Sigid Sudaryanto
Respati Yogyakarta 2013
Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari – hari antara cahaya
dan sinar sering disamakan, tetapi
sebenarnya keduanya berbeda :
1. Cahaya adalah suatu bentuk pancaran
energi yang mempunyai kapasitas untuk
merangsang penglihatan
2. Sinar adalah bentuk energi gelombang
elektromagnetik
Sejarah teori Cahaya
1. Issac Newton dengan teori kospukuler menyatakan
cahaya adalah suatu partikel dan merambat dalam
suatu garis lurus
2. Young dan Fresnel : Cahaya adl gelombang
transversal yang merambat melalui media eter
3. James Maxwel : cahaya adl gelombang
elktromagnetik yang merambat melalui media
4. Max plank : teori Kuantum yang menjelaskan
interaksi antara cahaya dan zat yaitu pertukaran
energi radiasi elektromagnetik dan zat selalu
mempunyai energi sendiri yang disebut kuanta dan
setiap kuantum cahaya mempunyai beberapa
partikel yang disebut foton
Sifat dan fenomena cahaya
1. Sifat esensial cahaya
a. Perambatan cahaya
Cahaya merambat dari suatu tempat ke tempat
lain, cahaya dari sumber memancar keluar ke
segala arah.
b. Warna Cahaya
Issac Newton melakukan percobaan melewatkan
cahaya putih matahari pada suatu prisma gelas,
cahaya tersebut dipisahkan menjadi beberapa
komponen yaitu violet,biru,hijau,kuning,orange
dan merah.
Hubungan warna cahaya,panjang gelombang dan
frekuensi
Warna Panjang gelombang Frekuensi (Hz)
(Nanometer)
Violet 400 – 450 7,5 – 6,6 1014
Biru 450 – 500 6,6 – 6,0 1014
Hijau 500 – 570 6,0 – 5,27 1014
Kuning 570 – 590 5,27 – 5,08 1014
Orange 590 – 610 5,08 – 4,92 1014
Merah 610 - 700 4,92 – 4,28 1014
c. Kecepatan cahaya
Para ahli fisika melakukan penelitian kecepatan
cahaya,yaitu melalui metode astronomi dan
laboratorium
1.Metode astronomi
metode ini menggunakan peristiwa gerhana
yupiter dan abrasi cahaya.
a. Berdasar peristiwa gerhana (abad 17) Remer
menetapkan kecepatan cahaya adl 307.000 km/dt
b. Berdasar abrasi cahaya (abad 18) James Brandly
menetapkan kecepatan cahaya 304.166 km/dtk
2.Pengukuran Laboratorium dimulai abad 19
a. Metode Roda Gigi oleh Frecman Armand Fizeau
(1849) diperoleh panjang gelombang 315.000
km/dtk
b. Metode rotasi cermin (frenchman,Jean L
Faulcault ) diperoleh kecepatan cahaya 299.910
km/dtk
c.Metode Kerr cell (Augustus Karolus dan
Mittelstaedt, 1920), oleh anderson ditetapkan
299.747 ±4 km/dtk, sedangkan Huttel : 299.768
±10 km/dt
d.Metode Berdasar panjang gelombang
Prinsip dari pengukuran ini adalah cahaya
merupakan gelombang elektromagnetik dan
kecepatanya merupakan hasil dari panjang
gelombang dan frekuensi ( C = f). Hasil penelitian
ditetapkan kecapatan cahaya 299.710 km/dtk
ada 3 metode berdasar panjang gelombang :
1. Metode geodimeter (Eric) : 299.793,1 km/dtk
2. Interferometri gelombang Mikro (Froome)
ditetapkan 299.792,5 km/dtk
3. Metode Spektroskopi ditetpkan kecepatan
299.792 ±04 km/dtk
d.Interferensi
Apabila ada 2 gelombang cahaya saling
menindih dalam suatu ruang maka terjadi
interferensi (penyatuan). Ada interferensi
konstruktif dan interferensi destruktif.
