Anda di halaman 1dari 3

Fadhlil Rizki Muhammad G24140044 Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB

OSILASI ATMOSFER : GELOMBANG GRAVITAS ( PART I )

Gelombang gravitas adalah gelombang dihasilkan di medium berupa fluida dengan


restoring force (gaya pemulih) berupa gaya apung (buoyancy) atau gravitas. Gelombang gravitas
dihasilkan di troposfer oleh front atau gunung dan hanya ada apabila atmosfer terstratifikasi secara
stabil (/z > 0) . Gelombang gravitas dihasilkan apabila fluida berpindah dari titik
ekuilibriumnya, saat fluida berpindah maka fluida akan cenderung ingin kembali ke titik
ekuilibrium. Gaya yang menyebabkan fluida tersebut kembali ke titik ekuilibrium disebut gaya
pemulih. Akibat dari adanya gaya pemulih inilah maka fluida terlihat seperti melakukan gerakan
naik turun, gerakan ini dinamakan wave orbit.

Gambar 1. Simulasi teoritis gelombang kelvin pada bilangan gelombang yang berbeda (diambil dari Lubis dan
Setiawan 2004)

Di Atmosfer, gelombang gravitas merupakan mekanisme yang menciptakan transfer


momentum dari Troposfer ke Stratosfer dan Mesosfer, seperti yang dipresentasikan oleh Plumb
(1977) dalam hubungan antara gelombang atmosfer dengan Quasi-biennial Oscillation (QBO).
Pada awalnya, gelombang berpropagasi di atmosfer tanpa perubahan kecepatan rata-rata, akan
tetapi semakin ke atas dimana udara semakin tipis, amplitudo gelombang akan semakin besar dan
pada suatu saat akan pecah dan mentransfer momentum ke aliran dasar udara di atmosfer. Proses ini
mirip seperti ombak yang pecah saat berpropagasi menuju tepi pantai.
ANALISIS GELOMBANG : METODE PERTURBASI LINEAR
Dalam analisis gelombang atmosfer, muncul persamaan-persamaan non-linear yang sulit
untuk dipecahkan melalui metode analitis. Karena itu, digunakan teknik-teknik tertentu dalam me-
linear-kan persamaan tersebut. Metode yang biasa dipakai dalam analisis gelombang adalah metode
perturbasi linear.
Metode perturbasi linear merupakan metode yang cukup sederhana untuk dilakukan. Metode
ini memecah variabel (u) menjadi dua bagian, variabel keadaan dasar () dan variabel
perturbasi (u), biasanya merupakan rataan dari variabel tersebut sedankan u adalah
anomalinya. Kemudian diasumsikan bahwa | u/ | << 1 atau u sangat kecil apabila dibandingkan
dengan sehingga | u/x| >> |u u/x| yang menunjukkan bahwa suku yang mempunyai
perkalian antara dua variabel u (contoh : u u/x) dapat diabaikan. Solusi dari persamaan
perturbasi ini dapat menentukan karakteristik gelombang seperti kecepatan propagasi, struktur
vertikal, dan kondisi untuk pertumbuhan atau penghilangan gelombang.
Fadhlil Rizki Muhammad G24140044 Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB

ANALISIS GELOMBANG : MEKANISME GELOMBANG I


1. Skala Gelombang
Pada tulisan ini, hanya dibahas gelombang dengan panjang gelombang <1000 km sehingga
efek dari kurvatur bumi dapat diabaikan. Panjang gelombang (l) didefinisikan sebagai jarak antara
dua lembah atau dua gunung gelombang. Nomor gelombang (wavenumber) didefinisikan sebagai k
=2/l . Dalam koordinat 3 dimensi (x,y,z), nomor gelombang didefinisikan sebagai berikut :
k =k ^x +l ^y +m z^ ; 2 2 2
k= l= m=
x y z
Selain dari nomor gelombang, ada juga periode gelombang (T) yaitu banyaknya gelombang dalam
satu waktu dan frekuensi gelombang () yang didefinisikan oleh = 2/T.
2. Fase Gelombang
Ambil sebuah gelombang dengan persamaan sebagai berikut :
~
J (x , z ,t )= A exp(i )=A cos( kx +mz - t )

Dimana R menunjukkan bagian riil dari bilangan kompleks, = k . r t =kx +mz t dimana
sebuah osilasi gelombang di ruang dan waktu adalah siklus dari 2 radian atau 360 o, dan adalah
fase gelombang dalam koordinat polar dengan r didefiniskan sebagai r =x ^x + z ^z dan tanda
negatif pada fase menunjukkan bahwa gelombang berpropagasi ke arah sb-x positif.
Garis dimana fase gelombang konstan ( = C) disebut muka gelombang atau wave front.
Persamaan wave front adalah ( x , z )=kx +mz=konstan . Apabila m menuju nol, maka x
k
, dan muka gelombang menjadi paralel terhadap sumbu-x. Sehingga : z = x +konstan dimana
m
z adalah tinggi garis dengan fase konstan.

Gambar 2. Ilustrasi muka gelombang dan vektor gelombang untuk gelombang dua dimensi. Muka gelombang tegak
lurus dengan vektor gelombang. Nilai fase negatif menunjukkan bahwa muka gelombang melewati pengamat lebih dulu
daripada muka gelombang selanjutnya (diambil dari Nappo 2002).
Fadhlil Rizki Muhammad G24140044 Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB

vektor gelombang dapat didefinisikan sebagai =x ^x + z ^z dan dengan menggunakan

relasi z , didapatkan bahwa =x ( x^ k ^z ) dan karena muka gelombang dan vektor


m

gelombang adalah tegak lurus, maka k . =(k ^x + m ^z ) . x( x^ k ^z )=0 . Besar dari vektor
m
1 2 1 2 1 2
gelombang adalah | k |2=k 2 +m2 , yang menunjukkan bahwa ( ) =( ) +( ) , sehingga jelas
l x z
bahwa l haruslah lebih kecil daripada x atau z .

REFERENSI
Fritts DC, Alexander MJ. 2003. Gravity wave dynamics and effects in the middle atmosphere.
Reviews of Geophysics. 41(1).
Holton JR. 2004. Introduction to Dynamic Meteorology. San Diego (US) : Elsevier.
Lubis SW, Setiawan S. 2004. Theoretical Simulation of Free Atmospheric Planetary Waves on an
Equatorial Beta-plane. Journal of Theoritical and Computational Studies.
Nappo CJ.2002. An Introduction to Atmospheric Gravity Waves. London (UK) : Academic Press.

Anda mungkin juga menyukai