SPEKTROFOTOMETER : SPEKTROMETER
YG DILENGKAPI DGN DETEKTOR YG
BERSIFAT FOTOELEKTRIK
SPEKTROFOTOMETRI : PENGUKURAN
INTERAKSI (HUBUNGAN) ANTARA
RADIASI ELEKTROMAGNETIK DGN
MOLEKUL/ATOM DARI SUATU BAHAN
KIMIA
HAMBURAN
(SCATTERING)
ABSORPSI (ABSORPTION)
EMISI (EMISION)
RADIASI
ELEKTROMAGNETIK
Al Hasan 400 SM : benda tampak oleh
panca indera mata karena benda tsb
memantulkan cahaya/sinar (An Noor)
Sir Isaac Newton : cahaya merupakan
zarrah (partikel yg sangat kecil) yg
dipancarkan keseluruh penjuru dgn
kecepatan yg tinggi (teori korposkuler)
Panjang Gelombang
Komponen listrik
Panjang gelombang
Arah
rambat
Panjang gelombang
Komponen magnet
Hukum-hukum yg berkaitan
dgn spektrofotometri
HUKUM LAMBERT
Menyatakan hubungan antara energi radiasi
dari cahaya masuk (Io) dan energi dari
cahaya yg ditransmisikan (I) sbg fungsi
dari jarak yg dilalui cahaya (b) pada
konsentrasi (c) yang tetap.
Log I/Io = - ab
Log T
= - ab
I/Io = T
Log 1/T = ab
log 1/T = A
A
= ab
HUKUM BEER
Menyatakan hubungan antara energi radiasi
dari cahaya masuk (Io) dan energi dari
cahaya yg ditransmisikan (I) sbg fungsi
dari konsentrasi (c) pada jarak yg dilalui
cahaya (b) yg tetap
Log I/Io = - ac
Log T
= - ac
c = konsentrasi
Log 1/T
= ac
A
= ac
=
=
=
=
- abc
- abc
abc
abc
serapan uji
Konsentrasi uji =
X kons. standar
serapan standar
Keuntungan:
kondisi antara larutan standar dan uji sama
Kelemahan :
tidak ada standar, tidak bisa melakukan
perhitungan dgn cara ini
20 X 30
40
50
Konsentrasi (g/ml)
Keuntungan:
jika jumlah sampel banyak, lebih praktis
Kelemahan :
1. linieritas (lurus) dari suatu kurva baku tidak
range thd konsentrasi, krn bila konsentrasi
terlalu tinggi, kurva akan menyimpang.
2. kurva baku tsb harus sering dicek bila
digunakan spektrofotometer lain dan reagensia
dari merk lain dari yg kita uji
A
c =
b.c (g/l)
a.b
c = 10a
A (1%,1cm) . b
Keuntungan:
tidak ada standar, perhitungan dpt dilakukan dgn
cara ini
Kelemahan :
harga a / A 1%,1cm dlm literatur diperoleh dgn
cara dan peralatan yg mungkin berbeda dgn
instrumen yg kita pakai (kesalahan 5%)
SUMBER RADIASI
Untuk tujuan pengukuran absorpsi
molekuler diperlukan suatu sumber
kontinyu yg mempunyai energi tdk
mengalami perubahan tajam pada daerah
panjang gelombang yg diinginkan.
Sumber radiasi pd Spektrofotometer UVVis ada dua :
Lampu D2
(Deuterium)/Hidrogen
Lampu ini menghasilkan spektrum
kontinyu dlm daerah UV ( 190-380 nm).
Pada pengukuran dgn lampu D2
sebaiknya digunakan kuvet dari bahan
silika/quartz (kuarsa), krn kalau dipakai
bahan gelas, gelas tsb akan
mengabsorpsi sinar UV shg absorban
yg dihasilkan akan tinggi (abs kuvet +
abs zat).
Umur/life time D2 sekitar 500 jam
pemakaian
Lampu Wolfram/Tungsten
Sumber radiasi yg umum digunakan
pd daerah cahaya tampak/visible
dan IR dekat adalah lampu filamen.
Pada kondisi operasi, hasil lampu
tungsten/wolfram ini memadai dari
kira-kira 325-900 nm.
Umur/life time lampu Tungsten sekitar
1000 jam
MONOKROMATOR
Berfungsi
Monokromator
terdiri dari :
a. Celah/slit
sistem celah/slit pada monokromator
ada dua :
celah masuk (inslit) dan celah keluar
(exit slit)
Fungsi Celah/slit
menentukan sifat monokromatis radiasi
yg dihasilkan
menentukan sifat resolusi panjang
gelombang
b. Kolimator
c. Alat pendispersi
d. Lensa/cermin pemusat
Yang terpenting adalah Slit dan alat pendispersi
kolimator
inslit
Sumber
radiasi
Alat
pendispersi
Lensa/
cermin
pemusat
Exit
slit
kuvet
1. Monokromator Prisma
Komponen ini terbuat dr bahan kuarsa/silika yg
bisa digunakan untuk daerah UV-Vis maupun
IR
monokromatis
polikromatis
2. Prisma Littrow
Berupa bangunan prisma, dibagian belakang
terdapat cermin. Sehingga sinar yg terdispersi
akan dipantulkan kembali, baru diterima oleh
sampel.
Matching of Cells
Adalah pasangan kuvet yg sama dan
identik betul.
Akan sangat penting untuk :
Spektrofotometer UV-Cahaya Tampak
Double Beam.
Analisis kuantitatif
1.
2.
2.
Sumber
radiasi
Monokromator
Sample
Compartment
Detektor
Amplifier
Recorder
Monokromator
Sumber
radiasi
Detektor
Sample
Cell
Amplifier
Recorder
2.
3.
deuterium
Toleransi yang
diperbolehkan
Panjang gelombang
Toleransi
(nm)
maksimum
235
122,9 126,2
257
142,4 145,7
313
47,0 50,3
350
104,9 108,2
2. Penyimpangan kimia
Disebabkan oleh pengaruh pelarut yg
mungkin dpt menimbulkan disosiasi,
asosiasi & reaksi tertentu yg hasilnya
berbeda dgn analitnya.
Sumber-sumber kesalahan dlm pengukuran
Sumbertsb perlu diperhatikan, selain itu kesalahan
utama sering dilakukan pd teknik
pelaksanaan penyediaan larutan sampel yg
akan dianalisis
(%)
k
e
s
a
l
a
h
a
n
r
e
l
a
t
25
20
15
Abs tinggi
10
Abs rendah
5
0
20
40
60
80
0,8
0,6
0,4
0,2
100 (%T)
I
f
(Abs)