Interferensi konstruktif apabila hasil akhir
lebih besar dari penjumlahan 2 sumber
Interferensi destruktif yaitu hasil akhir
lebih kecil dari penjumlahan 2 sumber.
e. Energi dan momentum cahaya
E = F/A
E = Kuat penerangan Lumen/m2 (Lux)
F = Arus cahaya (lumen)
A = Luas bidang 1 m2
Jika ada sumber cahaya (A,B,C,D,E) menerangi
bidang yang sama maka kuat penerangan
F tot = Fa + Fb + Fc + Fd + Fe
Ftot = F
E = (1/A). F
Contoh :
a. Emisi cahaya
Proses utama yang mempengaruhi emisi
cahaya adalah perubahan dari sistem atomik
dari satu level ke level lain
Proses emisi sangat dipengaruhi oleh suhu
zat, semakin tinggi suhunya semakin besar
emisi cahaya.
b.Absorpsi cahaya
Suatu berkas cahaya yang melewati zat,
sebagian energi cahaya akan hilang
melalui eksitasi/absorpsi (penyerapan)
atom tsb atau berubah menjadi panas
-9
Catatan : 1 nm = 10 m
Dampak Sinar Ultra Violet
1. Terhadap Fotobiologi
a. Dosis rendah : menyebabkan kesuburan telur
terganggu, kematian rambut, sel tubuh mudah
menjadi panas
b. Dosis tinggi : mutasi gen, menghambat
proses sintesa dalam tubuh, pembelahan sel
terganggu, meusak sel
2. Terhadap kulit :
a. Kulit menjadi kemerahan bila terkena UV
dengan panjang gelombang 320 nm dalam
1 jam
b. Pelebaran pembuluh darah kulit
c. Menyebabkan subtansi masuk ke dalam
kulit
d. Menyebabkan kulit nampak terbakar ( sun
burn)
Penggunaan
1. Bidang Kedokteran
a. Pengobatan riketsia
b. Pengobatan berbagai penyakit kulit
c. Pengobatan penyakit TBC
d. Menghentikan pertumbuhan sel kanker
2. Bidang di luar kesehatan
a. Mempelajari ilmu planet (perbintangan)
b. Kepadatan komposisi kimia,
c. Menganalisis debu
Sinar Inframerah
Sinar ini mempunyai panjang gelombang 1
mikron – 1 milimeter.
Jenis sinar ini banyak dipergnakan dalam
berbagai bidang misalnya :
1. Meteorologi : menentukan cuaca
2. Kedokteran : mendiagnosa penyakit
3. Arkeologi : penemuan benda purbakala
dibawah permukaan tanah.
Sinar X
Dikenal sebagai sinar rontgen (ditemukan
oleh Rontgen, 1895) merupakan
gelombang elektromagnetik, mempunyai
medan listrik dan magnet.
a. Sifat : dapat menembus berbagai zat,
mengionisasi gas, merusak jaringan
b. Kegunaan : Mikroradiologi, Radiasi
biologi, Radiologi dll.
Sinar Radioaktif
Pada tahun 1903, Ernest Rutherford
mengemukakan bahwa radiasi yang
dipancarkan zat radioaktif dapat dibedakan
atas dua jenis. Radiasi yang bermuatan positif
dinamai sinar alfa, dan yang bermuatan
negatif diberi nama sinar beta.
Selanjutnya Paul U. Viillard menemukan jenis
sinar yang ketiga yang tidak bermuatan dan
diberi nama sinar gamma.
Sinar alfa ( α )
Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang
bermuatan positif. Partikel sinar alfa sama
dengan inti helium -4, bermuatan +2e dan
bermassa 4 sma. Partikel alfa adalah
partikel terberat yang dihasilkan oleh zat
radioaktif. Sinar alfa dipancarkan dari inti
dengan kecepatan sekitar 1/10 kecepatan
cahaya
Karena memiliki massa yang besar, daya
tembus sinar alfa paling lemah diantara
diantara sinar-sinar radioaktif. Diudara
hanya dapat menembus beberapa cm saja
dan tidak dapat menembus kulit.
