Anda di halaman 1dari 45

Radiasi Surya

1.
2.
3.

Pendahuluan
Pengukuran Radiasi Surya
Fungsi Radiasi Surya dalam Pertumbuhan
Tanaman
3.1. Fotosintesis Daun Tunggal
3.2. Menduga Pertambahan Biomassa Tanaman
dari Radiasi Surya

Emaks pada Jumlah = 0,48 micron .


Hukum Wien (m = 2897/T).
Ts = 6000 K,
= 0,3 3 micron

Kerapatan fluks radiasi sebesar 74 juta W m-2


e = T4
= 1, = 5,67 x-10-8 W m-2 K-4 (tetapan Stefan-Boltzmann),
Jarak Bumi Matahari 150 juta km
Kerapatan fluks radiasi matahari yang sampai di puncak
atmosfer 1360 W m-2. (Solar constant)

Atmosfer
refleksi (R)
absorbsi (A)
transmisi (T)

mencapai permukaan bumi dalam bentuk radiasi global


(Io) yaitu gabungan radiasi langsung (direct) dan baur
(diffuse) akan lebih kecil dari nilai 1360 W m-2.

Solar spectral distribution


1.8
Global = 950 W/m2
Direct = 755 W/m2
Diffuse = 193 W/m2

1.6

Spectral irradiance
(W/m2/nm)

1.4
1.2
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
305

350

440

530

690

780

915

1070 1290 1539 1800 2148 3005 3573

Wavelength (nm)
SOLAR SPECTRAL IRRADIANCE AM 1.5-NASA / ASTMG173

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/4c/Solar_Spectrum.png

FUNGSI ENERGI MATAHARI DALAM PERTANIAN

1.1. Sumber Energi Utama


Sebagai energi fotosintesis pada lahan pertanian dan lautan (i.e. plankton).
CO2 + H2O CH2O + O2
Bayangkan jika energi matahari tsb. harus
digantikan dengan energi listrik ?

1.2. Batasan Pertanian


Kegiatan memanen energi radiasi surya untuk
menghasilkan makanan dan serat

KARAKTERISTIK INTERAKSI DENGAN TANAMAN

Dalam hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman:


-

intensitas (intensity)
lama penyinaran (duration)
panjang gelombang cahaya (wavelength).

Pada kondisi alami, hanya intensitas, lama penyinaran dan keseimbangan bahang
(heat) yang umumnya lebih diperhatikan (Wang & Ray 1984).

1 INTENSITAS

Energi (E) suatu foton


ditentukan oleh panjang gelombang () atau frekuensi (f) sesuai persamaan :
E = hf = hc /
h = 6,63 x 1034 J.s (konstata Plank)
c = 3 x 108 m.s1 (kecepatan cahaya).
Contoh, cahaya merah
= 650 nm memiliki
E = (6,63 x 1034 J.s x 3 x 108 m.s1 / (6,5 x 107 m))
E = 3,06 x 1019 J;

Alat pengukur
Radiasi Sesaat
Radiasi Kumulatif

PENGUKURAN RADIASI SURYA


1. Alat Pengukur Radiasi Surya
a. biasanya disebut dengan solarimeter.
b. beberapa disebut :
1. Aktinograf Bimetal

menggunakan prinsip perbedaan pemuaian dua buah logam


yg berbeda warna (hitam dan putih)

A
2. Tube Solarimeter

bimetal

menggunakan prinsip perbedaan peningkatan suhu dua


permukaan (hitam dan putih) yang menyebabkan aliran listrik
(transduser aktif).
i

Digital Volt Meter

Solar Cell
Sumber energi AWS

Automatic Weather Station


Stasiun pengukur cuaca otomatis
(radiasi surya, suhu dan kelembaban udara, suhu
tanah, kecepatan angin dan curah hujan)

Data Logger
Sistem perekaman data

2. Radiasi Sesaat (instantenous radiation)


radiasi yang diterima pada saat itu, diukur dengan satuan W.m-2 atau
dalam satuan lama yaitu cal.cm-2.min-1 (langley per menit atau ly.min-1)
Energi yang diterima suatu permukaan bumi tergantung
a. Penutupan awan
a. Posisi matahari terhadap letak lintang (sudut deklinasi)
b. Waktu dalam sehari (jam)
c. Jarak matahari-bumi

Solar deklinasi ( )

+ 23.5

- 23.5

Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep

Ok

Nov Des Jan Feb Mar

Catatan !
Waktu setempat (WS) dihitung berdasarkan posisi Bujur
bumi. Pukul 12.00 WS jika sudut datang cahaya
matahari (zenith angle) sama dengan nol.

