Anda di halaman 1dari 3

Fadhlil Rizki Muhammad G24140044 Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB

OSILASI ATMOSFER : GELOMBANG GRAVITAS (PART II)

ANALISIS GELOMBANG : MEKANISME GELOMBANG II

3. Kecepatan gelombang dan kecepatan fase

Untuk menentukan kecepatan fase, tentukan satu titik di gelombang tersebut (contoh : lembah
gelombang) kemudian mengikutinya sesuai dengan arah dari propagasi gelombang. Kecepatan fase
(c) , adalah kecepatan gelombang dimana fase yang konstan bergerak ke arah propagasi gelombang.
Penting untuk diingan bahwa yang dibicarakan disini adalah Kecepatan gangguan di fluida bukan
kecepatan fluida itu sendiri.

Gambar 1. Gelombang bergerak di bidang x-z pada waktu t dan t+ t

Karena kecepaatan fase adalah kecepatan gelombang saat fase


konstan ( = C). Maka kecepatan fase d d r (c) dapat diturunkan adalah :
| = k . =0
dt dt

d | r | w w
=c= = 2 2
dt k k +m

Penurunan kecepatan fase untuk gelombang pada bidang x-z, kecepatan gelombang di propagasi
sumbu-x maka akan didapatkan cx, d dx didapatkan dengan
mendiferensiasikan terhadap t dengan dt | , z=k dt =0 dan z konstan, contoh :

dx
Sehingga didapatkan, =c x =
dt k

dan kecepatan fase pada sumbu z dapat diperoleh dengan cara yang sama,
dengan mendiferensiasikan terhadap t dz =c z= dengan dan x konstan sehingga
didapatkan : dt m

2 2 2
1 1 1
dan apabila mengalikan persamaan ( ) =( ) +( ) dengan 2 maka akan didapatkan
l x z
1 2 1 2 1 2
persamaan ( ) =( ) +( ) yang menunjukkan bahwa kecepatan fasre bukanlah vektor.
c cx cz
Fadhlil Rizki Muhammad G24140044 Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB

4. Kecepatan Kelompok

Gambar 2. Gelombang cincin pada permukaan air dengan kecepatan kelompok ug , tetapi wavelet (gelombang-
gelombang kecil pada gambar) bergerak pada kecepatan gelombang yang berbeda-beda( c) yang merupakan fungsi
dari nomor gelombangnya (c(kN-2), c(kN-1), c(kN))

Salah satu konsep yang penting dalam gelombang gravitas adalah kecepatan kelompok yang
berfungsi sebagai pentranspor energi gelombang dalam ruang. Di dunia nyata, semua gelombang
memiliki titik sumber, sebuah titik pembuatannya. Sumber dari gelombang dapat bermacam-
macam. Sumber ini dapat berupa titik (contoh : Ledakan) ataupun kontinu (contoh : pegunungan).
Walaupun, untuk setiap kasus, energi ini pasti bergerak menjauhi dari sumber. Pada atmosfer yang
terstratifikasi stabil, gelombang gravitas membawa energi ini menjauhi dari sumbernya.
~
Persamaan J (x , z ,t )= Acos(kx +mz t ) mengimplikasikan bahwa ada medan
gelombang di setiap ruang, akan tetapi ini hanyalah idealisasi. Hanya apabila sumber gelombang
dan transpor dari energi gelombang diperhatikan, maka masalah ini menjadi realistis. Transpor
Energi menyebabkan gelombang dan gelombang tidak menghasilkan transpor energi.
Kecepatan dan arah transpor energi ditentukan dari kecepatan kelompoknya.

Kecepatan kelompok, yaitu kecepatan energi merambat, dapat diturunkan sebagai berikut :
Bayangkan superposisi dari dua gelombang yang merambat secara horizontal dengan amplitudo
yang sama tapi dengan panjang gelombang yang sedikit berbeda dengan nomor gelombang berbeda
sebesar 2k dan frekuensi sebesar 2.
i[(k+ k)x( + )t ] i[(k k) x+( )t ]
=e +e
Gelombang 1 = 1 ( x , t)=e[i (k + k) x(+ )t ]
=[e i( kx t) + ei ( kx t ) ]ei (kxt )
Gelombang 2 =
2 (x , t)=e [i (k k )x( )t ] =2 cos( kx vt )e i (kx t )
Dengan prinsip superposisi, maka =1+ 2 maka selanjutnya persamaan tersebut menjadi :

apabila hanya diambil bilangan Riil nya saja, persamaan tersebut menjadi :

dengan mengambil limit k 0 dan 0 maka kecepatan kelompok pada sumbu-x


menjadi ug = dan kecepatan kelompok pada sumbu-z menjadi w g= .
k m

REFERENSI
Fadhlil Rizki Muhammad G24140044 Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB

Nappo CJ. 2002. An Introduction to Atmospheric Gravity Waves. San Diego(US) : Elsevier Science.

Holton JR. 2004. An Introduction to Dynamic Meteorology. San Diego (US): Elsevier inc.

Anda mungkin juga menyukai