Anda di halaman 1dari 29

Mekanika Fluida 2

Jurusan Teknik Mesin dan Industri FT UGM


Pengantar (1)

1. Bagian ini, “Aliran Fluida Viskos”, merupakan


pengantar sebelum mahasiswa mempelajari “Aliran
Viskos Melewati Pipa”, “Aliran Viskos di Antara 2
Plat”, dan “Aliran Viskos di Antara 2 Silinder”.
2. Materi yang diberikan dalam bab ini meliputi :
1). Viskositas, 2). Persamaan atur aliran fluida viskos
(Navier-Stokes; Nav-St), 3). Persamaan Euler, yang
merupakan keadaan khusus dari persamaan Nav-St.,
dan 4). Persamaan Bernoulli, yang merupakan hasil
proses integral dari persamaan Euler sepanjang garis
arus.
Pengantar (2)

Saudara pasti sudah mengetahui jenis fluida ini, lalu apa beda
diantaranya?
 Air (water)
 Udara (air)
 Bensin (petrol, gasoline)
 Minyak tanah (kerosene )
 Minyak pelumas (lubrication-oil)
 Minyak mentah (crude-oil)
 Lumpur (clay)
 Bubur kertas (paper-pulp)
 Suspensi pasir (sand-suspension)
 Cat (paint)
 Pasta gigi (tooth paste)
Pengantar (3)

Crude oil
Viskositas (1)
(a) (b)

(c) (d)
Viskositas (2)
Fluida  newtonian
 non newtonian
 Fluida Newtonian  Jika tegangan geser proporsional
dengan laju deformasi (gradien kecepatan)

τ yx 
dt du
atau τ yx  μ “Hukum Newton”
dy tentang viskositas
du
τ yx 
dy μ  ρν
Viskositas tidak tergantung pada gradien kecepatan atau viskositas
bukan merupakan fungsi gradien kecepatan.
Viskositas (3)
Umumnya fluida, tegangan geser (Shearing Stress)berubah secara
liier terhadap regangan geser (shearing Strain)
Viskositas (4)
 Fluida Non-Newtonian  Jika tegangan
geser tidak proporsional dengan laju
deformasi (gradien kecepatan).

du
τ yx  η
dy

apparent viscosity

 du 
η merupakan fungsi gradien kecepatan η 
 dy 
atau fungsi tegangan geser ητ yx 
Viskositas (5)
Hubungan antara Tegangan Geser dengan Gradien Kecepatan
pada (p,T) tertentu untuk semua jenis fluida :

τ yx

yield stress
 τo
“Tegangan
lumer”

?
ideal fluid
du
dy
Viskositas (6)

τo
 Model Bingham η  μB
du dy
apabila, τ yx  τ o  fluida berperilaku sebagai
zat padat
τ yx  τ o  fluida berperilaku sebagai
fluida Newtonian
Misal; clay suspensions, tooth paste
Viskositas (7)
n 1
 du 
 Model Oswald de Waele η  m 
 dy 
 n = 1 dan m = µ  “Newtonian” (misal: air, udara, gas)
 n < 1  “Pseudoplastic” (misal: paper pulp, polimer selulosa)
 n > 1  “Dilatant” (misal: suspensi pasir)

η Pseudoplastic

Dilatant
Newtonian
du
dy
Viskositas (8)

 Time dependent
du
 η  terhadap waktu pada konstan
dy
 fluida thixotropic (misal: paint, crude oil)

du
 η  terhadap waktu pada konstan
dy
 fluida rheopectic (misal: pasta gips, lumpur)
Viskositas (9)

Fluida Viscoelastis
 Fluida ini mempunyai karakteristik baik sebagai
zat padat elastik maupun fluida viskous.
 Jika tegangan yang bekerja dihilangkan, maka
sebagian dari fluida kembali ke bentuk semula.
 Misal: ter, adonan donat (tepung donat)

# Fluida Non-Newtonian yang lain dibahas dalam


ilmu “rheology” #
Viskositas (10)

Efek dari viskositas fluida,


Biasanya dikaitkan dengan kondisi “no-slip
condition”, yaitu kondisi dimana ketika fluida
kontak dengan permukaan padat (solid surface),
maka kecepatan dari fluida yang menempel
permukaan sama dengan kecepatan permukaan
tersebut  “tidak ada slip”
Viskositas (11)
Ilustrasi menentukan gradien kecepatan dan kodisi batas
moving plate
u = uo
du/dy

profil kecepatan fluida

stationary plate u=0


Kecepatan fluida:
 yang menempel moving plate  u = uo
“no-slip
 yang menempel stationary plate  u = 0
condition”
Viskositas (12)

“Hubungan viskositas dengan P & T”