W.m-2

1 000

Solar Constant = 1360 W.m-2

500
akibat penutupan awan

0
06

12

18

Waktu Setempat (jam)


Matahari

Diukur dengan solarimeter

3. Radiasi Kumulatif
jumlah energi radiasi yang diterima permukaan pada selang waktu tertentu,
diukur dengan satuan MJ.m-2 atau dalam satuan lama yaitu cal.cm-2

W.m-2

1 000

Energi kumulatif harian


merupakan integral dari
pengukuran radiasi
sesaat selama sehari
(luasan dibawah grafik).

500

0
06

12

18

Waktu Setempat (jam)

1 kWh = 1000 x 3600 J = 3,6 MJ


Penerimaan energi tiap hari = 17,28 MJ.m-2
per musim tanam (100 hari) = 1 728 MJ.m-2

= 17 280 000 MJ per ha

= 4,8 juta kWh per ha


Jika 1 kWh = Rp 500, maka
= Rp 2,4 milyar per ha

Luas = 400 W.m-2 x 12 jam


= 400 x 12 x 3600 J.m-2
= 17.280.000 J.m-2
= 17,28 MJ.m-2

1 SPEKTRUM RADIASI SURYA

Klasifikasi spektrum radiasi matahari (nm)


Wavelength (nm)
Nama

DIN-5031-Teil 7 (1984)

Hoffmann (2001)

Cathey & Campblell (1980)

Ultra violet (UV)

100-380

100-380

100-380

UV-C

100-280

VUV (Vacuum UV)

100-200

FUV (far UV)

200-280

UV-B

280-315

300-315

280-320

UV-A

315-380

315-380

320-380

Cahaya tampak (VIS)

380-780

380-780

380-780

100-280

PAR

400-700

Biru

400-500

Merah

600-700

Merah jauh

700-800

Infra red (IR)

780-1 000 000

780- 1 000 000

Infrared-A (near IR)

780-1400

800-3 000

Infrared-B (mid IR)

1400-3000

Infrared-C (far IR)

3000-1 000 000

Thermal

780-2 500

>2 500

Klasifikasi spektrum radiasi matahari (nm)


Wavelength (nm)
Nama

DIN-5031-Teil 7 (1984)

Hoffmann (2001)

Cathey & Campblell (1980)

Ultra violet (UV)

100-380

100-380

100-380

UV-C

100-280

VUV (Vacuum UV)

100-200

FUV (far UV)

200-280

UV-B

280-315

300-315

280-320

UV-A

315-380

315-380

320-380

Cahaya tampak (VIS)

380-780

380-780

380-780

100-280

PAR

400-700

Biru

400-500

Merah

600-700

Merah jauh

700-800

Infra red (IR)

780-1 000 000

780- 1 000 000

Infrared-A (near IR)

780-1400

800-3 000

Infrared-B (mid IR)

1400-3000

Infrared-C (far IR)

3000-1 000 000

Thermal

780-2 500

>2 500

Pengaruh spektum cahaya terhadap pertumbuhan tanaman


Sumber : The Dutch Committee on Plant Irradiation (1953) dalam Chang (1968).
Band
1

(micron)

Pengaruh terhadap tanaman

> 1,0

Tidak ada pengaruh spesifik yang diketahui. Radiasi diserap dan diubah menjadi
panas tanpa mempengaruhi proses biokimia.

1,0 0,72

Pengaruh khas terhadap aktivitas pemanjangan organ tanaman. Wilayah far red
penting bagi fotoperodisme, perkecambahan biji, kontrol pembungaan, dan
warna buah.

0,72 0,61

Diserap oleh klorofil. Menghasilkan proses aktivitas fotosintesis yang kuat.