Sinar alfa dapat dihentikan oleh selembar
kertas biasa.
Sinar Beta
Sinar beta merupakan radiasi partikel
bermuatan negatif. Sinar beta merupakan
berkas elektron yang berasal dari inti atom.
Partikel beta yang bemuatan-l e dan
bermassa 1/836 sma. Karena sangat kecil,
partikel beta dianggap tidak bermassa
sehingga dinyatakan dengan notasi 0-1e.
Energi sinar beta sangat bervariasi,
mempunyai daya tembus lebih besar dari
sinar alfa (100x partikel alpha) tetapi daya
pengionnya lebih lemah (menyebabkan
atom yang dilewati terionisasi). Dapat
dibelokkan oleh medan magnet dan medan
istrik. Sinar beta paling energetik dapat
menempuh sampai 300 cm dalam udara
kering dan dapat menembus kulit
Sinar beta (β)
Sinar gamma ( γ )
Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetik
berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak
bermassa. Sinar gamma dinyatakan dengan
notasi 00y. Sinar gamma mempunyai daya
tembus
Sinar gamma memang kurang mengionisasi
dari sinar alfa atau beta. menghasilkan
kerusakan yang mirip dengan oleh sinar-X,
seperti terbakar, kanker dan mutasi genetika.
Sinar Gamma
Daya tembus Sinar thd benda
Efek terhadap tubuh
Langkah Proteksi
Proteksi terhadap radiasi eksterna dapat
dilakukan dengan salah satu cara berikut
ini:
a. Faktor Waktu
dosis radiasi merupakan jumlah radiasi
yang terserap oleh materi, termasuk tubuh
manusia.
Nilai dosis sebanding dengan akumulasi
intensitas radiasi terhadap waktu, sehingga
semakin lama seseorang dikenai radiasi
maka semakin besar pula dosis radiasi
yang diserapnya.
Langkah 1: apabila harus berada di dalam
daerah paparan radiasi maka usahakan
hanya dalam waktu yang sesingkat
mungkin
b. Faktor Jarak
Sumber radiasi memancarkan radiasi ke
segala arah membentuk permukaan bola
sehingga semakin jauh jaraknya dari
sumber (pusat bola) maka intensitas radiasi
yang diterimanya akan semakin kecil
radiasinya.
Karena luas permukaan bola adalah 4
r2 maka intensitas radiasi di suatu titik
berbanding terbalik dengan kuadrat
jaraknya.
Langkah 2: apabila harus berada di dalam
daerah paparan radiasi maka usahakan
untuk berada sejauh mungkin dari sumber
c. Faktor Penahan Radiasi
Radiasi nuklir memang dapat menembus
berbagai jenis bahan, walaupun begitu,
intensitasnya setelah melalui suatu bahan
akan berkurang. Semakin tebal penahan
radiasinya semakin kecil intensitas radiasi
yang dapat diteruskan. Hubungan antara
intensitas yang tembus dan tebal penahan
adalah korelasi eksponensial.
Selain ketebalan penahan radiasi, intensitas
radiasi yang dapat diteruskan juga
dipengaruhi oleh kerapatan (densitas) dari
bahan yang digunakan. Sebagai contoh
bahan yang terbuat dari besi (warna biru
tua pada gambar di samping) akan
menyerap radiasi lebih SEDIKIT
dibandingkan dengan aluminium (warna
biru muda).
Warna dan ketebalan
Langkah 3: gunakan penahan radiasi
untuk membatasi atau bahkan
mengeliminasi paparan radiasi yang tidak
diperlukan.
Kemampuan penahan
Soal untuk pendalaman :
1. Diketahui efikasi pencahayaan adalah 25,
rata –rata intensitas cahaya sferis adalah 300
sd, hitunglah daya lampu yang diperlukan.
2. Diketahui sumber cahaya dengan kuat
penerangan sebagai berikut 75 lux, 90 lux,
105 lm, 120 lm, 135 lm, 150 lm, 165 lm.
ilumninasi ruangan adalah 100 lux.
Hitunglah luas ruangan tersebut.