, keadaan ruang akan kembali ke
keadaan semula seperti pada saat sebelum gangguan itu datang. Oleh
karena itu gelombang merupakan salah satu cara perpindahan energi.

Bentuk umum dari persamaan gelombang sederhana di tuliskan sebagai


berikut :

( , ) ( , )
+ =0 2.1

Persamaan di atas disebut persamaan gelombang 1 dimensi yang bila


persamaan differensial tersebut di atas diselesaikan akan menghasilkan
fungsi priodik dalam ruang dan waktu yang diberikan oleh :

( , )= ∓( )
cos( − + ) ( , )= 2.2

Fungsi tersebut di atas disebut sebagai fungsi gelombang 1 dimensi ,


sedang dalam bentuk tiga dimensi persamaan gelombang diberikan oleh :

( , )
∇ ( , )+ =0 2.3

Dalam hal ini parameter r bisa dalam bentuk koordinat kartesis maupun
polar (circular, bola dan silinder). Besaran A disebut amplitudo atau
simpangan maksimum, ω adalah frekuensi sudut gelombang, k adalah
bilangan gelombang. Antara ω dan k terdapat hubungan yang disebut
hubungan dispersi dimana ω = k ʋ dengan = =2 , = dan T

adalah priode gelombang sedangkan f =1/T adalah frekuensi gelombang


dan λ = panjang gelombang. Sehingga dari kedua parameter tersebut
diperoleh hubungan :

= 2.4
Gambar.2.1 Bentuk umum gelombang

Berdasar arah vibrasi dan propagasinya, gelombang dibedakan atas dua tipe
yakni :

a. Gelombang transversal

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah perpindahan vibrasi


tegak lurus terhadap arah propagasi, bentuk gelombang transversal seperti
pada gambar berikut.

Gelombang_transversal_mulur.exe
Gambar.2.2 Gelombang transversal (sumber Arif Kristanta)

Beberapa contoh gelombang transversal misalnya gelombang pada tali,


gelombang pada permukaan air dan gelombang seismik gempa (shear
wave)
b. Gelombang Longitudinal

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang perpindahan vibrasinya


sejajar dengan propagasi gelombang. Contoh dari gelombang longitudinal
adalah gelombang pada pegas, gelombang bunyi di udara dan gelombang
gempa

Gambar. 2.3 .Gembang longtudinal (sumber Arif Kristanta)

Sebetulnya tidak banyak beda antara gelombang transversal dengan


gelombang longitudinal. Persamaannya serupa demikian pula hubungan
dispersinya.
Pembahasan mengenai gelombang longitudinal akan dibagi dalam 3 bagian:
a. Perambatannya dalam system kontinu
b. Perambatannya dalam system diskrit
c. Perambatannya dalam system priodik yang mempunyai frekuensi sendiri.

Gambar 2.4. Gelombang longitudinal


Pegas yang sangat panjang adalah suatu mode abadi untuk suatu perantara
bagi suatu gelombang longitudinal. Persamaan gerak gelombang longitudinal
dirumuskan sebagai,

+ =0 2.5

Sehingga laju propagasi gelombang longitudinal diberikan oleh :

= 2.6

2.3 Penyelesaian Persamaan Gelombang

Akan ditunjukkan bahwa persamaan gelombang mempunyai bentuk solusi


umum berupa fungsi variabel posisi dan waktu dalam kombinasi x dan vt
yang berharga terbatas serta memiliki turunan kedua yang terbatas dan
kontinu terhadap posisi x dan waktu t. Secara umum fungsi tersebut
dituliskan sebagai

( , )= ( ± ) 2.5

Untuk membuktikan hal tersebut di atas, ditinjau persamaan gelombang 1


dimensi dalam arah x,

( , ) ( , )
+ = 2.6

Dapat dibuktikan bahwa f(x+vt) memenuhi persamaan gelombang yang


sama. Jadi solusi lengkap persamaan gelombang adalah

( , )= ( − )+ ( + ) 2.7

Fungsi f dan g umum berbeda bentuk berdasar pada pola ossilasi lokal yang
ditimbulkan oleh sumber gelombang dan bentuk solusi tersebut
menggambarkan gelombang berjalan dengan kecepatan rambat ± tanda
positif dan negatif menunjukan arah propagasi. Persamaan tersebut di atas
dapat diselesaikan dengan menggunakan teknik separasi variabel dengan
solusinya berbentuk ( , ) = ( ) ( ) dan diperoleh bentuk persamaan
diffrensial dengan dalam bentuk :

"( ) "( )
= =− 2.8
( ) ( )

Dari persamaan tersebut akan diperoleh :

(x) + k 2 X=0 dan "( )+ ( )= 2.9

" d2 X "(
Dimana (x) = dan )=
dx 2

dan bila dimisalkan = = , maka akan diperoleh :

( + ) ( )= ( + ) ( ) =0 2.10

Kedua bentuk persamaan diatas akan memberikan solusi masinga-masing

( )= ±( ) ( )= ±
2.11

Sehingga solusi persamaan gelombang adalah

( , )= ( ) ( )= ±( )
2.12

Merupakan bentuk umum dari solusi persamaan gelombang 1 dimensi.

1.3.1 Persamaan Gelombang dalam dua atau tiga dimensi

Persamaan gelombang yang dinyatakan pada persamaan 2.6 merupakan


persamaan gelombang satu dimensi dalam koordinat kartesis. Namun kecuali
dalam medium berdimensi satu seperti tali dan senar gitar gelombang terjadi
dalam ruang bebas pada umumnya memenuhi persamaan yang berbentuk
lebih umum. Dalam sistem dua dimensi misalnya, contohnya pada selaput
elastis dalam sistem koordinat kartesis persamaan gelombangnya secara
umum dituliskan sebagai,
+ − Ψ( , , ) = 0 2.13

Gelombang semacam ini biasa disebut gelombang permukaan. Kecepatan


rambatnya dalam kasus gelombang selaput elastis diberikan oleh :

= 2.14

Dimana adalah gaya tegangan permukaan persatuan panjang sepanjang sisi


selaput sedang adalah rapat massa persatuan luas permukaan. Persamaan
2.13 mempunyai dua jenis solusi yakni dalam arah x dan y, maka analogi
dengan persamaan 2.5 solusi persamaan 2.13 akan memiliki bentuk :
Ψ( , , ) = ( ± ) ( ± ) dimana = +
Secara umum bentuk persamaan gelombang dua dan tiga dimensi dituliskan
sebagai,

∇ − Ψ( , ) = 0 2.15

Dalam hal ini ∇ disebut laplacean yang bentuknya bergantung pada sistem
koordinat yang digunakan:

1. Dalam sistem 1 dimensi ∇ Ψ = 2.16

2. Dalam sistem dua dimensi ada dua sistem koordinat

a. Koodinat cartesis ∇ Ψ = + 2.17.a

b. koordinat circuler (r,) ;∇ Ψ = + 2.17.b

3. Dalam sistem koordina 3 dimensi ada tiga sistem coordinat

a. koordinat cartesis ∇ Ψ = + + 2.18.a

b. Koordinat cylinder ∇ Ψ = + + 2.18.b


c. Koordinat bola

∇ Ψ= + sin + 2.18.c

Buku acuan

Alonso-Fin 1968 “Fundamental University Physics II :Waves “ Addison Wesley

Haliday & Reisnick , Fisika jilig I Terjemahan .PSilabang & E.Sucipto 1984

M.O.Tjia 1994 “Gelombang “Dabara Publisher Solo

Anda mungkin juga menyukai