Terkadang menunjukkan adanya aktivitas fotoperiodik yang kuat.

0,61 0,51

Wilayah spektum hijau dengan efektifitas fotosintesis rendah dan aktivitas


formatif lemah.

0,51 0,40

Wilayah serapan terkuat oleh klorofil dan pigmen kuning. Merupakan wilayah
aktifitas fotosintesis yang kuat pada cahaya biru-violet. Mempunyai pengaruh
formatif yang kuat.

0,40 0,315

Menghasilkan pengaruh formatif. Tanaman menjadi lebih pendek dan daun lebih
tebal.

0,315 0,28

Umumnya merugikan tanaman.

< 0,28

Secara cepat mematikan tanaman. Mempunyai aksi germisidal.

PAR ACTION SPECTRUM

https://c2.staticflickr.com/8/7273/6966937848_ff06a680ed.jpg

1 Efisiensi penggunaan energi Matahari

Efisiensi Penggunaan Energi Matahari


a.

Luas lahan pertanian


merupakan faktor
pembatas.

b.

Hasil tanaman per satuan


luas lahan (e.g. ton/ha)

FUNGSI RADIASI SURYA DALAM PERTUMBUHAN TANAMAN

3.1. Fotosintesis Daun Tunggal


3.2. Menduga Pertambahan Biomassa Tanaman dari Radiasi Surya

Radiasi sesaat (Qo)

3.1. Fotosintesis Daun Tunggal


Fotosintesis pada daun tunggal :

C4

1 000

C3

1.0

W.m-2

Fotosintesis, Pn (mg CO2.cm-2)

CO2 + H2O CH2O + O2

0.5

500

06

100

Pn =

200
400
500
Radiasi sesaat, Qo (W.m-2)
Qo
75 + Qo

Qo
Pn

0
0.0

12

18

Waktu Setempat (jam)

50
0.4

100
0.6

200
0.7

300
0.8

400
0.8

500
0.9

600
0.9

700
0.9

800
0.9

Menduga Pertambahan Biomassa Tanaman dari Radiasi Surya

Qo

Q = Qo . e

-k.d

d
Q

Qo

Q = Qo . e

- k . Lai

Radiasi Intersepsi (Qint) :

Qint = Qo Q

-k. LAI
= Qo ( 1 e
)

Bagaimana mengukur (menduga) LAI ?

Allen et al., 1998

Distribusi Radiasi pada Tajuk tanaman

Q
Q

Qo

Efisiensi Pemanfaatan Radiasi Matahari


(Solar Radiation Use Efficiency)

r (dalam g MJ-1) = w / Qint


w = penambahan biomassa pada selang
waktu tertentu (misal Tanam Panen)
Qint = akumulasi intersepsi radiasi oleh
tajuk tanaman pada selang waktu tertentu
(misal Tanam Panen)
r (g MJ-1global) x 2.2 = r (g MJ-1 PAR)

Efisiensi fotosintesis beberapa tanaman untuk jangka pendek


(Hall 1980, dari beberapa sumber)
Tanaman

Efisiensi fotosintesis (% total radiasi)

Temperate
Bit gula
Jagung
Gandum

4.3
2.7 3.4
1.7

Subtropik
Kentang
Padi
Tebu
Jagung

2.3
1.4
2.5
2.9

Tropik
Singkong
Padi
Kelapa sawit
Jagung
Tebu

2.0
1.7 2.9
1.4
2.7
3.8

RUE in g / MJ (PAR)
C3 Annuals (1.2- 1.7), C4 Annuals (1.7-2.0), C3 Oil crops (1.3-1.6),
Legumes (1.0-1.2) and Tuber and root (1.6- 1.9).

Fotosintesis pada tajuk tanaman


Biomassa (g/m2)

15000
Singkong
Padi
Kedele

10000

Efisiensi Penggunaan
Radiasi () = slope
garis regresi, dengan
satuan g/MJ

5000

0
0

5000

10000

Radiasi Intersepsi Qint (MJ/m2)

Penurunan efisiensi dapat


disebabkan :
(1)

perbedaan varietas/
spesies,

(2)

keterbatasan input
produksi,

(3)

pengelolaan ( spt.
gulma, hama
penyakit ).