 Tekanan dan temperatur akan mempengaruhi nilai
viskositas dari suatu fluida.
 Pengaruh temperatur lebih dominan dibanding
tekanan sehingga dalam perhitungan praktis,
pengaruh tekanan terhadap variasi nilai viskositas
sering diabaikan.
Viskositas (13)
 Gas
 Tahanan perubahan bentuk/deformasi lebih banyak
disebabkan oleh transfer momentum molekular.
 Molekul dari tempat yang berkecepatan curah tinggi
(high bulk velocity) bertumbukan dengan molekul
dari daerah yang berkecepatan curah lebih rendah,
dan sebaliknya. Tumbukan ini membawa
momentum dari satu daerah ke daerah lain.
 Karena gerakan molekul yang random tersebut
bertambah besar dengan naiknya temperatur, maka
fenomena ini menyebabkan viskositas gas juga
bertambah karena naiknya temperatur.
Viskositas (14)

 Cairan
 Dalam cairan, molekul-molekul fluida lebih
dekat/kompak, sehingga tahanan perubahan
bentuk/deformasi lebih banyak disebabkan oleh
gaya kohesi di antara molekul.
 Gaya kohesi ini akan berkurang dengan naiknya
temperatur, sehingga fenomena ini menyebabkan
viskositas cairan juga berkurang karena naiknya
temperatur.
Viskositas (15)
Pengaruh Temperatur Terhadap Viskositas Cairan dan Gas
Tugas 1 : Viskositas
1. Klasifikasikan jenis-jenis cairan yang ada di slide no.
Apakah termasuk fluida newtonian/non newtonian;
bingham/pseudoplastic/dilatant?
2. Cari jenis fluida lain yang termasuk dilatant dan
pseudoplastic
3. Buktikan bahwa untuk fluida newtonian, tegangan
gesernya sebanding dengan gradien kecepatan.
(Dikumpulkan saat kuliah berikutnya. Sebelum kuliah
dimulai mahasiswa akan ditanya tentang hal ini
untuk mengetahui sejauh mana pemahamannya.
Apabila mengumpulkannya terlambat, maka
didenda membuat 3 soal dengan jawabannya)
Review (1)
Governing Equation (Persamaan Atur) untuk aliran :
- kekekalan massa  kontinuitas
- kekekalan momentum  hubungannya dengan gaya
- kekekalan energi
Dilengkapi dengan persamaan (keadaan) yang lain,
misal hubungan p, v, T untuk gas (ideal), hukum
Newton untuk tegangan geser, kondisi batas, dipakai
untuk menyelesaikan persoalan yang menyangkut
aliran.
Review (2)
1. Medan kecepatan (velocity field)  (koordinat Cartesian)

Contoh-contoh medan kecepatan :


- Aliran homogen/merata sejajar sumbu x, atau sejajar sumbu y
- Aliran homogen/merata membentuk sudut 45o terhadap bidang xy
- Source (sumber) 2 dimensi; sink (sungap) 2 dimensi
- Source 3 dimensi

Tugas 2 :
1. Gambarkan medan aliran homogen/merata yang searah dengan
sumbu x, dan tuliskan pula persamaannya.
2. Seperti pada soal di atas, tetapi searah dengan sumbu y.
3. Gambarkan medan aliran homogen/merata yang searah dengan
sumbu x, dan tuliskan pula persamaannya.
4. Gambarkan medan aliran source dan sink serta tuliskan persamaannya.
(Dikumpulkan saat kuliah berikutnya, Apabila mengumpulkannya
terlambat, maka didenda membuat 3 soal dengan jawabannya).
Review (3)
2. Medan percepatan (acceleration field)

Material
derivative

Operator gradien
(nabla, del)

Misal T(x,y,z,t) 
Review (4)
Acceleration Fields :
Review (5)
Persamaan Kontinuitas :

Dalam bentuk vektor :

Untuk aliran steady :

Untuk aliran steady dan incompressible:


Persamaan Navier-Stokes
Persamaan Euler
Untuk aliran inviscid, semua komponen tegangan geser dari persamaan
Nav-St. sama dengan “nol” dan tegangan normal menjadi (-)p (tekanan) :
Persamaan Bernoulli
Tugas 3 : Persamaan Nav-St, Euler dan Bernolulli
1. Saat kapan saudara menggunakan persamaan
a. Navier-Stoke (N-St),
b. Euler,
c. Bernoulli
2. Turunkan persamaan Navier-Stokes dari sebuah
elemen fluida dx, dy, dz dalam sebuah medan aliran.
3. Buatlah sebuah contoh soal yang dalam
penyelesaiannya menggunakan persamaan
Bernoulli.
(Dikumpulkan saat kuliah berikutnya. Apabila mengumpulkannya
terlambat, maka didenda membuat 3 soal dengan jawabannya
Sebelum kuliah dimulai mahasiswa akan ditanya tentang hal ini
untuk mengetahui sejauh mana pemahamannya)

Anda mungkin juga menyukai