Nim : 1805110844
Vibrasi kristal dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya dalam vibrasi kristal
terdapat Gelombang Elastis dan Fonon. Vibrasi fonon adalah vibrasi atom secara kolektif
pada suatu struktur kristal. Vibrasi ini memiliki frekuensi karakteristik dan arah rambat
getaran ini bergantung pada struktur kristal yang ditinjau. Fonon dapat ditemui dalam sistem
krista.l
A. Gelombang Elastis
Vibrasi dapat dipandang sebagai gelombang elastis. Apabila Gelombang elastis
merambat dalam sebuah medium berbentuk batang seperti gambar di bawah ini
Bila gelombang yang merambat adalah gelombang longitudinal dan perpindahan secara
elastis pada titik x adalah u(x) dan sesuai dengan hukum Newton II pada segmen dx
berlaku hubungan :
∂2 u( x)
ρdx =[ S ( x+ dx )−S( x ) ] A persamaan(1)
∂ t2
Dimana
= rapat masa
A = luas penampang
S = stress yang didefinisikan sebagai gaya persatuan luas,
sesuai dengan hukum Hooke
S=Ye Persamaan(2)
Dengan Y = modulus Young (atau modulus elastis “bulk” K) e = strain yang
didefinisikan sebagai :
du
e= persamaan(3)
dx
Dengan mensubstitusikan persamaan (2) dan dengan menggantikan S pada persamaan
(1), maka diperoleh
∂2 u ρ ∂2 u ∂2 u 1∂ 2 u
= ; = =0 persamaan( 4)
∂ x 2 Y ∂ t2 ∂ x 2 v 2 ∂ t 2
Y
v=
√ ρ
persamaan(5)
Gambar 2
Model kisi monotomik (1). Bidang atom berpindah pada gelombang longitudinal (2).
Bidang atom berpindah pada gelombang transversal, menggambarkan perpindahan
bidang s dari posisi kesetimbangannya.
Pada zat padat yang homogen transmisi suatu gelombang bidang dalam arah tertentu,
arah x dapat diungkapkan dalam bentuk persamaan perpindahan,
U =Aexp [ i(kx−ѡt ) ] persamaan(7)
A = amplitudo,
k = bilangan gelombang,
= frekwensi sudut,
t = waktu.
Lebih khusus seamalog dengan Persamaan (), perpindahan bidang ke s,
U s= Aexp [ i(ksa−ѡt ) ] persamaan(8)
sa = posisi kesetimbangan bidang ke s ;
a = jarak antar bidang.
Turunan dua kali pers.(7) terhadap waktu t, diperoleh
d2U s 2 2
2
=−ѡ Aexp [ i ( ksa−ѡt ) ]=−ѡ U s persamaan 8
dt
sesuai dengan hukum2 newton gaya pemulih pada bidang s adalah
d2 U 2
F s=m 2
=−m ѡ U s persamaan 9
dt
µ U x +1 U x−1 µ
ѡ=
2
m (
2−
Us
−
Us )
= (2−exp . [ ika ] −exp . [ i ka ] )
m
U 2 r +1=B ei [ ka (2 r +1)−ax ]
Substitusi kedua persamaan diatas menjadi
M ѡ 2 B=µA [ e ika +e−ika ] −2 µB
M ѡ 2 A=µB [ eika +e−ika ] −2 µA
Ini memberikan persamaan untuk A dan B
( 2 µ−ѡ 2 m) A−( 2 µcoska ) B=0
−( 2 µcoska ) B+ ( 2 µ−ѡ 2 M ) B=0
(ω/k) → ∞
(dω/dk) → 0
Untuk menentukan rasio amplitudo dari kedua atom adalah :
B K=0
[ ]A {
= - (m/M), ketika
ω=ω3
Jadi untuk vibrasi panjang ini, atom-atom tetangga bergerak arah berlawanan
sedemikian rupa dimana pusat massa bersama untuk tetangga tidak berpindah.
E. Kuantisasi Gelombang Elastis
Energi dari getaran kisi terkuantisasi. Kuantum energi disebut fonon dalam analogi
denganfoton dari gelombang elektromagnetic. gelombang elastis dalam kristal terdiri
dari fonon.getaran termal dalam kristal termal fonon bersemangat, seperti foton termal
bersemangat-tubuh hitam radiasi elektromagnetik dalam sebuah rongga.
( 12 ) ћw
€= n+
Ketika mode saat tertarik untuk bilangan kuantum n yaitu ketika mode menempati
foton n ½ ћw panjang adalah energi titik nol mode. Hal ini terhadi untuk kedua fonon
dan foton sebagai konsekuensi dari kesetaraan mereka untuk frekuensi osilator
harmonik kuantum dimana nilai egin energi juga sebesar ( n+1/2 )ћw
U =U 0 cos Kxcosw t
Diaman u adalah jarak dari elemen volume dari posisi kesetimbangan pada x dalam
kristal
Energi dalam mode ini seperti halanya dalam osilator harmonik yaitu setengah energi
kinetik dan setengah energi potensial ketika diratakan dari waktu kewaktu kepadatan
2
ϑu
energi kinetik adalah ½ ρ( )ϑt
(makalah kuantisasi gelombang elastis )
REFERENSI
Wendri Nyoman. 2016. Diktat Pendahuluan Fisika Zat Padat. Universitas Udayana.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/b0abf4f26bd1137b0a159e00
6d8c24cf.pdf
Fabian. 2015. Makalah Pendahuluan Fisika Zat Padat Vibrasi Kristal. Medan.
https://www.academia.edu/32879588/WORD_VIBRASI_KRISTAL