Biomassa (g/m2)

15000
Air dan hara cukup
Hara terbatas, air cukup
Hara dan air terbatas

10000

5000

0
0

5000
Radiasi Intersepsi Qint (MJ/m2)

10000

Effect of water stress and nutrition in two trials in corn, adapted from Otegui (1992) and Uhart & Andrade (1995)
http://cdn.intechopen.com/pdfs-wm/33351.pdf

Biomassa (kg/ha)

Musim Kemarau :
- air kurang
- radiasi tinggi

Musim Hujan :
- air cukup
- radiasi rendah
Biomassa
Total

Biomassa (kg/ha)

Umur Tanaman (hari)

Hasil Panen (buah,


biji, gula)
Kualitas hasil tinggi
Produksi rendah

Musim Hujan :
- air cukup
- radiasi rendah

Musim Hujan :
- air cukup
- radiasi rendah
Biomassa
Total

Umur Tanaman (hari)

Hasil Panen (buah,


biji, gula)
Kualitas hasil rendah
Produksi tinggi

1 LAMA PENYINARAN

FOTOPERIODISME
(PHOTOPERIODISM)

Fotoperiodisme adalah reaksi fisiologis


organisme terhadap periode gelap.
Fotoperiodisme juga dapat didefinisikan
sebagai respon perkembangan tanaman
terhadap panjang relatif terang dan gelap.
Hal ini terjadi pada tumbuhan dan hewan.
In plant, photoperiodism affects flowering
by inducing the shoot to produce floral buds
instead of leaves and lateral buds
http://en.wikipedia.org/wiki/Photoperiodism

https://ib-bioplans.wikispaces.com/file/view/flowering_photoperiods.gif/137377401/flowering_photoperiods.gif

https://ib-bioplans.wikispaces.com/file/view/pfr_pr_spectra.gif/137379003/pfr_pr_spectra.gif
https://ib-bioplans.wikispaces.com/file/view/Pr_Pfr.gif/137379489/625x296/Pr_Pfr.gif

Fotoreseptik protein (mis. fitokrom,


kriptokrom) merespon terhadap signal
perubahan musiman panjang malam
(gelap).
obligate photoperiodic plants absolutely
require a long or short enough night before
flowering, whereas facultative photoperiodic
plants are more likely to flower under the
appropriate light conditions, but will
eventually flower regardless of night length
http://en.wikipedia.org/wiki/Photoperiodism

long-day plants
Long-day plants flower when the night length
falls below their critical photoperiod
berbunga apabila terpapar gelap lebih
pendek (atau terang lebih panjang)
BBU -> berbunga akhir musim semi awal
musim panan

short-day plants
flower when the night lengths exceed their
critical photoperiod

Day-neutral plants
flower after attaining a certain overall
developmental stage or age..
http://en.wikipedia.org/wiki/Photoperiodism

https://ib-bioplans.wikispaces.com/file/view/flowering-day-length-requirements.jpeg/137377403/623x418/
flowering-day-length-requirements.jpeg

http://www.tankonyvtar.hu/hu/tartalom/tamop425/0010_1A_Book_angol_01_novenyelettan/images/img54.png

Some long-day obligate plants are:


Carnation (Dianthus)
Henbane (Hyoscyamus)
Oat (Avena)
Some long-day facultative plants are:
Pea (Pisum sativum)
Barley (Hordeum vulgare)
Lettuce (Lactuca sativa)
Some short-day facultative plants are:[8]
Hemp (Cannabis)
Cotton (Gossypium)
Rice
Some day-neutral plants are:
cucumbers,
roses,
Tomatoes
http://en.wikipedia.org/wiki/Photoperiodism

Diploid strawberry plants were grown under four different spectral conditions
and measured for traits of horticultural relevance. The fluence rate was kept
constant at 100 molm2s1 and split between blue and red, resulting in
100% blue, 66% blue 34% red, 34% blue, 66% red, and 100% red light
treatments.
http://hortsci.ashspublications.org/content/43/7/1957.full

Atas perhatian anda

Anda mungkin juga menyukai